TMCBLOG.com – Pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP Maverick Viñales sekali lagi menunjukkan kecepatan luar biasa Jika dihadapkan dalam keadaan even test yang kali ini kembali dilangsungkan di World Circuit Misano Marco Simoncelli-Misano. Maverick – Yang Juga sempat Menggunakan Knalot baru dengan desain Yang panjang seperti Desain Knalpot awal Yamaha M1 CP4 2004 – menyelesaikan Tes Resmi MotoGP IRTA Misano di posisi pertama, dengan Laptime 1:31.532 sehingga menorehkan keunggulan 0,217 detik dari Takaaki Nakagami dan Johann Zarco.

Analisa Teknis Knalpot Baru Yamaha M1 di Test Misano yang lebih panjang

Info dari Misano, Selain knalpot baru, Maverick dan Valentino juga diberi kesempatan Yamaha Mencoba swingarm karbon baru yang kemungkinan akan mereka gunakan di GP Emilia Romagna akhir pekan ini. Dan masih ada lagi yakni sistem rem belakang baru dan sasis juga dipamerkan. Vinales mengatakan apa yang dia coba pada hari Selasa tidak membuat langkah besar ke depan, tetapi memungkinkannya untuk berkendara lebih santai – dan itu bisa membantunya untuk meningkatkan Performa lebih banyak.

Sementara Info lain dari Yamaha adalah Quartararo Juga mencoba Knalpot baru ini.

Takaaki Nakagami (LCR Honda Idemitsu) berada di urutan kedua di timesheets, tampak senang dengan langkah maju dan dinfokan Taka sempat mencoba mengendarai motor 2020 juga. Taka memberikan review positif meskipun ia mengalami kecelakaan kecil.

Zarco, di posisi ketiga, tampak cukup terkejut dengan feelingnya di atas motor secara ia masih berada pada masa pemulihan dari operasi skafoid sebelum GP Styrian. Dia cepat, seperti biasa, dan berada di puncak Ducati setelah lap cepat yang solid. Dia mengalami kecelakaan kecil saat keluar dari pitlane tapi tidak ada yang terlalu dramatis.

Di jajaran pembalap KTM, Pol Espargaro (Red Bull KTM Factory Racing) menjadi yang tercepat dimana pada  timesheets berada di P4, dan ia menjelaskan bahwa tujuan utamanya saat test kali ini adalah untuk meningkatkan grip dan stabilitas, terutama di bagian belakang dari Motor. Stabilitas melalui tikungan cepat telah ditingkatkan, seperti halnya grip saat masuk. Espargaro tidak banyak melakukan Time attack dan berlatih banyak pada race pace.

Sementara Itu Alex Rins dengan Suzuki GSX_RR berada pada posisi 5 Overall dan membuat Top 5 Test Misano diisi oleh 5 pabrikan berbeda. Di garasi Team Suzuki Ecstar, Manajer Tim Davide Brivio mengatakan Joan Mir dan Alex Rins mencoba swingarm baru. Meskipun baru, Swingarm berbeda ini feedback awalnya tidak membuat banyak perbedaan, jadi Suzuki tidak akan menggunakannya – menurut Brivio sendiri.

Rins mengatakan dia mengalami hari yang positif ketika dia mencoba swingarm baru dan beberapa pengaturan elektronik, dan bahwa dia mengendarai dengan nyaman tanpa rasa sakit meskipun ada beberapa keluhan di lap terakhir GP San Marino. Mir mengatakan bahwa dia juga senang dengan laptimenya sepanjang hari, termasuk beberapa perubahan pengaturan. Pembalap Spanyol itu mengatakan dia dan Suzuki mencoba meningkatkan kecepatan kualifikasi mereka

Sementara itu dari Aprilia Yang pada pengetesan ini berada di posisi 14 dikonfirmasi menguji sistem holeshot di bagian roda belakang, dengan tujuan untuk mencoba menggunakannya selama balapan – seperti halnya Ducati – dalam waktu dekat. Sasis dan elektronik juga menjadi fokus untuk pabrik Noale ini, dengan Espargaro mencoba pengaturan yang memberinya lebih banyak torsi, tujuannya adalah untuk memberinya lebih banyak kecepatan pada sesi kualifikasi.

Untuk hasil lainnya bisa sobat lihat di Daftar. Pada umumnya ini adalah test resmi terakhir kelas MotoGP pada Musim 2020. Kebanyakan Pembalap Masih konsern pada Motor 2020 karena memang basis mesin ini lah yang tetap akan mereka Pakai sampai 2021 nanti khususnya buat team yang di 2020 ini termasuk Non Konsesi

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

79 COMMENTS

      • Eh salfok sama tulisan SD, wkwkwk, awal motogp 2002 – 2008 itu semua motor memiliki desain yg ajib, paling seneng liat rc211v, m1 2004-2012, Desmosedici stoner 2007, Suzuki gsv-r j.hopper sama vermuelen, kawasaki zx-rr, paling seneng gravis rc211v dan rc212v nakano yg konica minolta ?

        • betul, era 2002 s.d. 2006 era motor terbaik menurut saya, bebas kreatifitas, sebelum dijadikan 800cc malah kurang greget

        • Iya om, masih pengembangan se bebas*nya, namanya juga prototipe ya mesin elektronik dan aerodinamika dibuat segila mungkin yg dibuat tapi tetap ada regulasi meskipun minim, desain nya streamline, mengalir, gak sekarang yg kaya robot banyak part nempel di sekujur bodi, sama regulasi yg begitu mencekik ?

