TMCBLOG.com – Team manager Monster Energy Yamaha MotoGP yang mengasuh dua pembalap Vinales dan Rossi Menyatakan bahwa sebenarnya di awal musim 2020 ini Yamaha memiliki basis motor yang baik tetapi karena berbagai keadaan mereka tidak dapat berada di tempat yang mereka inginkan.

Massimo Meregalli dalam video dokumenter DAZN ‘Yamaha Report’ mengulas masalah yang dialami semua pebalap garpu tala di awal kejuaraan ini, terutama di dua balapan Austria. Absennya Marc Márquez, juara enam kali dari tujuh musim terakhir bagaikan membuka berbagai kemungkinan bagi semua pembalap di grid. Di awal tampaknya Vinales dan Quartararo menjadi kandidat teratas juara dunia 2020, tetapi hasil terbaru menunjukkan bahwa potensi itu telah menyebar lebih banyak lagi ke keseluruhan grid.

“Katakanlah, dalam beberapa hal, kami menyia-nyiakan ketidakhadiran (Marc) Márquez. Tentunya dia (Marc) mungkin menyukai ini dan tidak begitu banyak yang lain. Kami harus mencoba memanfaatkan siapa yang tidak ada di sana. Dalam olahraga kami, mudah merancang sebuah program, tetapi terlalu banyak faktor yang menentukan hasil akhirnya. Saya pikir sulit untuk menjustifikasi. Keadaan ini adalah campuran dari berbagai keadaan yang, sayangnya, kami tidak dapat memanfaatkannya semaksimal mungkin “

Di akhir pembicaraan dengan Dazn, Maio menegaskan bahwa Yamaha masih mengedepankan policy bahwa di tidak ada pembalap no 1 di team. Adalah menyenangkan apabila bisa melihat semua pembalap Yamaha sama-sama berada di jalur kemenangan katanya, namun Maio pun berusaha objektif terhadap keadaan; “Alangkah baiknya jika kita semua menang, tetapi jika tidak, yang penting adalah Yamaha menang.” Yap pada akhirnya dalam situasi khusus kebijakan Yamaha terhadap pembalap bisa sangat fleksibel berganti menjadi kebijakan yang mengedepankan prioritas.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

35 COMMENTS

  1. terbukti bahwa penghalang yamaha meraih gelar bukanlah marc marquez tapi mereka sendiri, motor mereka sendirilah yg selama ini menjadi benalu

    saya yakin jg klo suzuki skrg pakai vinales jdi rider mereka pasti dia jauh lebih kompetitif diatas suzuki

    poor vinales.. keluar dri suzuki dgn mimpi mw juara dunia dgn motor yg lebih “proper” justru motor yg ditinggalkannya dlu skrg jauh lebih kompetitif

    • Di motogp itu perpaduan antara pebalap & motor bro.siapa yg bisa memaksimalkan potensi motor dialah yg juara.dan jago strategi juga sih.kapan harus push dan kapan harus bertahan asal dapat point atau konsisten.

    • Klo mslh Vinales, enggak jamin jg bs jurdu bawa Suzuki slnya dia tipe start buruk n agak lmbt bawa mtr pas tangki penuh. Beda dgn Lorenzo. Fast start n bs lgsg ngacir walau tangki penuh bhkn saat warm up lap aja bs push lgsg ngebut. Cb perhatikan Lorenzo klo warm up lap. Ini bahaya sbnrnya klo bwt pembalap biasa krn ban nya msh sgt dingin.

    • Investasi pembalap jg penting, dan yamaha setelah Lorenzo ga pernah lagi menjadikan juara dunia moto2 sebagai pembalap pabrikan. Merka punya Zarco dan morbidelli tp lebih memilih yg lain untuk dijadikan pembalap utama. Waktu f1/4 lebih baik di musim kemarin, sy tetap menganggap morbidelli punya karakter juara meskipun adaptasinya lebih lambat.

      • Wkwkwk morbi punya karakter juara ? Ngakak. Udah tahun ketiga di motogp masih gitu gitu aja.
        Itu aja udah naik motor yang katanya paling mudah dan friendly buat rookie.

  2. Tahun depan yamaha harus punya pebalap no 1.biar fokus.kalo semua sama ntar malah pada cucuk – cucukan di trek.tapi tergantung targetnya sih.mau juara dunia pebalap atau konstruktor.

