Monday, 25 November 2024

R15 dan R25 Livery Petronas Yamaha Patut diperhitungkan Oleh YIMM

TMCBLOG.com – Intangible Value adalah sebuah value yang secara umum tak berwujud yang merupakan posisi yang menguntungkan guna menghasilkan pendapatan. Dan dalam konteks Market Motorsport, Intagible value Yamaha Saat ini berada dalam Posisi yang cukup tinggi terutama ketika Mayoritas dari empat pembalapnya yang hadir di Kelas tertinggi Grand prix sempat hadir di Podium pada dua Seri pembuka awal MotoGP 2020. Baik Motor Yamaha M1 biru dongker maupun Biru Toska berada dalam rada pengamatan semua Penggemar Motorsport. yes Win today Sell tomorrow . .

Momentum ini menurut tmcblog haruslah cepat ditanggapi Oleh Yamaha dan terus diejawantahkan dalam Produk produknya. Paling kentara adalah hadirkan Livery MotoGP untuk varian variannya . . Yamaha R15, R25, Vixion, MX King, Aerox 155 dan kalau perlu NMAX.

Tmcblog masih ingat kala beberapa tahun yang lalu Yamaha Indonesia Sempat merilis Livery Yamaha factory dan Yamaha Tech3 Untuk R15 dan R25, Namun memang akhir akhir ini baru livery factory team saja yang selalu hadir. 2020 ini, saatnya memanfaatkan Momentum Bukan hanya Livery Monster Energy MotoGP team, Juga Livery Petronas Yamaha SRT dihadirkan Buat Motor motor Harian yang diproduksi YIMM.

Update terakhir yang tmcblog bisa himpun adalah : dari gerak geriknya, Yamaha terlihat sepertinya sedang mengusahakan Menghadirkan Livery PYSRT minimal Buat R-Series mereka. Dan Secara tidak sengaja, tmcblog pun sempat melihat dengan mata kepala sendiri beberapa Produk Draft dummynya akhir akhir ini sedang diDevelop . . . Mungkin dalam beberapa bulan ke depan Kita bisa melihat Produk Finalnya nih . .

Taufik of BUitenZorg | @tmcblog

 

43 COMMENTS

  1. Apa ga bikin perusahaan minyak bumn yg memonopoli perdagangan minyak dalam negeri panas dingin? Yg jualan minyak sini yg terkenal brand sono wkwkwk

      • Repsol ga jualan bensin disini, dan ga ada sentimen jg karena bukan brand tetangga. Orang bumn kan kalo liat Petronas kaya liat saingan terbesar, kalo aja ga ada aturan monopoli (spbu dibatasi, harus jual dgn harga diatas bumn) niscaya bumn bakal jualan minyak tanah doang.

        • Kualitas ga jauh beda lah, cuma kalo bicara harga, harga disini termasuk operpress kalo pake bahasa Alm. Om Roy, tanpa kebijakan monopoli spbu luar bisa pasang harga lebih murah. Selama ini kalo ada spbu brand luar harganya lebih mahal kan bukan karena mereka mahal, tapi memang ga boleh jualan lebih murah dari produk bumn.

        • nganu, bukannya kalo di jual lebih mahal otomatis BBM luar untungnya makin banyak? atau jika tidak ada aturan monopoli apakah mereka rela ambil untung dikit kalo BBM dijual lebih murah dari BBM BUMN?

        • Klo menurut gue pertamina terlalu banyak yang diurusin dibanding petronas, shell, top, dll dan kita terlalu menuntut, sehingga pertamina sulit bersaing dengan mereka. Klo soal qualitas bisa di adu. Bensin Petronas yang dijual disini bisa dibilang ga ada apa-apanya dibanding produk pertamina, akhirnya beberapa spbunya tutup. Yang belum pernah coba jangan komen. Shell dan top masih bertahan karena kualitas masih seimbang. Soal harga kayanya ga juga harus lebih mahal, justru pemerintah berharap mereka jual murah, bantu distribusi bbm di indonesia yang luas, dan baiknya kita masih dikasih kebebasan buka di kota besar. Mana bisa pertamina leluasa buka spbu di kota negara sebelah. Yang ga boleh dari mereka beli bbmnya dari pertamina untuk distribusi di indonesia, jadi tidak ganggu produksi pertamina, dan juga ga ganggu devisa negara. Yang pasti harganya lebih mahal dari premium (bensin yang salah nama) karena disubsidi. Klo mereka bisa jual lebih murah dari bensin premium pasti pemerintah lebih happy, ga perlu subsidi.

