TMCBLOG.com – Yang bikin bingung dari Kasus mendekatnya Pol Espargaro Sebagai tandem dari Marc Marquez di RHT Msuim MotoGP 2021 adalah Minim reaksi apapun dari internal team. Bisa jadi Satu satunya reaksi yang hadir adalah dari emilio Alzamora yang merupakan Manager Pribadi dari Kakak – beradik Marquez ini. Saat itu Alzamora Bilang bahwa Marc Marquez tetap bisa ” Marc tetap ingin menang walaupun di pabrikan lain “, perkataan yang multitafsir, namun memang bisa dianggap sebagai Ultimatum halus kepada Puig.

Selain Itu terlihat tidak ada satupun Pembelaan Real yang dilakukan Untuk Alex Marquez yang posisinya akan diisi oleh Pol Espargaro ini. Marc Marquez yang saat ini dipercaya sebagai Golden Boy dari HRC yang kasar kata dalam artian apapun yang diminta Marc akan diusahakan Oleh Honda untuk dipenuhi pun terlihat tidak memberikan reaksi apapun. Padahal kalau saja Marc mau marah karena melihat adiknya diperlakukan semena mena seperti itu dimana, tentu banyak yang nggak bisa tidur nyenyak di Asaka sana

Memang sih, Selama ini Kegaduhan Internal HRC Tidak banyak atau jarang banget sampai terekspos ke luar team. Namun dengan Tidak adanya reaksi dari internal ini menimbulkan tanda tanya seperti : apakah sebenarnya HRC melihat hal ini sebagai sebuah problem seperti yang diributkan orang orang diluar HRC? Atau jangan jangan mereka semua di Internal HRC sedang senyum senyum melihat Kita semua di Ring luar kebingungan masalah Pol Espargaro – Alex marquez.

TMCBlog lagi lagi memperkirakan . . Bisa jadi Thesisnya adalah Pol Espargaro sudah lama diincar Oleh HRC, talent scout mereka pasti sudah lama melihat ketidak Singkronan racing Stye Pol dengan Keluwesan Mesin Inline 4 Yamaha M1, Yap banyak orang bilang Racing Style Pol benar benar Keras. Bisa Jadi sebenarnya semenjak 2019 Pol Sudah lama digadang gadangkan Sebagai Solusi back-up untuk Jorge Lorenzo yang terlihat tertatih tatih semenjak awal Musim dengan Repsol Honda.

Namun Honda awalnya memperkirakan Jorge Lorenzo akan menyelesaikan tahunnya bersama RHT dan baru akan pindah di akhir Musim 2020, persis ketika Kontrak Pol Espargaro habis bersama KTM. Namun apa mau dikata, mereka dikagetkan oleh keputus asaan Jorge  di akhir Musim 2019. Honda tentu Tidak bisa begitu saja Culik Pol Espargaro dari KTM karena ia masih terikat Kontrak di sana

Exit Strategynya Ya, memang paling Luwes adalah Menarik langsung Alex Marquez naik mendampingi Kakaknya di 2020. Seperti kita keatahui 2020 harusnya Alex masih berjibaku mempertahankan gelar Juara bertahan di kelas Moto2. Ini adalaah sebuah tanda bahwa rencana Awal HRC memang bukan menggaet Alex untuk 2020. Satu lagi . . . Alex Marquez pun di kontrak dengan Lama Kontrak HANYA SATU MUSIM. Yap sebenarnya saat melihat fakta ini : kenapa hanya satu Musim ?

Dari angka satu musim sendiri buat tmcblog sudah ketahuan bahwa HRC Punya Grand Strategy Di balik ‘Solusi dadakan’ Alex marquez ke RHT di akhir 2019 itu. Dan salah satu bagian dari Grand Strategy itu memang memasukan nama Pol Espargaro di dalamnya.Menurut tmcblog semenjak awalpun Alex Marquez, Alzamira, Marc Marquez sudah paham dan logowo apa Strategi HRC di 2021 termasuk yang menyangkut Pol Espargaro. Termasuk sinyalemen mereka semenjak lama tahu bahwa Alex Hanya 1 musim bersama RHT dan kemudian di salurkan Via LCR Honda.

Ini hanya hasil lamunan tmcblog saja sob, Seperti apa Grand Stratey HRC sebenarnya jelas masih ter-file rapi dan Super Confidential di komputer petinggi petinggi HRC seperti Mr Yoshishige Nomura, Namun Feel free untuk didiskusikan ya sob  . .

Taufik Of BuitenZorg | @tmcblog

74 COMMENTS

    • Alex dijadikan umpan ?

      Bisa jadi man management disaster lagi nih, setelah Rossi pergi.

      Tapi ga ada susahnya gaet Pol sejak dulu. Hond-a kan bisa saja melepas Pedrosa sejak awal. Ga mungkinlah Marc ngeblock Pol seperti ngeblock Stoner.

      • Percaya sama keputusan Puig, dia itu jago diplomasi ga sekedar jago nyanyi. Pasti Puig uda nyiapin strategi/plan a-z sebelum dia komen lwt media. Klo bilang RHT itu tim yang mau belajar dari kesalahan, jadi ga mungkin ada man manajemen disaster macam Ducati

        • @Jenggot

          Rossi diatas Marquez tahun 2015.
          Itu 5 tahun yang lalu. 5 tahun belum 10 tahun, apalagi puluhan tahun.

          Ngefans boleh, tapi jangan halu.

          Sampai sekarang tidak ada satu pembalap aktif pun yang menang di kelas MotoGP lebih banyak daripada Rossi.

          Ngefans boleh, tapi jangan halu.

        • By point di akhir musim, iya. Tapi itu juga g lepas dari 6 kali retirement Marquez (yg dua diantaranya gara-gara Rossi). Jumlah kemenangan Marquez di akhirnya musim masih lebih banyak dibandingkan Rossi.

        • @AIM-1N

          Sama kayak cerita 2006. Hayden lebih jarang menang race tapi menang championship.

          Pedrosa kena penalty misano 2012 dll

          It is what it is.

          Ntar kalo bahas 2015 sambil make kacamata kuning ya laen banget ujung ceritanya.

          Hahahaha

        • For sure, just because you are fast doesn’t mean you’ll always have a better result, sometimes s**t happened. 1998’s Biaggi, 2006’s Rossi, 2012’s Pedrossa, semua menunjukkan kondisi tersebut. Sometimes your opponent playing better (it is a championship, not a one-race stint), or you make a fool of yourself, maybe Fortuna just playing b**h, or else it’s a combination of that.

          Somehow di era Marc Marquez, Rossi tidak akan pernah lebih cepat dari dia. For sure, Rossi works harder than any rider, and he deserved to be praised for that. Tapi menyebut Rossi saat ini (or in 2015) di atas Marquez, it’s just doesn’t fit with the definition. Satu-satunya cara yang bisa Rossi lakukan hanya bermain lebih baik dari Marc Marquez (simply because at that moment he’s not as his prime) or hoping that Marc Marquez becomes a clown.

          Dan di musim 2015, Rossi memiliki momen yang tepat, Marc Marquez made a fool of himself. He tried to overcome his bike to be faster than everyone, but with a f****d up bike, dia g akan bisa lebih cepat lagi (terutama dibandingkan musim sebelumnya saat dia mendominasi). Mknya kmrn Stoner bilang, kl mau kalahin Marquez, buat dia keluar dari zona nyamannya, make him work harder. But it’s not an easy feat, butuh banyak faktor yang mendukung dan kemampuan memanfaatkan keadaan.

          IMO, kl memang Rossi ingin mengalahkan Marquez, kemungkinan besar hanya bisa dilakukan di musim ini. With a compressed seasons. Cara dengan kemungkinan terbesar untuk bisa menjadi juara dunia adalah dengan tidak melakukan kesalahan dan tidak cedera, simply because there’re not enough races to fixed your mistakes.

