TMCBLOG.com – Race Virtual terakhir di Sirkuit Virtual Silverstone mengakhiri Musim pertama MotoGP Virtual yang dilakukan di empat Kelas MotoGP, oto2, Moto3 dan MotoE menggunakan Dua Konsol game yakni MotoGP 19 dan MotoGP 20. Sebanyak 64 pembalap dari 48 team di keempat Kelas ikut serta termasuk Juara bertahan MotoGP 2019 Marc Marquez (Repsol Honda Team), Juara GP 9 Kali Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha MotoGP) dan Legenda MotoGP™ Jorge Lorenzo, Yang hadir kembali sebagai wildcard Monster Energy Yamaha MotoGP sekaligus memenangkan race Di Silverstone.

Jika Virtual race diakui sebagai Kejuaraan maka Alex Marquez (Repsol Honda Team), Francesco Bagnaia (Pramac Racing) and Maverick Viñales (Monster Energy Yamaha MotoGP) Mengakhiri musim di posisi Top-3 untuk kelas Primer. Sementara Peraih point tertinggi di kelas Moto2 adalah Bo Bendsneyder (NTS RW Racing GP) . Semenetara Gabriel Rodrigo (Kömmerling Gresini Moto3) dan Stefano Nepa (Aspar Team Gaviota) memiliki point sama dan berada di posisi 1-2 di kelas Moto3™. Pembalap Trentino Gresini MotoE  Matteo Ferrari jadi yang terbaik di Kelas FIM Enel MotoE™ .

Menurut Klaim Dorna, race Virtual ini telah mengahsilkan 3.100 konten digital dan mengahsilkan 10 juta Interaksi, 331 Juta Impresi dan 52 Juga kali view Video termasuk 12 Juta View saat Live. Secara total Video konten Virtual race ini ditonton selama 31 Juta Menit yang setara dengan 60 tahun . .

Namun itu toh hanya sekedar angka digital. MotoGP Virtual nama juga Virtual, Bukan lah sesuatu yang dianggap race Beneran. Setuju yang diungkapkan Mat Oxley, sekeras mungkin kita berusaha untuk menyukai race Virtual dan sekeras mungkin kita berusaha mengapresiasi Pembalap yang mencoba menghibur Fans, ujung ujungnya Race Virtual hanya menghasilkan tidak lebih dari sekedar Kehampaan belaka.

Mungkin Para fans E-Sport bakalan Tidak setuju dengan pendapat soal ‘kehampaan’ itu, namun jangan dipandang dari sudut pandang Kesukaan mereka terhadap E-Sport. Namun kehampaan ini bisa dirasakan buat mereka yang kesehariannya menggeluti dan menyelami keseharian pelaku Balap Fisik. Segi kompetisinya mungkin mirip, namun di E-Sport tidak menghadirkan beberapa yang hanya bisa diperoleh di balap Fisik seperti  Effort Fisik untuk mengendalikan Motor, perasaan Menghadapi bahaya, Merindingnya hard-Brake diujung straight saat Speed di atas 300 km/jam, Keberanian dalam menyongsong resiko, dan Management Resiko. Mudah mudahan bener pertengahan Juli Kita bisa menikmati kembali perasaan perasaan itu  . .

Taufik of BuitenZorg

13 COMMENTS

  1. E-sport sekarang berkembang sangat pesat bahkan opening ceremony untuk kejuaraan dunia league of legends jauh lebih mewah & megah dari motogp, udah seperti world cup aja.

  2. syapa tahu ini bisa jadi pertimbangan harece wak kan udah juara ..??
    Marq dan alex kan suka maen games bisa kececer gitu yaak saat balapan,
    tapi heran sama Rossi yg udah berumur masih bisa kencang di game milenial..?

    mungkin wak haji bisa tanding dengan Rossi..?? seperti Lorenzo Daretti gamers yg sering duel sama Vinales sampai diundang ke markas Yamaha lengkap dgn atribute MEYFR..?

  3. Esport ga asik buat gw sebagai fans balap dunia nyata. Btw Mugello cancel. Gw sih ga kaget. Karna emang Mugello ga masuk dijadwal prediksi MotoGP. Pengumuman resmi jadwal MotoGP hari ini atau besok. Semoga ga berubah lagi. Hunting tiket ke Thailand kalo ada 29 November di Thailand. Gosip koran online gitu. Tapi kata Dorna, Juli baru diumumin jadwal seri di luar Eropa.

  4. Padahal kalo di dunia nyata sasis NTS itu masih ampas,bahkan udah kalah dr sasis MV Agusta yg masih baru

    Padahal dari Jepang ya tapi kok bisa kalah gitu,kalah sumber daya kali ya

  5. iya juga, gue seneng motor, tapi klo maen game balap motor, gak pernah pinter dan terlalu suka, mgkn perlu mesin simulasi spt Manx TT dulu biar lebih fun, dan fisik jg maen, gak cuma jari2

Leave a Reply to Menco Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here