TMCBLOG.com – Seperti Kita ketahui Pada awal pekan ini Team Manager Reosol Honda, Alberto Puig mengeluarkan Statement yang kontroversial yang seakan mengecilkan Value dari kejuaraan serta memiliki potensi mengerdilkan Value dari pembalap Selain Marc Marquez. Saat itu beberapa Cuplikan dari perkataannya adalah  ”  . .  Kejuaraan ini tidak akan sama jika Marc tidak ikut balapan dan saya pikir semua orang tahu itu.” Begitu kata Alberto Puig. Lalu Bagaimana Menurut Marc Sendiri ?

Dalam Debrief, Marc Marquez menjawab pertanyaan senada yang kali ini dialamatkan kepadanya dan menanyakan pendapatnya mengenai ha tersebut. “Jika Anda seorang juara maka itu terjadi karena Anda melakukan sesuatu yang lebih baik daripada yang lain, Tentu saja kamu akan lebih menyukai (jika) bertarung dan memenangkan kejuaraan dengan semua lawanmu di lintasan, tetapi jika seseorang terluka maka itu bukan salahmu. Nilainya sama.

Siapa pun yang menang tahun ini pantas mendapatkannya. Mereka akan memiliki lebih banyak poin daripada yang lain dan telah mendapatkannya.”

Yap Menang tetaplah Menang begitu Maksud Marc. Marc Marquez sendiri menceritakan berdasarkan sudut pandang dirinya mengenai apa yang terjadi di hari ahad race Jerez yang lalu yang membuat ia begitu beringas naik dari posisi ke 16 sampai posisi 3 namun harus terjungkal saat berada di belakang Maverick Vinales.

“Setelah penyelamatan (pertama) yang besar itu ( yang terjadi ) adalah balapan yang aneh tetapi saya benar-benar menikmatinya dan merasa sangat baik, Kesalahan terjadi ketika saya mengatakan ‘OK, pekerjaan sudah selesai’. Saya tiba di sana ( Tikungan 3) dan sudah di belakang Viñales. Pekerjaan itu selesai, saya hanya akan mengikutinya dan menyusul di Lap terakhir. Saat itulah saya terbang .

“Di tikungan itu, satu-satunya perbedaan adalah bahwa setiap putaran saya memotong kerb di bagian dalam (Track) dan pada putaran itu saya tidak memotong kerb, saya menyentuh garis putih dan tiba-tiba kedua roda – belakang dan depan – menyerah dan , ya, itu kesalahan karena saya jatuh tetapi itu bisa terjadi dalam balapan dan Anda harus belajar. “

Ternyata yang ada di otak itu benar benar pengaruh banget yah? seketika di belakang Vinales seakan akan Mode Aliennya di “Off” Kan dan itulah kesalahan Marc yang ia akui sendiri . . harusnya Gass Pol Teruuusss, jangan dipencet itu tombol ‘ off ‘ nya 😀

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

83 COMMENTS

  1. Pendapat yang berbeda dengan puig ,namun lebih halus semua rider berhak menang tanpanya tidak ada kata hambar/hibah ,itu alasan pedrosa hengkang karena puig terlalu merehkan yg lain?

  2. Klu masih gaspol mungkin bisa lebih parah, who knows ?‍♂️.
    Kata2 marc “menang ada atau gak ada dirinya tetap menang” seakan2 menampar puig.
    Klu ogut jd wartawan langsung nyari puig trus serang pake pernyataan markes. Biar makin seru

    • jika dibalik apakah marc juga akan juara dengan motor “mudah”?
      menurut saya motor sulit atau mudah sangat subyektif menurut ridernya, motor yg dianggap sulit untuk rider lain ternyata mudah bagi marc, dan sebaliknya motor yg dianggap mudah bagi rider lain bisa jadi sangat menyulitkan buat marc, kembali lagi ke kecocokan karakter motor dengan gaya balap masing2 rider, setiap karakter motor punya tantangan dan permasalahannya sendiri2, kebetulan saja marc berjodoh dengan rcv seperti fabio berjodoh dengan M1, bisa dibayangkan jika marc ketemu M1? besar kemungkinan bakal jadi seperti pol yg struggling saat di tech3, makin dia ngepush makin jumpalitan

      • Koment off the day..mantap statement anda borr…setiap motor pny karakter masing2 dan rider dgn style masing2..

    • @Asoytabang: tapi kan motornya mmg dirancang mmg prioritas utk gaya balapnya. Coba klo dia make Yamaha yg thn2 sblmnya yg bermslh di ECU, boro2 juara dunia. Di trek lurus jg dikentutin. Mana bs juara klo speednya jomplang bgt. Aplg klo straight lawan Ducati. Susah2 nyalip di tikungan malah tiap straight lgsg jd ampas.

      Makanya kmrn2 pas Fabio kalah trus lawan Marc di lap terakhir, itu Marc cuma main2. Wong tiap straight dia bs sgt mudah mendekat n ngukur di mana titik akan nyalip pake slipstream. Setelah nyalip, Fabio ga bakal berkutik.

      Beda dgn Yamaha skrg yg penyetelan ECU nya membaik. Makanya Fabio n Maverick di dpn mulu. Jelas bhw Yamaha ckup berbenah di sektor ECU. Sampe Morbidelli pun kencang. Klo Rossi.. Hmm mgkn krn usia.

      • Gusta@MM93 naik ke motoGP langsung bisa jurdun, motor bekas siapa? Emang dari sananya MM cocok sama karakter RCV. Nyatanya setelah berapakali perubahan besar2an di RCV gara2 single ECU ya MM ttep bisa dibarisan depan.

        Marc main2 gimana bro? M1 kalah di trek lurus, tp bisa lebih lincah lahap tikungan dari RCV, terutama speed cornernya.

        MotoGP skrg itu jauh lebih rumit, beda antara 1 pabrikan dg pabrikan lain sangat tipis, kau kira kya jaman rossi dlu bisa main2?

    • Gimana ya jelasinnya, intinya racing line sangat ditentukan oleh kecepatan. Khusus di tikungan berbalas semakin kencang semakin lurus line yg diambil pembalap dengan artian bakal sering menginjak kreb (motong jalan). Ketika dia mengendurkan gas otomatis line yg diambil lebih melebar dan menginjak garis putih yg justru lebih licin dibanding kreb, ditambah bannya memang sudah berada pada batas kemampuan. Kira2 si gitu

      • Dirtbike@yg gua tangkap dri artikel wak haji, krna pas sampe ditikungan itu MM lebih selow, jdi racing linenya berubah, dia gak lewat kerb lg (lap2 sebelumnya ditikungan itu dia nginjek kerb)dan di tepi aspal sblm kerb kan ada garis putih, pas ban nginjek garis itu langsung hilang traksi.

        Berdasarkan penjelasan MM sih dia gak mengatakan performa bannya menurun, tp krna beda ngambil racing line dri lap2 sebelumnya (dan nginjek garis putih). Tp ya mungkin ada bnernya performa ban menurun secara dah digeber secara edan dilap2 sebelumnya.

        • Memang kurang lebih si seperti itu, jadi kalimat Wak Taufik yg nyuruh “Gasspoll” bukan sarkas apalagi sepemikiran sama Puig ? hahaha.

  3. Salut marq, tidak perlu jumawa dan menyalahkan keadaan. Kalah tetap kalah dan km mau mengakui itu. Jiwa seperti i i yg harus dimiliki quarta Vina mir Rin binder peco sebagai penerus marq.

  4. Respect for marc, luar biasa, on track maupun off track..ini adalah memang eranya marc cs, dari ane pensboy rossi dan yamaha factory, walaupun motor honda, tapi tetap ada stiker 46, sudah lebih dari cukup rasanya ane sebagai pensboy 46 menikmati eranya rossi, dan masih bakalan jadi pensboy walaupun doi ga menang lagi.. liat rossi dari masih sd sampe udah selesai s2, momen terbaik, ganti generasi pensboy dan pembalap ganti momen generasi terbaik pula..hahaha
    Ayo semangat semua para komentator, ingat, motogp is not our real life..wkwkwkkw

  5. Kirain justru mindsetnya saat itu gasspol terus sampe bannya yg nyerah,ternyata malah berencana ngendorin gass buat ngintilin Vinales sampe last lap,tapi semua berubah setelah negara api menyerang :v

    Ban Michelin masih ada ghaib ghaibnya ternyata ??

  6. Menang ya menang walau tanpa Marc. Maunya gw karna gw fans Dovi, ya Dovi jurdun. Masa runner up mulu. Mau karna hibah kek, mau karna keberuntungan kek kata org. Yang penting Dovi jurdun tahun ini. Sekali aja jurdun. Fabio nanti-nanti aja, masih muda ini. Dovi kan udah bapak-bapak, umur juga dah tua.

    Gw bingung deh. Tadi malam gw nonton QP MotoE. Kok saat QP mereka keluar lintasan satu orang, satu orang ya? Ga berbarengan gitu? Dan juga keluar pake detik, tunggu lampu ijau dulu baru keluar. Baru kali ini gw liat QP MotoE di Fox. Minggu maren ga liat, ga tau ga ditayangin QP atau emang gwnya aja yg ga tau kalo minggu lalu adaQP di Fox.

    • Karakter motor listrik akselerasinya sangat cepat jadi bahaya kalau berbarengan.

      Berbeda dengan motor bensin ada jeda nya…

  7. Kesatria tak berdaya. Mungkin saatini yg di rasakan marq. Tp jika sudah slesai recovery.. Menjadi ksatria yg perkasa. Yang lain tak berdaya.. Hanya track yg cocok dgn kudanya yg menjadikannya senjata satu2nya???