  1. seperti biasa… yamaha spesialis tercepat saat tes, Fp dan kualifikasi. ga tertarik liat part baru yg yamaha hadirkan saat test misano. saya lebih penasaran sama part baru apa saja yg nempel di GSX-RR karena mereka improve banget namun ga dapet expose, bahkan spyshotnya aja ga ada.

  2. Cobain swing-arm baru. Gak beda rasanya.
    Ya udah nggak dipake. Selama ini sembalap Sijuki udah bener mencoba patokan normal time sheet sebagai realistic time sheet baik utk race ataupun untuk kualifikasi. Ntar kualifikasi juga palingan masuk row kedua lagi.

  3. Vinales gak bisa manage saat fight i4 dan v4 dan slalu salah pilih ban. Gaya balapnya berubah” dari mengalir bagai fabio dan kadang agresive yg bkin ban dan karakter M1 g maksimal. Padahal M1 lain bisa menang disini kan.Beda dgn rossi dan morbidelli karakternya.

    • Taun 2017 dia bs menang beberapa kali, tp beberapa saat kemudian m1 mengalami masalah slide ban belakang yg berimbas ke akselerasi & cornering, mungkin hal itu yg jd imbasny riding style maverick, wak haji maaf mau tanya, apakah masalah m1 sudah solve?

      • Nah bisa jadi jg. Soal valve sy ksi pendapat jg, di jerez yg super panas. Ibaratnya yamaha g ubah setup agak turunin rpm ,dan bs sj team lain lakukan itu. Jd yamaha jdnya open mesin byk hy buat latihan. Pdhl ditrek lain kmbali normal tp ya itu hrs ubah setup segalanya misal knalpotnya biar top power bs dikail dgn rpm yg lbh rendah. Sesuai tulisan wak haji sblmnya ttg knalpot baru m1.

  4. Apa beneran, buruknya yamaha pas race karena karkas ban dunlop moto2?
    soalnya pas FP performanya beneran ngeri, tapi pas race mlempem tapi kan gak gitu masalah di morbi sama rossi ya …

    • Dua motor spek mirip, satu memble satu oke.
      Yang salah motornya atau sembalapnya?
      Sizuki toh dua sembalapnya tampil oke dan konsisten.

        • emang pembalap lain ga bisa dlosor ya? coba liat fabio kemaren masih bisa crash 2x padahal katanya punya sensor anti jatoh.

          ga usah cari kambing buat nyerang yg lain klo emang hasilnya buruk. suka atau tidak Suzuki emang punya motor yg performanya balance ko baik sirkuit yg jadi favorit Inline4 maupun V4

  5. Satu karena hal itu,dua karena gaya mv brubah ubah aslinya agak agresive tapi pas latihan sendiri bisa niru lorenzo. Saat race saat dibelakang pembalap lain dia kebawa karakter agresive sehingga ban jd cpt habis. Apalgi karakter ini ditambah karkas dr ban moto2 yg licin. Dia malah takut push ditikungan. Pendapat saya seh

    • Sepertiny karakter motor jg mendukung, ky kata crutchlow dulu, m1 kencang tp tiap lapny harus stay di “rel” racing line yg sama

  6. Berarti berubah lagi wak pendekatam MV, dulu akhir musim 2019 lumayan konsisten. Karna saat PF lebih mencari pace race, sampai2 dibilang ga banyak merubah setting standar motornya, dan ga menerima part2 baru karna fokus ke settingan yg buat dia sdh nyaman dengan M1.

  7. Ikhtiar yamaha sprtiny membuahkn hasil..rpm dkurangi tp suhu mesin berkurang 10 derajat tapi tidak kedodoran akselerasi..M1 kmbali ke bentuk awal cp4.. apkh para insinyur sekarang kordinasi ama furusawa san dan kouji tsuji san wak..??

  8. Desain knalpotnya m1 serasa nostalgia jaman motogp awal sampai tahun 2010 ? yg sekarang knalpotnya pada ngumpet semua gak keliatan ?

  9. Mv 12 test ride yamaha kayaknya cocok deh,tiap tes,fp,dan qp selalu konsisten 3 besar,tapi kenapa pas race memble2 ga jelas

    • Nah sepemikiran dengan saya. Dr thn kmrn benernya saya udah eneg sama MVK. Bikin hastag #MVKOUT aja deh bro biar rame medsosnya dia hehehe

      • Ane hanya penonton biasa motogp aja bro, ga smp se-ekstrim itu….. hehehe.
        Cuma ngeliat mv kyk kurang greget aja, yg ada malah gregetan. ?✌

  10. Yg ane bingung sama MVK cuma masalah detak jantungnya yg rendah sekali ketika race sekitaran 115 bpm. Sementara rider lain 160-180 bpm.

    • Jadi inget waktu miller ngomentarin ini. Dia Bilang
      “Edan, si Vina Uler apa? Detak jantungnya rendah banget”

      Tapi iya sih, rendah banget segitu.. Apa mungkin..

      Psycho ? hehehehe~
      Kidding ?

  11. Vinales maren ga menang karna dia pole position sih. Kan kata mitos yang race di Misano kalo start P1 ga bakal menang. Jadi Sabtu nanti pembalap ga usah senang kalo dapat pole position atau paling ga, ga usah ngebet start P1 deh biar menang.

  12. vingeles.. rider kek gini kok bisa bisanya bertahan lama di tim faktori sekelas yfr, php teroooosssssss. rider kek gini layaknya turun kelas lagi ke moto2 terus tua di situ kaya tom luthi

  13. Ah Vina.. selalu saja lebih cepat, tercepat di FP ya di kualifikasi juga.. giliran balapan beneran mencret.. nape siiiyyy… masa gelar juara kualifikasi melekat terus.. Mending pelan di FP atau kualifikasi tapi juara di balapan atuh Vin..

Leave a Reply to Taufik Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here