    • Boroo2 panas dingin broo..bilangnya merugi terus bumn minyak wkwkwk.. malu aku malu pada semut merah yg berbaris di dinding hahaha

  2. anuu,, kyknya bagi sebagian dr org Indonesia agak2 alergi dgn hal2 produk buatan Malaysia, krn alasan gengsi dan harga diri,,

    • Ahh gak juga, walaupun suka memaki dan saling sindir. Dalam dunia otomotif akur akur aja.
      Produk malaysia kaya uma atau rcb laku disini. Produk indonesia juga disana laku laku aja dari sekelas helm nhk, kyt sampe produk lokal knalpot rob1 disana laris.

    • Kamuflase aja sih. Bumn ga ada yg bener isinya kebanyakan orang2 korup. Bumn burung besi aja laporannya merugi terus tapi diem2 maskapainya dipake buat nyelundupin barang pribadi.

      • Betull borr..ketangkep kpk jg msh bisa dadah2 senyum2 d bui jg hidup enak haha..gmn mau kapok..negara makmur kt org tongkat batu dan kayu jd tanaman..tp sirkuit internasional kalah am tetangga..sungguh terlalu

    • Secara konsep bernegara saat BUMN itu rugi kita lihat dulu alasannya. Secara teori harusnya semua BUMN rugi, karena pelaksanaan pasal 33 UUD45. Tetapi selalu yang mengemuka malah rugi karena salah manajeman bukan untuk kemakmuran rakyat. Ini yang harus kita awasin terus.

  3. Kapan industri motorsport kita dapet dukungan kokoh kayak tetangga ya, soalnya Malaysia salah satu cara dia promosi Negara nya lewat ajang motorsport. La kita yang berisik sama yang dukung banyakan yang berisik doang

  4. Pertamini mestinya malu kalau lihat Petronas yg sekarang. Petronas dulu belajarnya sama Pertamini. Sekarang si murid lebih berjaya ketimbang gurunya. Pertamini gimana nggak bobrok kalau didalamnya isinya cuma orang² lingkaran tertentu aja yg rekrutannya berdasarkan orang dalem. Ketika bekerja yg ada cuma mikir keuntungan pribadi tok. Bertahun² jualan monopoli, disubsidi juga, kok masih rugi. Aneh bin ajaib.

  5. mungkin nih solusi win-win solution supaya terhindar dari masalah adalah dengan mengkamuflase tulisan “PETRONAS” pada fairing nya nanti, untuk livery colour tetap sama, hanya Tulisan PETRONAS diganti saja dengan “GO!!!!!!!!!!” atau “PO!!!!!!!!!!” seperti jaman dulu waktu M1 rossi dapet sponsor rokok GAULOISES itu, sehingga diharapkan rasa panas dingin petinggi BUMN bisa sedikit berkurang.

  6. IMHO livery petronas gak akan se-hype repsol atau ecstar mengingat masih ada sebagian kaum “ganyang malaysia” yg sentimen sama brand dari malaysia,

    Gw yakin versi racing blu dan monster energy masih lebih banyak yg beli ekekekek…

  7. Diiiiihhhh pake livery kang minyak tetangga maling…..OGAAAAAHHH.
    mending pake yg logo pertamini meskipun miskin prestasi yy penting besutan dalam negri

  8. Yah. Kalo petronas mau ngiklan dan bayar ke yimm kenapa gak. Tapi kalo yimm yg cuma mau numpang tenar doang mending gak usah.

  9. Ini blog motor tapi komennya koq nyimpang ke sistem kepemerintahan ngapain ya?
    Wak haji salah bikin artikel??

    • karena ada Petronas brayyyy….., ya wajarlah kalo ada komen yg nyimpang karena kehadirannya jika sampe terjadi dilapangan pada produk sepeda motor Yamaha jelas bakal bikin gerah panas dingin para petinggi nemesis abadinya si perusahaan BUMN.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP