TMCBLOG.com – Apakah Yamaha membongkar segel mesin MotoGP untuk mengganti part? Itu merupakan salah satu pertanyaan terbanyak yang mengawang-awang di Cloud pasca diketoknya palu keputusan Sanksi pemotongan Point Yamaha sebagai manufaktur dan point kedua team-nya. Selama ini FIM MotoGP Stewards dan pengakuan Yamaha sendiri tidak pernah hadir penjelasan mengenai aksi pembongkaran segel. Steward hanya bilang bahwa Yamaha gagal melakukan protokol yang benar dalam melakukan pergantian part. Sementara Yamaha sendiri mengakui melakukan protokol yang salah/keliru dengan tidak memberikan pemberitahuan sebelumnya kepada dan mendapatkan persetujuan dari MSMA . . .

TMCBlog selama dua hari ini bekerja mencari tahu via Hubungan kami dengan beberapa jurnalis di Eropa mengenai seperti apa sebenarnya kejdiannya. Dan secara umum dari informasi informasi yang kami bisa kumpulkan, muaranya adalah sampai saat ini tidak pernah ada tuduhan secara resmi dan fakta yang mengarahkan bahwa Yamaha merusak segel mesin Yamaha M1 mereka. Lalu kenapa klep dengan spesifikasi yang berbeda dengan apa yang mereka hadirkan di Qatar bisa berada di dalam mesin Inline 4 tersebut tanpa merusak segel?

Kembali lagi perkiraan yang hadir karena Stewards juga sama sekali tidak pernah menjelaskan secara terperinci kejadiannya. Pendapat pertama adalah, Yamaha meletakkan klep dengan spek berbeda tersebut dengan pegawasan internal pribadi (Yamaha menggunakan diksi: internal oversight) di antara seri Qatar dan homologasi fisik jelang seri Jerez – Tanpa sepengetahuan dan komunikasi dengan MSMA. Jadi itu klep spek berbeda diletakkan pada sistem Valvetrain sebelum mesin disegel secara fisik.

Sementara pendapat kedua seperti yang diceritakan Mat Oxley, klep spek baru dimasukkan ke dalam mesin Batch kedua  yang baru di segel secara fisik pasca seri 1 Jerez. Kedua pendapat ini secara logis memang klop dengan fakta bahwa Yamaha tidak pernah merusak segel secara pribadi, namun menurut Kami pendapat kedua tersebut sedikit bias karena kalau batch kedua pasca Jerez 1 (artinya bukan mesin ke-1 yang dipakai di Jerez) kenapa justru point yang diberangus adalah point Jerez 1..??

Jadi memang sinyalemen terkuat adalah Yamaha tidak merusak segel mesin M1-nya. Kami, TMCBlog cuma membayangkan apabila Yamaha merusak segel, maka sepertinya hukuman bisa jadi akan jauh lebih masif dari ini, mungkin bisa menyentuh keseluruhan point dari pembalap, IMHO.

Dan patut digaris-bawahi dulu kedua skenario di atas sama-sama sesuai dengan point kesalahan Yamaha yang dijelaskan oleh FIM MotoGP Stewards yakni terbatas pada koridor: Gagal memenuhi protokol saat mengganti part. Secara umum MotoGP memperbolehkan pabrikan non-konsesi untuk mengganti part yang berhubungan dengan safety (tidak menambah performa) dengan sepengetahuan dan persetujuan anggota anggota MSMA lainnya dan satu lagi, MSMA haruslah jadi pintu pertama kalau ada pabrikan yang mau melaksanakan hal serupa.

Manuel Pecino memberikan reportasenya kepada TMCBlog berdasarkan kisah dari paddock bahwa dengan kesamaan dimensi part ini maka Danny Aldridge (saat melakukan random check/scruiteneering) entah di Brno/Austria atau event lain tidak melihat hal ini sebagai sesuatu yang ilegal. Manuel menceritakan bahwa ada ada cerita lain dibalik kasus ini dimana ada hadir ketidakpuasan suatu pabrikan di MSMA terhadap kerja dari Direktur Teknis-Danny Aldridge yang sampai saat ini tidak/belum disampaikan secara resmi.

Ketidak-puasan pabrikan yang pertama adalah karena Danny mempersilakan Yamaha untuk mendiskusikan hal ini pertama kepadanya, alih-alih mengarahkan Yamaha untuk membicarakannya terlebih dahulu ke MSMA yang secara protokoler merupakan pintu komunikasi paling awal jika ada pabrikan yang berniat mengganti part. Dan ketidak-puasan kedua adalah karena dia tidak melakukan pengujian mendalam terhadap part valve yang diganti ini sampai ke jenis pengujian yang bisa memperlihatkan jenis material dan ke-konsistenannya

Ok balik lagi ke alur kisah . . . Seperti kita ketahui dengan permasalahan mesin akibat part ‘terpanggang’ oleh panasnya seri MotoGP Jerez membuat hampir semua pembalap Yamaha kehabisan alokasi mesin. Satu mesin itu menurut Mat Oxley rata-rata dipakai untuk 950 mil (1.528 km). Namun dengan dibuangnya mesin mesin Vinales, Rossi dan Morbidelli semenjak seri-seri awal serta tidak pernah digunakannya mesin Jerez oleh Fabio Quartararo sampai saat ini – mengartikan bahwa mesin tersebut berpotensi masalah, maka rata-rata secara umum setiap pembalap dari total 4 pembalap Yamaha hanya memiliki 4 mesin yang membuat satu mesin harus kuat di digeber rata rata 1500 mil (2.414 km).

