TMCBLOG.com – Yamaha M1 besutan Maverick Vinales dan Valentino Rossi memperoleh Update baru Knalpot Akrapovic dengan bentuk Yang boleh dibilang sangat berbeda dengan Knalpot yang pernah digunakan M1 di 7 Seri pertama 2020. Bentuknya tetap 1 end Muffler, namun secara dimensi lebih panjang ke belakang. bagaimana Analisanya ?

Secara umum Untuk menghasilkan kinerja optimal, sistem knalpot harus disesuaikan dengan sistem induksi mesin, kepala silinder dan timing  dari Camshaft. Komponen ini harus disetel bersama sebagai sistem integral untuk kinerja maksimum dalam kisaran rpm tertentu. Jika satu komponen diubah atau dimodifikasi, seluruh kelompok komponen harus disetel ulang untuk kinerja maksimum. Sistem Knalpot yang telah dioptimalkan akan mencapai keseimbangan tekanan antara saluran masuk dan buang mesin pada kisaran rpm tertentu.

Patut sobat semua catat bahwa Sistem knalpot itu biasanya hanya efisien melalui kisaran sempit tertentu dari pita rpm mesin, sehingga prioritas harus ditetapkan dan kompromi dibuat untuk mencapai karakteristik kinerja yang diinginkan. Jadi tidak ada Knalpot Palu Gada yang bekerja Optimal di Semua pita rpm, rendah, menengah, tinggi. Disinilah Kuncinya. Nah parameter desain itu ada banyak aspek, Mulai dari Diameter Pipa sampai Panjang dari Knapot. Untuk variasi panjang Knalpot sendiri, Rumus Umumnya adalah Pipa Knalpot yang lebih panjang akan mengoptimalkan daya pada rpm rendah-menengah sementara Pipa Knalpot yang lebih pendek akan meningkatkan kinerja di rpm tinggi.


Jangan bingung, tmcblog juga awalnya kaget karena berfikiran kebalikan – Pipa panjang buat top end . . Namun Beberapa referensi yang bisa dibaca Soal panjang dan pendek Pipa Knalpot menyebutkan teori di atas :


Jadi tmcblog sempat minta pendapat mas Imam Budiarjo yang pernah Ikut pelatihan Yamaha di Jepang mengenai desain knalpot. Menurut beliau dalam mendesain Knalpot itu ada empat step yang tidak boleh di acak urutannya :

  1. Pilih Power-Band
  2. Pilih Cam
  3. Pilih Panjang Knalpot
  4. Pilih Diameter Knalpot

Dari Sinilah terlihat Bahwa apa yang Yamaha Lakukan adalah mereka ingin mencoba kembali Memaksimalkan potensi performa Yamaha M1, Mesin Inline 4 mereka di RPM rendah sampai menengah. Namun apakah itu berarti mereka meninggalkan top – end ? Nggak sob, Lihat deh diameter pipa Mufflernya tetap gede Tho? Ini lah yang membuat agak sedikit balance, Mungkin top end Tidak terlalu tinggi banget ( baca Top Speed Tinggi ) namun Akselerasi awal Yamaha Bisa Lebih jengat Karena back Torque jelas diminimalisasi dengan Diameter Pipa yang gede

Di Misano Misalnya, Itu Straight Kan pendek pendek, dan ini harusnya membuat Top Speed Ducati Nggak bakalan Nyentuh 350-an km/jam . . namun apa yang terjadi, walaupun straight Nggak sampai 600 meter tetap saja Ducati paling tinggi Top Speednya yakni sekitar 301,6 km/jam Oleh Pecco Bagnaia pada akhir pekan Misano 1 kemarin . . Ini kenapa? Selain Ducati Punya Top speed tinggi, mereka juga bener bener Jahanan Akselerasinya . . ini Kunci Utama Ducati, Bisa berakselerasi lebih Ngejambak akan menghasilkan Potensi Top Speed Tertinggi, walaupun straightnya nggak terlalu panjang.

