Thursday, 7 November 2024

Chad Reed : Galbusera bukan Kepala Mekanik Level Valentino Rossi

TMCBLOG.com – Chad Mark Reed AM (Lahir 15 Maret 1982, di Kurri Kurri, Australia) adalah seorang pembalap motocross dan supercross racer dari Australia. Ia adalah Juara dunia berkali kali supercross dan motocross serta pemegang rekor dari banyak event AMA Supercross. tahun 2019 ia mundur dari supercross karena menderita Cidera komplikasi antara patah beberapa tulang dan permasalahan paru paru. Mantan Pembalap terbaik Supercross yang sudah pensiun ini memberikan Opininya mengenai kondisi Valentino Rossi saat ini. Menurut Reed, kesulitan yang dialami Oleh Vale saat ini sedikit banyak sebenarnya sama dengan yang ia alami di akhir karirnya dulu, namun Reed menjelaskan kepada speedweek bahwa perbedaanya adalah Di supercross, Pembalap masih pegang peranan Sentral.

” Menurut saya, Situasi valentino Bisa dibandingkan dengan Situasi saya. Perbedaanya adalah di Supercross pembalap masih yang paling penting sehingga pembalap masih bisa membuat perbedaan besar. Yamaha Mungkin bukan Motor terbaik di dunia, namun ia masih merupakan Motor yang cukup baik. “ Reed tidak meneruskan  secara verbal apa yang ia maksud lebih lanjut. Apakah artinya ada faktor lain diluar Rider yang bisa membuat perbedaan. Mungkin Motornya, Mungkin Orang orang di sekitarnya. Namun begitu Reed mencoba menyebutkan Contoh kejadian yang menurutnya belum bisa ia terima bisa terjadi Buat seorang Vale

Kejadian Itu adalah ketika Valentino Rossi memimpin di race sepang 2017 dan akhirnnya Mengalami Crash, single Accident dan membuat Marc Marquez bisa melenggang menjuarai race tersebut. ” Saya sangat menyukai valentino, Ia teman yang sangat baik, namun ketika saya melihat hal hal kecil seperti kejadian Malaysia dua tahun lalu ketika ia terjatuh saat memimpin . . kejadian ini jarang terjadi dan dari waktu ke waktu sulit untuk menjelaskan emosi ini . . . “

Akhirnnya Reed sedikit menguak apa yang ia maksud sebagai variabel lain yang menghambat Vale  . . ” Saya tidak tahu apakah ia akan lanjut tahun depan atau nggak, namun siapa yang bisa tahu jika misalnya yamaha membantunya. Mungkin kepala Mekanik baru bisa membantu. Buat saya pribadi, Kepala Mekanik lamanya ( Silvano Galbusera) nggak berguna. Saya sedang melihat Ia menggantinya. Saya tidak banyak tahu mengenai orang baru ini, Namun saya tidak pernah mengerti apa saja yang dilakukkan kepala mekanik lama di sana. Ia tidak berada di level Valentino dan terlihat dari hasilnya  “

Wah Kalo gitu Gawat dong secara sekarangkan Silvano Galbusera jadi Kepala Mekanik Tim Test Yamaha ?

Taufik of BuitenZorg

50 COMMENTS

  1. Siap2 Petronas…jika Rossi lanjut balap dan perform di bawah ekspetasi, anda yg salah…karena Rossi selalu kencang!

  2. Kalo mekanik dianggep g guna padahal curahannya feel motor ada di tangan pembalap baru mekanik yg ngerjakan..

    Berarti ada yg lebih useless lagi, cuma g mau sebut merek..

  3. Bukannya biasa ya Rossi jatuh?

    Di Valencia jatuh, menyebabkan Hayden juara dunia.

