TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui di Musim MotoGP 2012, Casey Stoner memutuskan bahwa Musim saat sang pemilik Nomor start #27 ini memasuki usia 27 tahun merupakan musim terakhirnya sebagai pembalap tetap di kelas MotoGP. Keputusan itu diumumkan Casey secara terbuka Di GP ke empat musim itu, GP Le-Mans Perancis yang artinya masih akan ada banyak Lagi seri race berikutnya sampai akhir musim. Namun Begitu Sebenarnya HRC sudah melakukan berbagai cara untuk bisa membujuk Casey agar bertahan jangan dulu pensiun termasuk dengan nilai Kontrak yang tergolong sangat besar pada zaman tersebut.

10 Juta Euro per-Musim yang ditolak

Livio Suppo kepada La Gazzetta dello Sport mengatakan bahwa HRC telah menyodorkannya angka Kontrak fantastis 10 Juta euro per musim kepada pembalap Australia ini. namun pada kenyataanya Casey tetap pada pendiriannya yakni gantung helm di akhir Musim 2012 sebagai pembalap tetap MotoGP “Dalam pandangan saya, dia mengumumkan pengunduran dirinya terlalu cepat, sehingga sisa musim itu seperti dianggap enteng ( Oleh Casey sejak saat pengumuman) itu,” kata Livio Suppo. “Dia finis di urutan ketiga dan senang dengan kemajuannya,” kata Manager Team Asal Italia yang saat itu menjadi Ring 1 HRC di team.

“Untuk seseorang yang berusia 27 tahun, mengatakan hal itu bukan berarti dia tidak punya keberanian, atau bukan berarti ia sangat gila atau sangat yakin. Dan saya sangat menghargai itu. Casey selalu konsisten, baik atau buruk. Jadi kami menghentikan (proses merayu Casey), tidak masuk akal untuk terus memaksa dia meneruskan. Sayang sekali, padahal menarik melihat dia melawan Marc, “

Casey akan menderita jika bertandem dengan Marc

Jikapun Casey Stoner hadir se-Box Dengan Marc Marquez, Livio Suppo memperkirakan akan jadi masalah “Casey akan sangat menderita dengan kepribadian Marquez” ( jika keduanya berbagi garasi yang sama) “Casey memenangkan dua Piala Dunia, Marc enam dalam tujuh musim dan ini sudah menunjukkan betapa lengkapnya dia. Keuntungan terbesarnya adalah dia (Marc) bisa tetap tenang bahkan dalam situasi yang paling sulit.”

Untuk menjelaskan lebih dalam mengenai perspektif kepribadian yang berbeda dari kedua pembalap ini, Suppo memberikan dua contoh: “Setelah Race Philip Island 2013, dengan Hukuman Black Flag yang dihasilkan dari kesalahan, siapa pun akan marah dengan tim, Namun begitu pada malam hari Marc Marquez malah makan bersama semua orang, dia pergi ke Valencia dan memenangkan gelar.

( Sementara)  Casey di Laguna Seca, setelah duel dengan Rossi dan crash beberapa kali, dia kesal, dan kemudian di Brno dan Misano dia Jatuh. Dia kehilangan gelar pada 2008 karena dia ingin memaksakan Secara berlebihan, itu adalah batasnya. Jika dia bisa lebih tenang, dia bisa memenangkan setidaknya dua gelar juara Dunia lagi “.

Alasan penolakan HRC terhadap Stoner tuk gantikan Pedrosa

Livio Suppo juga mengungkapkan bahwa Casey Stoner menawarkan diri kepada HRC pada tahun 2015 untuk menggantikan Dani Pedrosa ketika pembalap Spanyol ini absen sementara di akhir Grand Prix Qatar karena masalah fisik dengan lengan kanannya. “Dia menghubungi kami pada hari Minggu malam di Qatar. Dia mengejutkan kami. Nakamoto [direktur HRC MotoGP] sangat menyukai Casey dan tidak ingin dia kembali namun memberi kesan buruk,” kata Suppo.

Ternyata Stoner, yang saat itu masih menjadi test rider untuk HRC di MotoGP  tidak menyukai penolakan HRC saat itu ” Dia sangat marah kepada saya, dia yakin bahwa saya telah mengatakan tidak kepadanya. Hubungan kami putus pada saat itu, dan saya tidak mengetahui kabar apapun tentang dia sejak hari itu. Buat Casey, beralih dari orang baik ke buruk bisa terjadi dengan cepat, dan kadang-kadang Anda bahkan tidak tahu mengapa. “

Livio Suppo pun menjelaskan alasan Lain dari penolakan HRC  “Akan ada kesenangan bisa melihatnya kembali. Tetapi jika tidak berjalan dengan baik, itu akan meningkatkan kritik dan ketegangan, (plus potensi) mengganggu Marquez yang pada saat itu berjuang untuk gelar juara dunia ketiganya. Saya masih berpikir kami melakukannya dengan baik, meskipun kemudian ketika kontrak testernya berakhir, ia akhirnnya memilih kembali ke Ducati. “

Taufik of BuitenZorg

52 COMMENTS

  1. Sekarang di Ducati pun dia kecewa, akhirnya ga jadi tester dimana2 dan kesehatan makin menurun bahkan naik R1 ajs cuma sanggup beberapa putaran.