Nah jelang race Valencia 1 ke-tiga pembalap Yamaha yang berpotensi juara dunia telah memasuki batas-batas jarak tempuh mesin mesin mereka. Salah satunya bisa dilihat dari pengakuan Maverick bahwa ia harus mengurangi frekuensi saat latihan bebas untuk memperpanjang ‘usia pakai’ mesinnya saat race.

Dari keadaan ini hadirlah beberapa sinyalemen paddock bahwa ada kemungkinan manajemen Yamaha mencoba mencari jalan keluar dari permasalahan limit mesin ini dengan menanyakan Direktur Teknis MotoGP apakah mereka dapat menggunakan mesin Jerez yang masih ada dan tidak pernah dipakai selama ini oleh misalnya Fabio Quartararo dengan katup baru.

Dari sinyalemen permintaan itulah, hadir investigasi mendalam yang muaranya hadir dalam pengumuman di hari Kamis bahwa FIM telah memberikan sanksi kepada Yamaha karena melanggar protokol MSMA dalam memodifikasi mesin. Yamaha secara manufaktur dan team memperoleh sanksi berupa pencabutan dua kali point manufaktur yang mereka peroleh di Jerez dan point point yang diraih team di seri dimana mesin tersebut dipakai. ( Jerez 1 dan Austria 2 )

Jadi ceritanya sampai di sana, dan untuk sobat ketahui bahwa menurut Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti kepada Sky bahwa sebelum FIM MotoGP Stewards ketok palu dengan keputusan hukuman di hari Kamis kemarin, pada dasarnya sudah ada pertemuan dengan MSMA mengenai apa sanksi yang akan dijatuhkan kepada Yamaha. Jadi pada dasarnya keputusan ini – termasuk keputusan pembalap tidak diberi sangksi pemotongan point championship – bukan hanya keputusan sepihak dari FIM Stewards namun juga telah dikomunikasikan juga dan dimufakati anggota MSMA lainnya senelum ketuk palu jadi penyataan resmi dan masuk ke berkas FIM.

Sampai saat ini Suzuki tidak berencana melakukan banding dan menurut Ciabatti sendiri Ducati pun rencananya juga tidak akan melakukan banding atau gugatan apapun terhadap keputusan ini. Mudah-mudahan bisa memperjelas keadaan sehingga kita tidak terlalu berlebihan dalam melihat, mendudukan dan menilai permasalahan ini. Pada dasarnya memang kesalahan itu memang ada, sudah diakui dan sudah diberi sanksi yang juga diketahui kompetitor.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

170 COMMENTS

      • Sebetulnya Yamaha cerdas.
        Parts replacement protocol adalah celah dari regulasi yang bisa dipakai yang mendapatkan penalty paling ringan.
        Mengorbankan poin konstruktor, team tapi tidak ke pembalap.

    • yess… kemungkinan pergantian parts sebelum ketok palu untuk segel mesin…
      dan ini mgkin baru dibketahui team yamaha sendiri setelah pengajuan pergantian valve yang akhirnya dibatalkan… ini indikasinya team baru sadar kalau valve yg terpasang berbeda dgn mesin yg sudah di coret dan di bongkar pabrikan di jepang
      makanya mereka betani membatalkan pengajuan pergantian valve tersebut

    • gara² pandemi semua jadi rumit….
      jika saja mesin valentino dan vinales tidak njebluk… bisa jadi tim pabrikan tidak menyadari kondisi ini…
      buktinya mereka sampai mengajukan proposal pengajuan valve… dan setelah sadar baru mereka membatalkan proposal tersebut

  1. Simalakama buat yahaha kalo diterusin ikut motogp 2020.kalo pabalapnya juara ntar dicap juara curang.kalo kalah ntar ada kata2 ” masak udah curang masih kalah.
    Angel wis angel…..

  2. Prosedurnya yg salah bro.coba kalo sesuai prosedur pasti aman.walau harus ngorbanin kerahasian mesin M 1 di depan kompetitor.

  3. ndak perlu dikurangi wak poin pembalap, wong mereka sudah memikul hukuman moral kok
    kalau juara pasti juga ndak enak di mata para fans moto gp, juara tapi ndak ada rasa bangganya

    • Dari keadaan ini hadirlah beberapa sinyalemen paddock bahwa ada kemungkinan manajemen Yamaha mencoba mencari jalan keluar dari permasalahan limit mesin ini dengan menanyakan Direktur Teknis MotoGP apakah mereka dapat menggunakan mesin Jerez yang masih ada dan tidak pernah dipakai selama ini oleh misalnya Fabio Quartararo dengan katup baru.

      apa gua doang yg jadi merasa bahwa penekanan masalah ada di paragraf ini?
      kok tiba2 gua keliyengan yak?.. apa gua doang yg merasa kalo baca paragraf ini seperti ada komplen dari MSMA / salah satu tim kepada direktur teknis?
      atau gimana sih? gua gak ngerti dah..

    • Jauh banget bedanya ,walo dngn material berkomposisi unsur sama namun hanya beda persentase pun dah sangat beda. Harusnya kalo udah masuk ke user pasti sudah masuk tahap QC , baik internal vendor maupun user. Kecuali kalo emang mau rubah spek material

    • Berarti niat awal saat usulan ganti valve itu maksudnya mau mengelabui FIM dan MSMA atas kesalahan di mesin 1-2, batch awal ?. Jadi kepikiran mesin rusak itu sabotase sendiri untuk alasan ganti valve. Liar dehhhh ??