    Juga pernah jatuh sambil nyeret stoner dan nakagami

  4. Jangan baper,ini komentar dari pembalap di luar lingkungan motoGP, bahkan Dorna.
    Silvano ini memang bukan di level Jerremy Burgess,tapi cara kerjanya gila,dia bisa cari problem di motor berjam-jam sampe dapet.
    Bisa nge-iyain permintaan Valentino yang terkenal muacem-macem soal teknis motor.Dan dia berbahasa Italia.
    Valentino ini kemampuan nya menurun,dan dia jadi lebih ribet banget nuntut setup motor se presisi mungkin terkait geometri dan mapping adaptif buat akomodir degradasi ban belakang.
    Sampai saat ini ya cuma Silvano yang bisa nurutin tuntutan macem ini.

  5. Kalau mau jujur mengakui, karir Rossi sukses berkat tangan dingin Jeremy Burgess dan anak buahnya. Doohan pensiun dini akibat cidera, kemudian kepala mekanik dan krunya saat itu otomatis nganggur dong, nah karena ada proyek baru HRC akhirnya tim pabrikan lain diluar Repsol ini (Nastro Azzuro) diisilah sama orang-orang hebat dibalik Doohan ini, dengan pembalap Rossi. Kemudian Rossi sukses dengan racikan Burgess dan kru, sampai 2003 Rossi jumawa merasa rider lebih berperan. Karena ada masalah internal dia berpaling ke Yamaha, tapi kalo memang dia hebat harusnya kan bawa badan aja sementara dia bedol desa sampai HRC saat itu hapus semua hal tentang Rossi sampai2 capaian Rossi selama di Honda ga di pajang di museum mereka kala itu. Ditangan Burgess M1 dipoles dari motor hampir kompetitif jadi motor kompetitif, juara dah dia kalahin Gibernau dan Biaggi yang cuma pembalap satelit. Ke Ducati pun belagu bisa pecahin masalah Desmosedici dalam beberapa detik, taunya sampai 2 tahun zonk. Bali Yamaha, ga terlalu kompetitif karena udah ada Lorenzo dan Marquez yang ada di puncak performa, Burgess yang berjasa bikin dia bisa juara dunia di tim pabrikan yang seolah satelit dan sepanjang karir di Repsol, juga tahun pertama Yamaha sampai dia seolah terlihat dokter, dipecat. Karena alasannya Burgess yang sebabin dia ga terlalu kompetitif lagi, padahal memang Rossi yang udah mulai menurun. Akhirnya setelah dia copot Burgess justru semakin turun kan karirnya. Rossi boleh merasa rider lebih berperan, tapi fakta sejarah Burgess lah yang lebih berperan di karir motogp dia.

  6. Wkwkwk hanya burgess,orang curian dr HRC yg cocok dgn Rossi
    Kalo bukan lulusan HRC berarti kurang berkualitas menangani pak dokter ??

  7. saat itu sebelum race para minion +62 bersorak-sorai sambil teriak2 Marc jatuh
    bahkan ini mereka rekam dan sebar di fb
    eh diakhir race mereka malah mingkem lemes akibat di php, jagoan kuning mereka yg malah jatuh tepat di depan tribun mereka sendiri

    serem kan ???!!
    mungkin karena hal ini sekarang beberapa minion belakangan jadi mendadak “bijak”
    wkwkwk

  8. rossi yg sekarang seperti lilin yg mau abis.. tinggal tunggu waktu aja.. kemungkinan,nnti bakaln ada pengumuman pentingnya..

  9. Kalau menang semua itu hasil kerja rosi seorang
    Giliran kalah itu salah pabrikan , salah motor, salah mekanik , salah rider lain , salah cuaca, salah postur tubuh , salah tuhan kali y

  10. Andai seluruh kepala mekanik yg ada di MotoGP bergantian tangani Rossi, tetap aja gak akan ada perubahan signifikan. Bukan Rossi nya yg jelek, tp masanya sdh berlalu.
    Yamaha sdh benar, ganti pembalap. Dan mereka beruntung memiliki Quartararo.
    Saya berharap Rossi bikin team balap dan mengambil alih posisi Petronas. Itu cara membalas secara elegan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP