TMCBLOG.com – Sirkuit Spielberg Red Bull Ring Di austria adalah salah satu Sirkuit yang butuh banget dengan variabel Performa Baik Top Speed Maupun akselerasi, dan tentu pengereman pada akhirnnya. Dan inilah yang dikhawatirkan dari Yamaha dari tahun ke tahun, Perkembangan Yamaha M1 di Sirkuit ini belum banyak bertambah soal Top Speed. Padahal nih, Di tahun tahun awal kedatangan Di sirkuit Spielberg ini Yamaha sempat jadi yang no2 dan No3 soal Top speed.

Top Speed tahunan Di red Bull Ring austria ( KM/jam)

20162017201820192020
Ducati 311Ducati 315,7Honda 313,6Honda 315,5Ducati 314,4
Yamaha 310,4Honda 313,6Ducati 312,9Ducati 315,2KTM 313,4
Honda 308,6Yamaha 311,9Yamaha 309,2Suzuki 311,5Suzuki 311,8
Suzuki 307,5KTM 309,6KTM 307,8KTM 308,4Aprilia 311,7
Aprilia 306,2Suzuki 308,3Aprilia 307,6Aprilia 308,1Honda 311,7
Aprilia 306,2Suzuki 306,7Yamaha 306,7Yamaha 308,4

 

Data Di atas adalah data yang sedikit tmcblog modifikasi ( ganti satuan doang) dari Data yang dihimpun mat Oxley mengenai Top Speed dari masing masing pabrikan pada Akhir pekan balap pertahunnya di Sirkuit Spelberg Red Bull ring. Dan terlihat pada Tahun 2020 ini terlepas dari Tidak turunnya Marc Marquez, Honda Juga mengalami penurunan sangat signifikan dari awalnya 315,5 km/jam jadi 311,7 km/jam saja . . namun itu perkara lain karena ada Ace rider mereka yang absen. Nah Yamaha ini nih . .

Yamaha bilang di race day GP Austria 1 pekan kemarin, Mereka sudah Full power. Ini tmcblog artikan sebagai tidak ada lagi pembatasan rev-limit yang awalnya menjadi rumor paddock Berkaitan dengan hasil investigasi internal Yamaha mengenai adanya defek part ( Valve) yang menyebabkan Motor Rossi mati mendadak Saat race day Jerez 1.

Memang sih saat race day masih ada kendala buat Quartararo ( remnya nggak gigit ) dan Maverick Vianles (plat kopling), namun Overall, Soal Top speed Yamaha terlihat masih kurang ‘menggigit’, terlebih lagi jika melihat sesama mesin inline 4 Suzuki yang berhasil Konstan dalam Dua tahun terakhir masalah top speed di Red-Bull ring ini. Yamaha Punya Banyak Potensi bagus seperti di Le-Mans atau Misano . . Namun itu sudah mainstream jika kencang di sana. Mereka harus Gain strength, ambil kekuatan tambahan di tempat tempat yang biasannya mereka inferior soal Top Speed ini ke depan

Memang sih Dalam sebuah balapan, Top Speed bukanlah segalanya,  dan Yamaha dari dulu sejarahnya memang bukannya yang paling ciamik soal Top Speed.  Namun apabila di Bagian lain semua terutama Pabrikan lain Seperti Suzuki yang memiliki Layout dan Platform Mesin Inline 4 dengan firing order Crosplane Crank shaft sudah memiliki Corner speed yang aduhai ditambah lagi Top Speed yang tinggi ini jelas bukan sebuah berita yang harusnya Bikin Yamaha berleha leha lagi soal Top Speed . . .

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

94 COMMENTS

    • Berapa kg/Ton apabila terkena hantaman morbidelli:
      Momentum P=m*v =150 kg x 280 km/jam= 11,667 kg m/s
      Asumsi terkena dalam 1 detik.
      F(Newton)=∆P/∆t= 11.667 kg/1 s= 11.667 Newton
      Massa = F/Gravitasi = 11.667 kg/9,8 = 1.190,5 kg
      Sekitar 1,2 Ton.
      Belum gaya2 inersia, gyroscope etc

      • Mesin carry dan futura inline 4 ya lebih bandel lah

        Defect blom ilang, tambah lagi topspeed blum mumpuni gimana nih tim nya om jarvis

  1. Kesalahan utama vinales adalah tetap mau bertahan dengan yamaha untuk 2 tahun kedepan, harusnya dia menerima tawaran ducati awal tahun kemarin untuk memulai lembaran baru… Karena terlihat jelas kemajuan yamaha hanya semu dan selalu bermasalah soal power maupun topspeed

    • Yamaha sepertinya masih fokus ke speed corner , padahal dilihat speed corner dari sasis yamaha ketika digeber ditikungan juga sudah mendekati limit ,

      belum lagi kalau marquez datang yang siap memaksimalkan potensi rcv.