    • masih rada gelap ya hmmm.. koq jadi inget kasus tendangan Sepang, Harece udah bersedia buka telemetri tp Darno semacam “yaudah lah”.. kayak ada yg ditutupi2 untuk menyelamatkan kredibilitas, nah kredibilitas siapa? ini bisa ke Yahaha atau MSMA atau auk ah siapa..

    • nah itu udah kejawab 1 vendor aja belum tentu konsisten kan? apalagi beda, dan kita ga tahu apa yang terjadi dlm proses produksi di vendor tsb.
      sanksi yamaha
      ini semua tu pointny bkn ke performa dst.. tpi lebih ke political ways yg diambil anggota MSMA non-yamaha, karena yamaha tdk ‘permisi’ kpd mereka perihal klep ini.

      yg saya tangkep si yamaha ganti part tsb last minute sblm segel ya? cmiiw

    • “kenapa baru sekarang minta uji material dan konsistensinya?”
      ———————————–
      Itu juga yang jadi pertanyaan buat yang mengikuti MotoGP, “kenapa baru sekarang”. MSMA pun reach to agreement, simply because “they did not want to drag what is an already troubled season out beyond the final round at Portimao” hingga akhirnya keluar keputusan minimum. “Yamaha would have to lose their team and constructors points, as it was especially the manufacturers who had been disadvantaged by Yamaha’s infraction”.
      Di beberapa diskusi yang saya ikuti, ada hipotes bahwa “there’s a possibility that the questioned valved is able to boost the performance of the M1 engine, but it’s material unable to withstand the extreme heat which happened at the moment in Jerez”. Salah satu yg jadi sumber kecurigaan adalah kengototan Yamaha untuk mengganti valve tersebut, yang kemungkinan tidak hanya untuk menutupi jejak, tetapi juga untuk bisa memanfaatkan kembali mesin yang “bermasalah” ke dalam alokasi mesin selama satu musim. Kalau kata Emmet “”Yamaha tried to cheat, and cut their own engine allocation by 40% as a result” sementara komentar saya kemarin “cheating goes wrong”, Kalau tidak ada “insiden” di Jerez, tidak tertutup kemungkinan untuk mesin 3,4, dan 5 yang akan dihomologasikan kemudian akan menggunakan desain valve yang sama dengan valve yang digunakan di Jerez.

      But then again, it’s just a hypothesis, it’s just a glory for the slaves karena keputusan sudah dikeluarkan oleh FIM dengan persetujuan MSMA. Satu hal yang jelas adalah ada tindakan menyalahi peraturan yang dilakukan oleh Yamaha selama musim 2020. Dan seperti kata Brivio ““This situation plays against them, by putting a shadow on their championship, not on ours. We played the game, and in my opinion there is a shadow on their championship. This is not my fault, it is a situation they have created by themselves”

    • I’ll be damned. Berarti saya login pk akun gmail.

      Terus kl akunnya banyak kenapa, opinin saya langsung invalid gitu??

  4. Tidak buka segel tapi kena hukuman juga, ganti klep sebelum disegel. Ini perlu di perdalam dengan cerdas. Tapi ya itu,mreka yang taw. Penonton santuy saja

      • Nah iya sempet jg baca,vendor beda. Ya kyknya pasti ada beda dikitlah. Yg ngecek hrsnya ya yg menghomoglasi dan knp baru sekarang saat mau akhir musim. Hemmm

  5. Dari beberapa sumber:
    Rata2 team2 motoGP belum membangun (bisa sebagaian atau belum sama sekali) mesin2 untuk balapan pada saat pengajuan mesin “blueprint”, sehingga belum ada penyegelan mesin yang akan dipakai balapan pada tahap ini.

    1. Yamaha mengajukan mesin “blueprint” sebagai patokan sebelum membangun mesin untuk balapan.

    2. Yamaha membangun sejumlah mesin untuk balapan yang (klep nya) tidak sesuai dengan mesin “blue print” yang diajukan (infonya desain klep sama, tapi beda manufaktur dan atau material) dan mesin2 ini disegel (pihak yang ngecek kurang jeli, bisa lolos, atau belum dilakukan pengecekan, karena pengecekan dilakukan di akhir seri).

    3. Ternyata mesin yang “illegal” tersebut tidak awet (walopun mungkin performa lebih baik).

    4. Kemudian Yamaha membangun kekurangan mesin2 selanjutnya yang sesuai dengan “blue print” yang diajukan dan mesin2 ini disegel.

    5. Timbul kecurigaan karena mesin2 yang dibangun tahap pertama tidak pernah dipakai lagi, sedangkan mesin2 yang dibangun tahap kedua dipakai dengan mileage berlebih.

    6. Setelah investigasi, ternyata mesin2 tahap pertama (klep nya) tidak sesuai dengan mesin “blueprint” yang diajukan.

  6. Masih belum clear wak sebenarnya kronologi untuk memahami situasi, sy baca2 beritanya juga seperti kasus pertama, cmn jika dikaitkan dengan perbedaan vendor maka ada valve berbeda di tiap mesin yamaha dan yg dijerez itu berbeda dgn blueprint yg dikirim ke dorna. Berarti diartikan mesin 1-2 di jerez menggunakan vendor (1), sedang mesin 3-5 sesuai blueprint menggunakan vendor (2). Masalahnya kasus di mesin 1 dan 2 itu berbeda..
    Jerez 1 : F1/4 juara, vinales 2, Morbi 5, Tapi mesin rossi rusak.
    Dan Jjerez 2 F1/4 juara MV runner-up tapi mesin Morbi rusak.
    Aku belum nangkapnya disini jika mesin 1&2 sama vendor, butuh penjelasan detail soal vendor 1 dan 2 itu mensuplai mesin siapa dan nomor mesin apa saja. Hehehe

    • Nah justru itu yg makin rancu, mesin disegel setelah jerez 1? Yg ada mesin disegel sebelum seri pembuka, harusx sebelum sesi F1 Qatar tp ga jadi dan cmn honda yg serahkan mesin, nah ini malah setelah seri jerez 1 segel mesin. Makin ga jelas infonya…

      Kalau ga buka segel artinya ganti valvenya sebelum segel mesin, dan yg dipermasalahkan fim itu mesin jerez1 dan 2, nah ini justru yamaha double podium di 2 seri itu. Dan mereka mau ganti valve untuk mesin yg menghasilkan double podium?

      Artinya saat usulan Yamaha mau ganti valve itu di mesin selain yg rusak, termasuk mesin 3,4 dan 5 karna ditakutkan bermasalah, tp justru valve mesin 3,4,5 ini yg ga bermasalah versi FIM.

      Perkiraan sy Yamaha justru mau ganti Valve seperti yg digunakan Fabio dan vinales yg menghasilkan double podium dgn part yg durabiliti lebih baik.

    • Atau saat mengusulkan mau mengganti valve itu niatnya emang mau menutupi kesalahan di mesin 1 dan 2 batch awal, bukan semata alasan safety.

  7. Teams don’t seal 5 engines at the start of the season. There often aren’t even 5 physical engines. They seal 2, then seal new ones when they are needed, up to a maximum of 5.

    emmet

  8. Ouch… gitu.

    Itu direktur teknis dibayar berapa ama Yamamah untuk mempersilakan rembukan ama dia duluan?
    Harusnya kan Yamamah pertama nemuin MSMA dulu.

    Udah gitu ga ada kajian mendalam mengenai klep yg diganti. Betul!
    MSMA lagi-lagi gak terima karena ‘dilangkahin’ ??

    Padahal pabrikan non-konsesi harus menjunjung tinggi rules nya.
    Salahnya lagi tim panitia ‘iya iya aja’.

    Yams dan tim panitia salah ini berarti.

    Uniknya…. Konstipasinya kok justru antara tim panitia dan Yamamah sih (?) ?

    Pantes lah layak diprotes itu Daniel.

    • Iya nih saya juga masih blom nangkep 100%
      Kalo dari yang saya tangkep gini

      -Yamaha ajuin blueprint klep vendor 1

      -Menjelang seri jerez1 (mesin#1 blom segel fisik) yamaha ganti klep spek vendor 2 di mesin #1 terus segel fisik (segel mesin berdasarkan batch(seri berjalan) atau berdasarkan kebutuhan (teknikal problem))

      -mesin#1 dari 3 rider yamaha rusak, kecuali punya fq, akhirnya mesin#1 fq di karantina,

      -menjelang valencia 1 yamaha ajuin untuk pake mesin#1 dikarenakan mileage sisa mesin fq mendekati limit

      -dari sini mesin#1 diperiksa dan ketahuan beda dengan blueprint

      Kaya gitu bukan sih?

  9. “Manuel Pecino memberikan reportasenya kepada TMCBlog berdasarkan kisah dari paddock bahwa dengan kesamaan dimensi part ini maka Danny Aldridge (saat melakukan random check/scruiteneering) entah di Brno/Austria atau event lain tidak melihat hal ini sebagai sesuatu yang ilegal.”
    jadi sebenarnya pihak Danny Aldridge udah tau kalo part klep udah diganti tapi krn ga ada perbedaan dgn yg lama maka di anggap legal gitu wak ?? atau emg si Danny Aldridge ini kecele dan benar2 ga tau dan baru tau masalah ini ketika pihak Yamaha request kpd Aldridge utk memakai mesin Jerez 2 ??

    • Hehe legal ya part yg punya efek aerodinamika namun bisa bergerak-gerak. Infonya seharusnya relatif ‘statis’ thd bodi motor (?)

  10. Nah gitu dong. Saya suka keributan.

    Jadi gimana ini bang lagipula emang yakin ganti klep itu buat alasan safety?
    Padahal bagian klep tau sendiri sangat berkaitan ama performa.

    ???

  11. Reasonable wak, udh mulai clear nih, yakin sih komentator2 diluar sana khususnya di indo akan refer ke blognya tmc, secara yg pertama dan sedetail ini..
    Yamaha jelas bersalah, penalty udh confirmed based on MSMA & anggotanya, Yamaha juga mengakui..
    Quote nya:
    “Mudah mudahan bisa memperjelas keadaan sehingga kita tidak terlalu berlebihan dalam melihat dan menilai permasalahan ini .. ”

    Ayo para FB pada baikan lagi.. atau masih belum bisa move on ? ??

  12. kemungkinan emg sblm seri Jerez, pembuktian tinggal d uji material, kl dr dimensi fisik sdh dsebutkan artikel bhwa sama dmensinya…
    melihat dr prforma ymha yg awut2an stlh jerez bs jd spek klep nya sama, hnya d Jerez blm dsunat rpm nya krn solusi pngurangan rpm hadir stlh itu..
    ini ckup snsitif, mgkin ymha bs inisiatif uji klep untuk myakinkan.. atau kompetitor scra rsmi mngajukan prmntaan tsb..
    jika tdk ada prmntaan, brarti ap pun yg trjadi d akhir musim adalah ‘fair n square’…
    bbrapa kasus sdh trjadi di celah2 regulasi, yg paling dekat mgkin aero swing arm dmn d area tsb shrusnya tdk blh ada Aero device, kemudian kasus bbm yg ddinginkan terlebih dulu yg mmbuat kpadatan bbm brtmbah yg brpngaruh pada volume dn tntu power mesin.. dll dll mgkin inilah sbabnya bnyk yg tidak puas pada direktur teknis…

    • kayanya ngga sama semua deh. mungkin yang 2 mesin awal itu yang kebetulan diganti materialnya -> ini yang Y kekeuh bat mau ganti kemarin ini.

      sementara 3 mesin terakhir ya sama dengan homo di awal.
      3 mesin terakhir ini mah uda pake material sesuai homo. makanya yang dipotong cuma sedikit poin nya coba kalo semua uda bablas itu 0 poin tim dan konstruktor

      • ya, mmang gk sm krn dr dua vendor, mkanya sy blng butuh uji atau pngajuan uji dr tim lain..
        yg sy mksd sama itu dlm hal spek/kemampuan teknis klep…
        kl mesin 1-2 yg mnurut situ ‘diganti materialnya’ kok malah trobel? knp gk pk klep msin 3-4-5 yg ‘sesuai homologasi’ sj, yg g trobel smpe skrg.. tp mesin 3-4-5 performanya malah gk stabil sprti d Jerez yg bs sapu bersih.. jd sbnrnya klep mn yg lbh bagus?? dn msh bnyk prtnyaan lain..
        kl g salah di Jerez maverik jg udh buka mesin k 3 krn ad msin yg trobel saat fp..

        • justru yang beda spek dengan homo awal yang emang kencengan tapi masalah. makanya kan mereka solusi awal untuk 2 ini mau turunin rpm tapi kayanya keburu di investigasi sama FIM jadi ga dipake lagi. jadi kita bisa liat kan di artikel sebelumnya mesin 1,2 fabio ga disentuh lagi

          klep yang bagus belum ketemu wkwkwkwk
          maklum lah pabrikan nya kurang kipas2 dolar

      • Kalo yang 2 diawal yang diganti knp mesin rossi,vinales,n morbi pad ngebul yak,apa mungkin yang di ganti cuma punya taro 20 doang..??

    • gagal paham ya? rata2 mesin itu digunakan 950 mil, mangkanya dijatah 7 agar bisa dirotasi supaya kondisi nya tdk overlimit
      bisa aja dipakai lebih dari limit, tapi apa bakal perform? salah2 dnf gegara techical failure

      semoga gak jd mega scandal dah, point deduction udh paling rasional

  13. sebenarnya bukan Hanya itu, pertanyaan besar adalah Sekelas yamaha yang ikut MotoGP dari tahun pertama awal era 4 tak dan tahu semua evolusi regulasi masih salah dalam mengintrepertasikan regulasi itu adalaah sebuah big Q

  14. Danny Aldridge ya gitu
    Sempat dipake banyolan sama HRC gitu loh,
    Pas nyoba mendaftarkan swinglet dgn alasan menambah grip ban belakang ditolak
    Tapi giliran mendaftar swinglet dgn alasan pendingin suhu ban eh di terima,padahal swingletnya sama dan gak ada perubahan apapun

    • Orang yang pola kerjanya berdasarkan apa yg tertulis secara harfiah gitu gak cocok pegang bagian teknis.

      Bakal manggut-manggut aja kalo ‘diboongin’ ama enjineer yg cerdik.

      Keputusan konyol ala prank HRC tadi alasan nyatanya.

      • Justru kalau diartikan berdasarkan apa yang tertulis, harusnya hukumannya g seperti yang sekarang. Cuman, kapan sih enforcer FIM pernah konsisten dengan regulasi. Mau yang bermasalah Rossi, Marquez, Honda, Yamaha, dll………….

        Kl engineer cerdik, cerita tentang Smokey Yunick mungkin bisa dijadikan acuan…..

  15. Apapun alasannya ini tetep tindakan yg sungguh uhhh sangatttttt memalukan sekali dare sebuah pabrikan untuk tdk mematuhi regulasi yg ditetapkan .. ?
    ..??

  16. saya penasaran betul loh sebenarnya yg disebut mesin disegel tu kek apa sih bentukan segelnya…

    apakah beneran ada segelnya, klo ada bentukan segelnya kek apa saya ga pernah liat itu

  17. Racing everything can be happen oeg
    Kalau para Ace yamaha bisa konsisten pasti masih bisa ngejar
    Tapi balik lagi,
    Liat besok

    • Sepaham dengan qondhor. Pas kemaren 3 race sisa ini lagi hot2nya. Klo poin rider dikurangi.sdh otomatis juaranya Mir. Mengurangi greget untuk nonton kan.
      Dan kata2 brivio sudah seperti ancaman halus, klo yamaha menang, akan ada bayang2 kelabu di gelar yg diraihnya.