Merunut akar masalah Yamaha MotoGP 2020 di awal Musim

Segala ini bisa kita Flashback kembali ke Filosofi dari pemilihan Firing order CP4 untuk mesin Inline 4 saat Kounchi Tsuji mengajukan desainnya Kepada masao Furusawa di awal Tahun 2000-an  . . di mana semua orang tahu dan Bahkan Yamaha tahu bahwa desain Mesin ini tidak akan pernah bisa menyamai Power Maksimum dari Sebuah mesin V4. Ketika itu Mulai dari 2004 Yamaha bisa kalah sampai 10 km/jam dari Motor motor V4 di Long straight namun Yamaha Bisa lebih cepat di semua short Straight . . . Silahkan sobat Hitung berapa Jumlah Long straight dan Short Straight? . .

Secara umum Dalam satu Sirkuit itu Jumlah Short Straightnya lebih banyak dari Long straight dan disinilah Yang Yamaha Bidik dengan Mesin CP4 Inline 4 mereka. Dan ingatkan sobat sekalian desain Knalpot Termignoni Yamaha M1 kala itu . . Ya panjang mirip panjang M1 Yang ditest di Misano tho ?

Nah Di Era ECU, Software dan ban baru, Secara Gradual Yamaha mengubah dalam  tataran detail detail beberapa yang menjadi basis desain Kouichi Tsuji di awal mengenai Mesin CP4 Yamaha M1. Salah satunya adalah dengan menempatkan Flywheel di luar dari mesin, sesuatu yang biasa dilakukan oleh Pabrikan yang menggunakan Mesin V4 karena memang desain mesin V4 lebih ramping dibandingkan Mesin Inline 4. TMCBLOG mencoba Menarik juga hubungan dengan masalah yang diperoleh Yamaha di awal Musim 2020 ini dimana ada kemungkinan kesalahan dalam penentuan strategi penggeberan Mesin di Jerez 1 dan jerez 2 Yang Secara suhu/ temperatur emmang ekstri panas pake banget.

Yamaha saat itu sepertinya mencoba ‘memaksakan’ Mesin dengan mengail rpm lebih tinggi di Jerez 1 dan Jerez 2 2020, dimana kala itu sudah tidak ada lagi Orang yang sangat mengerti tentang mesin CP4 Inline 4 yamaha M1 ini ( Tsuji-san ). Yang hasilnya? Meninggalkan Bekas, salah satunya mungkin masalah perubahan Core Material Klep dari M1 yang sempat di Ungkap di Brno GP. jadi menurut tmcblog yang menjadi Masalah Klep adalah mesin mesin yang dipakai Oleh pembalap di Jerez 1 dan Jerez 2 GP ( Race dengan temperatur Ekstrim ). Kalau sudah begini salah satu yang bisa dilakukan aoleh Yamaha adalah menurunkan RPM Puncak sekitar 300 rpm yang akhirnnya akan mengorbankan lagi Top Speed namun akan membuat Suhu Maksimal mesin akan turun sekitar 10ºC . . Lumayan lho angka segini.

Tapi Bukan artinya motor RPM, namun bentuk Part part pendukung lainnya dibiarkan masih sesuai spek awal yang mengedepankan RPM tinggi ( Knalpot Slash Cut/ Mid ship Muffler/ Knapot Pendek ). Harap sobat Catat Juga bahwa unutk Pabrikan tanpa Konsesi Sepeti Yamaha hanya Mesin yang disegel, Kita Bisa mengotak atik Throttel system dan Bisa bisa otak atik Sistem Knapot.

