TMCBLOG.com – Seperti Kita Ketahui Bersama Bahwa Seat Di Yamaha Factory 2021 sudah Penuh Oleh Vinales dan Quartararo. Di awal Musim Yamaha sudah menyatakan siap mendukung Valentino Rossi yang kehilangan seatnya di 2021 jika masih ingin balap dengan menyiapkan Motor spesifikasi Factory Buat Pembalap Italia Juara dunia 9 Kali ini. Rencana awal 2020 adalah Rossi ingin melihat kesiapannya dulu setelah 5-6 Race pertama di 2020 sebelum memutuskan perihal 2021. Namun Pandemi COVID-19 jelas meng-ambyarkan Rencana Ini.

Jika Vale Masih bersikeras Untuk Melihat kesiapan dirinya setelah 5-6 Seri dan Jika MotoGP bisa berjalan Agustus 2020 maka diperkirakan Baru sekitar Oktober atau November 2020 Vale Baru bisa memberikan Jawaban dan menurut Lin Jarvis dari Yamaha Factory Racing Tengat waktu ini sudah terlambat Buat Yamaha mempersiapkan sebuah team yang akan dipersiapkan Untuk Musim 2021.

Kepada Jurnalis Speedweek, Gunther Waisinger , Lin Jarvis berkata ” “Karena pembalap untuk tim Factory kami untuk 2021 telah ditentukan, jelas hanya ada satu tempat yang mungkin untuk Valentino, dan itu adalah Tim Petronas,” kata Jarvis. ” Hal Ini masih perlu dibahas secara rinci dengan tim dan para sponsornya, karena ini juga tentang Teknis membangun tim. Tetapi rencana awal Vale ( menunggu 5-6 seri) sekarang benar-benar sudah hilang.

Jadi jika Valentino sekarang bersikeras menjalankan lima atau enam balapan sebelum memutuskan untuk mengejar karirnya, akan sangat terlambat bagi kami, karena akan memakan waktu hingga Oktober atau November tahun ini. Pada titik ini, kita tidak bisa lagi merencanakan pemilihan pembalap MotoGP untuk musim mendatang. Jadi Valentino harus memutuskan apakah akan melanjutkan atau tidak. “

Tragis Jika Vale Mengakhiri Karir di Musim yang dibatalkan

“Saya tidak bisa mengantisipasi keputusan ini. Saya hanya bisa mengungkapkan pikiran pribadi saya tentang ini, ”kata Lin Jarvis. “Saya harap dia memutuskan untuk melanjutkan. Karena saya pikir tahun ini dengan masalah Covid 19 bukan waktu yang tepat untuk mengakhiri karir legendaris seperti itu. Karena Skenario terburuknya, kita tidak akan memiliki satu balapan tahun ini. Itu akan menjadi tragis jika musim terakhir kompetisi untuk olahragawan yang ikonik dibatalkan begitu saja. Saya percaya bahwa Valentino memikirkan hal yang sama dan karena itu ia akan menyatakan keinginan untuk melanjutkan satu tahun lagi. Tetapi keputusan ada di tangannya. Karena itu adalah hidupnya. ”

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

52 COMMENTS

  1. Kasian. Dilempar sana sini, parahnya pensiun karena pandemi. Gw kira pensiun paling gentle adalah Stoner, alasan keluarga dan pengen hidup tenang dibanding yang pensiun karena udah ga laku atau kontrak abis gitu aja katena pandemi.

    • Yg kasian udh bilang pensiun balap eh balik lagi jadi pembalap penguji udh gitu mau ikut wild card juga … no respect …. Poor

      • Itu namanya masih punya nilai jual. Naik RC213V juru kunci aja masih ditawarin jadi test rider bahkan rumornya sempat ditawari balik full season. Lebih poor mana sama yang katanya legend tapi dilempar sana sini dan diusir secara halus?

        • @ganti cangkir
          Maksud uyab dk itu ngeselinnya pembalap yg katanya pensiun tp malah jd pembalap penguji. Paduka kayanya iya banget mau pensiun, ehhhh tryt balikan ama mantan. Awalnya respect milih pensiun, tryt ditawarin mantan dan milih balikan sm mantan. Gak jd respect dah.

        • Sudah sudah

          Menurut saya sih keduanya sama-sama payah

          Biasa naek motor nyaman, pindah ke motor nyeleng (Rosssi Ducati jadul, Jolorr Honda perontok tulang) gak ada yg bisa adaptasi!

