TMCBLOG.com – Setelah kita membahas mesin awal MotoGP untuk Yamaha dan Suzuki , pada kesempatan ketiga ini TMCBlog akan bawa sobat sekalian menjelajah ke benua biru dulu saat dimana pabrikan Aprilia mengecap era MotoGP empat tak di tahun 2002. FYI saat awal proyek MotoGP dilakukan oleh Aprilia, mereka mengalami krisis finansial yang pada ujungnya membuat mereka berlabuh kepemilikan ke Piaggio Group sampai saat ini. Di awal Aprilia sudah berencana tidak membuat mesin di factory mereka sendiri, mereka memberikan amanah itu ke Cosworth Engineering yang sudah menangani mesin V-Twin Superbike mereka kala itu. Mesin MotoGP yang merupakan kejasama Aprilia-Cosworth dimana nantinya dikenal sebagai ‘The Cube’ Aprilia RS-3 ini dibangun dengan konfigurasi yang paling ‘berani ‘. Yes dimana pabrikan lain membuat mesin V4, Inline-4 dan bahkan V5 saat itu, Aprilia menegaskan akan membuat mesin inline 3 atau mesin triple.
The Cube tiga silinder yang dibangun Cosworth berbasiskan mesin V8 Formula 1 dengan perubahan radikal di bagian karakter power agar pas untuk ukuran sepeda motor. Bore x stroke RS-3 Cube saat itu 93mm x 48,49mm dan membuat kapasitas ruang bakar menjadi tepat 988 cc. Saat itu regulasi memperbolehkan mesin tiga silinder memiliki bobot minimal 10 kg lebih rendah dari pada mesin 4 silinder, namun dengan karakter fisik dimana mesin Triple memiliki ruang bakar dan piston yang lebih besar – stroke lebih panjang, tetap saja membuat mesin Triple ini terlihat tetap terlihat ‘bulky’.
Alasan Aprilia memilih mesin 3 silinder adalah pertama karena mereka yakin itu adalah sebuah diferensiasi yang menunjukan konsep Eropa. Kedua dengan tiga silinder 990 cc maka tiap silinder berkubikasi 330 cc dan dimensi ini mendekati silinder dari masing-masing mesin Formula 1 saat itu berjenis 10-cylinder 3.5-liter. Yap mereka ingin pakai segala pengetahuan Cosworth di Formula 1 untk MotoGP kala itu . . . Sebuah semangat yang sebenarnya nggak jauh berbeda alias dipertahankan oleh Aprilia saat ini (2018-2020) ketika kembali ke MotoGP.
Mesin Triple ini di-mounting di sasis berjenis perimeter (twin spar) yang proses produksinya dilakukan inhouse oleh Aprilia menggunakan CNC. Yap di zaman itu Aprilia adalah pabrikan pertama MotoGP yang menggunakan proses CNC dalam mendesain dan memproduksi sasis, sebuah cara yang saat ini banyak digunakan pabrikan lain dalam mendesain sasis baik motor prototipe maupun produksi massal. Walaupun sepertinya bisa membuat Aprilia menjadi motor yang paling ringan saat itu, namun pada akhirnya lebar mesinnya pun tetap nggak jauh beda dari mesin inline-4 Yamaha dengan bahkan dimensi silinder lebih panjang.
Fakta di atas pun belum lagi ditambahakan dengan fakta lain dimana dengan Crank-Pin 120º (firing order) yang mengharuskan Aprilia menambahkan sebuah ‘balancer’ agar getaran dari mesin tidak mengganggu karakter fleksibilitas sasis dan tentunya membuat lebih comfort pembalapnya. Dalam kenyataannya, untuk menggerakkan balancer ini ada harga yang harus dibayar yakni balancer akan mengkonsumsi power dari mesin itu sendiri sekitar 2 sampai 3 persen. Sebuah kerugian dalam kacamata pertempuran di development mesin prototipe yang sangat ketat.
Jika dilihat spek lainnya memang kesannya cukup sadis untuk ukuran ‘tahun 2003’ sob. Mesin Aprilia RS-3 kala itu sudah menggunakan Pnuematic Valve Spring yang dikombinasikan dengan camshaft yang digerakan menggunakan gear(Gear-Driven). Yap, masih pakai camshaft karena pneumatic di RS-3 Cube yang mengunakan tekanan sebesar 15 bar ini hanya berfungsi menggantikan fungsi dari spring/pegas/per. So, Aprilia boleh dibilang pabrikan pertama MotoGP yang menggunakan pneumatic untuk valvetrain.
Koplingnya sendiri dibuat oleh AP Lockhead berjenis ramp dengan bahan terbuat dari Carbon-Carbon. Saat itu juga elektronik Aprilia RS-3 sudah dikendalikan oleh sistem Ride-By-Wire yang dibuat khusus untuk sepeda motor. Yes lagi-lagi Aprilia adalah pabrikan pertama pengguna Ride-By-Wire di MotoGP. Namun begitu terlepas dari beberapa catatan sejarah pionir ini Aprilia kesulitan dalam mengejar performa kompetitornya.