  18. Maaf sebelumnya tapi kapasitas saya masih belum bisa paham apa maksudnya dari ini
    Mungkin ada penjelasan yg lebih mudah dimengerti kah? Terimakasih

  19. @qwandar
    …”para pabrikan sudah pada setuju kite ngapain debat ? “…
    Muke lu gile..coba itu terjadi sama pabrikan kompetitor sesembahan ente, ente pasti habis habisan buli…
    Mau minta maaf juga image curang udah nempel apalagi kemaren taro sempet juara pake motor hasil curang.

  20. Kirain mesin yang mau dipake balap dalam semusim sudah disegel semua dalam waktu bersamaan. Datangnya ternyata dalam wujud batch (pengesahan berseri). Pas ganti parts di batch berikutnya cuma ngomong ke direktur teknis, padahal harus dipelototin rame2. Wajar dong anggota MSMA pada marah.

    • @aim-1n percuma aja dijelasin panjang lebar bro bakal ngak terima dia,dah tabiatnya dari dlu kek gitu mulai dari nick mentega sampe yg baru skrng endak mau ngalah pengennya dianggap bener teross

    • Masalahnya waktu itu yg udah siap blueprint dan mesinnya untuk diperiksa waktu itu cuma HRC, karena mereka sudah siap” personel dan part untuk race pembuka.

      Sementara pabrikan lain belum siap, hingga akhirnya Aldridge menerapkan kebijakan remote scrutinering, dimana Pabrikan cukup mengirimkan blueprint dan sampel mesin yang akan disegel

  21. Inilah definisi yg sesuai dengan diksi ‘sultan’ sebenarnya.

    Bagaimana tidak,…

    Masih ingat prosesi homologasi tahun ini. Ada dua keadaan yg bisa di cerna.
    1. Secara pabrikan, yang namanya tim sultan tidak hanya blue print yg disiapkan ternyata sebelum seri Qatar malah sudah menyerahkan engine fisik yg diharuskan homologasi.
    Coba bandingkan dgn pabrikan lainya (*),….
    Mereka masih mengalami proses kebingungan “mau serahkan fisik apa tidak nih” (kira 2 di pikiran para PIC).
    Dengan waktu kelonggaran yg diberikan sampai seri jeres ternyata utak-atik Valve yg cocok juga gak sukses. Akhirnya yg diserahkan cuma blue print-nya.
    2. Secara para komentator medsos, yg tidak tahu keadaan pasti di sisi teknisnya langsung judge inilah, itulah…
    Ta…… Ta….. Ketahuan sekarang nih.
    🙂

  22. Yang harusnya mundur si Danny Aldridge tuh, kenapa bisa lolos tuh mesin sebelum di homologasi dan kenapa juga baru sekarang di bongkar pas Yamaha minta persetujuan memakai mesin Jerez 1 untuk di pakai lagi penjelasannya juga kurang memuaskan..jadi inget kasus sendok Ducati

  23. Tetep gak puas karna masih dugaan semua, harusnya ada press release yang lebih terbuka,dan memberikan hak bicara kepada semua pihak y terlibat langsung maupun gak langsung, kalo g bakal ada debat panjang yang bahkan merusak euforia race musim 2020 yang udah sangat seru dan atraktif

  24. jdi pas awal musim yg katanya mesin disegel itu cma bberapa, (mngkin cma 1ato2) pas di jerez ada kejadian klep gosong, nah di mesin yg baru dirakit sma yahaha udh diganti klep dri vendor lain yg lbh tahan.. disitu yg panitia marah kenapa ga bilang dlu, harusnya bilang klo mau ganti walo spek sama, tp beda vendor harus bilang jg..

    dan mungkin yaa.. di aturan ga dijelasin vendor boleh beda asalkan spek dimensi sama.. makanya yahaha mencari celah ini dan diantara jeda waktu perakitan mesin mengganti klep tdi sedang pensegelan tdk trjadi saat proses perakitan..

    gtu sh pemahaman saya..

    • tp yg jelas sdh ada indikasi yahaha berniat mencurangi regulasi, dgn melihat kejadian jerez lalu mengganti spek klep nya..

      harusnya bgaimanapun yahaha bersikap sportif dgn memberitahu klo mau ganti klep bukan diem2 gtu, as udh ketauan mengakui + minta maap.. ckckckckck.. cu***g jg ya… hmm..

    • Article 2.4.3.1.4(c):
      ” The supplier of an approved engine and/or the team using the approved engine must comply with the requirements as determined by Race Direction to satisfy the MotoGP Technical Director that an engine used at an Event is indeed identical to
      the corresponding sample engine sealed and identified by the Technical Director (Art. 2.4.3.5.1.e).i, below).”

      • Karena mesin yang diperiksa dan dianggap melanggar ketentuan hanya mesin yang digunakan di Jerez 1 dan 2. Mesin lainnya blm diapa-apain. Dan ada kemungkinan mesin 3, 4, dan 5 tetap menggunakan part sesuai yg ada di blueprint yang dihomologasikan karena mesin 1 dan 2 void akibat kondisi ekstrem Jerez saat itu. Karena sesuai articles 2.4.3.1.4 huruf f), pabrikan boleh memilih opsi homologasi mesinnya. Bisa langsung seluruh mesin disegel sebelum seri pertama dimulai, bisa juga dengan mengirimkan sampel mesin untuk dihomologasi (sebagai tukang ojek, saya paling demen sama regulasi kaya gini).