          Ujung-ujungnya kedua orang itu CLBK ama motor nyaman. Dengan alasan-alasan yg ada.

          Gak ada yg salah sih. Ducati dan Honda jg gak mempermasalahkan keputusan mereka.

          Tapi kalo udah gini, masih ada yg percaya pindah pabrikan itu keren?

          Yg dicari para legend ujung-ujungnya motor yg nyaman juga kan? Mereka betah ama karakternya.

          Maka jangan pernah cibir legend lain yg BETAH ama duit suatu pabrikan yg gak ada matinya ?

      • ngerti sih maksud lu
        tapi ya maklumin aja deh, pembalap klo lama ga balap akan merasa seperti ada yg ilang dr idupnya (faktor kebiasaan)

        terbiasa merasakan sensasi adrenalin rush dan jadwal hidup yg ketat karena lama berkecimpung di dunia professional.
        Tiba2 kebiasaan itu di “cut”, kebiasaan itu ilang dr idupnya, hidup santuy tanpa beban (sebagai pensiunan), “liburan lama” seolah idup tanpa arti.
        berakhir dengan mikir ulang / nyesel karena milih pensiun.
        sudah untung tidak berakhir sebagai pemabuk / party lover.

        banyak pembalap hebat yg merasakan ini
        contoh aja M.Schumacher (selepas dr Ferrar1) sampe akhirnya sadar sendiri dengan fakta “umur kaga bisa boong, susah dilawan”.

        istilahnya…
        lu klo udah biasa idup diluar, tiba2 harus mingkem lama dirumah (ataupun sebaliknya), juga bakal stress sendiri koq.
        lu klo udah biasa makan pake nasi + sambel, tiba harus makan kentang / roti melulu + mayonnaise (ataupun sebaliknya), juga akan merasa ada yg kurang

    • ternyata ada ya org susah mengkasiani org yg jauh lebih sukses… jadi bingung, gimana ya caranya gw bisa mengkasihani seseorang seperti vale….

      • ibaratnya gw mengkasihani bill gates karena dia bukan ceo microsoft lagi, padahal harta dan pencapaiannya tidak terhitung…. salut sama cangkir, mungkin memang hidupnya paling sempurna…. sampe harus ngetik panjang lebar tentang vale… ?

        • Jadi kita gak bisa mengasihani mendiang Kobe Bryant karena lebih sukses dr kita
          Kita gak bisa mengasihani Tom Hanks yg terkena covid-19 karena lebih sukses dan kaya dr kita

          Kasihan hanya untuk orang yg derajatnya lebih rendah dr kita?ooh gitu toh,i see i see

        • Itu dia masalahnya
          Takut razlan keburu deal sama rider pembalap lain
          Akhirnya vale kehilangan seat
          Disisi lain dgn bermasalahnya musim 2020, dorna berharap vale lanjut 2021
          Bisa aja dorna menyetujui ide tentang kontrak yg habis 2020 di delay s/d 2021
          Sehingga fabio tetap di srt vale gak jadi kehilangan seat n tetap di yfr
          Sementara yfr sendiri tetap menginginkan duet maverick n fabio di 2021

        • Masalahnya gaji Rossi itu tinggi banget

          Emang petronas mau dgn investasi yg gede tapi kesedot ama gaji Rossi doang?
          Bisa-bisa dana untuk ‘sewa motor’ ke YFR jadi seret. Mau dapet motor spek apaan coba? ?

          Skenario lainnya : dapetin sponsor baru untuk meng-cover dana tambahan.
          Lah kalopun iya dapet, sponsor baru itu pastinya pengen logonya nyaingin logo petronas sbg yg utama di tim SRT. Bakalan ada tarik ulur. Gak semudah itu juga. Razlan jg mana mau kalo gitu.

          Yg paling logis kalo mau maksain ikutan race 2021, Rossi masuk Petronas SRT Yamaha, tapi untuk menunjang keberlangsungan, gaji dia itu yg dibikin seadanya ?
          Sehingga expensesnya nyukup.

          Masih cukup tragis sih untuk masa senja seorang legend. Tapi, what do we expect kalo udah gini?

          Piye? Gelem ora kae pakde Rossi?

