TMCBLOG.com – Mat Oxley Baru saja Menuliskan Runut kejadian dari awal Musim sampai bagaimana akhirnnya Yamaha diputuskan Untuk menerima sanksi Pengurangan Point Manufaktur dan Point team akibat Penggunaan / Penggantian part Klep Tanpa Megikuti Protokol Yang benar Yakni mengkomunikasikannya dengan MSMA . . Bukan Mencoba Untuk ‘Menggoreng’ kembali, kami mencoba menyederhanakannya menjadi Point Point sesuai Time line sehingga mudah untuk dipahami secara menyeluruh, dan lebih mengetahui di mana duduk permasalahannya . .

  1. Kisah Permasalahan Klep Yamaha M1 dimulai semenjak Rehat musim dingin ( akhir 2019-awal 2020) lalu ketika perusahaan yang membuat Klep Buat Yamaha M1 berhenti Produksi.
  2. Yamaha factory Racing menemukan Vendor pemasok baru untuk valve ( Klep/ Katup) nya tetapi memulai musim dengan menggunakan katup Produksi dua perusahaan suplayer yang berbeda.
  3. Katup/ Klep nya memiliki spesifikasi yang sama, tetapi berasal dari dua suplayer berbeda. Hal ini bertentangan dengan peraturan mesin MotoGP yang mengharuskan mesin setiap pengendara sama persis dengan mesin sampel yang dikirim ke kontrol teknis MotoGP sebelum balapan pertama. Inilah yang mungkin dimaksud Yamaha sebagai ” pemahaman yang salah tentang regulasi “
  4. Pengiriman mesin Untuk di segel Homologasi itu Per-Batch tidak sekaligus 5 mesin. Dan Mesin yang dikirim Yamaha Ke Track untuk di segel adalah Dua mesin Per pembalap ( Total 8 Mesin ) dengan Klep vendor baru.
  5. Nah mesin mesin dari batch pertama ini ‘rusak’ ( mengalami masalah Teknis ) karena Overheat pada pembukaan musim GP Jerez Spanyol yang sangat panas, YamahaĀ  membuat batch mesin berikutnya dengan Klep/ Valve dari pemasok valve lama (yang pabriknya sudah tutup)
  6. Secara Umum Valve Buatan Vendor baru dengan valve Buatan vendor Lama itu Dimensinya sama persis sis sis dan Dari Info ini jelas Yamaha Tidak pernah Merusak Segel Homologasi. Ini jelas harus diluruskan jangan sampai ada kesalahan Info mengenai Segel Homologasi lagi.
  7. Nah Karena 2 mesin pertama menggunakan valve Buatan Perusahaan B dan Mesin mesin Selanjutnya Menggunakan Mesin Perusahaan A ini lah Sinyal pertama yamaha Mulai Melanggar peraturan.
  8. Sinyal kedua Harus diurut ke belakang, Yakni Bahwa mereka mengganti Spek valve yang mereka anggap sama tersebut ( karena pemahaman yang salah terhadap regulasi ) Tanpa Protokol yang benar yakni menggunakan Pintu pertama MSMA untuk berdiskusi mengenai rencana penggantian iniĀ  . . .
  9. Sepertinya Yamaha Langsung ke Divisi teknisnya Dorna Nih . . . Dan ini lah yang sebenarnya Butuh di klarifikasi Oleh Dorna, Apakah mereka Juga hitungannya ‘ merestui ‘ penggunaan Klep baru di Mesin Batch pertama. .? Karena Logikanya Koq yaa Orang jepang yang biasannya Taat peraturan Berani Mengambil keputusan sebegitu Berani ?
  10. Mesin Yamaha makin sedikit km-nya yang Layak Pakai seperti misalnya Vinales dan Juga Fabio Quartararo yang hitungan mileage Mesinnya sudah berada di limit. Yamaha Mencoba berdiskusi ke untuk mengganti Klep Mesin mesin jerez seperti yang dipakai Quartararo agar bisa diberdayakan . . ( ini artinya harus bongkar mesin ) ini jelas butuh persetujuan MSMA
  11. Namun dari permintaan ini lah akhirnnya Malah ketahuan secara Publik dua Isue mengenai penggunaan klep tidak sesuai spesifikasi dan yang kedua soal Protokol pengagntian klep yang salah di mesin mesin Batch pertama.
  12. Ketahuan sempat melakukan sedikit keanehan, Namun Yamaha diinfokan masih Mencoba menghadirkan analisis independen untuk kedua merek Valve, dengan harapan bisa membuktikan kepada Tim Kontrol teknis MotoGP bahwa kedua jenis Valve ini persis sama.
  13. Dan ini lah yang menyebabkan masalah ini koq baru ketok palu Akhir pekan lalu ( awal Nopember 2020) , yap karena hasil analisisnya baru ketahuan akhir pekan lalu ( sebelum GP Valencia 1 ) . HASILNYA : Walaupun secara dimensi sama, namun Ada perbedaan dalam sifat komposisi titanium-aluminium dan Hardness dari kedua jenis Klep. KLEP yang digunakan di Jerez-1 secara signifikan lebih lembut daripada KLEP yang di-homologasi ( Klep dari Pabrik pertama) , ada perbedaan sebesar 50 persen.
  14. Hasil Analisis Material dari kedua Klep ini lah yang sepertinya memaksa Lin Jarvis untuk mengakui bahwa ada “beberapa nuansa dalam materi”.
  15. Setelah itu Sepertinya ada pertemuan antara FIM MotoGP Stewards, Yamaha dan anggota MSMA lainnya membicarakan Masalah ini dan mendiskusikan Hukuman apa yang akan dijatuhkan ke Yamaha. Sampai akhirnnya hadirlah Keputusan hukuman tersebut.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