        Sesuai regulasi, untuk mesin yang dianggap tidak sesuai dengan mesin yang dihomologasikan, maka mesin dicoret dari alokasi mesin. Dan dengan regulasi seperti ini, bisa dimengerti kalau Yamaha ngotot mau ganti valve di dalam mesin yang sudah disegel, agar mesin yang digunakan di Jerez bisa digunakan kembali sebagai bagian dari alokasi mesin di musim 2020. Kondisi ini juga yang kemungkinan menjadi sumber kecurigaan dari anggota MSMA dan official FIM. Itu sebabnya kenapa kemarin saya beropini, “cheating goes wrong………..”

    • Mengganti part dg yg lebih awet itu termasuk meningkatkan performa.
      Jika part 1 digeber 10.000 rpm (misal) jebol, kemudian diganti dg part 2 yg tahan digeber 10.000rpm, maka itu termasuk peningkatan performa.
      Ya karena part 1 memang sbenernya didesain untuk 9.500 rpm.

  25. ya mungkin butuh beberapa tahun nanti pembalap Y harus tutup kuping dengan kemenangan mereka di musim2 depan, pasti ada bayang2 disana!
    masa sih satupun pembalap Y ga ada yang tau?!

  26. Contoh sederhana aja,Inget jialing ,beijing dkk, mesin secara dimensi bisa plek sama c100, tapi beda material, hasilnya?

  27. Si danny ini bingungan, sudah pernah kejadian kan sama sendok dimensi persis didaftarin sebagai aeokit gak lolos, lalu didaftarin sebagai pendingin ban auto lolos padahal dngn dimensi sama, sorry to say, sepertinya gak capable diposisinya

  28. dan knpa sujuki kyaknya males buat banding, mnrt sya sujuki itu pengen pembuktian sekaligus mengetes performa motor mreka setangguh apa bila diadu dgn yg lain. ngukur kemampuan lah mudahnya..
    nah musuh yg bsa dijadikan lawan sparing yg paling menonjol saat ini ya yahaha.. apa jadinya klo yahaha yg lawan sparing kena masalah bahkan smpe pembalap race dgn niat 1/2 hati gegara poin dipotong..

    “hadapi aku dgn smua kemampuan mu..” mngkin gtu kata2 sujuki
    yg artinya nih sujuki masih pnya celah buat naikin performa mesin diatas lawannya..

  29. Kalo gak dijembreng, bakal banyak yang mengira2, misal, dalam sebuah desain produk kelas prototipe pastilah mereka semua menggunakan material terbaik, hanya saja untuk mencapai titik performa maksimum diberbagai belahan dunia yang memiliki suhu beda,mana material y terbaik itu adalah beda2 juga tergantung kondisi misal cuaca, misal klep spek A lebih ringan auto mengurangi loss power,rpm pun cepat meningkat,power makin tinggi,sayangnya punya kelemahan didurabilitas jika ada suhu ekstrim, sebaliknya klep B lebih berat,power jadi lebih kecil,namun durable,meski secara dimensi sama plek. Nah padahal mesin harus dimologasi 1 jenis, sementara penyegelan kok ada batch 1 dan 2 segala, auto ini jalan menuju kecurangan,dengan memakai 2 spek material klep y beda,kalo kata bang Napi ingat kejahatan bukan hanya krn niat tapi juga krn ada kesempatan, jd menurut saya direktur teknis juga salah,krn membuat prosedur yang memiliki celah untuk curang, dan ini bisa dimanfaatkan oleh siapa saja, kebetulan ini yamaha,sementara honda jauh2 hari sudah mengholomigasikan mesinnya semua.

  30. Dikunyah kunyah…agak alot ini.

    Ini sederhananya, sanksi tsb diberikan atas tindakan yg dianggap pelanggaran berupa produksi katup baru saja ya? (krn dianggap R&D mesin selama kompetisi berjalan).

    1. Hasil Jerez = mesin TKO
    2. Mesin opname, ketahuan katup cacat material
    3. Yamaha ajukan ganti
    4. MSMA mnt bukti penggantian murni utk safety bkn performa
    5. Yamaha batal ganti krn indikasi takut rahasia teknis terungkap
    6. Terindikasi rpm dilimit utk durabilitas
    7. Pengumuman dijatuhi sanksi
    8. Statement Yamaha = kok ada vendor ke 2 utk produksi katup?
    9. Berarti ada katup revisi
    10. Apakah katup revisi sdh terpasang atau masih sekedar siap pasang?
    11. Kpn sih pemasangan segel? Seluruh alokasi mesin sblm kompetisi mulai atau bertahap pd saat² tertentu dlm kompetisi berjalan?

    • Article 2.4.3.1.4:
      f) For engine specification verification, manufacturers may choose between two options:
      I. give one sample engine per specification, to be sealed as per Art. 2.4.3.3.2. prior to the close of Technical Control of the first event of the season. All the parts in this engine that are multiple examples of the same part, eg. piston, conrod, valve, etc. can be fitted in this sample engine using just one piece, eg. one piston, one conrod, etc. All the parts in this engine can be used parts, or

      II. seal all engines available for a rider for the season before the first day of the first event. All such engines should be prepared ready for the seals required under Art. 2.4.3.3.2 to be fitted, and will be sealed by the Technical Director or
      his staff before the first practice session of the first Event of the season. All engines for the rider must be the same specification, and by choosing this option it is not necessary give a sample engine prior to the close of Technical Control of the first event. However, the first engine from each rider which is declared end-of-life and withdrawn from allocation by the team will be kept sealed and held as the sample engine to be used in any engine inspections. if a sample engine is presented for sealing in Option I. above, then any different specification engines may be represented by parts only. Only the parts that are different from the initial sample engine are required to be presented, in a container suitable for security sealing.