  2. Pindah ke moto E aja.sapa tau jadi juara.dan akan mengukir sejarah dengan semua type motor moto gp.GP 500 2 tak,motogp 990cc moto gp 800 cc.dan motor listrik.sebuah pencapain yg luar biasa.

    • Kalo dia gentle sebenernya pensiun di akhir 2015. Kalo dia berani pensiun di akhir 2015, orang akan menganggap teori kontrasepsi dia nyata adanya. Kalo dia masih aja maksain padahal udah ga sanggup menang, justru aib2 dia di masa lalu perlahan kebuka mulai dari menang di Yamaha karena bedol desa, menang lawan Gibernau karena dapet ban goib, kalah mental sama Hayden, sengaja jatuhin lawan di Jerez 2005, Laguna Seca 2008, Argentina 2015, Sepang 2015, dll, kebanyakan ngerengek ini itu liat GSX-RR kenceng latah minta knalpot disamain, dan lain sebagainya yg gw yakin kalian bisa sebutin satu2 lebih dari itu.

      • Pabrikan nyari juara,nggak hanya nyari menang
        Ane yakin VR juga masih nyari juara bukan hanya menang sekali lalu puasa lagi berseri-seri dan hanya diselingi podium aja,tapi apa daya persaingan makin ketat dr tahun ketahun

      • 2016 kayanya masih bagus

        2017 itu udah hilang arah terombang ambing

        YFR kalo konsisten ikutin masukan Vinales malah keren kayanya.

        Tapi musim itu kan ada yg mencak-mencak bukannya? ?

    • Waktu paling tepat vale pensiun itu 2017 akhir, musim terakhir dia bisa menang race. jadi 2018 zarco udah naik ke factory harusnya/dikasi kesempatan. aku prnh ngobrol2 ini dgn sodara seorang fumi di awal 2018 bahas balap panjang lebar, dia gak setuju hahahh. nahh stlh melihat situasi skrg baru dia ngangguk2 ?

  3. Hmmm…rumit juga ternyata ya. Razlan sendiri pernah bilang kalau timnya itu lebih memilih pebalap2 muda, ini sudah menjadi sebuah sinyal ‘you’re not welcome’ atau ‘we don’t want you’. Belum lagi masalah sponsor, gaji yang tinggi, dan sebagainya. Ada benarnya saran dari salah satu komen di atas, MotoE bisa jadi solusi.

    • Atau turun ke moto2. Tapi beresiko juga sih buat reputasi dia, gw rasa di moto2 dengan mesin dan ban seragam Rossi cuma ada di posisi belasan. Kan ga lucu kalo misal Tom Luthi juara dunia sementara Rossi cuma finish belasan. Legend 9 kali juara dunia kalah sama pembalap yang di motogp ga pernah dapet poin di balapan yang pakai mesin seragam.

    • xixixi
      jd inget dulu ada pentolan minion yg koar2 kakek legend bersedia di kontrak murah, digaji kecil

      halu tingkat tinggi

        • ya klo konteksnya “per saat ini” ya make sense sih seperti yg situ bilang.
          masalahnya….

          oknum minion tersebut “koar2 kakek legend bersedia di kontrak murah, digaji kecil” adalah sewaktu si kakek legend pindah dr hon-hon ke yam-yam (pasca 2003)

          kini dia jarang2 muncul
          namun sekalinya muncul dia malah menghujat “pemilik warung” di artikel-artikel sebelumnya
          xixixi

  4. Makin suram,

    VR46 team kagak jadi nih naik ke MotoGP ?kirain biayanya bakal dapat bantuan dr Yamaha dan Dorna sisanya biar sponsor yg punya bagian,jadi dia tinggal terima beres

  5. pindah ke neng Prilly aja boss.
    tapi bisa juga pindah MotoE biar rame.
    klo dipaksa pensiun kesannya mirip Doc Hudson di film Cars yang emang gak ada lagi yang menginginkan dan terpaksa pensiun.

  6. Pensiun dr pembalap aktif motogp mungkin iya tp tentu tdk dr dunia motogp. Entah jadi test rider, owner, manager, pencari bakat atau mungkin pengganti jin jarvis 2 tahun kedepan, atau bisa jadi manager marketing di sini biar 50% lagi ke dulu. Sapa tau.

  7. Dia maunya di telpon,gak mau nelpon duluan

    Entar kalo ditelpon dia Jawab “sorry,kita lagi liburan” kayak yg dilakuin ke Vinales ??

Leave a Reply to nedar Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here