Kita bisa duduk bersama memperpanjang Pipa utama dari Exhaust sehingga bisa menghasilkan Torsi yang lebih baik di Mid-range ( RPM Menengah ), melakukan re-tuning sistem Injeksi dan melakukan apapun fine tunning Untuk mencapai RPM maksimum yang sedikit lebih rendah, tenaga di Mid-range tetap tinggi, dan Suhu yang lebih rendah, namun tetap bisa kencang secara Umum ( walaupun Top Speed Pasti kalah ) . . dan Bisa jadi Ini adalah bentuk respon tercepat yang di Dilakukan di bawah pimpinan project Takahiro Sumi . . . Silahkan dikunyah kunyah dan semoga berguna.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

126 COMMENTS

    • Artikel paling ditunggu
      Bahas yg bau2 teknis begini wak ?

      Btw knalpot slash cut bukannya nyari tenaga tambahan buat akselarasi wak ?
      Knalpot panjang biar top speed tinggi ?

      • Nah sekarang lu mau percaya bengkel ato artikel media otomotif yg narasumbernya pelaku langsung, ato blogger yg ga pernah ngalamin hampir botak karena ngitung dimensi knalpot? Wkwkwk

      • @Ganti cangkir
        mungkin lebih ke logika sendiri aja.. kebetulan dulu pernah potong knalpot motor sendiri, tarikan atasnya sih emang brasa lebih ngeplong dikit, tarikan bawah ya ga terlalu berasa beda

        mank yang benernya gimana tu soal panjang & dimensi pipa knalpot?

  1. M1 asli nya emang panjang wak knalpotnya.. baguslh dr zaman gauloises ampe fiat jg panjang..moga2 hoki nya di senalpot panjang yamaha??

  2. Tergantung powerband mesin.
    Kalo tenaga mesinnya cepet dikail lebih enak knalpot pendek karena power mesin cepet dilepas. Begitu juga sebaliknya.
    Ada perhitungan pressure wave di dalam pipa knalpot. Cmiiw

    Makanya knalpot motor underbone 150 ARRC masih pakai knalpot model pendek walaupun mainnya di sirkuit besar.

    • sebenarnya Juga harus di balance sama variabel lain seperti diameter Knalpot nug . . namun kalao saya lihat, Kalo Yamaha Bikin Power tinggi di RPM tinggi ini nggak masuk akal, mesin mereka sudah ‘rentan’ karena jerez heat, sehingga butuh mesin yang durable . . Takahiro sumi parah kalau terus terusan sengaja Geber M1 di Top end

      • Gak cuma ukuran diameter pipa mas.
        Derajat lekukan header juga harus dibahas kalo udah ngomongin desain knalpot.
        Belom lagi soal konfigurasi dan bahan material yang dipakai.

        Tapi kalo mau dibahas sisi formulasi rancang bangunnya saya jamin semua bakalan pusing kecuali yang baca selevel pakde Ibnu atau koh Leon. ?

        Secara garis besar perbedaan model knalpot panjang dan pendek ada di pengaruh powerband (rentang tenaga mesin) seperti yg saya tulis di atas.

        Saya kalo bangun mesin buat balap, tenaga dan torsi makin naik biasanya knalpot malah makin pendek yang enak (balik lagi yang bikin itung ulang diameter leheran sampe down pipe).

      • Panjang knalpot baik untuk kailan rpm bawah…pendek knalpot baik untuk rpm atas…diameter pipa kecilnya baik untuk rpm bawah diameter besar baik untuk rpm atas…knalpot berubah karena ada max rpm yg bergeser wak…cwim.

    • Itu kan ARRC sekarang karena ga boleh rubah klep terlalu ekstrim, gw lupa apa diameter klep ga boleh dirubah apa boleh tapi cuma naik beberapa mm dari standar gitu, tapi yg jelas diameter throttle body ARRC terlalu kecil buat ukuran mesin sekarang. Dulu jaman 115cc, klep boleh sampe 31mm, karbu boleh sampe 28, simpelnya secara kasat mata aja udah ketauan motor bisa dibikin segalak2nya di putaran bawah, makanya jaman 115-130 knalpot masih panjang dan balancer pake berat buat raih topspeed setinggi2nya, di Qatar Jupiter Z Hokky Krisdianto pernah tembus 184km/h. Nah ARRC 150 sekarang, dgn regulasi yg lebih mirip regulasi buat motor pemula, bikin akselerasi aga lemot, dipake deh settingan buat kuat di akselerasi salah satunya ya knalpot pendek, dan memang knalpot itu sesuai kebutuhan mesin yg dicekik jg. Mau pasang knalpot panjang jg buat apa kalo stroke 150cc sekarang aja panjang, ga akan maksimal malah.