190 COMMENTS

    • Maap nanya dong wak..
      -Trus yang waktu itu lin jarvis sempet minta ke MSMA buat ganti klep tapi dibatalin sndiri, masuknya ke timeline nomer berapa ya wan ?

      -Apa point ini juga mempengaruhi point timeline selanjutnya ?

      -Nah misal point ini ga termasuk salah satu yg dijabarin wak haji, kenapa kemarin lin sempet panik dan minta ganti klep ya, padahal katanya udh ‘pasti ada’ 2 vendor yg berbeda ?

      -Apa pembatalannya karena ‘baru tahu’ bahwa mesin batch ke 2 ini punya klep yg sesuai harapan ? Walaupun sempet panik

      Beneran tanya ini ya wak.. trimakasih

        • Nah itu @mblek.. kendala part dari produsen A disini dalam artian udh jadi mesin yg utuh dan banyak (termasuk cadangan untuk semua ridernya) dan tinggal switch, atau gimana ?

          Toh ada 2 kemungkinan, ditetapkannya pergantian dg part A karena belum jadi mesin utuh, atau mesin A dan B udh jadi semua jadi tinggal kirim mesin A ke batch ke2 ?

          Ah tau dah, intinya mainnya Yamaha kurang cantik jadi ketahuan

  1. Material yang berbeda dari team independent…

    Seandainya Valve dari pabrikan baru lebih kuat, Valve gate ini tidak akan terbongkar?

    Atau pabrikan Valve baru memang membuat Valve dari material berbeda karena permintaan Yamaha atau pabrikan Valve ke dua berbeda dalam mengartikan blue print Valve dari pabrikan pertama

      • Material yang sama saja bila inconsintent hardening hasilnya berbeda…

        Nah Valve ini komponen vital dari engine, perencanaan dalam pembuatan Valve ini pastilah sungguh detail..
        Dan kesalahan dalam hal kecil apalagi “beberapa nuansa materi” dan baru dipastikan oleh team metalurgi independent…

        Dan apakah Yamaha tidak memahami ini hingga di FP Jerez mengoptimalkan rpm engine atau memahami dan memaksakan rpm engine diatas limit kemampuan Valve dari R&D

        Dibutuhkan keterbukaan agar asumsi seperti opini saya ini tidak terus berkembang

    • Bener inih…disini kan pinter banget masalah kurang mengurangi…pewarna makanan ganti sepuan….biasa kayu asli..ganti ampas kayu dipress..biasa pake metal..ganti plycarbonat…kwkw

  2. Hasil Analisis Material dari kedua Klep ini lah yang sepertinya memaksa Lin Jarvis untuk mengakui bahwa ada ā€œbeberapa nuansa dalam materiā€.

