TMCBLOG.com – Sebelum ini sobat sekalian tentu sudah melihat paparan kupas tuntas TMCBlog mengenai kehadiran sosok helm terbaru KYT yakni KYT TT Course yang sepertinya cukup memperoleh penerimaan yang positif di saat pengiriman batch pertama helm ini ke diler-diler dan toko helm. Beberapa informasi yang TMCBlog dengar stock helm yang cukup viral ini diinformasikan ludes terutama yang versi grafis. Memang sih dari bentuk fisiknya yang memiliki desain sangat kekinian, dikombinasi dengan harga yang bahkan di bawah 1 juta Rupiah bikin banyak biker mupeng ingin memiliki helm ini. Namun bagaimana setelah dipakai?

TMCBlog pertama kali mencoba helm ini menggunakan Kawasaki ER6N, tujuan penggunaan motor ini adalah karena banyak permintaan sobat-sobat netizen sekalian baik di blog, vlog, maupun media sosial seperti Facebook dan Instagram, request ke TMCBlog perihal kenyamanan, udara yang masuk ke dalam helm serta tingkat kekedapannya terutama saat digeber di atas 60 km/jam . Nah pemilihan Kawasaki ER6N simply karena motor ini mudah untuk mencapai speed di atas 60 km/jam.

Sengaja TMCBLOG mencoba membandingkan KYT TT Course dengan helm se-merk dari KYT lainnya yakni NFR saat pengetesan yang TMCBlog lakukan di Jalan Soleh Iskandar Bogor. Pengetesan feel under speed dilakukan di salah satu bagian jalan yang terbagi menjadi 4 lajur di daerah Cimanggu dimana kondisi jalan cukup kondusif untuk mengail speed ER6N sampai di atas 60 kmjam bahkan hampir mencapai 100 km/jam.

Hasilnya adalah tingkat kenyamanan dari padding KYT TT Course memang OK. Feel padding dan liner dalam dari helm ini dalam ‘memegang’ bagian kepala itu mirip banget Arai RX7RR5 milik TMCBlog, nyaman dan terasa seperti ini helm benar-benar ‘menjaga’ kepala kita. Namun perlu dicatat bahwa feel ini bisa diperoleh jika sobat sekalian memakai TT Course dengan ukuran yang benar-benar pas dengan kepala.

Udara benar-benar masuk ke dalam kompartemen helm. Kebetulan kondisi TMCBlog muka agak panas dan berkeringat sebelum mencoba TT Course dan sesaat setelah speeding di atas 60 km/jam itu angin dari depan melalui ventilasi di daerah mulut/dagu dan juga dahi benar-benar terasa oleh kulit muka, rasanya semriwing masuk ke dalam helm.

Pandangan kiri-kanan serta atas bawah dari KYT TT Course ini asli mirip plek dengan NFR yang cukup luas namun ketika menggunakan helm ini di atas 60 km/jam, turbulensi udara khususnya di daerah samping kanan dan kiri masih tetap terdengar walaupun menurut TMCBlog belum masuk ke kategori annoying. Jadi kalo masalah kekedapan saat speed diatas 60 km/jam ya nggak kedap kedap banget sih.

Helm yang ringan . .

Satu yang istimewa juga adalah, memakai TT Course merasakan hampir seperti memakai helm carbon. Untuk helm ukuran L yang TMCBlog pakai asli angka 1.450 ± 50 gram ini memang bukan main-main. Perbedaan 50 gram antara KYT TT Course dengan KYT NFR ukuran XL yang menurut spek berbobot 1.500 ± 50 gram memang cukup signifikan terasa saat berkendara di atas motor sob. TMCBlog cuma test helm ini sebentaran doang, namun diperkirakan saat dipakai touring sesuai dengan peruntukan helm ini, maka bobot dari TT Course ini sepertinya akan signifikan membuat banyak beban di leher berkurang.

Secara umum helm ini jelas-jelas telah membuktikan diri kepada TMCBlog bahwa ini akan jadi salah satu helm yang akan sering TMCBlog pakai saat berpergian dengan jarak medium sampai jauh. Semua ini TMCBlog ceritakan sesuai dengan apa yang TMCBlog rasakan saat test, untuk lengkapnya silahkan lihat di Vlog yang sudah tmcblog buat dan silahkan re-confirm apa yang telah TMCBlog rasakan ini saat soba sekalian coba sendiri helmnya. Silahkan dikunyah-kunyah dan semoga berguna sob.

Taufik of BuitenZorg

20 COMMENTS

    • Bener bgt, selama ini gw termasuk orang yg susah nyari ukuran helm gara2 shell helm yg rata2 ukuran L. Pake helm selalu kebesaran hahaha… (TB 170 BB 50)
      mudah2an dengan adanya ukuran shell Helm ukuran M ini gak bikin gw keliatan kedodoran lagi. Besar kepala daripada badan.. Wkwkwk…

      • Buset beratnya 50 om, saya tb kurleb 165 bb nya kurleb 75, klo liat vendetta juga keknya kebesaran buat saya meskipun badan saya agak berisi ?

        Keknya emanf cocok ni helm buat yg badannya gak terlalu tinggi besar ?

    • Bakal sekalian beli bareng Suomy deh, buat nambahin koleksi lemari ane…
      nanti bikin videoi review juga ha, kali aja di endorse kayak bang Haji..

  1. Knalpotnya masih standard,benar benar contoh rider bersahaja ??

    Biasanya tipikal rider Indonesia punya moge auto ganti full system,jangankan moge,, full fairing cc kecil aja langsung diganti knalpot brong gak peduli suaranya enak apa nggak ??

  2. Wah susah banget cari yg model ini warna kyk punya wak haji, kalopun ada harganya jauh di 1,2 an dan booking dulu

Leave a Reply to Danu Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here