  3. Hebat Morbidelli, top speed paling rendah tapi dia yang menang.
    Untung langsung ngacir dari depan, kalo di tempel Bagnaia sama Mir dari awal pasti lumayan kerja keras tuh.

    • Balapan ga melulu harus top speed, kalau itu drag race tempatnya. Lebih ke keseimbangan motor. Top speed dapat, enter, mid dan exit corner jg dapat, dll. Cmn sulit untuk dua2nya dominan di satu motor, nah peran pembalap yg memaksimalkan/menutupi kekurang tsb dengan skill.

      Kalau morbidelli, bagnania dan rossi di misano kemarin, selain emang hebat, plus ditambah faktor lain, misano itu bisa dikata tempat latihan mereka sejak kecil, yah luar dalam udah mereka paham lah.

      • Ya emang gak terlalu ngaruh, lah Misano cuma sepetak aja lurusannya. Tapi kalo dilihat dari analisa cacing tawuran kemarin, Morbidelli lap timenya emang stabil banget, tapi Bagnaia dan Mir di awal dan akhir race lebih cepat dari lap time stabilnya Morbidelli. Cuma drop (tapi beda dikit sama Morbidelli) pas mereka berdua nyangkut di pertengahan race.

    • mungkin itu morbid, bagna, VR uda sampai di ratusan ribu kali ngelilingi sirkuit itu.
      secara dari bocah ingusan pasti uda ngerasain itu sirkuit

      kalo ada MM pasti beda cerita ya, tapi ga tau juga di Versi 2020 ini kan MM jatuh tu. belum tentu dia klop banget sama motor 2020

  4. let see… apakah lebih baik? dulu juga mereka sempet coba pake knalpot yg lebih panjang dan versi copy dari yg dipake GSX-RR sekarang namun ujung-ujungnya dibuang juga. saat FP atau race nanti juga ketahuan bakal dipake apa ga nh knalpot. feeling sih malah tetep pake yg lama.

  5. Sendalpot GSXRR panjang enggak pendek juga enggak, lubang buang juga lbh besar di cut miring kembar, bisa di jelaskan? Dan M1 juga pernah nyoba.

    • Gue rasa model knalpot GSXRR yang seperti itu, punya andil cukup besar di top speed GSXRR yang gak jauh keteteran dibanding motor mesin V (rewind 2 race Spielberg 2020), tapi juga gak membunuh karakter alami mesin inline4 nya Suzuki.
      Satu hal yang gak bisa dicopast sama Yamaha secara instan karena internal mesin keduanya juga pasti berbeda.
      IMO

    • Suzuki awal balik ke motogp.. nguji prototype nya Memang pake serangkaian knalpot yg bentuknya unik(untuk cari performa). Ada yg cuman lurus memanjang gt doang, dan pas fix ikut balapan pun bentuknya meliuk panjang kayak ular beda dri yg lain? dan yg sekarang ini mmng bentuknya udah lbih menarik dari segi estetika dngan dual exhaust sliced pipes nya.

    • GSXRR itu memancing induksi udara dari angin. knalpot model gitu bikin gas buang kesedot angin untuk cepat keluar. jadi super plong …malah terlampau plong.
      mesin kayak disedot dari knalpot.
      KELEMAHAN: gas mesin gak bisa turun walaupun throttle ditutup.
      Knapa GSXRR berani pake? karrna dia punya VVTI di noken as exhaust.