        • statistik DP akan lebih komprehensif dilihat dr saat Marquez masuk. Dari 2013, jumlah kemenangan dia: 3, 1, 2, 1, 2 (g pernah lebih baik dari Marquez). Satu-satunya jumlah kemenangan terbesar, justru saat Puig masih jadi manajernya.

          So, are you still trying to blame Puig’s man-management, even when he isn’t acting as a manager

  1. walopun hasil lamunan Tmcblog tapi bisa diterima akal wak, beda sama halusinasi minion yang koar2 HRC lagi ngelemahin KTM

    • Melemahkan? Okelah tiga musim terakhir dia hattrick runner Up, tp statistik kemenangan Dovi dr 2017 selalu menurun. Dr 6 kemenangan, kemudian 4, dan terakhir 2.

      Saat performa RC213V dalam hal power dan akselerasi semakin mendekati GP series, prosentase kemenangan Dovi semakin menurun.

      • Tahun kemarin pun sebenarnya Dovi nyaris kesalip Vinales.

        Jadi trend Dovi memang menurun, seperti kata bro AIM-1N

    • HRC mau cari sparring partner buat Marc yg tangguh biar performa Marc ga menurun setelah durasi kontrak panjang, klo adiknya yg dijadikan sparring partner kan ga elok diliatnya. Masa adik sendiri di bully.

  2. Nah ini kan mirim komentar saya pada awal artikel alex mo di ganti oleh pol… di saat orang lain nyinyirin Alex dan berfikir MM bakal marah justru saya berfikir semua skenario itu sudah di ketahui sblm alex deal masuk repsol..

  3. Tp kalau kata udah terucap dr omongan petinggi HareCe kmaren menyangkut Marques Family kemaren udah gak bisa ditolerin kebangetan sih…

    HARGA DIRI !!!!

  4. Kalo bener si pol ke repsol 2021 kalo kagak hoak lo makanya jangan bikin isu, alex marquez itu juara dunia 2 kali pol cuma 1 aja itu punya nilai lebih di kertas kontrak.

    • Tidak bisa..regulasi sudah melarang 1 tim lebih dr 2 pebalap..kalo memang mau satu sponsor ya mirip ktm sekarang factory dan tech3 yg sama sama disponsori oleh redbull itupun berbeda livery..(misal repsol mau sponsorin HRC dan LCR..jd kesannya 4 pebalap 1 tim,padahal 2 tim berbeda,tp ribet,karena di LCR ada castrol,ada idemitsu juga)

      Kalo seperti dulu sih repsol hondaa 4 pebalap,juga ada castrol hondaa(wsbk) 4 pebalap..

    • Sekarang ga bisa om, kecuali Hahrese “main2” dengan regulasi alias oprex regulasi

      Nah kan, gw dah pernah komentar jangan2 ini emng strategi jangka panjang nya Hahrese. Org2 tau koq Pol ini anak hilangnya Hahrese (atw Repsol?)

      Hahrese itu betulan korporat, tdk ada org berpengaruh sampai pegang setir tdp kebijakan tim. Kalo mau geser org ya geser aja

  5. Tapi kalo benar,Alex/Alzamora kok ya mau cuma dijadiin serepan,yg kemudian di tahun berikutnya dgn pasti digeser ke satelit atau manapun itu
    Ibarat,Di CV Alex nanti itu gak bagus loh setelah dr tim pabrikan eh abis itu turun ke satelit (misalnya), apapun itu alasannya tapi sudah tertulis begitu

    Kenapa bukan nakagami yg dinaikkan gitu misalnya,masalah dgn idemitsu toh bs dibicarakan nanti jadi suplier bensinnya

    So, bergulirnya rumor ini masih sangat aneh,udah kayak konspirasi elit global

      • @ceker tu JL kan pensiun maunya dia sendiri, karena waktu itu ngalamin cidera tulang belakang, jd bukan salah HRC dan ga bisa disebut man management disaster dong knp JL pensiun awal. Untung2 aja HRC nglepas wlopun JL masih da kontrak 1thun lg

    • Dari awal HRT itu dipatok mm sama JL, at least sampe 2022, pol di incer buat gantiin Cal, tidak ada nama AM dalam list HRC. rencana berubah gara gara JL ngabur. Jadi ada dua slot, gantiin JL sama gantiin Cal. Tadinya pol gantiin Cal, ditukar jadi AM masuk dulu gantiin JL, nanti opsi paling pait masuk LCR pol masuk HRT, tapiiiiiiii, klo AM bisa bagus di HRT bisa saja dia tetap di HRT pol yg ke LCR. Sialnya covid masuk, kesempatan AM jadi makin sedikit buat nunjukkan performa di 2020

  6. Marc mm senang 1 tim dngn alex, tp dia sedih alex naik motor peremuk tulang ( minjem istilah fby) , motor y g friendly buat rookie diluar ring alien, marc sadar alex g sehebat dirinya, dan sempat menyarankan makai inline4 saja , daripada karirnya malah g naik.

      • Kalo sama Suzuki aja gak dilirik kan udah ketauan prediksi tim MotoGP ke Alex.

        Dengan umur segitu, normalnya pabrikan enggan make jasa rider yg telat berkembang. Di Moto2 berapa tahun baru juara…

        • Padahal pendekatan Suzuki sama dengan KTM. Lebih memilih rider muda untuk kepentingan jangka panjang

  7. Bukanya MM udh kasih statement ya? Dan katanya ga ngaruh sama siapapun tandem nya dan kemanapun alex ditempatkan.cmiiw

  8. Dr sekian banyak yg dibahas
    Koq ane tertarik dgn talent scout yah
    Apa bener (ane juga curiga) tim motogp punya talent scout spt sepakbola
    Jd bisa menganalisa rider mana yg cocok dgn karakter motor mereka

  9. Cocok Wak, tp klo menurut saya statement Alzamora bahwa marc bs juara di pabrikan manapun itu utk menjawab yg nantangin marc keluar dr hrc bukan utk ultimatum halus puig atau honda.

  10. PAY WAR. Dimana motor gabisa dinaiki dan diutak atik selama rehat pandemi,yaa HRC naikin kepentingan tetangga sama ngutak ngatik pikiran tetangga dalam hal ini yg keserang langsung KTM DUCATI.

  11. Hanya taktik,saat DP, zarco atau lorenzo mau merapat ke, lawan yg kuat sesuai gaya balapnya slalu bisa ditarik atau diatur menjauh dari yamaha.

  12. Percayalah,kita yang tau berita dari Media ini,liat MotoGP dengan cara yang sangat berbeda.
    Silly season ataupun strategi team nggak sesederhana itu,atau bahkan malah nggak serumit itu.
    Kalau semua seperti yang kita dengar dari media,sudah pasti Marc Marquez selalu menang di semua seri,sudah pasti pol espargaro musim depan langsung klop sama RCV,sudah pasti Alex rins nggak cuma sekali ngadalin Marc,sudah pasti Dovi nggak pernah kalah dari Jack Miller,sudah pasti quartararo nggak se fenomenal ini,sudah pasti Jorge Lorenzo nggak pernah kalah dari Valentino Rossi waktu jadi team mate.
    Kenyataan nya,banyak yang nggak sesuai bro.
    Jangan habiskan energi untuk bikin olahraga ini semakin bias.
    Nikmati saja,pakai logika

  13. Bukan kebiasaan HRC ngehire pembalap papan tengah. Gw sih 100% yakin HRC ga pernah punya niatan masukin Pol, kalopun Pol jadi masuk, itu ga lain ga hukan karena faktor sponsor dan tentunya Puig yg selalu nafsu ke pembalap Spanyol.

  14. Kontraknya pol juga abis tahun ini, dan bola ada di tangan pol, apalagi jelas jelas tim impian meminati dia. beda kasus sama dovi.