Tahun pertama 2002, Regis Laconi berada di posisi juru kunci pada klasemen akhir musim, sementara Noriyuki Haga, Colin Edwards yang didatangkan dari SBK tahun 2003 hanya menempati posisi 13 dan 14 di akhir musim. Walau prestasi ini faktanya di atas Suzuki dan Kawasaki, namun jelas ada banyak kelemahan RS-Cube hadir di sana salah satunya adalah Aprilia kesulitan menurunkan bobot RS-Cube-nya yang saat itu melebihi batas minimal walaupun secara umum mereka punya kesempatan untuk menjadi motor paling ringan di grid start.
Tahun 2004, Aprilia RS-3 Cube mengalami perubahan yang cukup signifikan. Namun saat itu pengembangan motor dibatasi oleh situasi krisis finansial yang dihadapi oleh Piaggio Group. Motor yang dipakai oleh Jeremy McWilliams dan Shyne Bryne (juga Garry McCoy) saat itu. Sistem elektronik tidak lagi full Ride-By-Wire (hanya parsial beberapa gear saja), pengunaan crankshaft yang lebih berat (inersia bertambah). Kisah ini diakhiri dimana Jerry menempati posisi 19 dan Bryne di posisi 20 pada klasemen akhir musim 2004. Piaggio akhirnya memutuskan untuk menutup project Aprilia MotoGP dua pekan setelah test Valencia di akhir musim 2004 yang sempat menghadirkan evolusi terakhir dari RS-Cube yang tak pernah mengecap satupun balapan.
Taufik of BuitenZorg
Baca dulu ro ngeteh…
jepang boleh kalah di perang dunia, tapi mereka menang di industri motor bakar.
blog ini menjadi sangat menarik, membahas hal hal yang bisa menambah wawasan.
lanjut pa haji dengan kisah kisah masa lalu motogp, misalnya sejarah star balap dengan cara mendorong motor sampai hidup..
Mereka menang karena efisiensi, saat dunia mengalami oil crisis. Boom!, mereka pabrikan r4 dan r2 jepang ‘nyanyur’ disaat
Akhirnya pabrikan barat sadar akan itu, mau gak mau hrs mengikuti permainan pabrikan jepang.
Awal2 aprilia ini betul2 born bad, pdhl teknologi nya udh macam witchcraft pd jaman nya tapi yg namanya experiment kalo tepat akan sangat berhasil. Kalo gagal akan sangat2 menguras otak, otot, dan duit
Keren ya. Moga alfa-romeo-ferrari nya bisa bantu neng april jadi lebih ganas.
VW group lawan FIAT group keren, mirip Honda vs Toyota atau Suzuki vs Kawasaki group.
Aprilia terlalu ambisius kejar cornering speed seperti jaman 2 tak.
eeiitt jaman 2 tak masih mending cuy, RSW bisa bbrp kali podium, daripada aprilia era 4 tak. yg ampas itu 500V2 jayanya cuma pas dipegang repsol, pas dikasi ke privateer maupun tim TSR (pake sasis TSR) ngampas smua ?
Iya karena jaman 2 tak mereka pakai sasis RSV250 yang terkenal mantap, juga bobot bisa ringan karena cuma motor gp250 di bore up + stroke up. Nah RS3 masalahnya adalah mesin sendiri berat karena perangkat elektronik dan klep pneumatic, Aprilia punya PR bikin sasis ringan sekaligus enak buat nikung. Mungkin kalau mesinnya V3 atau sekalian V2 akan lain cerita sejarahnya.
Cam geardriven,pneumatic valve,ride by wire,piston deket2 F1,lbh ringan 10kg harusnya sih jos ya ekspektasinya hehe
Klo ga salah dulu langganan “on fire” ya lupa tahun brp??
Y kuingat saat awal masuk smp,aku baca majalah, aprilia pertama x pake pneumatic, power terbesar, bisa sampai 290hp klaim aprilia cm g dibuat segitu krn power delivery masih kacau kata pembalapnya, power without control is nothing
klo ga salah motornya colin edwards kebakar kan ya
Wak bahas ttg awal mula honda rcv211v.. perubahan radikal motor honda dari nsr500 sampe jadi rc211v…beda dgn tim lain yg desainnya msh mirip mtor 2 tak…. ap lagi mesin v5 nya…
baik
Pabrikan pertama MotoGP yang menggunakan Pneumatic untuk Valvetrain.
dah artikel ke 3.