  3. Dovi, fq20, mv25 : ah akhirnya, kesampaian juga gua jurdun tahun ini
    Marquez : eit sabar teman teman, gua lagi nunggu kiriman paket lengannya winter soldier dari wakanda!

  4. Dengan kondisi sekarang seperti ini. Kita semua jadi ngerti maksud dari kata kata mutiara lin jarvis tempo hari. Ternyata bukan untuk rossi atau marquez tp untuk yamaha sendiri.
    “Segala hal memiliki akhir”

  5. Tragedi 2006 bisa terulang nih, padahal gampang banget buat juara dunia (cuma lawan alm. Hayden yang menang 2x doang padahal). Motornya rusak lah pas balapan, pembalapnya tau2 jatuh lah (Edwards di Assen dan Rossi di Valencia), kalah lawan tim satelit lah dll

  6. Yg dibahas Yamaha tapi gw rasa yg dimaksud Sugiono. Karena pembalap Yamaha lain bahkan seorang Morbidelli pun terlihat ngotot dan memanfaatkan momen absennya Marquez, kan baru Spielberg doang Yamaha kendor itu juga karena fakta lapangan V4 yg paling mudah menang disana. Fun fact sebelum Spielberg yg ada di puncak klasemen adalah pembalap2 Yamaha, lucu kalo dibilang mereka gagal memanfaatkan momen, baru setelah Spielberg doang pada rontok itupun faktor motor yg sangatga cocok dgn karakter Spielberg.

  7. Yach artinya, ini kesempatan kedua terbesar buat VR selain 2015 jurdun sebelum pensiun.

    Karena KTM akan nambah recokin tahun depan

  8. Saya malah setuju bahasan sebelumnya,disaat jerez panas habis”an yamaha justru tidak ngeh buat menyikapinya buat nurunin rpm kek, team lain sadar itu hingga tak perlu open mesin banyak. Ada keunggulan 2-race awal yamaha superior tapi race brikutnya jd korban penurunan rpm krn alokasi mesin berkurang yg bs dipake hingga akhir musim. Satu kata open new engine buat mv12 dlu. Jika yamaha mau fokus menang dgn salah satu pembalapnya.

  9. sulitnya kalau semua pebalap diperlakukan setara ya begini. bingung tentuin mana yang prioritas.

    ada plus minus nya kalau setara atau hanya 1 pebalap aja diprioritasin

  10. Kalo tahun Ini DucatixDovi Jurdun kebangetan banget sih Yamaha. udh dikasih Motor Super super super super super Nyaman+Giant Alien Kompetitor Cedera msh Gak Jurdun Juga ? Udh dapet gelar alien Predator loh (walau cuman 2 race doang sisanya Ilang) msa Gak Jurdun juga ?

  11. Yamaha ini sebenarnya keren, untuk pembalap sekelas Hafidz zahrin aja bisa kompetitif di motogp dengan yamaha. Sayang mereka terlena sendiri, melepas Zarco dan lebih memilih f1/4 dibanding morbidelli. Yg dibutuhkan yamaha ini rider dengan mental juara.

    • Mental juara itu yg seperti apa?
      Mau pembalapnya macam marquez pun kl throttle mentok dan teknologinya tak durable juga bakal apes.
      Ente tak ingat ya raihan vinales ketika di suzuki yg msh lg konsesi? Determinasinya udah luar biasa kala itu, smpai pindah ke yamaha dgn harapan bs jurdun, malah hanya jd juara kualifikasi doang…
      Motornya emang payahhhhhh

      • Apalah : pernyataan lo ambigu bro. M1 dibilang mudah bagi rookie tapi morbi yg lo bilang bermental juara malah bersusah payah ? 2 pembalap yg lo sebutin itu zarco sama taro awalnya hanya seorang rookie yg raihannya lebih bagus dibanding pembalap yg kata lo punya mental juara dan jurdun moto2. Tahun ketiga si morbi masih kesulitan aja, itu yg dinamakan pembalap bermental juara ?

  12. Untuk KTM saya rasa masih jauh utk bisa juara dunia…80% yang juara tahun ini yamaha…walopun di austria kemarin amburadul…

  13. itung2an ala ‘kang kupi kl diliat tipe track2 pasca spielberg yg mayoritas inline-friendly maka sebetulnya chance yamaha untuk jurdun masih terbuka lebar *diluar faktor xyz lainnya ya

Leave a Reply to ibjak Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here