    “Beberapa nuansa dalam materi” nah ini sebuah Point yang sedikit ambigu…

    Dua pabrikan Valve mendapatkan order dari Yamaha dengam blue print yang sama (blue print kan termasuk metalurgi) hasil Valve berbeda….

    Dan Valve dari pabrikan lama lebih kuat ….

    Tidak ada membuka segel homologasi tetapi memasangkan Valve dari dua vendor berbeda sebelum engine di segel…

    Dan aturan tidak boleh menggunakan dua vendor berbeda untuk satu spare parts…
    Karena kemungkinan besar berpindah vendor bisa merubah metalurgi dan proses

    • Pabrikan lama lebih kuat dan pabrikan baru belum ketahuan lebih kuat atau tidak..

      FP di Jerez 1 membuktikan bahwa pabrikan baru tidak kuat…

      Kemudian mempertahankan Valve dari pabrikan lama…

      Ada aroma Trial and Error dan ini apakah tidak difahami.

      Yamaha belum yakin dengan pabrikan baru tetapi karena pabrikan lama berhenti memproduksi Valve, jadi pindah ke pabrikan baru dan apakah semua orang mengerti bahwa pabrikan baru ternyata tidak mengikuti blue print seperti pabrikan lama dan Yamaha memahaminya kemudian mencoba terlebih dahulu..

    • Spesifikasi sama persis…

      Dan ketika dibongkar di Iwata sebenarnya sudah mengerti kalau Valve dari pabrikan baru tidak sebaik pabrikan lama, kemudian memotong RPM karena engine 3, 4 dan 5 sudah menggunakan Valve pabrikan baru…

      Dan berencana mengganti Valve di engine 3, 4 dan 5 dengan Valve dari pabrikan lama dengan alasan safety tetapi dicabut karena tidak bisa mengajukan Technical Service Report bahwa engine akan stall, stack up dan fail dengan Valve pabrikan baru di RPM seperti Valve pabrikan lama…

      Trial and Error…dan sudah melanggar kemudian mengakui dan menerima hukuman that’s the point…

      Bagi saya sudah jelas bahwa ada semacam ke tidak profesional an dalam mengelola engine di sebuah hajatan besar…

    • Teruji tapi kenapa menyunat RPM? Dan mengajukan permohonan penggantian Valve demi alasan safety, kemudian di cabut karena tidak bisa mengajukan Technical Service Report yang kuat untuk mendukung permohonan ini…

      Ini seperti skenario untuk Trial and Error kalau hasilnya bagus untung besar kalau hantjur ketahuan dah ada Valve Gate

  3. kok aneh yah pabrik vendor valve yg dipilih sekelas yamaha bisa tutup ?
    apakah karena corona? tp akan ttp aneh mengingat kompetisi masih berjalan setidaknya vendor masih mengawasi produk mereka
    ada2 aja ya

      • Hehe pabrik nya sudah tutup
        Salah dong opini saya hahahaha

        Pabrik Valve tutup coba ku lacak OEM dari Japan untuk Valve yang tutup apa yaaa..
        Atau OEM Eropa

      • @qwandar
        Lebih kredibel
        Wow.. ??????
        Giliran artikel yg sifatnya bikin adem gini aja lu muji-muji wak haji

        Pas artikel sujuki GSX yg diulas ukurannya yg pas, engga di gede-gedein, lu malah ngatain : motor berasa kegedean karena postur yg kecil, ibarat buruk muka cermin dibelah ?

        Bercanda aja lu qwandar

    • Wkwkwkwk ??? blog broken heart bukan one heart itu. Sebetulnya saat buat konten lebih hati” jgn hasil opini sendiri karena broken heart. Pakai bilang bilang buka segel dr opini sendiri. Kelihatan gitu loh kalau sakit hati.

  4. poin ke 4 dan 5 sudah cukup membuktikan yamaha melakukan pelanggaran, dan terbukti kan di poin 13 material valve berbeda. dan masih ada fb bilang ini bukan kesalahan? ?

    • Yang sekarang berkembang itu masalah buka segel sampai” ada yang bilang pakai klep goib karena masih disegel tp kok bisa ganti klep. Ternyata cerita nya begitu seperti diatas. Jadi opini orang” yamaha buka segel secara diam” tanpa diketahui pihak msma dll.

