TMCBLOG.com – Sobat sekalian Nomor Start adalah identitas yang etrus dipakai Oleh pembalap Khususnya MotoGP. Valentino Rossi misalnya dari dulu selalu memakai Nomor 46 yang merupakan nomor start sang ayah Graziano Rossi ketika ditahun dimana ia lahir (1979) memang di GP250 Rijeka 1979. Bahkan Vale pun emoh menggunakan Nomor start 1 setelah beberapa Kali Juara dunia. Gimana Latar belakang Nomor Start dari 21 pembalap Starter MotoGP 2020 yang lain ? Berikut kompilasinya yang tmcblog tulis ulang dari Marca

04 | Andrea Dovizioso. Andrea Dovizioso sangat mengidolakan Kevin Schwantz Oleh karena itu awalnya ia menggunakan Nomor 34. Namun, karena nomor Schwantz diabadikan dan tak boleh digunakan di MotoGP, Dovizioso memilih nomor start 4 saat Mulai debut MotoGPnya di tahun 2008. Mengenai angka 0 di depan 4 ia gunakan untuk alasan komersial.

5 | Johann Zarco. Johann memilih angka 5 sebagai nomor balapnya sebagai penghargaan untuk mantan manajer sekaligus mentornya, Laurent Fellon, yang pernah jadi pebalap di era 1980an pebalap idolanya, Max Chabal. Zarco memakai nomor ini sejak turun di Red Bull Rookies Cup dan tak mengubahnya Walaupun Fellon sudah tak lagi jadi Managernya sejak akhir 2018

9 | Danilo Petrucci. Petrux Memilih nomor start 9 sebagai nomor balapnya tanpa alasan khusus selain alasan dimana 9 merupakan angka favoritnya, dah gitu doang.

12 | Maverick Vinales. Di karir GPnya di kelas 125 cc tahun 2011 Maverick mengguankan Nomor start 25 untuk motivasi secara kita tahun 25 adalah Point Maksimum  saat pembalap juara Seri. Mengenai Nomor 12 sejatinya ia sudah menggunakan Saat masih kecil, karena itu adalah tanggal lahirnya. Selain tanggal lahir, dipercaya Maverick Menggunakan Nomor 12 karena saat kecil di mana ia mengunaan Nomor itu, ia pernah mengalahkan Marc Marquez

20 | Fabio Quartararo. Alasan Fabio Quartararo memakai nomor balap 20 cukup sederhana yakni karena ia lahir pada tanggal 20 April 1999.

21 | Franco Morbidelli . Angka 21 dipiih Franco Morbidelli Karena memang ia sangat menyukai angka 1 dan 2. Kombinasi dari dua angka ini kerap ia pakai saat turun di berbagai ajang balap. Terkadang, nomor 12, tapi ia lebih suka nomor 21.

27 | Iker Lecuona. Sejak anak-anak Iker selalu pakai nomor 7, tapi terpaksa menggantinya saat turun di Moto2, karena nomor 7 sudah dipakai lebih dulu oleh Lorenzo Baldassarri. Iker Lecuona adalah Fans Casey Stoner sehingga ia sampai memilih angka 27 sebagai nomor balapnya.

29 | Andrea Iannone.  Andrea Iannone selalu pakai nomor 9 Sejak anak-anak karena itu adalah tanggal lahirnya. Namun, setelah sang kakak, Angelo Iannone, memutuskan berhenti balapan, ia menambahkan nomor 2 di depan angka 9 sebagai penghormatan untuk sang kakak yang selama ini selalu mendampinginya ke mana-mana.

30 | Takaaki Nakagami. Satu satunya alasan Nomor 30 dipilih oleh taka adalah karena pada 2006, Alberto Puig sebagai Pembina MotoGP Academy dimana taka termasuk di dalamnya memintanya pakai nomor 30. Setelah itu, Nakagami tak pernah mengubah nomornya hingga kini karena menyukai nomor ini.

33 | Brad Binder. Nomor asli Brad Binder adalah 41, tapi nomor itu telah dipakai Aleix Espargaro saat ia naik ke kelas MotoGP. Ia pun memilih nomor 33 karena mirip dengan inisial namanya ‘BB’. Bisa jadi saat Aleix Pensiun nanti Binder balik ke Nomor 41.