      Akibat Covid-19, FIM akhirnya harus mengeluarkan kebijakan “remote scrutinering”. Jadi pabrikan g perlu setorin seluruh mesinnya buat disegel, cukup serahin blueprint dan contoh mesin. Jadi untuk race awal, pabrikan bisa aja bikin 2 mesin dulu untuk kemudian disegel, dan selanjutnya saat butuh mesin selanjutnya, bikini mesin lagi untuk disegel, begitu terus sampe mesin kelima

    • semua part akan di cek atau dianalisa jika memang sudah selesai full Mileagenya 950 mil . . . Mosok Mo dipaksain kalo udah 950mil ?
      Ok Paham ya ?

    • Itu mesin 3, 4, dan 5 Yamaha mileagenya udah di atas 950 mile. Such a feat from Yamaha’s technicians, ngirit-ngirit mesin, sampe yg udah kebakar pun dirapiin lagi…………….

  31. maaf nih wak haji sumbang pndapat….sy rasa dri prtama udah tahu yamaha ganti part tsb…yg ngaco yamaha minta mesin yg sdah d buang alokasi ny minta d pakai atw apalah…otomatis teknisi dr tim lain curiga dong??…yg iya yamaha blum bisa bikin skenario yg cantik hher….d sini katuan yg paling lemah trnyata daya tawar dr big 3″ itu y yamaha hhmm….dr musim brjalan dah ktahuan mreka mainin skenario ny…masa klep masala msh bisa ok performa ny ga masuk akal laah

  32. Jadi kepikiran, niat awal ganti valve itu maksudnya mau mengelabui FIM dan MSMA atas kesalahan batch awal.

    Jadi kerusakan mesin adalah sabotase sendiri agar punya alasan keselamatan buat ganti valve. Rossi morbi kan ga dianggap sejak awal. Hahahha ??

  33. Jelas semua pabrikan mau jurdun..eits tapi kalau curang buat apa? Ngak diaprove,malah hanya jadi bahan bully

    #komen boleh bl00n jangan

  34. Intinya yamaha tahun ini udah gagal menunjukkan kesportifitasnya di dunia balap motorsport sebagai pabrrikan yg udah kenyang pengalaman riset motor prototipe.. dan pelajaran beharga buat pabrikan lainnya agar tidak terjadi kesalahan yg sama…

  35. Di artikel terdahulu dharmo malah bilang ini settingan lohh,
    Dan kita kita disuruh nyatet klo yamama g bakalan jurdun,
    pdhal dulu pasca jerez1 kita disuruh nyatet klo 4 sembalap yamama bakalan jurdun bareng.

  36. kalo gitu klep semua motor di motogp diuji juga biar tau jenis material dan kekonsistensiannya

    Setiap pabrikan anggota MSMA pasti memiliki ramuan metalurgi berbeda demi mencapai durabilty dan performance tinggi dari sebuah mesin…

    Sebelum engine disegel data – data ini diberikan ke dept. teknis MotoGp agar dihomologasikan, dan engine produksi batch 1 dan batch 2 harus mengikuti data – data yang sudah dihomologasikan..

    Asumsi saya R&D Yamaha sudah memahami bahwa ada masalah di Valve yang sudah dihomologasikan dan mereka memasang Valve yang tidak dihomologasikan di engine yang digunakan di Jerez 1 dan 2 yang menguasai podium… Dan engine yang meledak di Jerez itu Valve yang dihomologasikan

  37. Semua pabrikan pengen pembalapnya jurdun,
    Tapi mungkin cuma junjunganmu yg pengen pembalapnya jurdun dg kecurangan.
    Ngunu kok yo sik dibelani. ??

  38. Dan dalam sejarah akan tertulis bahwa pada tahun 2020, di tahun pandemi Covid-19, Marc Marquez tidak ikut 13 seri, team Yamaha MotoGp melakukan tindakan ilegal, secara sadar dan mengakuinya, dihukum atas dasar tindakan ilegalnya dengan keputusan bersama MSMA dan di jatuhkan oleh FIM Steward

  39. masukin part barunya pakai jin jadi gak ketahuan segelnya tebuka …

    konyol sebesar dorna mau kalah dengan reputasi GOAT ..

    F1 lebih ketat untuk rules menjaga fairness bukan menjaga pihak tertentu ..

    jadi tuduhan ant west apa masih berlaku ?

  40. Bawa bawa ekor bro?…heloow…hare gene.
    …ini kolom enak buat diskusi bukan buat komen gak jelas bawa bawa kebon binatang kayak di warung sebelah.

    Gak salah kalo empunya warung main jaring pukat buat saring komen gak mutu.

  41. Ya jelas saja di tolak, pabrikan itu selalu lemah di engine. Jadi kalo ada improve Ndak akan semaksimal yg lain.
    Sedankan pengembangan non engine (sasis & part sasis, dll) masih bebas di kembangkan selama musim berjalan (Kecuali akhirnya fairing yg ada batasanya pengembangan). Mangkanya di tolak mentang2….

Leave a Reply to kaspo Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here