TMCBLOG.com – Sobat Sekalian, GPOne melakukan Interview cukup menarik dengan sosok Pembalap yang mungkin jika ada gelar Test Rider MotoGP terbaik, maka Gelar itu pantas disandangnya, Michele Pirro dari Ducati. Michele bicara Banyak mengenai beberapa hal di motoGP sekarang. yang epertama adalah soal Dovizioso dimana Michele Bilang bahwa sebenarnya Dovi itu kecepatannya sangat bejaban dengan pembalap lain. Namun jika bicara fight dengan Marc Marquez yang merupakan sosok pembalap Fenomenal, Dovi punya kelemahan yakni Kurangnya kepercayaan Diri.

Pirro Juga mengomentari soal bocoran Alberto Puig yang mengatakan bahwa Dovizioso sempat meminta seat di HRC. Pirro mengatakan kepada GPOne   “Ketika kontrak berakhir, semua orang mencari alternatif, Dovizioso mungkin menawarkan dirinya ke HRC karena mereka membutuhkannya. Menurut pendapat saya, Dovi telah melakukannya dengan baik untuk tetap di Ducati dan akan melakukannya dengan baik di masa depan; melihat bagaimana pasar pengendara berkembang, saya tidak melihat mengapa mereka tidak harus mengkonfirmasi ulang Line up pengendara saat ini. Saya berharap Andrea akan mengevaluasi apa yang terbaik untuknya, sekarang dia telah membuat pilihan yang tepat karena Lorenzo mengatakan kepada saya bahwa ketika dia tiba di Honda, dia akan mengalahkan Marquez, tetapi sebaliknya dia mengakhiri karirnya “.

Pirro menceritakan pula Pendapatnya mengenai karir Jorge Lorenzo di Ducati. Menurutnya Lorenzo itu Bukan telat adaptif di Ducati, namun ia memiliki tekanan mental karena ekspektasi begitu besar hadir dipundaknya. namun begitu Jorge Bisa menangani maslaah mental ini ia langsung bisa seperti membalikkan telapak tangan, langsung Kompetitif. Pirro juga mengatakan bahwa ia memberikan masukan kepada Jorge Bahwa Ducati butuh pengereman yang tidak hanya bisa dilakukan mengguankan pengereman depan, Yap harus dibantu oleh pengereman belakang. Mengenai Kans Jorge Lorenzo 2021 Pirro mengatakan walaupun pda kenyataannya Lorenzo kuat dan kencang namun masih belum ada space lagi untuk nya di 2021.

Yang paling menarik adalah Cerita Michele Pirro mengenai Casey Stoner dimana ia juga pernah menjadi Sama sama Test Rider ducati ketika Pembalap Australia itu menjadi test rider pula Buat Ducati “Saya beruntung bisa bekerja bareng dengannya, serta dengan juara lainnya, tetapi Casey memiliki karakteristik yang tidak dapat ditiru, dia adalah satu-satunya yang benar-benar mengesankan saya. Dia memiliki style berkendara yang luar biasa. Saya pernah mencoba Mappingnya selama test dan tidak dapat menyelesaikan bahkan satu Lap-pun di Sepang. Dia biasa Riding tanpa setup Kendali dan mampu mengatur semuanya dengan pergelangan tangannya, saya pikir dia adalah satu-satunya yang memiliki karakteristik ini. ‘Mapping Stoner’ adalah sesuatu yang tidak manusiawi. “

Dan mengenai maslah ducati – stoner, Michele membuka nya dengan ” Sosok Casey adalah keuntungan dan batasan bagi Ducati. Dia menang tetapi hanya ada beberapa orang seperti Stoner, seperti Marquez, Rossi dan Dovizioso ketika dia berada di performa terbaik. Masalahnya adalah bahwa pembalap (ducati) lain menderita; dia menang, dan yang lainnya finish di urutan 15. Seseorang seperti Stoner tidak membiarkan Anda berkembang, dengan dia Anda menang dan, pada tahun-tahun ini, setelah kehilangan Stoner, kita harus menebus perkembangan yang tidak pernah kita lakukan (saat bersamanya). mendengar apa yang disampaikan Oleh Pirro ini tmcblog jadi bertanya tanya, apa benar Ducati ingin Marc Marquez – sosok yang sangat extraordinary dalam hal riding style dan membuat Kata Ducati pembalap Honda lain kesulitan ? Atau, apakah Bila Marc ada di ducati, Marc akan secara umum mengikuti Pola Umum development Ducati?

