TMCBLOG.com – Sobat Sekalian tentu masih ingat di kala Pandemi COVID-19 beberapa bulan yang lalu menerpa Eropa dengan sangat Dahsyat terutatam Di Italia dan Spanyol. Salah satu pabrikan Eropa ‘ curcol ‘ mengenai keadaan mereka yang harus berhenti karena memang Full Lock Down sembari membandingkan dengan kondisi pabrikan Jepang yang kala itu masih bebas dalam melakukan Kegiatan di pusat RnD mereka termasuk potensi mengembangkan mesin. Curhatan Pabrikan Eropa tersebut akhirnnya ditanggapi Positif Oleh Dorna selaku Organizer MotoGP dengan mengeluarkan regulasi Khusus berupa keputusan Homologasi Virtual yang secara umum memaksa semua pabrikan terutama yang merupakan pabrikan Non Konsesi ( Ducati, Honda, Yamaha dan Suzuki ) Menghentikan Progress Development mesin Mereka.

Yap hadirnya regulasi Khusus ini secara umum memberikan kesamaan dan keadilan kondisi yang dialami oleh pabrikan Baik eropa maupun Asia dalam melakukan pendekatan persiapan menuju Revisi dari start MotoGP yang akhirnnya diputuskan akan dimulai 19 Juli 2020 nanti di Jerez. Yap regulasi tersebut terlihat dan memiliki kesan membidik Pabrikan Jepang, walaupun akhirnnya Salah satu pabrikan Jepang dengan kepala tegak menjelaskan bahwa Mesin mereka secara umum sudah ditangan Dorna semenjak race weekend Qatar yang dibatalkan Untuk kelas MotoGP.

Nah, Saat ini Keadaan sedikit berbalik – walaupun mungkin tidak sama persis. Keadaan pabrikan Jepang yang sedang dirundung Potensi Masalah yang bisa mengemuka saat start race MotoGP pertengahan Juli 2020 nanti, yakni regulasi travel ban/ Travel warning kepada Warga negara Jepang yang mau berangkat ke Eropa yang berpotensi dapat mengurangi Kekuatan Pabrikan Pabrikan jepang di Sepanjang race Eropa nanti.

Salah seorang Direktur Pabrikan Yakni Lin Jarvis dari Yamaha Factory Racing mengatakan kepada speedweek : ” Kekhawatiran terbesar kami yang tersisa adalah kebebasan bepergian untuk grup Jepang, Dalam kasus kami, orang Australia (Mekanik valentino Rossi)  juga datang. Saat ini mereka tidak dapat terbang ke Eropa bahkan dengan tes Covid 19 negatif.

Di Australia, mereka sekarang telah memperkenalkan sistem yang memungkinkan pengecualian untuk komitmen profesional yang penting. Sekarang kami memiliki kalender resmi, sehingga kami dapat mulai mencari (Jalan menggunakan Koridor alasan Kegiatan Profesional tersebut). Kami memiliki Kalender, proyek, jadwal, dan kami sekarang dapat memberikan alasan yang jelas mengapa kami membutuhkan orang itu di balapan. “

“Kami sekarang akan mulai dengan Australia atas permintaan ini, Kemudiankami harus mengklarifikasi apakah Jepang akan mengizinkan pengecualian serupa dalam beberapa minggu mendatang dan apakah kebebasan bepergian akan dicabut, setidaknya dalam kasus-kasus khusus. Kami pikir itu akan segera terjadi. Lalu kami memiliki (koridor) peringatan perjalanan khusus perusahaan dari Yamaha sendiri. Tetapi jika kami mendapat persetujuan pemerintah, Yamaha akan mengizinkan para insinyurnya terbang ke balapan di Eropa.”

“Kami menegaskan bahwa kami hanya dapat mengambil bagian dalam balapan MotoGP jika solusi ini dapat ditemukan. Insinyur Jepang kami khususnya harus dapat menghadiri Grand Prix. Jika mereka tidak bisa datang, kami akan mengalami kesulitan menjalankan balapan. Jika Jepang tidak bisa datang, Honda dan Suzuki juga terpengaruh. Ini jelas akan menciptakan situasi di mana pabrikan MotoGP Eropa akan menikmati keuntungan yang tidak adil karena mereka dapat bersaing dengan kekuatan penuh. Yang kami takutkan adalah bahwa partisipasi kami di Piala Dunia akan sangat terpengaruh. Karena itu adalah sangat penting agar masalah ini bisa diselesaikan. “

Pulang dari eropa harus Karantina 14 hari

Jelas  banget disini Lin jarvis menegaskan akan ada potensi ketidak-adilan Khususnya Untuk pabrikan berbasis Di jepang. Jika saja Insinyur jepang bisa terbang ke Eropa, apakah masalah ini langsung terpecahkan ?  “Tetapi, bahkan jika kita mendapatkan pengecualian otoritas Jepang untuk insinyur Jepang kita, kita menghadapi masalah lain, dimana Teknisi Jepang kami tidak dapat terbang kembali ke Jepang di antara balapan karena peraturan karantina (14 Hari) di Jepang masih berlaku untuk pelancong.

