TMCBLOG.com – Di Italia Bimota Tesi H2 Supercharged telah keluar harganya yakni 64 ribu Euro atau sekitar 1,14 Milyar rupiah jika dikonversi dengan rate Hari ini. Itu jelas masih harga eropa dan belum termasuk biaya Pajak gono gini Jika masuk Indonesia. Bagaimanapun, Bimota Tesi H2 Supercharged adalah produk Superbike terbatas.

Mesinnya Yang diambil dari Ninja H2 menghasilkan Power maksimum 228hp (170kW) atau 238hp (178kW) setelah ram-air aktif ( Speknya kayak Ninja ZX25R juga ada dua 😀 ) . Namun terlepas dari sasis hub-steer, spesifikasi Tesi H2 hampir identik dengan Kawasaki Ninja H2 seharga 28 ribu euro yang menyumbangkan mesinnya.

Bimota mengklaim berat kering dari Tesi H2 adalah 207kg. Bobot basah sepeda termasuk tangki bahan bakar biasanya akan ketambahan sekitar 20-25kg  dari massa keringnya, atau secara bobot akan membuat Tesi H2 berbobot basah 227-232kg. Sebagai perbandingan, bobot basah Kawasaki Ninja H2 adalah 238 kg.

Semua dimensi lainnya hanya berbeda beberapa mm dari Kawasaki H2, dengan lebar yang identik, panjang 11mm lebih pendek, jarak sumbu roda 10mm lebih pendek dan tinggi 30mm lebih tinggi. Hanya Stir bergaya hub-center yang memberikan perubahan besar, dengan rake super curam 21,3 derajat dan panjang 117mm, dibandingkan dengan angka Sudut kemiringan rake konvensional 24,5 derajat dan 103mm pada Kawasaki Ninja H2. Pengiriman pertama 250 Unit Tesi H2 akan mulai dikirimkan pada bulan Oktober 2020. Untuk lebih lengkapnya sobat bisa lihat Perbandingan spek detail antara Bimota tesi H2 dan Kawasaki Ninja H2 di bawah ini  . .

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

Model name:Tesi H2Ninja H2
Frame type:Aluminum alloy plates billet machined, with rear swingarm mounting plateTrellis, high-tensile steel with rear swingarm mounting plate
Engine type / Valve system:4 stroke, 4-cyl, DOHC, W/C, supercharged / DOHC 4 valve4 stroke, 4-cyl, DOHC, W/C, supercharged / DOHC 4 valve
Displacement:998 cm³998 cm³
Bore x Stroke:76.0 mm × 55.0 mm76.0 mm × 55.0 mm
Compression ratio:8.5 : 18.5 : 1
Max. power:170 kW (231 PS) / 11,500 rpm (with Ram Air 178 kW (242 PS) /11,500 rpm)170 kW (231 PS) / 11,500 rpm (with Ram Air 178 kW (242 PS) /11,500 rpm)
Max. torque:141 Nm (104 ftlbs) / 11,000 rpm141 Nm (104 ftlbs) / 11,000 rpm
Fuel systemDFI®: 50 mm throttle bodies (4) with dual injection, Euro 4DFI®: 50 mm throttle bodies (4) with dual injection, Euro 4
Fuel capacity:17 lt.17 lt.
Transmission:6 speed, return, dog-ring, constant mesh6 speed, return, dog-ring, constant mesh
Clutch type:Wet, multi-discWet, multi-disc
Lubrication system:Forced Lubrication (wet sump)Forced Lubrication (wet sump)
Engine oil capacity:5.0 lt.5.0 lt.
Overall length:2074 mm2085 mm
Overall width:770 mm770 mm
Overall height:1155 mm1125 mm
Wheelbase:1445 mm1455 mm
Ground clearance:140 mm130 mm
Seat height:840 mm (+/- 10 mm)825 mm
Rake angle / Trail:21.3° / 117 mm24.5° / 103 mm
Front Suspension:Billet aluminum alloy swingarm43 mm inverted fork with rebound and compression damping, spring preload adjustability and top-out springs
Wheel travel:100 mm120 mm
Rear Suspension:Billet aluminum alloy swingarmUni-Trak, Öhlins TTX36 gas-charged shock with piggyback reservoir, compression damping, rebound damping, preload adjustability and top-out spring
Rear wheel travel:130 mm135 mm
Front tire size:120 / 70Z R17120 / 70Z R17
Rear tire size:200 / 55Z R17200 / 55Z R17
Front dual:Disc 330 mmDisc 330 mm
Rear single:Disc 220 mmDisc 250 mm
Dry weight:207 kgnot quoted (wet weight 238 kg)
Suggested retail price (in Italy):EUR 64.000 incl. VAT 22% (Italy)EUR 29.700 incl. VAT 22% (Italy)
Start of sales:October 2020On sale now

 

41 COMMENTS

  1. itu gimana wak swing arm kug di depan
    fungsi dan fitunya gimana dan hubungannya dengan fork suspensi dan handle kemudi gmna wak ??
    ?

  2. motor nanggung, tambah 1,4 triliun lagi udah dapet Lockheed Martin F35,
    bisa buat nyerang rumah mantan tanpa diketahui radar ,,

  3. swingarm depan seperti itu kalau ga buat penggerak depan sepertinya ga pengaruh besar dibanding yang konvensional.
    malah membuat motor tambah lebar dan kurang bagus untuk aerodinamika.
    belum lagi mekanisme dari stir sampe ke roda, pasti butuh komponen lain, padahal fungsinya sama sama buat belok.
    ibaratnya “kalau ada hal yang sulit, kenapa harus pakai yang mudah”

    • kalau dibandingkan dengan suspensi konvensional,
      logikanya sih yg swingarm depan akan membuat motor akan stabil dan getaran dari jalan tidak akan langsung sampai ke tangan pengemudi karena diredam chassis.

  4. kalau dibandingkan dengan yg konvensional,
    logikanya sih yg swingarm depan akan membuat motor akan stabil dan getaran dari jalan tidak akan langsung sampai ke tangan pengemudi karena diredam chassis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here