Friday, 22 November 2024

VLOG : Test Ride Riding Mode dan TC Ninja ZX-25R dan penyetingannya dalam keadaan diam ataupun riding

TMCBLOG.com – Selama dua hari ini tmcblog memperoleh pinjaman satu unit Motor Kawasaki Ninja ZX-25R Standar dari Bengkel Motorsport yang cukup terkenal di Bogor yakni Danne Motor. Dan dengan kesempatan Singkat ini jelas tmcblog mau mencoba seperti apa feeling motor ini ketika berkendara harian di jalan umum. Secara umum Yang tmcblog rasakan adalah berkendara dengan Motor ini berasa banget Fun nya.

Terlebih mendengarkan sendiri dari atas Jok Raungan padat mesin 4 silinder itu memang benar benar beda. Secara umum Rasanya memang mirip seperti naik Moge Moge. Raungan Padat ini secara umum memang mirip suara Mesin Mobil namun dengan raungan rpm yang lebih tinggi ( karena umumnya mobil memang multi silinder – Minimal 3 silinder ) oleh karena itu Motor ini jelas jadi pusat perhatian terutama saat di pemberhetian Lampu lalu lintas, kebanyakan orang akan aware dengan suara ini walaupun keluar dari knalpot yang notabenenya Masih Standar OEM. Asli suara nggak bisa bohong.

Naik motor ini serasa naik Moge namun dengan Body dan Bobot yang lebih manageable terlebih lagi saat digunakan oleh pengguna dengan ukuran Badan yang tergolong mungil kayak tmcblog 160 cm/60 kg. Dan ini lah yang menurut tmcblog bikin Fun. Kalau biasa nya agak ngeri kalo bawa CBR600RR, Yamaha R6, atau R1, GSX-S1000 . . namun saat di atas ZX-25R ini berasa naik motor motor diatas karena raungan suaranya, namun dengan fakta bahwa motornya sangat mudah dikendalikan.

TMCBLOG mencoba berbagai setup Mapping yang sudah disiapkan Oleh Kawasaki pada Kawasaki ZX-25R. Secara umum Kombinasinya bisa di setup dari dua riding Mode ( FULL dan LOW ) serta 4 pilihan Traction Control ( Off, TC1, TC2, TC3) dengan catatan semakin tinggi TC maka Sensor TC nya mendeteksi lebih sensitif.

Perbedaan Mode FULL dan LOW ada di RPM tinggi

Dan hasilnya adalah Secara umum Mode FULL Power akan memberikan Betotan gas yang lebih Responsif terutama di RPM tinggi ( sekitar di atas 8000 rpm ), tmcblog belum mendeteksi apakah ada perbedaan Top Speed karena memang mencobanya di jalan raya namun diperkirakan Untuk Mode Low Top speednya lebih rendah dari Mode FULL karena yang terasa oleh tmcblog memang tarikan Mode LOW diatas rpm tinggi itu agak landai. Namun satu yang Confirm, Untuk Model FULL Diperkirakan kenaikan Kurvanya powernya benar benar lebih curam Pada rpm tinggi dibandingkan dengan Mode LOW

Sementara Mengenai Traction Control, Pada Mode Off Sebenarnya bisa lebih fun karena akan hadir gejala Slide slide saat melakukan akselerasi awal jika betotannya dilakukan menghentak Tiba tiba. Sementara itu pada Mode TC3, hampir tidak dirasakan kehadiran ban belakang yang slide saat dilakukan Akselerasi. Pendapat tmcblog sih, jika dipakai Harian, lebih safety pakai TC3 baik saat jalanan kering maupun basah, namun agar lebih fun tetap pakai Mode Power yang Full terutama saat jalanan Kering.

Hal terakhir di artikel ini yang mau tmcblog share adalah Proses penyetelan / seting Riding mode dan Traction Control. Secara umum cara terbaik dan Paling Safety adalah tetap lakukan proses penyetingan kedua variabel ini saat motor dalam keadaan Diam di tempat yang aman dan Tidak mengganggu Lalu lintas. Lakukan dengan menggunakan Joystick di handlebar kiri yang jika digunakan untuk memilih opsi opsi informasi di MID.

Apakah kita bisa mengubah variabel Power Mode dan TC saat Motor jalan? jawabannya adalah berdasarkan pengalaman tmcblog yang bisa sobat lihat di Vlog adalah Bisa dilakukan saat motor berjalan, Namun ada syaratnya. Caranya cukup tricky yakni Grip Throttel Gas harus benar benar di tutup. Kalau gas terbuka sedikit saja, maka kedua variabel ini tidak bisa di setup.