35 | Cal Crutchlow. Cal biasanya menggunakan nomor balap 5 semenjak anak anak dengan alasan itu nomor favoritnya. Namun saat ia turun di ajang British Superbike (BSB), nomor 5 sudah dipakai pebalap lain. Ia pun secara Random tanpa latar belakang apapun menambahkan nomor 3 di depannya menjadi 35 dan sampai sekarang selalu dipakai.

36 | Joan Mir. Joan Mir telah memakai nomor balap 36 sejak anak-anak, Ia sangat menggemari sepupupnya, Joan Perello, yang juga pernah turun di ajang Grand Prix. Tahun 2016 Mir memulai debut Grand Prix dan Perello tak lagi balapan , Mir pun memperoleh izin dan restu dari Perrelo.

41 | Aleix Espararo.  Aleix Espargaro merupakan penggemar berat pebalap Jepang, Youichi Ui, yang dulu juga menggunakan nomor 41. Aleix Espargaro pun selalu memakai nomor 41 tersebut sampai sekarang, kecuali di musim 2006, saat GP 250 dimana ia harus pakai nomor 42 karena nomor 41 dipakai oleh Michele Danese.

42 | Alex Rins. Secara umum alasan emosional Alex Rins memakai Nomor 42 adlah karena ia merasa saat Mulai memilih nomor ini performanya sangat bagus. Rins memulai dengan Nomotor start 14 saat karier anak anak di dunia balap saat berusia enam tahun. Ia berganti ke nomor 24 saat turun di ajang road race. Pada 2008, nomor 24  itu dipakai pembalap lain dan akhirnya ia memilih nomor 42. Pada 2009, ia tampil baik dan sejak itu selalu memakainya, kecuali saat ia di Moto2 2015 dan 2016, di mana ia harus pakai nomor 40.

43| Jack Miller. Jack menyukai motocross, dan di arena tersebut ia selalu pakai nomor 543. Tapi di ajang Grand Prix, pebalap tidak memakai nomor dengan tiga digit angka. lalu, ia memilih menghapus nomor 5 semenjak menjalani debut GP125 2011, namun Nomotr 43 sudah dipakai rider lain dan akhirnya jack memilih nomor 8. Saat naik ke MotoGP 2015 Jack kembali pakai nomor 43 setelah nomor 8 dipakai Hector Barbera.

44 | Pol Espargaro. Pol Espargaro merupakan penggemar berat Alex Barros. Tapi saat membela Pons Racing di Moto2, Polyccio harus memakai nomor 40 atas alasan bisnis. Saat naik ke MotoGP pada 2013, ia sebenarnya ingin memakai  nomor 4, namun tidak bisa Karena nomor itu telah dipakai Dovizioso. lalu Pol pun menambahkan nomor 4 di depannya.

53 | Tito Rabat. Nomor 53 dipilih Tito secara acak saat ia masih anak-anak. Tito sempat berganti ke nomor lain saat di Moto2. Namun Saat pindah ke Marc VDS pada 2014, Tito kembali pakai nomor 53.

63 | Pecco Bagnaia. Nomor Pecco awalnya adalah 21, namun Ia selalu kalah Moment karena Franco Morbidelli yang juga rekannya di VR46 riders Academy terlebih dahulu menggunakan Nomor itu. Ia memakai nomor 21  saat di Moto3. Saat naik ke Moto2 pada 2017, ia melipatgandakannya menjadi 42. Saat hendak pakai nomor di Debut MotoGP 2019, No 42 sudah dipakai Alex Rins. Pecco memutuskan pakai nomor 63 karena merupakan hasil 3 kali 21

73 | Alex Marquez. Sebenarnya Angka favorit Alex Marquez adalah 23 dengan alasan bahwa itu adalah tanggal lahirnya, dan ia memakai nomor ini sejak di FIM CEV. Tapi saat naik ke Moto3 pada 2012, nomor tersebut telah dipakai Niccolo Antonelli, dan iapun memilih nomor 12. Saat naik ke Moto2 pada 2015, nomor 12 sudah dipakai Thomas Luthi dan nomor 23 dipakai Marcel Schrotter. Ia akhirnya memakai nomor yang merupakan hasil pengurangan tahun lahirnya (96) dan tanggal lahirnya (23) yakni 73.