  6. MotoGP jaman sekang semua sudah pake kenalpot megafon yng bentuknya seperti trompet ga ada silencer nya, padahal klo bentuk enak waktu jaman tahun 2004an kenalpotnya ada silencernya, seperti Yamaha waktu pake Termignoni kenalpotnya panjang tapi pake silencer bentuknya keren brow

  7. Dan tambahan analisa saya pribadi,knalpot jenis ini memaksimalkan pembakaran utk menghasilkan power yg merata dr rendah ke tinggi,bisa mencapai top power di rpm yg lbh rendah. Misal dikurangi 500rpm gpp. Meski topspeed berkurang dkit tp dibayar akselerasi keluar tikungan yg lebih cepat dr biasanya masih ok. Apalgi klo bisa pke taktik slipstream,bisa imbangi ditrek lurus panjang mesin v4. Tapi ya jgn macam qatar dkk. Dan tentunya dgn flywheel diluar bisa nyetup disirkuit yg ada trek panjang. Hemmm mgkn nakal naikin rpm lg dkit gpp.

  8. setau saya yg pendek untuk akselerasi dan panjang untuk top speed.
    misalnya di produk mass pro, ER-6, Duke, etc.

    kalau kenapa M1 pakai yg panjang justru untuk kompensasi klep lemah (tidak bisa rpm tinggi) tapi tetap butuh top speed.

    imho.

  9. analisa saya kalo lihat desain muffler m1 yang panjang seperti itu, jelas gunanya untuk menyemburkan gas buang panas tepat ke air duct motor dan muka rider yang lagi nempel dibelakangnya, sehingga motornya jadi brebet dan si ridernya mabok, aman lah si m1 dari kejaran desmo dan gsx rr wkwkwkk

  10. Klo ngebahas masalah kenalpot MotoGP ada yng lucu loh, dulu waktu Mbah oci pertamakali pindah ke yamaha, Yamaha waktu itu langsung ganti kenalpot M1 dengan termigoni lalu Mbah oci langsung juara dunia di tahun itu, tahun berikutnya rata2 semua pabrikan dan team langsung ganti dengan kenalpot Termignoni termasuk honda. Terus Yamaha putus dengan Termignoni diganti dengan Akrapovic dan semua team MotoGP kompak ikut pake knalpot besutan Akrapovic sampe Honda pun ikut2an, baru2 ini saja Honda menggantinya dengan SCproject setelah engkes jurdun

    • di era sekarang ini kemajuan elektronik sepertinya benar2 membuat motor kayak Ducati bisa sedikit ramah ditikungan, buktinya kemarin bs juara 2. Ya ibaratnya chassis mgkn sedikit tertinggal dr Yamaha, power mesin lebih Edan ducati, tapi masalah elektronik, selangkah di depan Yamaha. Sehingga membuat Ducati menjadi motor yang kencang juga lumayan friendly ditikungan, tinggal pembalapnya bisa memaksimalkan atau tidak. Kalau Honda mah fix, hanya Marguez yang sanggup menjinakkannya

    • Yang inhouse dulu itu ECU bro.. sebelum akhirnya diseragamkan pake magneti marelli. Kalau tuk knalpot, suspensi, rem, velg dll itu pesanan pabrikan yg dibuatin sama vendor atau brand pihak ketiga yg dipercaya.

    • Honda 2004-2010 pake Knalpot desain sendiri, 2011 pake Tergminoni karna sponsor bawaan Stoner dari Ducati, sampe 2016 Honda pake Tergminoni, 2017 Honda pake SC Project, jadi Honda ga pernah pake Akrapovic.
      Ducati udah pake Tergminoni dari awal ikut MotoGP tahun 2003 jadi kalo dibilang semua pabrikan lain ikut pake Tergminoni karna Rossi juara 2004 salah besar karna dari 2004 sampe 2010 cuma Yamaha sama Ducati yg pake
      Yamaha pake Akrapovic mulai 2011 pas Jaman Lorenzo dan Ben spies atau pas jaman Rossi keluar dari Yamaha.