Para insinyur harus tinggal di Eropa untuk waktu yang lama. Namun, Perjanjian Schengen menyatakan bahwa orang asing hanya diperbolehkan untuk tinggal di daerah Schengen selama 90 hari tanpa gangguan selama 180 hari. Ini juga masalah bagi orang Asia lainnya, bagi orang Australia dan Selandia Baru dan seterusnya. Ini juga masalah bagi pembalap dari belahan dunia lain, bahkan untuk peserta Asia Talent Cup. Di tim MotoGP kami, kami memiliki tiga teknisi yang sangat diperlukan dari Australia, ditambah tujuh orang yang sangat diperlukan dari Jepang. “

Yap Secara umum Rencana 13 race telah diresmikan oleh dorna Untuk MotoGP yang dilaksanakan selama 5 Bulan di Eropa Seara tertutup. Dengan Visa hanya memperbolehkan menetap di Eropa selama 90 hari maka akan sulit membuat Anggota team Jepang ini bisa terus terusan bersama Team, Jika mereka pulang dulu, maka di negaranya mereka akan dikarantina dua pekan dulu sebelum bisa melakukan hal hal lain termasuk perpanjangan Baru Visa dan lain lain. Bisik bisik dengan orang orang Paddock , ada beberapa solusi lain yakni keluar sebentar di ebberapa Daerah daerah / negara Penyangga seperti Andorra jika Visa Shcengen sudah mau habis untuk ‘ membuat  ‘ Visa Schengen baru. Belum diketahui apakah Cara ini legal atau Ilegal, Dan Biasannya Pabrikan jepang itu Strick Soal Legal Formal sebuah kegiatan. . . Dorna harus turun tangan nih  . .

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

13 COMMENTS

  1. Kenapa baru muncul sekarang y potensi kendala ini?
    Pas pembahasan jadwal sampe terlewatkah?
    Dilema jg sih klo 2020 sampe batal semua.
    Tapi mau bergulir kok ya ada kayak gini.
    Sbg komengtator y cmn bs cuap aj sih?
    Pasti dah dipikirin and ada solusinya jg?

    • Rencana dorna yg menyelanggarakan kmbali ajang gp terlalu terburu2 dan terlalu memaksakan. Sangat tipis kemungkinan ajang blap kmbali d gelar thun ini sesuai jdwal yg d rilis dorna. Ok seandainy pihak jepang memberikan semacam pengkhususan kpd insiyur2 pbrikan jepang dgn alasan yg d utaranlan lin jarvis d atas mka orang2 penting lainny d bidang yg lain(bisnis lain) tentu akan cemburu dan meminta hak yg sama bukan??

  2. Running visa itu legal, asal jangan berulang di negara yg sama… Misal Singapore – Johor – Singapore lagi. Berkali-kali

    Kalo acak boleh boleh aja.

  3. betul
    Dorni harus turun tangan tanggung jawab mulai meyakinkan kesehatan seluruh pihak pemerintah stakeholder dsb yg berkaitan

    jgn cuma umbar calender 2020 yg expired seharusnya sudah dijual di awal tahun….

  4. Lupakan aja MotoGP 2020 yang dikatakan Muke Gile!

    Tapi gw bosen kalo yg jurdun Honda. Yamaha juga bosan. Coba yg jurdun Ducati scara runner up mulu kalo ampe jurdun wah mantul! Ga akan bosenin MotoGP. Apalagi ini seri Eropa. Ahhahaha

  5. Semoga ditanggapi Ciabatti,setelah bolak balik kalah mulu dibalik oleh Puig,siapa tahu lawan sepadan Jarvis ?

  6. Ya setelah batas stay di spanyol,pindah stay di Andorra,trus Perancis, Austria,Ceko,italia
    Jadi ga perlu pulang, walaupun pasti berat banget karena mereka jadi gak bisa ketemu keluarga masing2 hampir setengah tahunan,
    mungkin tingkat stressnya jadi makin tinggi

  7. Terlewatkan ternyata hal2 di luar teknis seperti ini, yang sebenarnya sangat penting dalam pandemi covid 19 ini untuk di lakukan dan di laksanakan ??

  8. Simpelnya, sulit keluar dari negara sendiri jikapun bisa belum tentu bisa masuk ke negara yang di tuju jikapun bisa pulang nya pun repot

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here