Taufik of BuitenZorg

56 COMMENTS

    • Ga cuma Du-cati yg mau, KTM juga mau. Dan untuk soal mapping, kayaknya Marc ga segila Stoner. Pedrosa masih menang, Crutchlow masih menang… Taka aja bisa menyodok di sesi test dan bersaing top10 di balapan.

      Kalo Stoner di Ducati, team mate n development pabrikan ketinggalan ama bakat dia.

        • Beda lah.. Tu kan motor buat pedrosa.. Dan uniknya, stoner juara ditahun prtama hasil racikan motornya pedrosa..

        • Stoner menang n team matenya di posisi 15
          Itu hiperbola
          Tidak selalu benar terjadi
          Tahun 2007 capirex masih bisa menang seri
          2009-2010 hayden masih bisa podium (bahkan 2010 hayden hanya 1x finish diluar 10 besar walau hanya 1x podium)
          Nah baru 2008 sama melandri yang seperti hiperbola diatas
          Soalnya melandri hanya 3x finish 10 besar n 6x finish diluar zona point

        • Lha musim pertama Marq juga langsung juara dunia dengan basic motor yg bukan development untuk dia..apalagi naik dari kelas Moto2 yg notabene tenaganya jauh berbeda,klo Stoner kan pindah dari sama2 tim MotoGP

      • Dani bisa menang karna dia udah punya set up sendiri, casey di honda langsung juara dunia yaa karna bakatnya itu, cukup pake base set up mapping motor itu sisanga caaey yang urus di track..
        Kalo dibilang racikan dani gak sepenuhnya bener tetep racikan engineer honda dengan pengembangan sana sini sesuai kebutuhan

  1. Itu hal yg wajar…. makanya ada org high talent n hardworker…. mw dibandingin sm org low talent n less working yah jd ny gini dah…. d setiap olhraga selalu ad monster ny… y stoner salh stuny…

  2. Marc pasti paham soal Stoner/ Marc Mapping yang gak bisa ditiru dan diwariskan.. Tapi bukan Marc namanya kalo gak cerdik dan optimis mencari solusinya

    Makanya dia mencari cara gimana supaya development RCV 2013 – 2020 ala Marc bisa diteruskan oleh seseorang.. Siapa lagi kalo bukan Alex Marquez.. Sang adik yg pastinya udah mendapatkan ribuan wejangan dan tips n trik menghandle RCV

    Dalam dua tahun saya rasa Alex bakal paham dan terbiasa pake Marc setup dan Marc Riding Style..

    • kayaknya sih gak semudah itu, Ferguso.

      Sbg orang awam juga bisa liat kok abangnya punya insting balap yg (mungkin) jauhhhh lebih cadas dibanding adeknya.

    • Kayanya ini juga penyebab liarnya RC213V 2015 dan lemotnya RCV Openclass dibanding motor Openclass lain karna performanya ketutupan sama Stoner

  3. Ya Fakta empiris kalau Stoner ditakuti marquez di tahun 2015 mana nyuruh si Shuhei Nakamoto untuk menurunkan Hiroshi Aoyama hanya karena takut kalah. . Toh marquez juga kesulitan di 2015 dia berujar RC213V terlalu liar setup nya. Diperhatikan secara seksama pun riding style stoner & Marquez juga beda itu juga dari pengakuan CC yang sekarang kerjasama develop RCV bareng Marquez

    • Fakta empiris?
      Ini ada di wawancara livio suppo belum lama ini
      Tp gak dimunculkan di artikel blog ini

      The point is that someone like Casey is expected to win, and what would have happened if he hadn’t? It would have been a disappointment for everyone. Casey hadn’t been active for two years, so HRC thought it best for him not to race. Nakamoto, who was very keen on protecting him, thought he was not on the right level of competitiveness. Casey got very angry. He wanted to race. But sometimes in life you have to take responsibility, and Nakamoto did. Marc was in his third year of the World Championship, and the start was not amazing. I think this also made a difference. There were a number of things that impeded Stoner from being a wild card.”