  11. Wak haji tolong dibahas mengenai tim avintia yg menurut rumor jatah slot nya tahun depan akan diambil alih oleh tim leopard racing

    • Nahh betull borr..emang M1 awal gen nya jg panjang dgn termignoni.. kykny balik konsep furusawa plus kouji tsuji..
      Ada rapat bersama yamaha bersama bapak M1 cara memperlakukan mesin cp4 yg benar..

  12. perlu diingat, m1 mulai pakai knalpot pendek slash cut itu saat regulasi pengurangan bahan bakar di 2014 kalo gak salah, yang cuma boleh 19 atau 20 liter gitu

    • Ingat juga borr..ducati dgn teknologi desmodromic nya emang bikin powerfull..jepun gengsi kl diaplikasi ke mesin nya..hrs byar hak paten..
      Dah bnyk motor jepun di yt yg pasang desmodromic dan emang sadis bikin tenaga melimpah

  13. Knalpot pendek ledakan power kerasa langsung lepas gt aja
    mungkin ini yg bikin spin ban
    Knalpot panjang bikin tenaga lbh smooth tp top speed msh dapat
    Mungkin ini ikhtiar yamaha buat ngurangin spin krn power cepat lepas trutama dgn sirkuit yg minim grip ban
    Imho

  14. Berarti yg harus di perhatikan dan menjadi pembeda antara panjang pipa kenalpot dengan panjang silincer, dengan pipa yg panjangnya sama tetapi dengan silincer yg panjang atau pendek tentu memberikan hasil yg beda begitu juga dengan pipa yg pendek dengan silincer yg panjang juga memberikan hasil yg beda cmiww

  15. Kalo ngomongin rancang bangun knalpot itu mah sudah level engineer pastinya karena mereka berbicara dan bermain dengan angka sudah bukan dengan kata-kata lagi,,, kalau orang awam mah taunya ya pengertian dasarnya saja.

    Tapi kalau asal buat kanalpot ya banyak bengkel yang bisa, tapi gak tau itu nilai efisiensinya berapa.

    • Yup kalau asal buat knalpot hny untuk kontes setiap bengkel.knalpot bisa. Tapi klau udah masuk ranah racing beda 1mm aja beda tekanan yg dihasilkan. Silincer gede end muffler kecil auto jadi bom di straight :v

      • Betul bro, kalau di dunia mechanical engineer/teknik mesin 0,1 mm sudah berpengaruh banget itu malahan.

        Kalau untuk mesin dan pondasi/penopang utama gerak motor mungkin nilai toleransi kesalahan maksimumnya sudah mencapai angka 0,01 mm. Kalau plastik yang nempel mah gak masalah, heheeh mau miring 1 cm pun gak begitu berpengaruh..”

  16. Kalau pkai itu lagi bklan keteteran.. itu cuman kelinci percobaan tahun 2003-2004. 2005 blik lagi pke 4klep jadi bringas di tikungan klem di lurus. Dari dulu kan filosofi yamaha buas di short straight and flow corner.

    Mungkin kalau pke teknologi EXUPny bisa meminimalisir setidakny kelemahan di range rpm tinggi. Just opinion

    Dan ini pernah saya lmpar uneg2 knp g pkai knalpot macam 2004 dulu ? Akhirny kesampaian walaupun diameter pipa endny segaban :v

  17. Filosofi YPVS apakah akan digunakan.?. Jadi tekanan udara yg keluar ke header pipa bisa ditekan kmbli ke ruang bkar dan akn mnjdikan potensial power keluar dengan maximum ketika di geber di rpm tinggi. ? Hanya uneg2 tapi beda teknologi juga y YPVS Kan 2tak :v moncrot dah aing