    Masuk akal wa, rencana dari awal emg mm tandem ma pol. Eh si jl pensiun, mau ga mau mesti nyari pengganti di 2020, delalah 2020 ini si cal calon kuat jadi pensiunan. Ditarik lah si Junior buat gantiin jl, dgn opsi paling pahit dikirim ke LCR gantiin cal. Tentunya semua diskusi sama mm. Karakter mm yg open minded pasti ngerti keputusan HRC, la wong sebelumnya si Junior ga ada di daftar inceran HRC di 2020. Pilihannya pasti perpanjang JL dan Pol masuk gantiin Cal. Tidak ada nama AM setidaknya sampe 2022

  15. hmm… bisa jadi.. dari ajang moto2 yg edan2an skillnya cuma marc.. dan di motogp layak masuk tim utama.. lah.. alex masuk tim utama..? saya juga aneh.. pembinaan dulu lah di lcr kali ya om.. ?

  16. Dari sejarah RHT yg selalu di lemahkan baik itu oleh pesaing maupun regulasi, bukan gaya RHT pula ambil kebijakan “niat” buat lemahkan pesaingnya! Biasanya mereka ini itu ya buat kepentingan mereka sendiri dan kebiasaan divisi racing mandirinya pun silent kayak CBR(bukan ninja)

  17. Selaras dengan komentar terbaru si tukang mancing, “kalo pengin kalahin mas makes, tarik dia dari zona nyaman nya”. Dan Pol sudah terbukti mampu “main main di track” bareng mas makes sejak bocil. Harapan rht.

  18. Opini saya,RHT jangan main-mainlah sama marq family….masa iya seorang kaka tega liat adiknya di permainkan….bisa ngambek tuh si marq.nanti puasa gelar lagi kayak dulu…emang mau marq nyebrang ke ducati ?????

  19. @Wak Haji, tlg berikan secercah harapan eeh.. secercah pencerahan atas analisa ngawur saya ini;
    1. Mungkinkah marc gak akan rela kl seandainya alex turun dr tim pabrikan ke tim satelit (rht ke lcr)?
    2. Mungkinkah alexpun gak akan mau & gak akan malu ‘turun tahta’ ke tim satelit.
    3. Jika seandainya pol akan fix gantikan alex di repsol honda, mungkinkah alex akan gantikan pol di tim pabrikan ktm? Yg notabene sama² tetap di tim pabrikan & prosesnya mungkin gamblang krn kedua tim disponsori oleh redbull?
    4. Mungkinkah poin ke 3 di atas yg menyebabkan kubu ktm, rht, marq & alex sama² anteng & legowo? Mungkinkah itu win² solutionnya?

    • Telefonica MoviSTAR atau Nastro Azzuro Reborn.

      jadi Estrella Gallicia LCR atau apa tapi Full Factory. jadi fokus pada 3 pembalap walau beda team

  20. HRC tetap HRC. Karakter nya tetap akan sama siapapun ridernya. Mereka bukan seperti YFR yg memperlakukan Rossi yg berlebiha . Mereka jg bukanlah Ducati yg memperlakukan Stoner seperti sampah. Hal ini semestinya sdh diketahui Marquez pas berlabuh di HRC. Sy yakin itu

  21. Hm.. kalau sebaliknya?! Jika Alex ternyata kompetitif (karna peluang kembalinya GP 2020)
    Maka Pol tetap akan diuji dulu di Satelit dgn full support
    Dan jikalau Pol ternyata akan dikontrak setahun, maka Alex juga diperpanjang setahun.. karna keduanya full support namun tanpa melukai golden boy
    Jikalau lagi Pol kalah dari Alex maka keputusan HRC benar.. tapi sebaliknya maka Pol-Alex barter tanpa menyinggung golden boy

  22. intinya sih untuk mengganggu riset kompetitornya hrc yaitu ktm yang notabene jagoan kecil yang nanti bisa-bisa menjadi sesuatu yang besar suatu saat dengan arah pengembangan yang tepat.
    siapa bisa berfikir dia akan menjadi sesuatu yang tak terkalahkan di tahun-tahun mendatang.
    untuk mengganggu perkembangan ktm itu di perlukan dana tambahan yang tak seberapa buat raja moto gp saat ini yaitu hrc.
    siapa tahu………

Leave a Reply to Nom Nom Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here