  2. Saya yakin Suppo ini yg punya andil cukup besar terhadap hebatnya mental Marquez..

    Dia pastilah cerita ke Marquez soal buruknya mood seorang Stoner, dan berharap Marquez belajar dari sisi buruk Stoner..

  3. Philip island 2013 dan black flag.
    Sebuah pelajaran dan pengalaman berharga untuk HRC khususnya tim marquez. Pertama kali flag to flag yang “gagal total” karena masalah spele salah perhitungan batas lap masuk pit box untuk bertukar motor. Dan semenjak kejadian itu malah jadi best tim dan pembalap untuk flag to flag ?

    • SAya dulu ngefans marquez sejak di moto2,dan makin suka saat dia gantiin stoner di 2013,secara gue fans stoner.tapi sejak kejadian philips island 2013 gue bener” sangat kagum dengan mental juara seorang marq marquez 93.

  4. Kalo Stoner lagi bad mood hasilnya crash, muntah, bete..

    Marquez yg lagi bad mood justru mengerikan.. Mukanya tetep senyum tapi saat di track malah kayak rider kesurupan.

    Moto2 Valencia 2012, Sepang 2015, Argentina 2018 akan selalu diingat sebagai kegilaan seorang Marquez

  5. Dari sekian banyak alasan.
    cuma ngerucut di 1 alasan, yaitu punya potensi mengganggu Marquez. kenapa? karna udah dijelasin sama Suppo seperti apa Stoner itu, maunya.. ya maunya.. Bayangkan kalau clash 2015 terjadi ditahun tersebut dan pemerannya Stoner dan Marques

    Alasan lain cuma alasan..

    Untung Stoner bukan Lorenzo, kalau ini terjadi kepada Lorenzo, pasti udah baper dan bikin sanggahan yg ujung2nya menaikan drama dibelakang layar.

    Atau sebenarnya ini drama memancing stroner untuk baper.. tapi lupa kalau Stoner lebih ahli mancing dari Suppo.

    Stoner pensiun (tanpa kerjaan test rider) = Ya udah bukan urusan saya, dan yg lalu terjadi ya udah. toh hasil juga dirasakan bersama saat itu.

    Suppo pensiun = Bongkar Gossip. Gue dah gak terikat sama apapun tapi lumayan lah Nge Gossip mendatangakn Cuan..

      • Pada saat itu rossi blockpass markes gegara kesal di overtake saat sedang qualifikasi, alhasil markes ngamuk² di race day :v

      • he.. bisa juga sih, tapi kalau pakai istilah gp italy sirkuitnya mugello, kalau yg sirkuitnya misano marco simoncelli itu setau saya gp san marino.

    • Di quali hampir/udah senggolan dgn kakek entah apa yg terjadi, cemoohan pasti udah jadi makanan wajib buat dia kalo disana
      Dan saat masuk Parc ferme kebahagiaannya langsung meluap luap,sebuah balasan yg straight to their face

    • muka ‘marah’ dan ‘puas’ nya marquez di parc ferme itu epic banget, gak nyangka muka murah senyum kayak dia bisa kelihatan ngeri gitu

    • tapi inget…
      bahkan dengan skill sehebat Stoner sekalipun, dia masih terlihat kesusahan mengejar Pedrosa di Sachsenring, bahkan berakhir dengan crash

      Di lain pihak….
      belum pernah sekalipun Pedrosa mengalahkan si Marc di Sachsenring

      Tapi khusus hanya untuk circuit di Phillip Island (yg notabene counter clockwise juga),
      gue “lebih megang” si Stoner (di masa jayanya lho) untuk menang lawan si Marc,

  6. Belum pernah melihat talenta y lebih besar dr stoner
    Belum pernah melihat mentalitas y lebih besar dari marquez

    • Kalo ditarungkan dgn motor yg sama(misal Ducati),pegang Stoner

      Lorenzo lebih butuh semua kondisi harus sempurna,kalo Stoner mau elektronik bosok kek atau motor kayak banteng gila dia masih bisa ngendaliin

      • kalo dgn motor yg sama tapi di yamaha, pegang siapa bro? hehe.. tp sepertinya stoner ga akan kesulitan sih pegang motor nyaman katanya nganu

  7. Biasanya orang yang very talented ato jenius itu emang kek gitu wak kayanya, mood sama feelingnya fluktuatif dan cukup sensitif ketika menghadapi situasi yang tidak sesuai sama apa yang dia inginkan

Leave a Reply to Fifauzee Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here