      • @genesis

        Baca artikel 2015 dong… Stoner ngerasa di-block Marc. Sebelumnya dia sudah tes privat di Sepang. Menurut Stoner pacenya se pedrosa. Padahal dia lama ga megang motor. Dia minta gantiin Pedrosa, eh yg dipilih Aoyama yg pace dibawah Pedrosa. Stoner sendiri juga bukan rider ceroboh yg crash terus dikhawatirkan ikut bikin Marc crash juga.

        Gw lebih percaya omongan Stoner daripada Suppo soal Stoner khawatir ga menang.

        Gw malah ngelihat karena 2015 point Marc ga stabil makanya Marc khawatir keganggu Championship. Aoyama yg disuruh gantiin Pedrosa.

        “Marc was in his third year of the world championship, and the start wasn’t amazing. I think this also make difference”

        Kata Suppo

  4. Kalau Stoner ada di GP 500 2 tak, dia juga bakalan bisa kompetitif karena terbiasa berkendara tanpa TC.
    Ada yg bilang dia mundur karena MotoGP sudah tidak menarik karena terlalu banyak campur tangan elektronik.

    • tapi tanpa ada bantuan elektronik, power motogp gak akan meningkat dan laptime bakalan segitu2 aja

    • Analogi yang paling mashoooook

      Sekalian aja pembalap terbaik adalah jaman GP jadul, rem aja masih tromol. Sekarang mah udah kebantu teknologi brembo terkini wkwkwkwkwk

  5. Kondisi Stoner dan Marq berbeda perlakuannya oleh tim. Seolah2 hanya mm93 yang bisa menang dgn rc2113v, faktanya???

  6. Bakat Stoner udah bikin motor CRT honda terkesan sangat kencang . dipakai stoner cepat sekali, dikasih ke pembalap satelit zonk.

  7. “Namun jika bicara fight dengan Marc Marquez yang merupakan sosok pembalap Fenomenal, Dovi punya kelemahan yakni Kurangnya kepercayaan Diri”
    .
    .
    .
    Bukan cuma Dovi
    Vinales dibuntuti Marc auto cemas dag dig dug
    Rossi dibuntuti Marc auto grogi lalu dlosor

    • Lorenzo yg mentalnya kuat klo diikuti Marc. Terutama di Yamaha n Ducati. Tp klo di Ducati, sayang seribu sayang. Pas awal masuk sudah kondisi bekas cedera di Ducati n tambahan cedera di latihan trail wkt pramusim. Gmn bs tau progress motor? Blm lg pertengahan musim nyaris lumpuh. Memang bukan nasibnya. Sayang tdk jd tontonan menarik.

  8. Gw pernah baca di artikel luar tapi lupa dimana, Stoner katanya pembalap tercerdas yang pernah ditemui penulis itu sampai2 pernah bantuin cari cincin orang saat yang lain celingukan beberapa menit ga ketemu2 dia baru dateng jalan ke satu sudut, liat ke satu titik kemudian teriak “I found it!”

    • Pake apaan tuh rumus fisika?sudut terlemparnya seberapa,kecepatan angin berapa,dan kemiringan tanahnya berapa,perkiraan berat cincin berapa
      Wkwkwk

  9. Marquz tuh cuman ngandalkan elektronik doang, kalau mau juara dunia Ducati kudu cari Stoner lainya

    • jawara Superprestigio cuma ngandelin elektronik doang ???
      jagoan flat track & trail cuma ngandelin elektonik doang ???
      lu ngelawak ???

    • Komen terlucu dan tergoblok yang pernah saya baca.

      Emang lu kate motor itu robot. Markes tinggal nyemplak ngikuti motor gitu? Tanpa skil alien, jangankan bawa motor motogp, bawa motor sport 250cc empat selinder, lu bakal nyungsep tong.

      Markes dan stoner itu sama, tipikal “beri motor sekencang kencangnya, biarkan pembalap yang urus”. Disinilah beda levelnya dengan pembalap lain.

