TMCBLOG.com – MotoGP Seri Brno 2017. Marc Marquez Start dari posisi pertama diikuti Rossi dan Pedrosa. Awal Pebalap keluar dari Pitlane semua menggunakan rain Tyre karena kondisi Track yang basah namun tidak hujan. Marquez menggunakan ban belakang Soft Compound. Terlihat seperti sebuah perjudian Karena Jack miller sebelumnya sempat mengatakan saat sesi warm-up pagi menggunakan ban soft, kompon karetnya tidak durable. Race dimulai dengan Cepat Oleh Marquez diikuti Lorenzo, Dovi, Rossi, Pedrosa dan Vinales. Sektor 2 Lorenzo overtake Marquez dan memimpin . . Marquez terlihat suffer dan dibuly banyak Pembalap, diapun melorot sampai ke posisi 12 di akhir lap ke 2, dan tanpa diketahui banyak Lawan lawannya Marc Marquez masuk ke Pit lane berganti Motor dengan ban Slick di akhir lap ke 2 . . . Namun apa Iya ini sebuah kesalahan Strategi ?

Sepertinya  bukan sob, ini adalah strategi Marc Dan Team untuk mengelabui Para kompetitornya dari strategi sebenarnya yang akan mereka lakukan yakni menggunakan Ban slick di Kondisi Track Yang dipercaya team akan berangsur angsur Kering. Marc Marcuez yang akhirnnya memenangkan Race tersebut setelah sebelumnya melorot sampai posisi 20 dan team memang sudah direncanakan Masuk ke Pit Lane untuk berganti Motor pada Lap Kedua. Semua ini sudah disiapkan . . semua ini sudah By Design . . .

Contoh lain ? Fenomena pergantian Ban All-Slick juga di Kejadian Flag -to Flag Sachsenring 2016. Saat itu Marc Memutuskan Masuk Pit setelah melihat Dry Line di Tarck . . . Dan setelah masuk Pit Box, melakukan Bunny Hop ia berganti motor dengan Ban Slick yang pada dasarnya Ia sudah tahu banget Jenis bannya karena sudah didiskusikan sebelumnya Oleh team bahwa Jika Terjadi Flag to Flag Maka team Hanya akan Menyiapkan Ban All-Slick dan Bukan Ban Lain termasuk Ban Intermediate . . Yap sebuah keputusan Yang didukung oleh kesiapan team yang semuanya lagi lagi  . . By Design

Kita semua percaya Bahwa banyak kejadian yang terjadi saat Race weekend pada kubu Marc Marquez adalah By Design. Semua sudah di siapkan . . . Nah Bagaimana Mendesainnya? Salah satunya adalah Melalui komunikasi Yang intensif dan By Data Oleh semua anggota team. Dan salah satu Momennya tergambar jelas pada Film Dokumenter  Marc Marquez berjudul unLIMITed yang baru baru saja ini dirilis Oleh Red Bull

Jika sobat Bisa lihat dalam Film dokumenter itu ( tepatnya pada menit ke 28- 29) pada Hari Kamis Jam 10 Pagi waktu setempat, sebelum Race weekend dilakukan Marc melakukan pertemuan dengan sekitar 7 Personel termasuk di dalamnya Alberto Puig, Takeo Yokoyama, dan Tentunya Crew Chief Santi Hernandez. Pertama tama Santi mempersilahkan Perwakilan Engineer Dari Michelin untuk membeberkan data Ban yang dipakai di Track Oleh marc pada tahun Lalu sebagai basis data awal berikut juga tentu dengan data kondisi Tarck.

Lalu hal kedua, Santi Hernandez menjelaskan mengenai Kesiapan Motor RC213V dimana dalam Video Santi menjelaskan bahwa Mereka akan menyiapkan dua Motor dimulai dengan Setup dasar sekalian untuk mengecek seperti apa Cuaca yanga kan hadir. Di setiap sesi, Orang seperti takeo dan Alberto Bisa menginterupsi.