      • Bukan buka segel, kalau opini diluruskan malah semakin kurang baik …

        Karena menggunakan dua mesin yang berbeda sebelum di segel..dan hanya memberitahu direktur teknis bukan ke MSMA bahwa dua engine tersebut memiliki dua vendor Valve berbeda..

        Andai saja vendor Valve baru hasil Valve nya lebih baik dari vendor Valve lama, keuntungan Yamaha sangat banyak, tetapi jalan tidak jujur pasti akan memberi hasil yang tidak baik…

        • Benar tidak buka segel…

          Tetapi dengan sengaja merakit engine dari dua vendor berbeda…

          Kurang memahami peraturan, hanya melaporkan ke direktur teknik, fisik sama, hasil uji metalurgi ” beberapa nuansa materi berbeda” hasil membongkar sendiri di Iwata tidak pernah ada TSR ke MSMA ..

          Wah semakin diperjelas semakin keliatan tidak profesional atau rencana jahatnya

      • Again, some might said “suku cadang goib”, as they sometime said “ban goib”, meant as a sarcasm. If you or some offended by it, then it’s your problem………….

      • [Breaking News] Yamaha langgar Regulasi Motogp, kepergok ganti katup mesin diam-diam ?
        Baca isinya dong, klo otak kamu didengkul dan sering buat kneedown ya gitu kayak kamu itu.
        Judul artikel lek iwan isinya lu anggap fitnah? Dangkal eh tipis bgt otak lu

  5. Wkwkwkwk ??? blog broken heart bukan one heart itu. Sebetulnya saat buat konten lebih hati” jgn hasil opini sendiri karena broken heart. Pakai bilang bilang buka segel dr opini sendiri. Kelihatan gitu loh kalau sakit hati.

  6. Ibarat masak indi*ie, masak Sandoro sama masakan warmindo enakan masakan warmindo, begitulah kira kira produksi Valve yamahan ini, materi sama hasil beda

  7. Artikel dipagi hari yg sejuk
    Namun membawa suwasana agak sumuk alias haredang wkwkwkw

    Tapi ini jadi makin clear sih pemahaman kita, intiya “andai tidak ketahuan” ya tidak akan rame seperti ini

    • Khusus topik pagi ini,
      Aku sepaham dengan key-point pendapat kang @gabon.

      “Andai tidak ketahuan”,…

      Key poin diatas, ingin dimasuki sebagai celah masuk ngoprek regulasi. Jelas disitu ada ‘niat’. Adapun suasana teknis jelas-jelas detail disampaikan sempurna oleh @kang S90.

      Dalam sebuah permainan pasti ada ‘rule of the game’ nya.

      Dan setelah dilakukan pengecekan ulang oleh tim FIM (dir. teknis) atas situasi ‘abnormal’ yg dilakukan yahaha (detail sudah disampaikan artikel diatas) akhirnya ketemulah yang namanya ‘illegal-action’ yg coba berlindung dibalik kendala homologasi saat pandemi ini.

      “Melakukan tindakan tidak sesuai regulasi adalah CURANG”

      Mewakili se-perasaan sama komentator yg lain diatas seperti @Neo sampai sudah tidak bisa mencerna lagi atas tingkah lagu komen2 @qwd**r inih.
      Kok bisa-bisanya ada orang yg memutar-muter,… bolak-balik,… agar terlihat ngexist.

      Btw, kesimpulan artikel diatas adalah berawal dari sebuah kecurangan, dan ketahuan akhirnya kena penalti.
      Thats it…..

  8. Masa sih bikin jeroan mesin harus pake pihak ketiga.. ??ā€ā™‚ļø??ā€ā™‚ļø??ā€ā™‚ļø. Sekelas Yamama loh, yang kata fb nya pabrikan sultan.
    Jangan jngan lampu ngaerox jg bikin ke vendor ahaem, jd ny mirip mirip. ??ā€ā™€ļø??ā€ā™€ļø.
    .
    Kalopun pake pihak ketiga mbokyao di-qc dl, ap udh mefet g ad waktu. Nahlooo, siapa yg dl awal musim nuduh pabrikan lain blm homologasi mesin… Ckckck
    .
    Menepuk air didulang, tepercik muka sendiri.

