TMCBLOG.com – Setelah sebelumnya di Tunda sampai 1 November 2020, Akhirnnya gelaran Balap Ketahanan Suzuka 8H Ke 43 Untuk Musim 2019 – 2020 dibatalkan. Ini adalah pembatalan pertama kalinya sejak diadakannya perlombaan yang merupakan salah satu Ajang balap paling bergengsi buat Pabrikan pabrikan jepang sejak diadakan tahun 1978.

Pandemi Covid-19 tetap menjadi sumber kekhawatiran utama di Jepang, dan pemerintah telah memutuskan untuk tidak mencabut larangan masuknya kedatangan internasional, bahkan untuk pelancong bisnis. Pembalap dan tim permanen internasional selalu menjadi bagian integral dari aksi di Suzuka 8 Hours, yang telah menjadi grand final Kejuaraan Dunia balap Ketahanan FIM. Jika mereka tidak ada, grand finale ini akan menjadi balapan domestik. Akibatnya, Mobilityland memutuskan untuk membatalkan edisi Suzuka 8H 2020 ini.

Jorge Viegas, Presiden Federasi Sepeda Motor Internasional “Pembatalan perlombaan ikonik Suzuka 8 Hours ini benar-benar berita yang sangat menyedihkan, tapi kita harus menerima keputusan pemerintah Jepang yang memperhitungkan langkah-langkah keamanan bagi kesehatan penduduk. Di masa-masa sulit ini, saya ingin berterima kasih kepada semua upaya yang dilakukan oleh promotor Eurosport Events kami, penyelenggara Mobilityland dan MFJ. Semua penggemar dapat yakin kami akan kembali pada tahun 2021 dengan balapan terbaik yang pernah ada! ”

Kaoru Tanaka, Presiden Direktur Perwakilan Mobilityland Corporation “Kami telah mempersiapkan Lomba Ketahanan” Coca-Cola ” Suzuka 8 Jam yang akan diadakan pada tanggal 1 November bersama dengan semua penggemar dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam acara perlombaan ini tetapi, dengan sedih, kami tidak menemukan alternatif selain membuat keputusan untuk membatalkannya dengan pertimbangan berlanjutnya penyebaran pandemi virus Corona (COVID-19) di Jepang dan luar negeri dan fakta bahwa tidak ada prospek deregulasi pembatasan imigrasi pada pengunjung dari luar negeri pada tahap ini di Jepang. “

Untuk Sobat ketahui wakil dari Indonesia ( gerry Salim ) yang tergabung dalam Honda team Asia awalnya dijadwalkan Ikut Di Suzuka 8H serta karena hadir menjadi salah satu yang terbaik di gelaran ‘Prasyarat’ Sepang 8H akhir tahun 2019 yang lalu.

based On Eurosport event Info

 

 

24 COMMENTS

  1. Batal semua. JapaneseGP dan MalaysianGP batal. Dan ini juga Sizuka, eh Suzuka maksudnya, batal juga.

    Sepang winter test Malaysia yang biasa diadakan Februari batal juga mungkin.

  2. surat buat mas Taufik buat diteruskan ke motoGP.
    Melihat perkembangan motoGP saat ini. saya melihat ada yg janggal. Kita tahu untuk kelas moto GP ini ternyata ban itu bisa jadi kunci penentu kemenangan seorang pembalap.
    dan saya merasa semakin hari makin curiga akan ban michelin yg mungkin bisa saja dipermainkan oleh Dorna untuk membuat motoGP menarik. kalau ban dibuat konsisten jangan2 balapan akan konsisten hasilnya.
    jadi jangan2 ada permainan dalam memberikan ban yg baik dan yg jelek. usul saya bisa kah misalnya dilakukan penyelidikan oleh bbrp pihak termasuk libatkan pihak brigstone untuk diberikan ban2 bekas balap di hari itu. untuk dianalisa. apakah benar sama kualitas semua ban? atau jangan2 memang berbeda2.
    semakin aneh karena bisa ada hasil tiba2 yg mencolok seperti zarco yg podium bahkan dia sendiri heran. dll

    • Alaaaah pasti penganut teori kontrasepsi ban goib nih. Mana salah pula nyebut nama brand supplier motogp. Kalo lu ngikutin motogp, bukan cuma versi Joni Lono, ga bakalan ada pikiran seburuk dan sekonyol itu. Ban diberi secara acak, oh si Zarco pilih soft, langsung diambilin dari truk Michelin tanpa pilih2. Sebelum didistribusiin ke sirkuit ya udah melalui QC lah, setelah dampe sirkuit aja masih dibongkar sama Capirossi dia liat kalo bagi mata awam dia ga layak dicoret, jadi yg dibagi ke pembalap udah melalui 2 pintu QC, pertama dari pabrik itu sendiri, kedua secara visual dari Dorna yg selama ini gw tau Capirossi, gatau ya kalo udah reshuffle apa belon.

    • @William Anda admin dari akun yang memunculkan isu ‘Keghoiban Di Brno’ bukan? Kalo bukan dan memang mengaku fans MotoGP, baiknya cari akun yang memberitakan hal hal wajar, bukan hal ‘mistis’ . . .
      Jangan mudah terjebak teori orang depresi akibat idolanya puasa gelar satu dekade lalu maksain harus kudu wajib juara dunia, trus kalo ada juara selain beliau sudah pasti persekongkolan FIM-Dorna-Michelin-IRTA segala macem, gitu?
      Nikmatin aja balapannya broh.

  3. atau setidaknya mas Taufik mungkin bisa membuat artikel yg memberikan penerangan sistem bagaimana para pembalap selama ini mendapatkan ban nya. apakah diberikan secara acak tanpa kemungkinan mengatur pemberian atau tidak.

    • Ban dipasang ke beberapa velg motor pembalap secara random berdasarkan kompon yang diminta oleh team. Gak ada tuh yang namanya container ban Michelin khusus Ducati/Suzuki/Yamaha/Honda/KTM/Aprilia tu gak ada sob. Sama semua, seperti halnya prosesur ban Pirelli menyediakan ban di kejuaraan WSBK atau juga Dunlop di Moto3 dan Moto2.

      Beda sama zaman dulu dimana ada 3 supplier ban yg bersaing di MotoGP dan regulasi teknis ban masih bebas sebebas-bebasnya, sampai ada istilah ‘Overnight Tyre’ , dimana ban bisa dibuat secara khusus sesuai pesanan pembalap dalam waktu semalam sebelum race day, karena memang rider tsb butuh ban sesuai yg diinginkan/sesuai setup motornya secara keseluruhan untuk balap.

      Overnight tyre sampe harus dilakukan karena ada kehormatan brand perusahaan yang harus dijaga, jadi apapun bisa aja dilakukan (selama tidak melanggar regulasi) karena hadirnya persaingan antar perusahaan supplier ban.

      • Terima kasih jawabannya mas. saya hanya orang awam, biasa hanya silent reader aja. baru kali ini komen karena penasaran. Tapi bagi saya tetap menarik untuk baca artikel bagaimana detil tehnis pemberian ban kepada tim2. bagaimana cara ” random” nya itu dilakukan, siapa tau bisa mencerahkan teman2 lain yg berpikiran seperti saya. terima kasih.
        tapi memang rasanya tak mungkin, karena logikanya kalo ada kemungkinan kecurangan. tim2 yg disana tentunya sudah curiga duluan karena mereka pasti bukan orang bodoh.

        • Betul mas William.
          Bukan perkara yang baru di ajang balap level MotoGP dan Formula 1 juga ada orang yang tugasnya seperti intelijen. Di Formula 1 pernah ada kasus spionase McLaren vs Ferrari.
          Kalau memang ada kecurangan dari Michelin, ya simpel aja, cari bukti lalu laporkan ke pengadilan FIM. Beres.

          Cuma sayangnya, pihak yang menggembar-gemborkan ban ghoib ini kan fans gak bertanggung jawab.
          Setiap mereka ditanya soal bukti, mereka cuma bisa bertanya balik dengan argumen dan logika konyolnya.

  4. Rugi deh pemilik Circuit Suzuka.

    barangkali pemiliknya apakah Suzki atau beda ya?
    pemasukkan Circuitnya berkurang banyak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here