Jadi caranya Tutup gas sebentar, lalu tekan tengah joysick (SEL) sambil naikkan turunkan pilihan Power atau TC yang diinginkan. Jika sudah dipilih, silahkan gas kembali. Butuh pembiasaaan, Perkiraan tmcblog agak sulit dilakukan saat membalap karena jika kita tutup gas, maka akan membuat kesempatan Pembalap lain Overtake kita . .  nah gitu aja dulu sharing pengalaman tmcblog soal feel dan seting Power mode dan TC dari Ninja ZX-25R ini . . Silahkan dikunyah kunyah dan semoga berguna

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

42 COMMENTS

  1. Kalo mau keren wajib rolling chassis ke rangka aluminium 4 silinder 250 ato 400 lawas, abis itu pakein fairing tyga yg buat RGV250 (kalo muat sih) baru dah ganteng. Kalo tampilan standar gw udah liat langsung dan maaf kata, cupu.

        • screamer yah kalo 4 silinder 180 kalo ga salah yah, karena setiap dentuman antara ke empat piston berjarak sama, jadi diperoleh lengkingan tiada batas, cmiiw

        • Screamer ato big bang itu cuma istilah, kalo nanyain firing order, ya berarti jawabannya adalah berapa derajat jarak pengapian. Kalo jaraknya jauh, bigbang. Kalo jaraknya deket screamer. 180 konvensional karena jaraknya deket masuknya screamer.

  2. Didaerah byk yg inden lbh awal dr 200 kecewa,bahkan liat display didealer sampai saat ini saja tak ada. Yg dpt malah yg inden saat 200 pertama

  3. Auto tmbh ganteng wak nyempak zx25r wkwk..ky si boy..???.. pelet jepang ampuh buat kalangan muda ke ciwei2 kwk

  4. Review di youtube si sigit ini motor ga ada tenaga. Gede suara doang. Jd konyol. Kesimpulan cuma beli suara.
    Review superisky ini motor enak bgt.
    Keduanya biasa pake moge.
    Jd mn yg bener nih?

    • Coba tunggu reviewer lainnya, bro.

      Kalau dari gue, yang belum pernah pake moge, cuma pernah pake 2 silinder tahun 2017, ZX25R ini, walo lebih berat, tapi rasanya kalo dah jalan malah lebih enteng, handling-nya lebih asik (dibanding 2 silinder), lebih pede untuk dibawa nikung.

      Top speed, akselerasi, parkir di Sency, sorry, bagi gue ga masuk pertimbangan, bodo amat.
      Karena, rencananya ZX ini memang buat dipake harian, posisi riding-nya masih mendukung untuk itu. Panas dari mesin, selama ga pake celana pendek, masih bisa diterima lah.
      Konsumsi BBM rata-rata sampai 250km ini di kisaran 1:14 (Turbo).

      So, bagi gue, untuk harian dan sesekali turing sih, yes.

  5. I see…
    Odo gue masih 250km, dan karena gue ngikutin buku pedoman, kecepatannya gue batasin sampe 6000 rpm. Kalo dah 1.000km dan service pertama, mungkin gue bisa bejek full power dan ngasih testimoni masalah larinya.

    Kalo lu nyari akselerasi, max speed, dengan budget ZX, dengan nambah dikit, lu bisa beli Ninja 650, siapa tahu masih ada stock di KMI. Kalo dah ga ada stock, Ninja 650 second atau CBR 500 second harganya di kisaran ZX SE.

    Good luck bro.

    • Thnks bro. Gue udah putusin uang inden zx25r gue beliin ninja 250sl.
      Jujur gue sakit ati ndengerin reviewnya si sigit. Gue mau beli 100 jt utk motor 250cc tp diejek segitunya. Gue bayangin tuh motor meraung2 tp ga kemana2.
      Gue ambil hikmahnya aja.
      Alhamdulillah zaman pandemi gue ga kebawa napsu ngeluarin duit lumayan utk sesuatu yg sebenernya ga gue butuhin.
      Semoga tuh motor cocok buat lu, dan yg penting safe reading. Ciao…

  6. Ok bro.
    250sl sih emang value for money. Congrats.

    Yah, sigit kan dah biasa pake moge dan biasa kenceng banget, bisa dipahami kalo dia bilang ZX25R letoy.
    Sementara bagi gue yang sebelumnya main 250 2-silinder, bisa jadi bilang sebaliknya.

    Yang lu dah lakuin emang bener, ga maksa beli barang yang ga terlalu dibutuhin. Apalagi ada hal lain yang prioritas.

    Iya, semoga sama sama cocok motor lu dan gue.
    You too brother, ride safe and enjoy the ride. Ciao

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP