TMCBLOG.com – Petruci Ke Tech3 menunjukan tak ada dikotomisasi team pabrikan-satelit di KTM. Dikotomisasi Umum dapat diartikan Pemisahan, pengkotakan, pembedaan antara satu benda dengan benda lain. Jika tidak ada dikotomisasi antara team Pabrikan ( KTM Redbul ) Dan team satelit ( KTM Tech3) artinya kedua team ini memiliki Support, Fungsi dan kedudukan yang sama di Mata Pabrikan KTM.

Thesis di atas diungkapkan Oleh Owner Tech3 Herve Poncharal kepada MotoGP.com. Seperti Kita ketahui Pada hari Kamis, KTM membuat penandatanganan resmi Petrucci dan mengumumkan Line-up lengkap kedua timnya di MotoGP pada tahun 2021. Yang mengejutkan adalah bahwa Danilo Hadir bukan untuk mengisi lowongan yang ditinggalkan oleh Pol Espargaró, tetapi akan berpasangan dengan Iker Lecuona di Tech 3. Sementara Miguel Oliveira akan naik ke tim Pabrikan KTM Red Bull bersama Brad Binder tahun 2021 nanti.

Baik Petrucci dan Lecuona memiliki kontrak dengan factory KTM langsung dan tentunya akan menerima dukungan penuh dari pabrikan Austria tersebut. Karena keputusan yang tidak sesuai dengan Prediksi semua maka logis banyak pertanyaan di balik Sebaran Lineup KTM 2021 ini. namun Herve dengan Bijak mencoba manjawab keraguan ini  . . .

“Itu adalah keputusan yang sulit untuk Pit Beirer, Direktur Olahraga KTM. Mike Leitner [Manajer Tim Balap Pabrik KTM Red Bull] dan saya juga terlibat dalam Proses penempatkan Danilo, penempatkan Miguel, bagaimana mengatur [tim]. Saya pikir, Hadirnya fakta bahwa kami menempatkan Danilo bersama team kami ( team Tech3) menunjukkan bahwa KTM tidak memiliki (Pemisahan) antara tim pabrikan dan tim satelit. Ada empat pembalap yang sepenuhnya resmi. “

“Tentu saja, kami adalah dua struktur yang berbeda, tetapi dukungan KTM untuk keempat pembalap itu persis sama. Kadang-kadang orang tidak percaya ketika saya ketika saya mengatakan itu, tetapi fakta bahwa pengendara MotoGP yang paling berpengalaman ( Petrux)  pergi ke Tech 3 berarti bahwa setiap orang memiliki dukungan yang sama.”

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

20 COMMENTS

  1. Tdk ada yg spesial di KTM yg bener2 menjadi pembeda layaknya RCV, M1 maupun Desmo. Teralis maupun WP tdk ada yg menonjol dan lebih unggul dr yg lain.

    • KTM berani riset suspensi sendiri dari nol. Gak ikutan pake ohlins kayak pabrikan lain.

      Klo pake ohlins kan bisa berbagi data data settingan dengan segudang pengalaman ohlins di dunia balap aspal.

      Bisa dibilang ni KTM riset nya dobel, riset motor dan suspensi.

    • Emang sih. Secara mesin masih kalah sama Ducati-Honda bahkan Yamaha M1 2016 (kata Zarco), sasis juga ga ada keunggulan malaj dikata shit chassis. Secara umum, KTM RC16 belum punya kelebihan apa2. Yamaha punya kelebihan easy to ride, Suzuki punya kelebihan torsi dan akselerasi yg bejaban sama V4, Ducati-Honda tentu power dan top speed. Aprilia? Mungkin mesinnya sedikit lebih loyo dari KTM tapi sasisnya lebih baik (kata Espargaro lebih mirip sasis open M1 dibanding ART), terbukti pula di sirkuit flowing macam Philip Island yg butuh rolling speed dan kelenturan sasis meliuk Iannone bisa nyodok ke barisan depan. Untuk saat ini KTM ga punya kelebihan selain kelebihan dana dari Kratingdaengnya bule.

  2. Kalo di garputala dr 2001-2018 dapat apaan ya?wooh kepercayaan setinggi langit 18 tahun kedua pembalapnya slalu dapat bekasan tahun lalu terus gitu loch ??

    • @skidipapap Bekasan tahun lalu juga kamu liat dong track recordnya mereka bersama yg katamu garpu tala dapet berapa kali tim independen terbaik. Pembalap mereka juga gampang finis dibelakang top 3 factory. Apalagi di era belum ada penyeragaman ecu. Sekarang da dimana bareng ktm?
      Kalo kamu nyela garpu selama bersama tech3 lalu tim tim lain seperti pramac lcr avintia gresini dan para satelit yg dah gugur itu apa? Lebih Hina dong kastanya
      Jangan jadi fansboy akut kecuali kamu emang cari nafkah di brand itu

      • Kalau mereka puas dgn itu,lalu kenapa mereka pindah? kan udah di zona nyaman finis posisi 4,5,6 walaupun ga pernah juara seri seperti tim pons,Gresini,dan LCR

    • Iya jg ya kasian pake dunlop
      masih untung gak pake ban road looser wkwkwkwk

      Jd menurut saya sih tech 3 di ktm bagus lah, lebih di “wong” ke kalo kata orang jawa.. cm emang sepak terjangnya msh blm keliatan lawong tim pabrikannya aja msh susah tmbus 10 besar.. jd wajar tim satelitnya jg kyk buah jatuh gk jauh dr pohonnya..

      • Wkwkwkw dulu Tech3 ban belakangnya paling gambot, akibat Bridgestone dan Michelin bisa bikin kompon bagus dengan ukurang standar. Dunlop cari jalan pintas gedein ban doang wkwk. Sekarang resep tradisional mereka dipraktekin ke moto2, mesin cuma 765cc 3 silinder bannya lebih gede dari motogp yg tenaganya 2 kali lipat.

  3. Kalo iya sama, kenapa pas Binder gabung redbull ktm, oliveira ngambek? Kan sama aja satelit ama pabrikannya

    • Gajinya beda bos. Gaji pabrikan paling engga 500rb yuro up. Zarco aja dapet jutaan yuro dia lepeh karena motornya ga sesuai sama RC ori, malah sekarang dapet recehan Avintia.

  4. Sayangnya motor pabrikan KTM masih setara motor privateer Avintia. Coba kalo minimal sesuai targetnya dulu, ngalahin Suzuki. Ga usah ngalahin deh cukup selevel Suzuki. Gw rasa 40% pembalap di 10 besar adalah KTM. Untuk saat ini sih mereka masih rebutan papan tengah kebawah…

  5. Betul bro. Gw setuju. Kebanyakan bohongnya orang yang kerja di TV ini. Kalo emang sama kenapa Miguel dulu mencak-mencak waktu Binder promo ke team pabrikan.

    Kayanya yg jujur apa adanya sama di hati dan mulut cuma Cal dan Danilo dah. Cuma Cal ini sombong kalo danilo membumi. Tapi kalo kejujuran sama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here