TMCBLOG.com- Seetlah mulai sedikit demi sedikit bangkit dari Posisi ‘Paling Tiarap’ Dalam Sejarah dimana pada Bulan Mei 2020, Market Penjualan Sepeda motor Domestik Indonesia berada dalam kondisi paling kecil, saat tmcblog lihat pada DATA AISI Juli 2020, Penjualan Sepeda Motor Indonesia Mencapai dan bahkan melebihi rata rata dari ‘Setengah Normal’ .

Yap Jika di angka Normal Distribusi Penjualan Sepeda motor Indonesia berada pada angka 400-600 ribuan Unit per-Bulan, Maka pada Bulan Juli 2020 sudah terdistribusi secara wholesale sebanyak 292.205 Unit Motor dari Pabrik Manufaktur ke Diler. Ini artinya naik hampir 15 kali lipat Distribusi penjualan di Bulan Mei (21.851 Unit) dan bahkan hampir dua kali lipat angka distribusi penjualan di Bulan Juni 2020 (167.992 Unit)

Yap Itu Secara kuantias. Secara Aura Atmosfer kegiatanpun Kita bisa melihat bahwa Pabrikan pabrikan Mulai sedikit demi sedikit melancarkan Program program Marketing mereka dibalut dengan berbagai macam Cara, mulai dari mencoba merilis Motor, melakukan Kegiatan Test Ride dan Lain lain Dengan protokol Kenormalan Baru yang Cukup Ketat.

Menurut AISI, Distribusi Motor motor sampai Bulan Juli 2020 pun didominasi 88,2% Skutik (1.644.247 unit), Sementara Sport terdistribusi sebanyak 114.642 Unit (6,1 % share ) lebih baik dari angka share jenis Motor bebek yang terdistribusi sebanyak 105.851 unit (5,7%). Dalam 7 Bulan pertama tahun fiskal 2020, Pasar Domestik Indonesia secara total mencapai angka distrbusi penjualan sebanyak 2.178.694 Unit.

Di Bulan Juli 2020 Unit Sepeda Motor indonesia yang di ekspor ke luar negeri juga ikut bergerak naik. Tercatat sebanyak 57,070 Unit terkirim ke Lar negeri, ini artinya sudah ada pergerakan recovery Positif terhadap Penjualan ekspor sepeda motor Dari Indonesia . Secara umum  Secara umum Jumlah ekspor Sepeda motor Dari Indonesia di 7 bulan pertama 2020 tercatat 321.520 Uni.

Segmentasi Sepeda Motor yang diekspor dari Indonesia ke Luar negeri pun mirip dengan penjualan domestik dimana 74,1% pangsa pasar diisi oleh segmen scooter sementara 14,6% Sport dan 11,3% Motor bebek/ Underbone

Taufik of BuitenZorg | Sumber data AISI | @tmcblog

22 COMMENTS

  1. Menurut ane justru honda paling merasakan… Beat yang jadi tulang punggung penjualan di jaman2 krisis seperti ini memurun sekali. Jarang bgt liat beat baru di jalan. Ya g nyalahin sih ekonomi menengah ke bawah paling merasakan dampak covid ini

    • kayaknya semua merk penjualannya jatuh semua…. Jangankan buat beli motor…lha buat kebutuhan sehari hari banyak yg terkendala krn adanya pandemi…..tapi di tengah kesulitan selalu ada kemudahan…alhamdulillah sodara sodara kita yg terdampak, mendapat bantuan dari pemerintah

  2. Angka wholesale mulai (dipaksa) naik, tapi realisasi serapan dikonsumen (retail) masih tertahan, daya beli konsumen masih lemah ditambah leasing juga jadi makin ketat meloloskan aplikasi kredit.
    Hasilnya? numpuk stok di gudang distributor

    • Lah itu buat pancingan, sekarang pabrikan kan hilirnya industri.. dengan mereka menaikan produksi otomatis rantai perekonomian bergerak, alhasil pekerja mendapatkan income yang diharapkan perputaran ekonomi pulih.. kalo ga gtu ya pabrik2 potong gaji karyawan atau phk, ya ga bakal gerak perekonomian

Leave a Reply to Niatusaha Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here