TMCBLOG.com – Biker saat ini sudah jauh lebih well-knowledge tentang Ban. Mereka sudah tidak hanya memilih ban berdasarkan brand, ukuran, dan jenis alur saja. Mereka saat ini juga banyak mencari tahu mengenai karakter ban lebih dalam dan salah satunya adalah kompon ban. Via artikel ini Ayo, kita cari tahu lebih jauh apa itu kompon ban. Apa benar kompon ban soft (soft compound) itu adalah kompon terbaik ?
Kompon ban atau Tire Compound adalah campuran material dasar pembentuk ban yang terdiri dari karet alam, polymer, carbon, dan bahan kimia lainnya serta diproses dalam mixer dengan setting suhu dan waktu tertentu.
Dan secara umum jenis jenis dari compound/kompon ban adalah Soft, Medium dan Hard (keras). Saat TMCblog tanya, menurut Bapak Jimmy Handoyo, selaku Technical Service & Development Dept Head PT Suryaraya Rubberindo Industries produsen ban FDR, istilah soft compound biasanya sering disebut dalam dunia Balap. Dimana ban balap membutuhkan ban dengan daya cengkeram yang maksimal.
Namun tentu daya cengkeram ban berbanding terbalik dengan keausan ban. Dengan kata lain ban Soft Compound cenderung lebih cepat haus. Ban balap menggunakan soft compound karena saat balapan lebih dibutuhkan ban yang punya daya cengkeram maksimal untuk motor bermanuver di sirkuit, tapi durasi balap yang bisa dibilang singkat membuat keausan ban bukan jadi isu. “Selain itu untuk menjamin ban selalu dalam performa terbaiknya, pembalap biasanya akan menggunakan ban baru untuk balapan selanjutnya sehingga meski ban tersebut belum mencapai batas keausan biasanya sudah tidak digunakan lagi untuk balapan,” kata Jimmy.
Untuk ban harian, kompon yang digunakan adalah regular compound karena penggunaan ban tidak se-ekstrim saat balapan sehingga lebih dibutuhkan ban dengan kompon yang lebih awet. “Untuk ban FDR, karena pengembangan ban dimulai dari ban balap jadi punya racikan kompon yang tidak kalah nge-grip untuk ban-ban hariannya,” kata Jimmy.
Mayoritas masukan dari konsumen pengguna motor harian adalah menginginkan ban dengan performa daya cengkeram lebih tapi tidak cepat aus. Itulah sebabnya FDR mengenalkan istilah intermediate compound untuk sejumlah varian bannya. “Ban FDR dengan intermediate compound memiliki keseimbangan antara daya cengkram yang baik dengan daya tahan yang cukup untuk penggunaan harian,” ujar Jimmy.
Beberapa ban FDR yang menggunakan intermediate compound diantaranya ada Blaze, Maxtreme, Blaze RS dan Blaze RX. “Tidak hanya menggunakan intermediate compound, Blaze RS dan Blaze RX bahkan sudah menggunakan konstruksi radial yang membuat ban lebih ringan tapi kokoh,” kata Jimmy lebih lanjut.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Pertamax
Istilah ban itu ada dua yaitu race untuk balap dan reguler untuk harian
Untuk Race dibagi lagi tiga yaitu Silk (hard, medium, soft, super soft) untuk kondisi kering, rain untuk hujan dan intermediate untuk kondisi gerimis
Dari penjelasan diatas untuk pemakaian harian reguler pihak FDR meracik kompon ban yang dinamakan oleh FDR sebagai intermediate karena memiliki kemampuan antara grip mendekati ban balap dengan daya tahan seperti ban reguler pemakaian harian
Cmiiw ya Wak Haji
Banyak yak
Alah itu cuma bahasa iklan doang. Aslinya semua ban harian ya sama aja komponnya, mau dibilang medium ato intermediet sama, kalopun ada opini ban ini mirip balap dsb itu ga lebih cuma efek sugesti doang. Konsumen Indonesia mudah dibodohi dgn bahasa gitu karena sering denger jenis2 kompon ban dari siaran motogp tapi cuma bisa berkhayal dan ngira2 doang rasanya ban soft medium hard gimana, akhirnya pabrikan ban labeli deh produk mereka segala intermediet lah, soft lah. Secara general ban produk lokal cuma ada 2 kompon, lembut sama keras. Harian keras balap lembut. Udah 2 itu. Kalo boleh jujur bahkan ban balap FDR generasi awal taun sekitaran 2008 awal2 mereka ditunjuk jadi supplier motoprix aja dipakein kompon harian cuma ukuran doang 90/80 kalo ga diprotes pembalap2 lokal juga mereka ga bakal bikin kompon lebih lembut. Waktu itu cuma ada sport xr dan sport xt yg bahkan konturnya aja ngedonat bukannya v kaya Battlax ato saingan mereka dari gajah tunggal yg mirip Battlax yaitu IRC Razzo.
jadi inget licinnya sport xr/xt yang didewa2kan sama netizen. mungkin mereka bilang bagus karena masi baru aja.
Pengalaman pake blaze d blkg, cm kepake hampir 4rb km, itu jg dah ilang alurnya, ideal di 3rb sih sbnrnya
Cm emg bnr masalah grip enak dibanding medium, cuma bs 1/4nya aja mileagenya blaze dr xr evo saya pke biasanya