      Markes dan stoner nggak pernah minta perubahan ini itu. Pembalap yang menyesuaikan dengan motor. Itu sebabnya seolah motor hodna dibikin cuma untuk markes, padahal tidak. Karena, setiap perubahan dimotor markes langsung kompetitip bahkan juara.

      Kalo saya bilang, CC35 juga termasuk pembalap alien, why? Karena CC tidak pernah meminta perubahan ini itu dimotor tapi masih bisa kompetitip biarpun belum pernah juara dunia tapi masih bisa podium bahkan juara seri. Belum pernah ada pembalap di tim satelite yang jumlah juara serinya sebanyak CC35.

      CC35 hanya kalah jumlah SDM atau mekanik yang kerja dibelakangnya, walaupun CC juga pembalap pabrikan HRC

  10. jawara Superprestigio cuma ngandelin elektronik doang ????
    jagoan flat track & trail cuma ngandelin elektonik doang ???
    lu ngelawak ???

    • Fans b46ong emang kalo koment ngawur tok… Ada yg bilang takut pindah.. Karena sdh gak ada kalimat lain selain ngelawak ??

  11. Emang gak cocok kang mancing ini jadi test rider,data jadi gak jelas beda dgn dilapangan yg dilakukan rider biasa,pantes aja Marc minta jangan pake jasa dia lagi dan lebih milih Bradl yg lebih normal

  12. beda kelas test rider vs rider reguler
    stoner kuat di 2007, dan setelahnya pun dia pun masih kuat meski tidak juara dunia lagi bersama ducati,cuman saya tetap mengidolakan stoner juga sampe sekarang,juara dunia motogp 2x (disaat juara dunia lain masih aktif seperti Rossi,Hayden alm,Lorenzo),wajahnya gak ganteng ganteng banget tapi bojone ayu pisan rek…
    sayangnya kita ga sempet liat duel marquez vs stoner di lintasan balap,sama nyeselnya gak pernah kesampaian liat duel Doohan vs Rossi di GP500

    • Kan udah ane bilang.. stoner-lah satu2nya pembalap yg tidak banyak nuntut soal keseimbangan motor. Ia tipe penakluk. The real doctor..
      Bukan yg ngaku2 doctor tp manjanya kebangetan soal set up ?
      Pas megang ducati yg udah ganti sasis aja, tetap jadi pecundang.
      Mana steven ngunuo? Tuh idolamu mengembara buat jd ampas ?

  13. Jadi begini…
    Pirro adlh test-rider aktif Duc*ti saat ini.
    dgn mengagungkan Stoner, sebenernya dia membela dirinya sendiri..
    Kalo hasil feedback Pirro ga menghasilkan output yg maksimal, dibandingkan hasil Stoner, seolah-olah Pirro bilang:
    “hasil test gw udah bagus loh… jgn bandingkan dgn hasil Stoner, dia mah alien”

    dgn begitu, Pirro masih lanjut kerja…

    • Mereka juga beda jaman. Stoner balapan pas ECU masih in-house, elektronik Ducati kalah sama Yamaha-Honda tapi akibat ulahnya GP7 jadi seolah motor paling sempurna sampai seorang Rossi ngiri minta Bridgestone dan pindah ke Ducati. Sayangnya tangan Rossi ga secanggih Stoner. Juga Stoner balapan jaman belum ada batasan mesin, pabrikan masih bebas kulak kulik mesin dan ambrop bikin baru lagi. Stoner balapan disaat motogp lebih liar dan powerfull dibanding era sekarang yang mirip wsbk, motor di awal musim performanya bakal gitu2 aja sampai berakhir karena ga boleh di update, ganti mesin aja dibatasi. Juga ECU harus seragam.

  14. Untuk menguji skill pembalap…harusnya moto gp itu remnya cukup depan cakram belakang tromol ala supri

  15. Kan udah ane bilang.. stoner-lah satu2nya pembalap yg tidak banyak nuntut soal keseimbangan motor. Ia tipe penakluk. The real doctor..
    Bukan yg ngaku2 doctor tp manjanya kebangetan soal set up ?
    Pas megang ducati yg udah ganti sasis aja, tetap jadi pecundang.
    Mana steven ngunuo? Tuh idolamu mengembara buat jd ampas ?

Leave a Reply to Saya Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here