  18. kang tauifk kalau bahas masalah teknis selalu istimewa, dulu kuliahnya serius ini mah, haha.. andai kang Tauifik perempuan, saya mau cium pipinya, hahaha..

    salah satu kelemaan knalpot panjang itu kalau pas jatuh, bisa penyok, tidak seaman yang slash cut yang aman aman aja kalau jatuh (kecuali part lain ikut rusak)..
    salah satu efek positif juga pembuangan panas tidak dekat dengan ban, sehingga temperatur ban tidak sepanas slash cut.
    andai Yamaha tanpa masalah dengan motor, tahun ini seharusnya tahunnya Yamaha.
    dulu Norick Abe jg pernah coba knalpot yang super panjang sampai ke buritan, atau Yamaha pernah buat tempat tangki di buritan dan semuanya ga dipakai.
    Problem Maverick yang tangki penuh lambat di awal, juga harus jadi perhatian, mungkin khusus maverick posisi tepat BB bisa diubah ke tempat lain.

  19. berarti sujuki yg pke knalpot tipe ‘potong miring’ itu buat ngejar topspeed ya.. knalpot mreka jg ga trlalu panjang, apa boleh dibilang klo power sujuki skrg lbh tinggi dgn powerband lbh luas.. makin ga sabar liat ronde 2 nh

    • Kalau. Dlihat knalpot pendek dan diameter lebar sepertinya bgtu, untuk ngejar mesin v
      Karrna kadang bukan angka peak yg berubah drastis tpi grafik powerbandnya yg berubah

  20. Knpa g pake penutup sarang lebah ya? Apa aliran udara biar lebih plong?
    Tp klo misal crash trus tiba2 ada benda masuk misal kerikil atau pasir? Hal itu bs sj terjadi.itu lubang ckup besar lho

  21. Jadi ingat walter kaaden kalo ngomongin exhaust.. 2 tak ga bisa buat top end power yg tinggi klo ga karena jasa walter kaaden buncitin perut knalpot dngan ilmu expansion chambernya ?

  22. Kalau menurut saya berdsarkan rumus perhitungan, justru karena rpm mesin m1 d set rendah maka ya knalpot jadi panjang, rumusnya bgtu, jdi powerpuncak m1 d rpm lbh rendah maka d optimalkan dg bentuk knalpot seperti itu, memang variabelnya banyak ada durasi cam jga, ada putaran puncak power jga, karena target power d rpm lbh rendah maka hasil hitungan jdi knalpot panjang

    Sebenarnya untuk diameter pun jga bgtu,
    Smw karena airspeed dalam kanlpot, kalau diameter besar maka airspeed d putaran bawah lambat, sehingga gas buang ketika sampai knalpot melambat, akhirnya belum keluar udh ketabrak yg selanjutnya jadilah mesin harus mompa gas buang lbh keras, hasilnya torsi menurun, rasanya ngempos
    Sebaliknya jga kalau kecil maka airspeed d knalpot pada putaran rendah cukup cepat tidak membebani mesin, hasilnya torsi cepat tercapai, tetapi ketika putaran atas terjadi bottleneck sehingga mesin harus memompa lbh keras dan jadilah ngeden diameter exhaust ada target rpm dmn torsi maksimal di inginkan untuk tercapai, jika d putaran rendah maka diameter d perkecil dan sebaliknya dg kompromi seperti d atas
    Oh iya itu debit flow exhaust jga masuk variabel loh, jdi emang rumit n gak sembarangan, belom lgi kalau hasil kalkulasi ternyata tidak bsa aplicable di real world nah kompromi lgi yg harus d lakukan

  23. lagi nunggu pendapat si ganti gelas, secara dia itu tunner yang hasil oprekannya sering ngisi tabloid…..katanya.