tpi,yg ngaku2 pioner anti ngekor gk da penemuan sama sekali tuh
Motor dgn silencer paling besar di era awal 990cc, ngebas bulat khas superbike ? gak seperti GSVR atau ZXRR yg turun di all japan superbike sm kagayama dan yanagawa sbg tes RnD,, RS3 Cube sm dgn M1 dites privat aja sm pabrikannya.. mesin 3 silinder gak menguntungkan seperti di teori. sekelas edwards aja bilang motor liar seperti banteng sulit dikendalikan
memang di awal2 MotoGP 4stroke, banyak asumsi kalo pembalap ex WSBK lah yang akan menguasai era baru MotoGP pembalap Colin Edwards,Haga, Bayliss dkk menyerbu motogp,tapi sekelas Edwards dan Haga yang masuk top five WSBK pun tak sanggup bikin RS-Cube ini bersaing di barisan depan
murni kesalahan motornya ? klo soal bayliss dia emang gak klop dgn motor motogp, dia bilang di 2005: motor motogp terlalu kaku tidak sefleksibel superbike, tdk cocok dgn gayaku. yaa meski begitu masih dpt juga 6 podium dan 1 kemenangan
Yg pasti motor MotoGP Aprilia selalu On Fire,secara harfiah ?
Yg terakhir pas test Valencia sampe ngebakar telor Iannone
90° yg baru bakal On Fire juga nggak ya?hehe,jangan sampe!bahaya kasian pembalapnya
Yg pasti motor MotoGP Aprilia selalu On Fire,secara harfiah ?
Yg terakhir pas test Valencia sampe ngebakar telor Iannone
90° yg baru bakal On Fire juga nggak ya?hehe,jangan sampe!bahaya kasian pembalapnya
Wak, tolong bahas juga timeline sejarah organizer kejuaraan dunia dari awal ya…?
Kayaknya menarik juga nih…
Iya kayaknya
Wak bahas sejarah supplier ban moto gp mulai era gp 500cc ?
sip, pabrikan kan belum selesai ini 😀
Semua mesin 3 silinder beserta ‘kelipatan’2nya (mesin V6, I6, V12) pada pake crankshaft 120° bro…
Ilmor GP Wak abis ini! inovasi 5 stroke atau apa itu
memiliki ambisi kerjasama dengan vendor yg bisa di bilang wow dgn teknologi the first one, aprilia ternyata kesulitan menyatukan komponen number one itu menjadi harmonis
harmonisasi kerja Part memang krusial
Bukannya cosworth ya wak haji..dan basis mesin f1 cosworth masih 3000cc V10 NA..dan V8 2400cc dimulai dr tahun 2006
beberapa sumber ke 3500 cc, tapi gpp, 3000 cc pun kalau benar nggak maslaah, dekat ke 330 cc per silinder, sip
wak Haji, tolong di revisi yang benar Cosworth bukan Crossworth.
Sudah direvisi. Thanks sudah diingatkan.
tertarik sama bagian sasisnya, dari awal aprilia memang sudah bikin sasis yg lebih bagus
busyet, arm nya segede gaban. apa gak berat tuh meski bahan alumunium?
MotoGP 2002 emang jaman edan, semua konfigurasi dan teknologi yang tersedia di jaman itu hampir ada semua di grid
Belum bro kalau bebas bakal ada Honda NR990
Gatot, gagal total
seperti Dorna yg memutar otak mencari alternatif di tundanya beberapa seri MotoGP,, begitu juga wak haji, krn MotoGP ditunda tentu tak ada pembahasan FP, Kualifikasi, Race Day, analisa cacing tawuran, akhirnya wak haji mencari alternatif pembahasan buat mengisi kekosongan artikel MooGP 2020. lahirlah rubrik sejarah motor2 pabrikan MotoGP,,
memang Inovasi tiada henti.. ?
yang penting positif dan mudah mudahan bermanfaat 😀
Before time began, there was the Cube. We know not where it comes from, only that it holds the power to create worlds and fill them with life. That is how our race was born. For a time, we lived in harmony. But like all great power, some wanted it for good, others for evil. And so began the war. A war that ravaged our planet until it was consumed by death, and the Cube was lost to the far reaches of space. ?
???
Transformer ini mah
cube artinya kubus Kan ?
Karena nama aslinya Aprilia RS3 (3 silinder), tapi angka 3 ditulis kecil diatas kaya pangkat. Jadi disebut RS Cube, pangkat 3 = cubic. Aprilia RS(pangkat 3 alias cube)
Motogp2002 adlh musim dimna mesin buas dari berbagai jenis dan tipe bertarung dlm satu lintasan . Motor 2T 500cc v4. 930ancc 4T inline4. 988cc 4T inline 3. V4 980cc sampai v5 980 cc. Musim paling unik menurut saya
Dlu yg issue nya karena getaran terlalu tinggi sampe chasis nya retak mesin ini bukan ya? Cmiiw
Motogp URT kali yaa?