      • M1 quartarro ketika berkaselerasi meninggalkan parabolica (R1) menuju tikungan ke kiri di sesi FP Brno terlihat tertinggal 9 kmj dari KTM.
        M1 FQ cm 208 kmj
        KTM Pol sekitar 217 kmj

    • Mungkin vinales anggap kalau mau vs marquess yamaha tempatnya. Kalau ducati gak mungkin. Secara bos bos nya naksir marquess. Makanya dia stay di yamaha. Wkwkwk

    • GSX-RR emang pakek tekno variabel pengaturan katup dan itu sifatnya LEGAL, karena tidak bekerja secara elektrik atau hidrolis melainkan secara mekanis (sudah banyak penjelasan video di youtube soal SR-VVT di Gixxer 1000 ini)

      kalo perkara ngaruh, jelas ada pengaruhnya kalo gak ada buat apa teknologi itu dipakek, mungkin dapat membantu akselerasi dan kecepatan waktu untuk meraih top speed.

      • gsx1000 produksi masal emng pake sejenis vvt..
        tp buat gsx motogp ga pke bgtuan..
        walopun sistem vvt suzuki ga kyak sistem vvt umum, jd misal dipake pun ga langgar aturan..
        tpi mreka ttep ga pke, itu wacana doang

        • Terbalik mas bro, justru SR-VVT di GSX-R1000 itu mengadopsi milik SR-VVT-nya GSX-RR Motogp. Sampai sekarang GSX-RR masih menggunakan SR-VVT agar powernya terus ngisi dari putaran rendah hingga tinggi.

    • bukan masalah orang bekas yamaha bos, perancang mesin tetaplah pihak hamamatsu sedangkan brivio diberi mandat untuk mengelola tim

      • @Bang Bro
        —————-
        Pasti ada saran dan masukan dr Brivio lah bos.

        Keputusan berganti ke Inline tentu juga ada andil dr Brivio.

        • Kalau gak salah pas siap-siap comeback 2015, Suzuki punya 2 mesin mesin V dan Inline, dan akhirnya pilih mesin inline entah siapa yang milih randi de punyet atau ya om brovio ini, atau memang kesepakatan bersama karena pengembangannya searah dan sama dengan mesin produksi masal. yang sama menggunakan mesin i4

    • Di suzuki ada shinichi sahara dan ken kawauchi. Sahara san sbagai project leader development gsx rr series dan ken sebagai manajer teknisnya. Mereka berdua ujung tombak suzuki bisa seperti sekarang terutama sahara san yg bs dibilang orang yg sangat loyal dgn suzuki dr dulu. Mlai dari superbike dan motor jalanan suzuki bnyak proyek yg dia pegang dan berhasil. Kalau davide brivio bisa dibilang bos manajemen yg andal yg mampu meyakinkan(organisir) 2 titik temu antara team balap dan eksekutif pabrikan. Ingat! Proyek yzr-m1 dlunya bos yamaha(furusawa) dan brivio aja yg sadar mngenai potensinya. Dsitu peran brivio muncul.. dia sukses gaet rossi dari honda dgn iming² proyek dan perubahan besar²an dr yamaha. Bgitupun yamaha jg diyakinkan olehnya bahwa dia bisa boyong rossi meskipun waktu itu honda sangat perkasa. Intinya dsini brivio bukan orang teknis seperti sahara dan ken yang paham detail teknis dan mekanisme motor, melainkan komunikator ulung yg bisa memanage ruang lingkup mulai dari teknisi, pebalap, yang bernaung di bawah pabrikan tsb.

    • Develop ada di tangan rins, di samping rins ada opa jose manuel cazeaux yg pernah dampingin nickyhayden69 di ducati jd ya gak semua ex yamaha

    • suzuki itu pabrikan konserfatif gan, mreka cenderung main aman dan ngikuti alur development yg ada, sangat jarang mreka bkin sesuatu yg radikal yg blm teruji dan ga jelas hasilnya..
      itu sdh jdi filosofi pabrikan mreka..
      beda sma pabrikan lain yg brani radikal sujuki mah ga gtu, makanya buat produksi masal cc kecil aj mreka riset bisa lamaaaaa banget

      • Kata siapa mas suzuki kurang radikal dlm pengembangan,cb cek di era 70an….apa aja yg mereka kembangin dan sukses…hehehe

      • Ente salah lagi bossqu, Kalo ente sudah pakai Suzuki sejak dulu, ente akan tau bahwa Suzuki itu low profile. Kagak jual gimmick, kagak gembar gembor. Di body motornya mulus, kagak ada tulisan blue core, F1 dll, tapiiiiii…. mereka sudah menanamkan teknologi” sejenis sebelum Honda dan Yamaha memberikan nama teknologi baru mereka.