    mudahan beliau sudah pulang dari panen lele dibritania raya. OH iya maaf lupa, bukannya dia sibuk nge kru tim balap ya? sebagai penasihat mekanik, karena dia terkenal sangat pandai, terbukti banyak orang yang direndahkan, dihina dan dibodoh-bodohin sama dia

    • Gw malah nunggu prestasi elu, selain nyinyirin komentator anonim di kolom blog orang wkwkwwk

      Pernah gw ajak ketemu aja melengos, padahal tinggal kasih kontak aja apa susahnya ntar gw datengin
      Tapi pas kira2 gw ‘ga ada’ nyinyir mulu lu wkwkwk orang konyol

    • “terbukti banyak orang yang direndahkan, dihina dan dibodoh-bodohin sama dia”

      padahal yg gw bodoh2in jg org yg bodohin gw sebelumnya kemudian di artikel selanjutnya gw bales katain bego, eh elu dan grombolan lu ga terima dan playing victim seolah2 gw begoin segerombolan wkwkwkw contohnya elu, yg pertama bilang bego itu elu, malah ga cuma ngatain bego kan, eh kenapa setelah gw katain bego balik ga terima? Dan gw cuma bales begonya doang, umpatan dan hinaan lu yg lain ga gw bales loh.

      • Siapa juga yang melengos, balasan gua kena karung wak haji.

        Nunggu prestasi gua? Eh cangkir banyak disini yang punya prestasi dan kaya. Tapi nggak ada disini yang songgong kayak elu.

        Yang gue maksud itu, elu sering bodohin dan menghina pembalap, pabrikan, dan tim. Dan itu yang gua eneg bacanya. Kesannya lu kalo lebih hebat dari mereka. Lu bodohin orang lain disini, nggak gue peduli.

        Lu nyadar nggak sih? Bukan cuma gua yang eneg, lu pernah di bully rame rame di thread sebelumnya itu karena apa? Atau jangan2 malah lu skip baca.

        Gua nyebut jayadi ompong, lu bilang gua ngina jayadi. Eh asal lu tau ye, itu panggilan akrabnya jayadi. Lu bilang lu akrab didunia race indo. Tapi lu nggak tau panggilan akrabnya.

        Artinya lu cuma ngaku ngaku, tunner handallah, sering ngekru lah…sok luar negri lah…jangan2 lu cuma ambil referensi dari gugel.

        Gue panggil jayadi ompong, itu sudah cukup membuktikan siapa gue..

  24. Motor Honda Astrea Impreza 96 double starter ku juga panjang knalpotnya, makanya kalo tarikan awal kalah sama Shogun 110 suzuki…top speed tambah kalah! Hahahaha hehehe

  25. Balik ke era 990cc, jaman motor bebek dan matic pake ‘megaphone’ kalo ga salah 2007 model begini sempat viral di kontes2 mocil.

  26. perasaan masalah yamaha factory team di rider lah … ngapain repot repot tuh ?

    lah team satelitnya berhasil podium ma juara kak ..

    apa mmg motornya ?

    gak ah …

  27. Modelnya emang keren sih slash-cut yang dipakai sekarang, kenalpotnya tersembunyi jadi semakin keren itu designnya. Tapi karena butuh performa ya mau ga mau dihilangkan deh sepertinya.

  28. Kalau menurut saya intinya di karakteristik back pressure yang dihasilkan.. Sependapat dengan Wak Haji mengenai panjang & pendek nya pipa, terkait dengan optimalisasi power band.. (seingat saya saat sering cari2 referensi belasan tahun yg lalu), selama pipa itu bentuk & diameternya sama (di referensi biasanya di header itu melengkung dengan diameter tertentu (bukan bending dengan sudut tertentu kemudian lurus ke belakang sampai ke muffler dengan diameter yang sama atau dengan pembesaran diameter dengan sudut tertentu). Tapi beda lagi kalau ada tekukan, liukan, perbedaan diameter, bentuk yg berbeda pada pipa, perhitungannya lebih kompleks..

Leave a Reply to Anak rantau Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here