  8. tentu menang tetap menang, cuman kurang prestise aja, dan itu pasti ada dipemikiran siapapun selain yang menang. setidaknya itu sdh ada dipikirannya JM43

  9. Saya justru sangat salut pendapat MM ini daripada pernyataan si puig recehan. Dalam kejuaraan balap semua pembalap berpeluang cedera, ada masa menurun dan naik. Klo diandaikan ..andai legend semua disaat muda dan saat kuat berhadapan saat ini mungkin beda crita kan. Nikmatin saja balapan sebagai penonton. Respect pada semua pecinta balap dan otomotif itu perlu.

  10. kemarin siapa yg bilang ini :
    “ekekekke

    kalo cuma kesleo
    dukuun urut dalam negeri
    juga jempolan …
    markewer patah tulang
    itu cuma omdo

    catet

    ???”

    sinkron gak dgn kenyataan skrg.

  11. “semua orang tahu itu” kata Puig..

    Sayangnya orang2 udah pada cerdas si kayaknya, jadi statement tsb dipandang salah..

    “Winning is winning,” gitu kata Dominic Toretto.

  12. Real MM93, perhitungannya solid. Tapi memang mungkin ban dan jalur yg dipilih lagi ga tepat disaat itu.
    Tapi saya salfok kenapa bisa Marc n Puig beda pendaapt jauh?? Apa karena Puig lagi emosi??
    Atau mulai terjadi keretakan?? Perlu di pantau Wak.

  13. sangat setuju dengan pernyataan marc, karena jika mengacu pada pernyataan dan logika puig maka beberapa jurdun motogp terdahulu juga berasa hambar/kurang pantas seperti :
    – marc di musim 2013
    – lord hohe di musim 2010 dan 2012
    – criville di musim 1999
    – schwantz di musim 1994
    semua kasusnya sama, title contender terkuat cidera

  14. Ga ada analisa dr ban yg dipakai mm93 ya wak haji. Fb20 aja ngeluh di 5 lap terakhir krn kurangnya traksi ban.
    Apkh dg riding agresif macam kmrn, mm93 & rcv msh bisa menjaga keawetan ban, hingga traksi bisa sampe last lap?
    Klo mm93 & rcv nya bisa menjaga traksi ban hingga akhir lap, hebat bgt seting elektronik nya

  15. Pertanyaan gini harusnya jangan tanya ke MM lah, biarlah jadi bola liar… jadinya kan ga ada bumbu2 bagi kejuaraan ?. Tahun ini milik Vinales dan F1/4… Kita liat apakah dovi bisa memerankan MM di 2015 ??

  16. Wkwkwk keseleo

    Silahkan coba aja tanganlu timpahin beban 25kg aja deh dgn kencang,rasanya pasti manis asem asin rame rasanya ?

  17. Emosi kadang membuat susunan bahasa ga menggambarkan niat yg ingin disampaikan, sy pikir orang2 yg berada di paddock motogp paham resiko setiap pembalap dan mereka saling respek satu sama lain. Jadi mungkin puig ga bermaksud merendahkan pembalap lain, cmn karna lagi stress ngomongx ga tertata?. Mungkin yg mau dia sampaikan kurang lebih sperti yg marq katakan.

  18. Semua mengatakan kemenangan tanpa Marquest pada hari ahad race Jerez yang lalu, terasa hambar. Apakah kemaren Marc TIDAK IKUT START SEPERTI PEMBALAP LAINNYA?

    Lantas saat balap berlangsung, #MarcMarquestKemana?

    Semua yang melewati garis Finish pertama secara fair, layak menjadi juara.

  19. Puig mengalihkan perhatian dengan statementnya. Intinya dr ketidakhadiran marq di sirkuit adalah bahwa Honda gak mampu berbuat apa2 tanpa Marq. Cuma Puig mengalihkan fokus itu dengan bilang bahwa siapapun yg menang tanpa kehadiran Marq akan terasa kurang legitimate. Padahal sudah jelas faktanya bahwa Honda gak bs berbuat apa2 tanpa Marquez.

  20. Klo dah d lintasan brarti hrus ON trus ya…. Pdhal dah jejeritan,,,stop d 5 besar dah ckup,ga prlu naik podium jg tetap ok,ada ksempatan lain utk mmbalas. Tp apalah daya….dia udh trpental. Pmbalap brbakat,rendah hati tp pnuh ambisi,ga brlebihan klo bagi sy balapan datarr tanpa dia,ga ada ngeri2 sedapnyaaa??

  21. masalahnya sang penguasa tidak mampu tampil karena kesalahannya sendiri saat berusaha mempertahankan kekuasaannya, jadi untuk kasus musim 2020 ini siapapun juaranya ya tetaplah prestige karena penguasa sudah KO di ronde 1 akibat kebodohannya sendiri, lain soal jika sang penguasa kena sialnya murni datang bukan dari dirinya sendiri misal ditubruk rider lain atau ada failure di motor yg bikin jatuh dan sampai cidera

  22. bukannya mamakes kemarin dua kali mengejar sang juara dan nyusruk? emang mark jatuh krn apa? karena ga mampu kejar sang juara….sampai dua kali terjadi…masih kurang?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here