93 | Marc Marquez. Marc Marquez pertama kali menggunakan Nomotor balap 93 saat turun di FIM CEV, dan ia terus memakainya sampai sekarang, tanpa pernah mengubahnya bahkan saat ia jadi juara dunia. Alasan Nomotor 93 dipilih cukup sederhana yakni karena nomor itu adalah tahun kelahirannya di 1993.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

43 COMMENTS

  1. Ternyata sama aja kaya orang biasa pemilihan nomor, kaya dari tgl lahir, tahun lahir, angja favorite. Danilo lagi simple karna angka kesukaan. Yg ribet Alex Marquez dan Pecco nomornya udah dipake org mulu. Hahaahha

    Wak giman menurut uwak. Seri Buriram dan Sepang akan ada ga tahun ini? Tebak-tebak aja wak.

    • 99, awalnya pake nomer 48 pemberian crew chief (cmiiw), terus karena mereka ada konflik akhirnya 99 dipilih berdasarkan voting fans. 99 punya makna “almost perfect”.

      Kalo 27 kalo gasalah pemberian juga dari livio suppo

  2. Kasian MV yahh, dia alesan balik dari no start 25 ke 12 krn mujur dan pernah ngalahin marc jd dia pake no. Start itu skrg. Tp harapan tinggalah harapan ? ,, gk pernah menang lg melawan marc bahkan saat duel 1 by 1 malah jatoh..

    • Maverick tipe yg mau belajar dari hal kecil.

      Musim lalu aja dia gak malu untuk ‘belajar’ dari rookie Fabio yg tetap kenceng walopun part alakadarnya.

      Wlpn akhirnya sadar, tapi udah agak jauh buat kejar Dovi apalagi Marc di 2019.

      Tapi yg penting MVK12 udah punya pedoman sendiri (pace adalah koentji, dan start bagus untuk bisa memainkan race pace jadi sangat penting buat dia), tinggalin cara Rossi, untuk bisa kuat dgn M1 bukan didapat dengan cara ngeliat part bagus lalu tempelin di motor langsung auto-kenceng.

      Good luck MVK12 di musim 2020!

    • Biar dikenal..kalo kakek punya #46 yg dijadikan merek komersil juga marcwoto punya #93 juga dijadikan merek komersil..nah karena #4 sudah umum,pebalap era 90-00 seperti criville,biaggi,barros pernah menggunakan,karena sesuai dengan peringkat tahun sebelumnya..maka dovi menambahkan 0 biar ada ciri khas yg bisa dijadikan merek komersil..

    • Yaa karena kalo 4 doang sudah lebih dulu dikenal nomornya Alex Barros,kembali seperti alibi polycio diatas

  3. Baru inget ternyata Espargaro bersaudara, Vinales & Rins bernasib sama terpaksa pakai nomor 40 karena alasan sponsor.

  4. Musim 2019 kayanya jadi musim teammate pakai nomor yg deketan terbanyak
    4-9
    21-22
    30-35
    36-41
    93-99
    Kredit bwt tech3 yg sama pakai nomor double
    55-88

  5. 88 Miguel Oliviera gak ada?

    Gara gara tuh orang jadi gak bisa milih angka favorit 88 kalo main MotoGP carrier?,suka aja karena 8 angka yg gak putus dan kalo ditaruh horizontal jadi lambang infinity, dilipatgandakan pula ?

  6. Branding nomor yg paling komersil dalam dunia olah raga kayanya vr#46 sama air jordan 23 ya?
    Terutama air jordan, orangnya dah lama pensiun..sampe sekarang masih diburu merchandise nya

      • Kata siapa? Sneakersnya masih laris manis gitu..brandnya masih kuat bgt.
        Apalagi kemarin abis ada filmnya di espn ” the last dance”

        • Air jordan kan emng anak nya n*ke, asalnya dibuat utk sponsorship kit utk MJ, dan asalnya dari jenis sepatu, lalu jadi merk
          Mungkin dainese bakalan seperti N*ke? Buat merch dgn brand VR46. Kalo sekarang kan karena sponsorship saja

Leave a Reply to Junojack Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here