TMCBLOG.com – Kamis 15 Oktober 2020 adalah hari penentuan yang akan menentukan karir selanjutanya dari seorang pembalap Italia, Andrea Iannone. Ia sedang menunggu keputusan dari Pengadilan Arbiterase Olah Raga yang merupakan upaya terakhirnya untuk bisa lolos dari jeratan hukum akibat dinyatakan positif doping pada 3 November 2019 di GP Malaysia.

Andrea Iannone dijerat hukuman oleh FIM karena setelah test doping dalam darahnya terbukti mengandung drostanolone (sejenis doping) yang menurut Iannone secara tidak disengaja hadir dalam tubuhnya disebabkan oleh kontaminasi makanan. Ia didiskualifikasi dari segala kegiatan motorsport mulai 17 Desember 2019 hingga 16 Juni 2021. Iannone mengajukan banding setelah putusan Pengadilan Disiplin FIM untuk melepaskan ia dari jeratan skorsing. Sementara itu WADA (badan anti-doping dunia) juga telah mengajukan banding, secara resmi meminta hukuman Iannone ditingkatkan menjadi 4 tahun.

Kemarin 13 Oktober 2020, Iannone mengadakan konferensi pers di Milan untuk menjelaskan dan memaparkan keadaannya yang merasa siap apapun hasil dari banding tersebut “Hari itu akan menjadi hari terpenting dalam hidup saya, masa depan saya akan diputuskan. Saya merindukan hari saya, sepeda motor, olahragaku, pekerjaanku. Mengenai hubunganku dengan Aprilia, aku tenang, mereka menungguku.” Namun bagaimana jika Iannone diputuskan bersalah? Aprilia juga siap dengan beberapa skenario mengenai pengganti permanen dari Iannone, salah satunya adalah Dovizioso.

Pada konferensi pers tersebut Massimo Rivola menjelaskan kepada media mengenai skenario tersebut termasuk soal Dovizioso. “Sejak Dovizioso mengatakan dia available di market, ia adalah pemikiran pertama kami. Memiliki pembalap seperti Dovizioso melibatkan serangkaian operasi: Runner-Up juara dunia beberapa tahun terakhir yang datang untuk membantu Anda mengembangkan sepeda motor, tentu akan menjadi peluang unik.”

Lalu bagaimana jika Iannone hanya diputuskan bersalah namun tetap akan menjalani hukumannya sampai 16 Juni 2021 (bukan mengikuti banding WADA – 4 tahun full) ? Rivola mengatakan bahwa Aprilia tetap akan mengganti Iannone jika misalnya pembalap ini tetap dinyatakan bersalah walaupun penaltinya seperti itu. Menurut Rivola, tetap menunggu Iannone dalam skenario itu adalah sebuah resiko buat seorang pembalap yang sudah tidak membalap dalam jangka waktu 12 bulan.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

29 COMMENTS

    • Belum tentu lah, kan udah dijelasin. Bukan seberapa lama hukumannya tp seberapa lama iannone gak pegang motor. Org kalo bulan juli iannone bisa balap juga gak bakal dipake, karena udah lama gak pegang motor

  1. Dovi yg available terlalu sayang untuk dilewatkan..

    Tapi kalau ternyata Iannone bebas dari hukuman, Aprilia punya 4 pilihan..

    04 / 29 / 35 / 41..

    Kalo yg dipilih 04 dan 29 lucu juga, bedol desa ex Ducati ke Aprilia.. :mrgreen:

  2. ydh nunggu apalagi tu aprilian klo gtu dipecat aja ianone nya dri sekarang

    toh ga ada bedanya kan mw dia di vonis salah atau ga tetap minimal juni 2021 baru bisa balap

    gmw ambil resiko nunggu ya pecat aja skrg langsung gaet yg lain ketimbang digantung status ridernya, nunggu gmw dipke ga bisa

    • Hubungannya Dovi pengen dihargain pake duit… beda 0,5 poin aja tetep bukan juara dunia. Finish selisih 0.00012 aja ga di akui juara.

  3. Biografi :
    1. dikorbankan Ducati demi Lorenzo,
    2. lari ke Suzuki, dikorbankan demi Mir,
    3. berlabuh ke Aprilia, ditepikan oleh FIM,
    4. (pasti) diharap yg terburuk oleh Dovi/Crutchlow..

    Dosa apa anak ini…

  4. Contoh terdekat pebalap kencang tapi lama nggak pegang motor prototipe adalah hohe hoheho.
    Bisa diliat laptimenya di portimao test kmrn.
    Nah mungkin kira-kira seperti itulah performa iannone sekarang.

    • Tapi buat Pedrosa kayaknya ga pengaruh,kalo gak salah transisi dr pensiun terus ke KTM ada jeda waktu sekitar 3-4 bulanan cmiiw,tapi dr kesaksian pembalap Moto3 yg lihat laptimenya di Austria private rest malah lebih cepat dr laptime saat dia di rcv

  5. seperti ada yg tak beres dengan kasus ianone ini, ian sprti mau disingkirkan gitu, tp itu hanya pemikiranku yg tak tau menau seluk beluk pengadilan arbiterase.

  6. Hmmmm, kalo sampe banding gagal dan dovi masuk kok kaya ada udang di balik bakwan konspirasi wahyudi mamarika tingkat tinggi yah wak. Wkwkwkwkwkwk

    apa ada orang dalem neng april yang ngasih maem si ian ini ya ? buat jalan si dovi. secara dovi macem PD banget cabut dari duc padahal dia tau hampir semua seat udah keiisi. wah wah

  7. Iannone 99% out dari Aprilia, kalopun comeback 2021 kemungkinannya cuma 1%, udah keliatan sejak awal kasus Iannone kaya di ada2in dan diparah2in, spt yg gw bilang berkali2 yg punya hajat pengen ngusir alus Iannone biar seat dia yg mana hanya 1 dari 22 seat yg tersedia di bumi ini dikasihin ke orang lain yg lebih menjual. Tapi seinget gw dulu ada yg nyangkal komen gw, alasannya kalo memang mau ngasih seat ke pembalap lain kenapa di Aprilia yg cupu, ya jawabannya karena Aprilia pabrikan kecil gampang di obrak abrik. Faktanya udah mengarah kesana kan. Ngasih seat ga melulu harus motor bagus, motogp itu ajang dunia nyata bukan PS yg bisa pilih motor terkenceng buat dipake.

  8. emang aneh. . pdhl doping ada masa pakainya. bisa dicek si ian ini terkontaminasinya dalam jangka waktu race (dalam atau sekitar 2-3hari menjelang) kl diluar race mungkin (mungkin lh0) sepertinya bisa ga kena sangsi. cmiiw yg ngerti. ditambah lagi ujug2 dari wada ngajuin perpajang jadi 4 thn. konsekuensinya ngerti ngga sih? sekalian aja diban permanen dr gp kl gitumah

Leave a Reply to Eekum Bokum Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here