TMCBLOG.com – Wilco Zeelenberg Saat ini memiliki tugas sebagai Team manager PYSRT yang artinya ia juga mengenal dari dekat serta Menangani Pembalap Morbidelli dan Quartararo sehingga logis ia mengetahui karakter dari keduanya. Bekas Pembalap asal belanda ini juga pernah menjadi Rider’s Analyst ketika Jorge Lorenzo masih bersama Yamaha factory Dahulu dan dari posisi itulah ia bisa membandingkan Karakter Lorenzo dan Quartararo.

Secara umum Zeelenberg menyatakan bahwa memang ada kesamaan dan perbedaan diantara Jorge Lorenzo dan Fabio Quartararo. Kesamaan antara Kedunaya ada pada riding style yang oleh Jorge Lorenzo dinamakan sebagai Butter and Hammer ” Butter (Mentega) adalah istilah yang diciptakan oleh Jorge. Artinya gaya yang mengalir dan indah, Anda tidak menyadari betapa cepatnya dia melaju, dan Fabio juga mengendarai seperti itu. Dia tidak membuat kesalahan dan itu hal yang sangat penting bagi Jorge.

Dia bisa memenangkan perlombaan, tetapi jika dia membuat kesalahan, dia akan marah pada dirinya sendiri karena dia ingin tepat dan dia menggunakan Hammer (palu) untuk memaksakan kecepatan tinggi. Itulah yang dilakukan Fabio di Jerez ”

Lalu bagaimana dengan perbedaan antara Keduanya ? Ternyata ada, yakni pendekatan keduanya khususnya menjelang Race Dimulai Kepada GPOne Zeelenber mengatakan juga bahwa ” Jorge lebih Introvert (tertutup), sangat fokus pada dirinya sendiri, sebaliknya Fabio lebih ekstrovert ( terbuka). Lorenzo berada dalam tempurungnya. Di luar balapan dia adalah orang yang berbeda, tetapi pada hari Jumat, Sabtu, dan Ahad dia fokus pada dirinya sendiri. Quartararo berbeda, dia suka bermain, bercanda dengan kami, bahkan sebelum balapan ” . . Emang keliatan sih pebedaan pendekatan sosial keduanya ya sob?

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

64 COMMENTS

  1. Gw mau nulis opini tentang Quartararo jadi males, ntar ada yg sakit ati. Eh gaboleh ‘nyindir’ yak, takut dikatain bu Tejo. Salah mulu dah, nulis tentang bagusnya Quartararo pada kesinggung, ketawa ga boleh, nyindir ga boleh. Kenapa gw selalu salah disini huaaaa ??????

    • lah komen ma komen aja bung, emang ada yg ngelarang huu yg punya warung aja welcome..
      apalagi klo bisa saling respect antar komentator tanpa mengecilkan komentator lain, apa ga indah itu hidup. bacanya juga lebih enak kan jadinya..

    • Komen aja om Cangkir apapun itu tentang motor dan pembalap. Menurut gw om itu sangat berpengalaman tentang motor, karna emang udah praktek yaitu pernah jadi mekanik pasti taulah seluk beluk permotoran balap bukan cuma nonton balap dan baca dari google atau koran online doang kaya gw.

    • Cangkir itu tipe manusia yg pengin bener sendiri.
      Pokoknya yg boleh ngejelekin rider/tim motogepe hanya dia.kalau orang lain ngga boleh.
      Kemarin2 minta bukti tentang keplinplanannyadlm berargumen.giliran dikasih buktinya dia menghilang,,skrg nongol lagi mulai koar2 lagi sok iye

    • Intermezzo

      Dulu saat masih belum ada bro Cangkir(dulu udah ada cuma gak serame sekarang mungkin?), bro AIM-1N sering nongkrong tiap ada update artikel GP,
      Pembawaannya bagus sekali, mengutip dari sumber lain dengan pembawaan yg khas. Yg puncaknya komenannya dibuat “Citizen Journalism” oleh yg punya blog.

      Bisa aja berdiskusi dimari tanpa ada nyinyiran atau ujaran yg seakan mendiskreditkan, gak bakal jadi begini. Bukan berusaha menjilat, tapi coba ikutin suhu suhu yg emang punya reputasi bagus disini. Macem yg disebut diatas, atau Om Darso.

    • Klo dibaca dr komennya si om cangkir mmh terkesan sombong,dan pengen menang sendiri mentang² pernah jadi kru lah,udah keliling sirkuitlah,kayak lebih tau dari yg punya blog truz sensian sama Om Aimin. Truz klo komennya di counter gak terima,tapi suka bilang org baper,padahal dia sendiri juga baper.

    • Lhaiya kan hematnya sih semacem sensor alarm anti-crash ‘doang’. Sebelum crash dia sensitif nemuin margin tipis jelang batas kemampuan maksimal motor. Logika goblok-goblokan saya malah mikir kalo saat ini Fabio jadi lebih cepet ketemu ama limit motor, gara-gara numpuknya masalah di M1 versi 2020, inferiority M1 ada di sisi manapun. Cemerlang hanya di sirkuit yg cocok dgn karakter alami mesin inline.

      Tapi sejauh FQ20 masih percaya ama sensitivity sensor itu, sebetulnya dia bisa ambil keuntungan, terutama dengan mengetahui limit alias margin batas kemampuan maksimal paket motor tadi. Kalo dia bisa terjemahin variabel tsb jadi bahasa yg lugas ke enjineer, potensi jadi the doctor ada di dia. (Kalo itu mirip ama paduka Hohe gak sih?)

      Yg jelas the doctor harus bisa melakukan Asesmen >> Diagnosa >> Intervensi >> lalu Monitoring & Evaluasi, tentunya dgn benar dan tepat. Sama kayak dokter sungguhan.

  2. Keduanya pembalap cepat andai punya lawan yang cepat pula, karena kwalitas pembalap itu kelihatan bagus seandainya lawannya juga bagus, maaf seandainya salah komenku lurr

    • Mudah ke distract jg kalo sesuatu ga sesuai harapan, bedanya Lorenzo langsung badmood dan asal ngegas, kalo Quartararo tetep ‘fight’ tapi main aman sampe ke taraf terlalu pelan.

  3. Wak haji, tolong kalau mau menampilkan foto pembalap/pembalap penguji pada saat tim/fabrikan terdiri, kasihan fabrikan sudah bayar mahal buat ambasador

      • Nah, sempet dicoba naikin power tapi ban spin berlebihan, power diturunin makin nyiksa rem karena harus sering latebraking, salah pilih spek rem ya tau sendiri jadinya.

        Mungkin memang butuh revolusi nih emwan

  4. Komentar di medsos jangan pake baper.
    Komentar kan gak semua orang setuju.
    Ada yang mengcounter.
    Ada yang ngetawain
    Ada yang ngedebat.
    Biasa kan itu…

    Tapi saya biasa saza. Santay saza.
    Setuju dengan komen saya ya syukur.
    Kalo nggak ya :
    Gak perlu esmosi
    Gak perlu baper.
    Gak perlu ngata-ngatain orang.

  5. Dan Lorenzo kalo udah memimpin didepan kemungkinannya kecil untuk dlosor karena kesalahannya sendiri
    Markes masih bs dlosor,Rossi bisa,Pedrosa bisa,Dovi bisa

    Kacuali kalo ada faktor alam atau kendala teknis kayak busa helm melorot,kaca berembun,nyamuk masuk helm,ban belakang ada coakannya baru buyar sendiri konsentrasinya

Leave a Reply to Pluffy Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here