TMCBLG.com – Tahun pertama Debut MotoGP di tahun 2018, Pembalap jepang Takaaki Nakagami memperoleh raihan terbaik Finish Posisi 6 Di Valencia. Tahun 2019 Taka Memperoleh hasil terbaiknya di Mugello dengan finish di Posisi 5. Dan akhirnnya di GP Andalucia Jerez 2020 Nakagami bisa finish dengan terbaik Karir MotoGPnya sampai hari ini. Yakni di Posisi finish 4 setelah sebelumnya bahkan sempat Menjadi yang terbaik di dua sesi Latihan bebas. Yap sebuah Lompatan Luar biasa setelah raihan Di GP Jerez sepekan sebelumnya yang hanya menempatkan Pembalap kelahiran Chiba 9 Februari 1992 ini di Posisi 10 . .  yang jadi pertanyaan, Ini Taka Makan apa sehingga perubahan performanya bisa menukik sedemikian banyak ? Ternyata ada andil Marc Marquez di dalamnya sob !

Takaaki Nakagami Tahun 2020 ini ( dan Juga tahun 2021 nanti jika Kontraknya diteruskan oleh HRC) menggunakan Mesin Honda RC213V 2019 yang seperti kita ketahui bersama memiliki perubahan Masiv di banyak area seperti desain asupan udara RAM AIR yang melalui tengah sehingga Potensi Powernya naik banyak dibandingkan spek tahun 2018 yang ia gunakan Musim MotoGP 2019 yang lalu. Dan Taka benar benar melihat Potensi ini. Ia tahu pembalap terbaik yang bisa menaklukan Mesin ini adalah Marc Marquez

“Kami sangat dekat dengan podium, saya melihat Valentino (Rossi) dan podium itu hanya berjarak 0,5 detik, tetapi saya tetap cukup senang. Saya berikan potensi penuh saya pada semua 25 lap balapan . .

Dengan Modal ini, sehingga ia pun mempelajari segala aspek Mulai dari setup Motor Honda RC213V Marc dan Juga karakter balapnya. “Akhir pekan lalu ( GP Jerez 1) saya benar-benar tidak mengerti bagaimana mengelola motor Honda 2019 ini, yang semua orang katakan Motornya lebih sulit dan secara fisik bukan sepeda  motor yang mudah untuk membuat waktu putaran karena masalah handlingnya. Ini adalah sepeda motor yang sulit, tetapi memiliki potensi besar,” Begitu Kata Taka

“Setelah selesai balapan pertama (GP Jerez) , saya dan tim, juga orang-orang HRC dengan Takeo, benar benar memeriksa perbedaan data antara sepeda motor Marc dan milik saya serta Cara berkendara saya dibandingkan dengan Marc. Marc tahu betul bagaimana beradaptasi dengan motor ‘berat’ ini. Terlihat Pada data, saya mengerti bagaimana dia mengelola motor ini. “

“Yang utama adalah, hanya sedikit pengaturan yang berbeda, tapi itu mengubah gaya berkendara saya sepenuhnya. Saya mencoba untuk menjadi sama dengan gaya Marquez. Memang sih saya tidak bisa men-copy sepenuhnya, tetapi saya mencoba mengendarai seperti cara dia berkendara, bagaimana dia mengelola motor ini. Pada hari Jumat saya mencobanya dan tiba-tiba saya merasa jauh lebih nyaman dan lebih mudah mengendarai, dan waktu putaran lebih konsisten. Inilah bedanya. “

Takeo effect

“Juga karena Marc tidak balap, Takeo berada di garasi kami berkali-kali akhir pekan ini dan dia memeriksa dengan mendalam tentang data saya dibandingkan dengan Marc lagi dan memberikan beberapa saran tentang cara mengerem. ‘ Marc sedang melakukan ini dan ini, mari kita coba ‘. Jadi saya mendapat dukungan hangat dari HRC dan ini bagus untuk masa depan.

“Seperti yang Anda lihat, itu banyak membantu! Anda dapat melihat hasilnya di mana kami meningkat, meningkat. Kondisi sangat sulit dalam balapan hari ini ( GP Andalucia)  dengan grip yang lebih sedikit daripada akhir pekan lalu ( GP Jerez), tetapi waktu putaran kami lebih cepat.

“Semoga kita bisa terus belajar. Saya akan selalu melihat data Marc dan berusaha memahami dengan baik. Balapan berikutnya akan menjadi trek yang sama sekali berbeda. Marc juga akan kembali dan saya ingin terus melihat dan tetap fokus pada data Marc. Ini adalah target dan jika saya berhasil dengan sangat baik, saya bisa berjuang untuk podium segera.” Yap walaupun tidak secara Langsung, ada andil Marc Marquez di raihan terbaik MotoGP Takaaki Nakagami

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

67 COMMENTS

    • Mayan lahh, alex marquez jadi rookie dengan raihan point terbanyak dari dua kali balapan ini. Kandidat kuat rookie of the year.