      • Gw kasih contoh nih ye? City car pertama itu bukan Honda Jazz, tapi Suzuki Aerio yg lahir 4-5 tahun sebelum Jazz muncul. Motor sport 4 tak 150 CC FXR lahir 8 tahun lebih dulu sebelum pingston muncul. Mobil cross x pertama kali yg mempopulerkan ya Suzuki x-cross. Ini contoh kecil aja bossqu.

    • Kita tunggu kopling exedy M1 Vinales normal atau nggak di Styria nanti.
      Sama Rem ngeblong Fabio yg jadi biang keladi melorotnya dia di lap kedua.
      Otomatis perjuangan dr posisi 20 ke 8 itu strugle sekali.

      Semoga mereka bisa balap dengan kondisi motor normal tanpa trouble kopling maupun rem depan.

  2. Menurut saya jika rpm M1 bs pulih bakal setara suzuki. Terlihat gmn performa semua pembalap yamaha saat dua race awal sblm ngalamin permslhn katup. Krn cuaca ektrem jd buka mesin banyak.

    • Tul g mgkn ngaku rpm full,tp liat tabel cm beda 3km dan 6km dgn ducati. G byk ngaruh cm speedcorner yamaha g bs kluar full dsini.

    • kan vinales jg udh bilang klo biang nya itu cuaca panas di race lalu, yg mngkin mempengaruhi suhu mesin dan bkin klep mesin ga tahan, makanya sempat ada wacana limit rpm..
      trus race kmaren ga jdi dilimit pas tau suhu trek ga sepanas sbelumnya.

  3. Sasis ga bohong, sasis suzuki buat inline4 adalah yg terbaik. Liat aja, masuk dan keluar tikungan si mir cepet banget.

    • Lbh krn rins overlimit nothing to lose ngejar poin dan podium. Dua pilihan podium atau dlosor. Pemblp lain byk yg main aman,konsisten krn jadwal blp yg deket. Opini saya

      • Kalo saya liat rins lebih kuat dipengereman sama pinter towing dovi buat buff akselerasi. Keluar masuk tikungan tetep mir paling keliatan.

    • Kalo sasis, di tikungan parabolik yg panjangg masih lebih aduhai yahama.

      Tapi masalahnya Sujuki kayak udah selangkah lebih maju nemuin balance settingan buat inline 4. Cornering speed nya oke banget (khas mesin nyaman lah pokonya).
      Tapi aksel & topspeednya juga kemaren gak malu-maluin kaya motornya FQ20 kemaren ???

      Mantap djiwa!

  4. Siapa lagi kalau bukan karena tangan dingin DAVIDE BRIVIO..
    Melihat bagaimana GSX bisa menjabani DESMO di lintasan lurus panjang Red Bull Ring sudah jelas Top Speed GSX lebih baik dari M1.
    Siapa Suruh melepas DAVIDE BRIVIO..segala kebaikan Sasis M1 dipadu ketahanan mesin SUZUKI..dipadu menjadi satu..
    OPINI PRIBADI.

  5. suzuki dgn budget pabrikan yg tidak selevel yamaha dan honda bisa bejaban dgn ducati di barisan paling depan itu sesuatu sekali

  6. Agak kaget juga liat Suzuki bisa lari-lari cantik di belakang Ducati. Walaupun gak bisa nyalip, tapi gak ketinggalan jauh kayak pas Iannone di Aragon dan Rins di Qatar.

    • Intinya manajemen, dan percaya proses.
      Masih inget pas gsxrr perdana valencia 2014 ditangan de puniet, top speednya ampun2an dibully. Tapi gsxrr 5 taun kemudian?Jadi inget red bull leipzig yang udah tembus semifinal ucl padahal umur baru 10taun