    • Lah yg disini saja semua motor pakai piston produksi FIM Izumi mau Y,H,S,K pakai itu piston. G semua part motor itu dibuat pabrikan tp pakai jasa vendor lainnya. Yg saya tau piston blm termasuk lainnya. Kalau untuk motogp banyak dr kita yang g tau tp yg saya tau honda g pakai shock bikinan sendiri showa tp pakai ohlins, rem depan jg pakai brembo bkn bikinan sendiri nissin, rantai motor jg itu yg kelihatan mata.

      • Nggih mas otong, ut produksi massal iyes bnyak yg pake pihak ketiga, motogp jg pake pihak ketiga ut beberapa part.
        .
        Maksud sy ut yg internal mesin, apakah itu hal yg lumrah pake vendor pihak ketiga.
        Dan kalaupun pake pihak ketiga apakah g ad qc dr Yamama shg bs failure di jerez.

        • Karna menurut blueprint nya udah sesuai sama produksi lama…
          Nah ketika di tes uji pun walau rpm bisa disesuaikan sama yang sudah2 dan hasilnya kuat.. pasti ga sama sesuai di area balap….

          Dr segi cuaca segi betotan gas…segi gravity kanan kiri…di area balap segala macam problem pasti muncul….

          Nah disini berarti valve baru walau blueprintnya sama…faktanya daya tahannya tidak sama….

          Membuat suatu barang..walau bahan sama konsepnya sama..tp beda otak dan tangan..pasti hasilnya berbeda
          Karena manusia memang pada dasarnya dilahirkan berbeda beda

    • Yang saya tau berarti banyak yang g tau honda pakai shock ohlins bkn showa pya sendiri pakai rem brembo bkn nissin. Jangan bilang itu karena regulasi cb dilihat ktm pakai shockbreker sendiri

    • Airbus bikin A380 juga g bikin semua partsnya sendiri. PT. DI termasuk pabrikan yang disuruh bikin salah satu panel sayap utama

      • Yesss mas aimin, dan airbus melakukan qc lebih mendalam ut produk pihak ketiga, bahkan ad factory audit dr airbus ke PT. Di.

  9. Dibayar berapa ya bro?,dan kalo boleh tahu ngelamar kemana?
    Kalo fee nya cocok bisa jadi pekerjaan sampingan nih, kayaknya jg gak berat berat amat yg penting tetap exist tak gentar membela yg bayar kan

    • Nah M1 3, 4 dan 5 tidak berani menggunakan RPM seperti engine M1 1 dan 2…

      Tetapi yang dibedah adalah engine dengan Valve pabrikan baru… Koq hebat yaaa Valve dari pabrikan lama langsung bisa dipahami bahwa lebih kuat saat RPM di sunat 500…

      Semakin menutupi semakin terbuka..

      Mari gunakan logika sehat

      Mesin yang dibedah adalah Valve vendor baru, kemudian batch selanjutnya menggunakan Valve vendor lama dan mengurangi 500 RPM atas nama safety karena membatalkan pengajuan penggantian Valve di depan sidang MSMA…

      Benar ini adalah “VALVE GATE”

      • Lha Quatarto di sunat 500 RPM kan karena team satelit tidak boleh menyamai team pabrikan..
        Kemudian dikembalikan to 500 RPM..

        Berarti memang engine M1 durability nya kurang

      • Tahun lalu mesin yg dipake fabio disunat karena emang jatahnya dia kurang dari pembalap yamaha yang lain, biar hemat gitu loh. Emangnya kapan ada berita yamaha melarang tim satelit tidak boleh menyamai pabrikan?

        dan tahun ini disunat gara gara di awal udah ada mesin tang rusak, ya wajar dong sisa mesinya ga berani digeber habis habisan lagi.

      • Disunat karena jatah mesin mas, bukan karena durability. Lofikanya mesin 1,2 harus dibuang dari alokasi mesin yg digunakan karena tidak sesuai dgn regulasi (ilegal) jadi yg tersisa hanya mesin 3,4,5. Nah mereka mengajukan permohonan agar mesin 1 dan 2 valve diganti.
        PRnya adalah jika mesin 2021 nanti memakai homologasi vendor lama berarti klep vendor baru tidak bisa masuk meskipun sudah ada penguatan disisi welding atau metalurgi. Mungkin vendor lama bakal buka lagi buat bikin klepnya yamama. Terus yang aneh adalah apakah yamama ga tau klo pabriknya bakal tutup? Kan itu belum corona mewabah?