Setelah Motor, Hal ketiga yang dilakukan Marc adalah menanyakan kepada Gerold Butcher, Data ( telemetri) Engiiner mengenai Perkiraan Cuaca di akhir pekan. Ini jelas penting karena seperti apapun Jenis Cuacanya, Marc dan Team Harus dengan baik memanage setup motor agar ia bisa Start dengan Posisi yang baik di Hari Ahad dan tentu Juga Yang terpenting adalah Kapan Ia Bisa melakukan Riset ban Seperti yang merupakan salah satu Tipikal Kecerdasan Marc Marquez dan team yang telah diperlihatkan di beberapa musim belakangan.

Hal Ke empat yang didiskusikan Oleh Marc adalaah Mengenai setup elektronik Yang akan ia pakai sepanjang Race weekend, adalah Carlo Luizi yang berkaca Mata Menjelaskan soal hal ini . Dan semua setup bergantung pada situasi Cuaca yang akan mereka Jalani. Setelah itu Meeting ini bubar dan masing masing menjalankan tugas masing masing untuk mempersiapkan Marc Race di hari Ahad. . . yap Nggak ada yang ujug ujug, semuanya by design dan pendesainannya melalui hari demi hari, Free practice demi Free Practice . . Semoga Bisa menginpirasi

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

59 COMMENTS

      • Kalo asal asalan ya mereka pake hard slick di ditrack yg basah lah biar skiding skiding kayak kang tahu Akina

      • Apakah di tulisan wak haji menuduh pembalap lain asal asalan…jika dicermati,artikel ini garis besarnya apa yg dilakukan di hari minggu tidak sesederhana yg kelihatan di hari minggu..

        • Gobs.. semua tidak asal, hanya beda timing…

          Untuk race yg absurd, random, cuaca tidak jelas, unpredictable..

          Strategi tim Marq, persiapan 2-3 hari sebelum race..

          Strategi tim lain, dipersiapkan hari H.. mulai dari warm up…

        • Bukan asal2an juga sih, pada tahun itu semua pembalap strugle masalah ban, cuma marquez yang settle untuk riset ban. Kalau kita liat dari seri sebelumnya sebagian besar pembalap menjadikan marc sebagai referensi pemilihan ban. Team hrc tau tapi itu sah di balapan. Kalau marc ganti ban sebelun race mulai kemungkinan besar pembalap lain ikutan juga. Jadi ya mending ganti ban “diem2” di lap ke 2

      • Gak,gak mungkin dia udah lama gak muncul semenjak #dirumahaja ini menunjukkan kalo dia cuma punya kuota gratisan 30gb untuk belajar doang,gak bisa dipake yg lain,karena #dirumahaja dia gak dikasih uang jajan buat beli kuota
        Jadi… gak mungkin ?

  1. Team the best untuk saat ini ya ini..
    Di ibaratkan sudah 99%, kematangan di segala sisi, bukan cuma talenta dari marq

  2. Tahun 2013 & 2014 kayanya menarik dibahas juga wak dari sisi crew.
    Seperti apa adaptasi marquez terhadap crew tahun 2013, kita tahu dimana saat itu kan masih pake crew stoner.
    Dan 2014 kan marquez memboyong crewnya dari moto2, nah itu seperti apa adaptasi mereka dari moto2 ke motogp.

  3. Sachsenring musim 2016
    sampe bikin kru di timnya pada jengkel sendiri (tp ga berani marah)

    dan keb0d0han itu diulangi lg (klo ga salah) di Brno musim 2017
    xixixi
    “the donkey”
    bikin kesalahan yg relatif sama lebih dr sekali

    • Dgn alasan tidak bisa membaca pitboard di kecepatan tinggi dan keadaan hujan

      Dan akhirnya dirapatkanlah pemecahan masalah itu demi…karel Abraham eh.Awalnya sih mintanya pake frekuensi radio kayak F1,tapi akhirnya yg di-ACC text di dashboard biar ga terlalu ganggu konsentrasi rider

  4. Salah satu cara menunjukan pada dunia, bahwa mm itu menang dgn kepintaran, stategi & skill.

    Dan bertarung dilintasan dengan sesuatu yg direncanakan dan tidak perlu psywar sebelum bertanding utk menjatuhkan mental lawan.

    Bukan dgn psywar di microphone untuk menjatuhkan mental lawan sebelum bertanding.

  5. Dan juga menunjukan bahwa kemenangan di tentukan oleh kerjasama team, bukan hanya skill rider atao motor itu sendiri.

    Ini mungkin pertanda rebbull gantikan repsol sbg sponsor utama

    • Kemungkinan besar tech3 yang bakal ilang redbullnya(kecuali mampu 3 tim), itu juga belum lagi kalo semisal cal pensiun di 2022 & menggaet pol/fernandez, bakal nempel lagi di lcr..

      Pertanyaannya apakah repsol sanggup menghadapi pandemi ini mengingat harga minyak dunia makin ancur harganya..

  6. Gila. Rentetan yg bener2 buat tercengang.
    Ternyata segi entertaint itu kebagi 2 ya.
    Ada yg drama psywar + main2 sama rider lain (giliran dimainin org ngambek, katanya ini motogp bukan moto2 terlalu berbahaya) yg mana drama itu cukup jd jualan yg kacang goreng. Laris manis
    Tp syg sungguh malang antidot nya terlalu membius dan terlalu dahsyat.
    Bayangin aja a-z bener2 tersusun rapi, udh mah MM ditambah hrc bener2 satu kesatuan yg terlalu dahsyat sehingga kiblat entertaint itu sendiri berubah yg tadinya mesti “ada korban” semisal pAhLaWaN vs villain, skrg show nya dipegang sendiri dipanggung motogp. Rakus jg ya. Wkwk

    Ini sih MM bikin dinasti baru di bidang entertaint motogp. Ga melulu harus psywar, harus ada korban yg dibawa2 biar nama pemenang jd meroket. Dulu head to head di psywar. Skrg MM vs everybody kasarnya maju dah lu semua sini yg berani gua jabanin

  7. Hanya 1 yg tidak pernah rencanakan, giliran siapa dari mereka yg naik podium menemani //////93 menerima piala.
    You know what mean?

    • Nedar diatas tuh adalah sales yg sdh kalap krn citra sembahan yg mmg gak pernah bs lampaui honda soal prestasi..
      Dia udah halu menjelang gila ?

  8. Ini sekaligus menunjukkan tidak adanya “orang super” di tubuh hrc, karena semuanya adalah hasil “kerjasama tim” yg baik…

  9. Gak bisa juga lah. Harus saling mendukung.
    Mau sekompak apapun kl narik throttle gas aja dah mentok, emang bisa apa?

  10. Sachsenring 2016 lebih heboh…
    Sampe yg punya warung ikut berandai2 seandainya vale masuk pit dr awal bisa podium 2

    Kenangan debat sama yg punya warung

  11. Kalo gak salah Marq Dan Team Pernah Ganti bAn Di Starting grid deh yg bannya Di Cover . Tpi giliran Dibuka Ternyata Ban yg dipakai jenisnya Sama

  12. Pertanyaanku adalah, apakah pembalap teammate Marc Marquez juga mendapat perlakuan yang sama, yaitu dengan dikumpulkannya 7 orang seperti itu? Kalo mendapat perlakuan yang sama sepertinya sudah bisa dikatakan adil, meski kemudian nantinya setup berbeda karena riding style pembalap juga berbeda. Tetapi jika pembalap setimnya tidak melakukan meeting dengan 7 orang itu, menurutku ya belum bisa dikatakan tim yang ideal, meski Ace Ridernya adalah Marc Marquez sekalipun, seolah pembalap lain tidak mendapat hak yang sama.

Leave a Reply to Striker Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here