      • Rookie di tim Sultan Respol Hodna, cukup jadi beban pikiran buat Alex. Seenganya dia pasti mikir : tim paling sugiharto gini gua ga boleh malu-maluin kan ya.

        Ga perlu buat hastag #doubletrouble kayak waktu dia baru ttd kontrak dulu deh. Cukup konsisten di 10 besar udah bikin om Puig senyum kok.

    • Kang T4ufik mohon penjelasannya:
      – Apakah diizinkan melihat data pembalap lain walau dalam 1 ‘payung’ pabrikan?
      – Apakah ada andil (karena Orang Jepang) maka Takeo San kasih info data Mr Marc ke Naka San?
      Suwun Kang

    • numpang komen Om..

      yang jadi pertanyaan, Ini Taka Makan apa sehingga perubahan performanya bisa menukik sedemikian banyak ?

      kok menukik sih Bang Haji?.. orang mah nulisnya melesat, atau menanjak, atau melambung kalo menukik mah dalam terjemahan bebas aja udah jelas… nyungsep..
      hahahaaa..

      congrats lah buat Taka, minimal bisa nyaingin alm. Norick Abe..

  1. yg gw bingung knpa Lorenzo atau Alex Marquez payah banget daripada Nakagami atau Crutchlow yg sama2 pke RCV .. yahh pdhal Lorenzo dlu sempet bagus pke RCV di Catalunya 2019 meski harus crash di awal2 lap nabrak banyak pembalap lain

    • Itu sumpah sampai kaget gw tau2 Lorenzo ada di barisan depan, tapi emang tikungan dia crash itu gak enak banget hampir 80-90 derajat.

  2. Kenapa HRC tidak mengontrak ni orang buat tahun depan ya, padahal sama² Jepangnya. Malah mengontrak Pol yg belum jelas skillnya. .

    • Dengan catatan Ducati apes dan keluar dari zona podium dulu entah itu selancaran di gravel ato foging. Dan jangan lupa jarak 0,5 itu karena Sugiono main defensif setelah ketinggal jauh Quantaroyo dan sempet ada duel setim yg bikin Nakagami sunmorian tanpa terlalu push jaraknya seolah mendekat ke Sugiono seolah kenceng padahal Sugiono yg melambat.

    • jikalau seandainya apabila marc ikut start dengan badan sehat walafiat dia tetap dnf om, cepat belum tentu bisa finish

        • Lo kemarin race jerez emang mm gak ikut? Kan melawan maverick tuh dr lap awal hingga trakhir ngejar mv12 jg.

        • Dari atas sampe bawah banyak kaum andai”.
          Saya ikutan andai”,seandaiya covid 19 di spanyol makin parah ga ada yg menang race??

    • Jangankan sekadar data, wong pasti dikasih kisi-kisi langsung ama abangnya.

      Cuma ya itu tadi…
      Memang beda ama abangnya. Walopun namanya sama-sama Marquez, don’t expect too much dari dedek Marquez.

  3. Sprtinya ckup trlihat klo sbnarnya siapapun bs mngendarai mtor mnapun include rcv…mngkin hnya mindset pertamakali yg trbntuk itu sngat brpengaruh ke cara krja mngndarai…lorenzo? Doi tbebani krna dia seorang champion dn mngndarai motor champion yg sharusnya = juara,brbrda wktu pakai desmo yg scr dia sngat exited dn tak ada beban…alex well…dia uda trbrbani dgn nama yg di sndang,mentalnya sngat jauh dri seorang juara ngga sprti wktu di moto3…levelnya seorang juara dunia biasa…not alien

    • Lorenzo menang di Ducati justru bukan dalam kondisi “exited” om ,tapi “Revenge Mission” untuk petinggi Ducati yang nyinyirin dia di GP France 2018 baru setelah itu bisa juara seri*CMIIW ..

      terlihat “exited”nya Lorenzo justru di Qatar 2019 saat dia tertangkap kamera bisa senyum lepas di garasi Repsol Honda dan komentatornya bilang sangat jarang melihat Lorenzo seperti itu

  4. Ada peran Marc, atau andil Takeo yang lebih sering menghabiskan waktu di garasi? Keduanya emg penting. Tp gw rasa sih lebih ke andil Takeo. Why? Di atas Taka sendiri bilang : “Juga karena Marc tidak balap, Takeo berada di garasi kami berkali-kali akhir pekan ini dan dia memeriksa dengan mendalam tentang data saya dibandingkan dengan Marc lagi dan memberikan beberapa saran tentang cara mengerem. ‘ Marc sedang melakukan ini dan ini, mari kita coba ‘. Jadi saya mendapat dukungan hangat dari HRC dan ini bagus untuk masa depan….”

    Dari pernyataan diatas, cukup jelas kalau peran Takeo cukup penting disana. Karena kalau ngandelin data marc doang ya gaakan cukup, tanpa di didampingi oleh Technical Manager yg ngerti tentang data2 kaya gt. Buktinya kan Taka dikasih bocoran kl Marc lg ngerjain proyek apa. Alex juga gw yakin pasti dikasih datanya sama HRC. Tp entah Alex nya yg msh newbie dan ga ngerti banyak tentang data2 RCV ketimbang Taka, atau Takeo yg lebih intens ada di garasi Taka karena punya pengalaman lebih banyak dg RCV. Entah, yg pasti peran Takeo disini menurut gue vital bgt. Dan terbukti, sering2 di sambangin dari biasanya, bisa lgsg jos.

  5. Taka bilang Brno adalah sirkuit yang samaaaaa sekali berbeda, hmmmmm..race ke 3 pasti bakal lebih epik. Semangat Asian pride

  6. Kalo kata akun gosip semua karna ban. Jadi curang gitu, ban dibedakan. Kalo gw ga percaya. Selama ga ada data hanya gosip tanpa bukti gw ga pernah percaya. Jadi kata akun sosmed gosip, ban taka dikasih yang bagus biar bisa 5 besar. Ban Marc selalu dikasih yg bagus, ban Vale dikasih yg jelek. Trus bannya Ducati dikasih yg jelek biar ga jurdun tahun ini. Ga percaya gw, selama ga ada fakta.

    • Yaah..itumah kerjaan haterssss…ingat MM waktu motoGP star 32 finish 1..katanya limiter lebih tinggi dri pebalap lain…ingat CBR25RR jawara ARRC katanya gegara jeroan dan faktor asepdon..hater bisa bikin opini apa aja karena dengkii

  7. wah bakal keren sih klo Taka yg ke R*psol H*nda tahun dpan ? .. lama skali g ada Japanese di sana . ..lagian raihan posisi Taka lbih ok klau Marc pengen teammate yg g “gangguin” tapi bisa bantu collect poin buat team tiap seri

  8. Atau bener ada andil asimo sensor ya sehingga brani nikung lebih rebah. Ini membuat MM kepedean nikung dan bkin gaya safe yang luar biasa dr jatuh. Knp gak ke CC dan lainnya,karena Cc ceplas ceplos haha. Hanya menduga saja ,pendapat subjektif ya. Puig receh saja boleh.

      • Motobot masih pake roda pengaman Kanan kirinya,dan g bs cornering terlalu ekstrim karena badannya g bs pindah kanan kiri kayak pembalap sungguhan

        Dibanding Asimo mungkin Honda riding assist yg bs jaga keseimbangan sendiri kali ya yg cocok diaplikasikan di rc213v karena udah diuji cobakan ke motor,mungkin di alat giroskopiknya lbih canggih,eh tp IMU nya sekarang jg unified sih

        • Lah blm nonton video terbaru yg sudah gak pke roda kanan kiri broh. Oiya klo asimo,yamaha jg punya yg motoroid yg be berdiri sendiri juga.

  9. Algoritma nya asimo yg di install di ecu magerelly.

    Cuma karena ecu magereli ngak secanggih inhouse, jadi ngak maksimal programnya.

    Lain cerita mungkin jika spek magerelli nya ditingkatkan.

    • Ini pendapat juga ya,sah sah saja. Bisa saja ad sensor begitu yg bisa disetel sudut kemiringan yang dimau. Wahhhh ngayal

      • Dan ternyata ga se mengerikan yg Cal katakan. Honda motor yg bisa ditaklukan tanpa effort berlebih,hanya perlu pembalap yg tenang dan mengerti dimana letak perubahan harus diterapkan.

        Yg Tama bilang satu pointnya HONDA MOTOR YG SEDIKIT HEAVY TETAPI JIKA BISA DIHANDLE AKAN KELUAR SEMUA POTENSINYA.

        Jika semua pembalap honda bisa seperti Taka,yakin honda bisa jadi motor favorit bukan yamaha atau suzuki.

  10. Wajar dong di bantuin, masa putra asli Jepang di belakang terus?
    Kalo masalah Alex, emang dia bukan tipe kelas alien, dari dulu dia bukan tipe pembalap yang jago bikin gap, sering banget nyangkut di barisan dan susah menang kalo udah 1/2 race masih nyangkut juga.

    • Postur Alex menurut saya gak nyaman banget di RCV. Ketinggian. Gaya balapnya aneh, mending liat Marq yg pas di RCV.

  11. Saya justru suka dengan kebangkitan Taka, agar istilah Marquesentris gak santer lagi terdengar. Biar di bilang settingan warisan lah atau apa kek yg penting dia didepan.

    Itung itung kapan lagi sih kita denger nama Rider Asian mencuat di Gelaran dunia sperti Motogp?

    Sperti jaman Abe, Okada, Haga di kelas para raja.

  12. wkwkw akhirnya nakagami dapet artikel khusus di blog ini?
    thank wak haji,semoga taun depan di perpanjang kontrak sama hrc ??,ya meskipun sebenarnya gw lebih suka nakagami pake motor inline sih

Leave a Reply to Banditos Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here