  7. Sepanjang berani rem paling akhir di speed trap, top speed bisa lebih tinggi dibandingkan dengan yg lain, contohnya musim 2018 saat RC213V bisa mengalahkan GP18. Jadi data speed trap jg g bisa diambil mentah-mentah sebenernya.
    Tp mesin M1 emang masih mengkhawatirkan. Dari musim 2016, performanya dalam hal top speed malah semakin turun. Sempat menjanjikan saat back to back Jerez, tapi di track itu juga lebih “mengalir” dibandingkan Brno dan Spielberg, sehingga M1 bisa memanfaatkan keunggulannya di tikungan.
    Pernyataan MV12 dan FQ20 bahwa permasalahan valve sudah selesai sepertinya masih harus dipertanyakan. Di sesi Qualifikasi motor M1 memang terlihat sangat cepat, tapi disitulah keunggulan M1, seperti kata Rossi “it’s a lap time bike. It’s faster when no one around. In a race session it will be different when some rider in front of you”. Dan saat DP09 bisa dengan mudah menyalip kembali FQ20 di straight menjelang finish line menunjukkan hal tersebut. Seperti kata Takeo, rider tidak akan bisa menggunakan kemampuannya untuk menutupi kelemahan di straight. Atau MV12 yang di musim 2019 menyatakan, kalau M1 memilki tambahan speed 5km/jam, dia akan bisa mendekat dan slipstream motor yang lebih cepat untuk menutupi kelemahan mesin di straight.

      • Sektor 1 dan Sektor 3 Jerez adalah area dimana Motor Inline dapat memanfaatkan corner speednya dengan optimal. Sementara di Brno, wlpun straightnya tidak terlalu panjang, tapi tikungannya cenderung point and squirt. Bahkan dalam 12 tahun terakhir, mesin V4 menang 8 kali di sana. Sementara 3 kemenangan mesin inline terjadi di era 800cc dimana yang unggul adalah yg bisa mencapia tikungan pertama duluan dan kemudian menjaga jarak.

    • dah jarang ketemu komen Om Aim..
      enak bacanya.. fresh, gak pake edifikasi diri..

      Btw, Aprilia Aleix gak disinggung?
      Aprilia jarang dapat atensi..
      Meski Aleix itu stabil di 2 gp terakhir..

      Mungkin dia bukan center of attention seperti Ianone..

  8. Kalau Admin berkata Quartararo punya masalah Pengereman, Vinales punya masalah Plat kopling, artinya memang kedua Rider yamaha ini yg awalnya didepan punya masalah. Menjadi rider Yamaha terdepan saat mereka bermasalah apa sebuah prestasi yg membanggakan?
    Dimana kedua masalah itu pastinya hadir bukan karna gaya balap, tp murni kesalahan teknis.

  9. Enggak kok menaikkan topspeed itu mudah bengkel tune up aja bisa kata mbah,, berarti yamaha kalah dengan bengkel tune up donk…Hehee ngakaakk….ini di motogp bro,, kelebihan 2 km/jam saja speed mesin bisa jebol.

  10. Ymha terlena dan terlalu puas dengan mesinnya, melupakan inovasi.. menganggap mesinnya paling seimbang, faktanya kompetitor terus berkembang..terbuai masa lalu..

    • hihi bsa jadi, kan dlu sujuki prnah pke knalpot lancip dipotong gtu.. yp cma bbrpa race hbs tu balik ke bentuk biasa.. trs gataunya yamamah brubah pke knalpot potong miring gtu..

      mngkin sujuki tau ada suatu efek pke knalpot bgtu makanya cma bentar pakenya..

  11. Saya masih menanti sampe problem Kopling Vinales sembuh
    Dan Problem Rem depan Fabio yg ngeblong.

    Semoga race Styria dengan sirkuit yg sama gak terjadi lagi problem problem tsb. Sehingga Vinales dan Fabio bisa fight beneran dengan M1 yg Normal.

    #HalloExedy
    #HalloBrembo

  12. Tahun lalu GSX-RR dipuji komentator terlihat mudah sekali menikung. Tahun ini dpt gelar estetika terbaik. Kmrn di GP Austria ketambahan terlihat mudah buka gas lebih awal.
    Dan meskipun Rins jatuh, atau Mir menang krn ban lbh awet dibanding Miller, tdk bs dipungkiri Suzuki mampu menempel Ducati di sirkuit seperti ini.

  13. Sejak menggunakan nama GSXRR dan keluarx gsxr1000 ygbaru,, sya mencium ke bangkitan suzuki,sprti motor superbikenya yg mmng unggul power dibnding yg lain, terlebih terkenal dgn ketahanan mesinx di EWC dan embel2 SRVVT…

  14. di video dokumenter evolusi gsx-r mass pro, mereka ngetes durabilitasnya dengan : REDLINE SELAMA 24 JAM NONSTOP.

    nah apakah mesin2 motogepe (wa bil choesoes yamaha) udah melakukan hal yang sama? atau mereka lebih kepada kalkulasi di hitungan komputer?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here