TMCBLOG.com – Selaian membicarakaan soal New Product, Pak Yohan Yahya sekalu Sales & marketing Departement head PT SIS mengungkapkan Opininya mengenai Kondisi pasar Domestik Sepeda motor Indoensia secara umum untuk 2020 ini. Seperti Kita ketahui bahwa Pandemi COVID-19 di Indoensia memuarakan pemerintah meluncurkan Kondisi yang disebut PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan dalam protokol pembatasan ini ini praktis banyak kegiatan yang berkurang dan bahkan ada yang berhenti sementara yang ujungnya berefek pada Market secara Umum dan Market Sepeda motor secara Khusus

“Karena Otomatis, awal april setelah pemerintah mengumumkan kondisi ini, Pasar mengalami koreksi dan itu juga dan itu juga otomatis disebabkan oleh banyak hal juga. Di satu sisi Marketnya turun, Finance memperketat sehingga stock di Market otomatis akan membludak. Itu yang menjadi Problem, Oleh Karen itu Kita Hold dulu. Disamping juga karena ada permintaan pemerintah untuk Physical Distancing “

“Ya itu semua yang menjadi Perhitungan dan pertimbangan kita. beberapa perhitungan mungkin menghasilkan bahwa Juni (2020 Pandemi) akan selesai.Yaaa Syukur Alhamdulillah jika terjadi penurunan. Tapi market tidak akan langsung bereaksi dengan cepat. Dalam arti pasti ada masa recoverynya. Masa recovery itu juga akan butuh Waktu. “

“Kalau Kita lihat sekarang, Marketnya turun kurang lebih, ya di atas 50%. Jadi Kalau kita bicara sampai Juni ya, Market akan 50% – 60%. Katakanlah pada Juli – agustis (2020) mraketnya akan berimbang namun setelah itu kan naik. Yang sudah pasti adalah tidak akan sama seperti tahun lalu ( 2019)”

“Januari – Maret (2020) masih kecil (penurunannya). namun saat masuk ke April . . Mungkin mei ini juga sama la Ya. Karena Pasti ekonomi akan bertahan, Orang tidak Mudik, kemudian Orang lebih mementingkan kesehatan, Orang akan lebih mementingkan yang lain lain lah ”

Dari Januari sampai Maret 2020 jumlah distribusi Domestik Sepeda motor baru Secara wholesale dari 5 Pabrikan anggota AISI mencatat angka 1.570.464 unit dan angka ini memang secara umum turun sekitar 6,6 % dibandingkan Periode Kwartal pertama 2019 yang mencapai angka 1.681.454 Unit. Sampai artikel ini dirilis, AISI belum merilis di Lamannya mengenai Data Distribusi Sepeda motor domestik dan ekspor pada bulan April 2020.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

12 COMMENTS

    • Pejabat Suzuki Indonesia banyak main kartu remi di kantor.

      Makanya line up produknya gak berkembang. Coba ganti gak usah jualan motor, jualan kartu aja mungkin lebih laku. Wkwkwkw

  1. Ya sambil logika aja. selain pandemi, emang pilihan suzuki apa aja yg beneran sanggup menarik banyak konsumen..?
    Udah gitu delernya juga rasa toko kelontong..

  2. Mau myunsep pun tak apa,
    Toh buruhnya sedikit, vendornya sedikit, produk sesikit, fenboy seuprit

    Apa yang di harapkan untuk bertahan??

    Bahkan nyalinya pun sedikit, sesuai taglinenya (nyalakan nyali, artinya gak ada nyali ni juki)

    ????

  3. Hehehe media suruh jujur aja, BERANI GAK NUNJUKKIN REALITA PENJUALAN OTOMOTIF SUDAH TURUN 50%????,pake nyalain pabrikan Suzuki,emang realita otomotif turun sudah 50%???,ITU FAKTA WOEY,TANYA DEALER SEKITAR RUMAH, PASTI PADA NGENEZZZZ,GAK USAH DITUTUP2I LAH

  4. Harusnya Suzuki turun di moto3, gausah bangun sendiri kontak aja Suter atau WCM buat bikinin motornya kaya Mahindra dulu. Kemudian GSX-R150 bodynya dibikin persis motor moto3 mereka biar seolah replika moto3, macam Aprilia RS250 dulu yang replika GP. Pasti laku. Orang sini kan maunya yang berbau motogp.

  5. Harusnya bukan cuma suzuki, karena industri otomotif jadi industry ke-3 yang kena dampak terbesar karena wabah ini (setelah pariwisata dan transportasi).

    jadi agak diwajarkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here