      • @jono corona diWuhan mulai dari Desember, WHO mewarning mulai pertengahan Januari dan negara2 mulai memberlakukan travel warning mulai akhir Januari.
        Apa klep ymm made in china??? Hmmmpss ??

  10. Tanya wak atau om nug, semisal pabrikan atau tim di motogp mendaftarkan atau menghomologasikan ke tim teknis penyelenggara untuk sebuah part mesin dari dua vendor yg berbeda untuk digunakan dalam satu mesin apakah boleh?

    Kalau kasus yg sekarang ini mungkin istilahnya tim factory yamaha sudah mendaftarkan mesin yg akan di homologasi tapi karena vendor pertama berhenti memproduksi jadi ambil divendor kedua untuk part sisanya, sementara yg dihomologasi cuma yg dari vendor pertama karena mungkin pikirnya dari vendor kedua pun memiliki spesifikasi yg sama persis tanpa harus dihomologasikan atau karena terlambat jadi tidak bisa dihomologasikan.. CMIIW

    • Ini juga masih belum jelas, yang pernah saya baca tertulis di regulasi adalah spesifikasi
      tapi bisa jadi saya kelewatan mungkin ada kata kata beda suplayer disana, saya belum tahu, akan di cek lebih lanjut

      • Siap wak, soal kapan penggantian partnya udah clear, tinggal yg soal dua atau lebih vendor yg membuat sebuah part untuk dihomologasikan oleh konsumennya dalam hal ini tim di motogp boleh atau tidak atau harus fix dari satu vendor, masih jadi tanda tanya

        Opini pembaca, komentator dan penggemar motogp lebih terfokus ke kapan penggantian partnya dan buka segel, tapi percaya sih sekelas pabrikan besar dari team manapun gak akan mungkin mau ambil resiko buka segel, bisa hancur nama baik tim dan pabrikan kalau pakai cara senekat itu ?

      • Articles 2.4.3.1.4. point c) ada klausul yang menyatakan
        —————————————
        “The supplier of an approved engine and/or the team using the approved engine must comply with the requirements as determined by Race Direction to satisfy the MotoGP Technical Director that an engine used at an Event is indeed identical to the corresponding sample engine sealed and identified by the Technical Director (Art. 2.4.3.5.1.e).i, below).
        —————————————-
        IMO, klausulnya jelas, “The supplier of an approved engine is indeed identical to the corresponding sample engine sealed”. Hanya saja, klausul must be identical in bisa jadi diartikan identical dalam spesifikasi teknis dalam hal desain, dimensi, dan volume, atau identical dalam semuanya, termasuk material compoundnya. Dan menurut saya, sekali lagi menurut saya, klausul ini yang Yamaha berusaha outsmart the regulation dengan adanya rubahan material compound dari Supplier B.

        Dan IMO, g ada yang salah dalam hal ini. Hampir semua pabrikan, dan teknisi di ajang balap melakukan hal ini Gordon Muray, Adrian Newey, Ross Brawn, Gigi Dall’Igna, bahkan sampai yang seekstrem “Smokey” Yunick melakukan hal itu. Aero Swingarm, SSG, Aero Wheel, dll adalah produk dari “outsmart the regulation”. As I’ve said before, it’s called a “cheat”, only when you get caught.

        IMO, Problem dari Yamaha adalah, dia g bisa outsmart regulation dari articles 2.4.3.1.4.b). Karena Yamaha meakukan “penggantian part” yang dinilai bertentangan dengan articles 2.4.3.1.4.c) tanpa sepengetahuan MSMA. Simply karena Yamaha merasa definisi “identical” adalah pada desain mekanis dan dimensi, sementara FIM steward mengartikan “identical” adalah semua, bahkan material compound dari part yang dipermasalahkan. Both have the reasoning, and in real life regulator’s word weigh more, hence the penalty for the Yamaha’s

        • Hmmm, berarti gak ada permasalahan kalaupun dari dua vendor berbeda yg penting dihomologasi dan partnya benar* “identik”

          Klo di nascar yg ketauan pake nitros oxide team yg mekaniknya “smokey” yunick bukan om?

        • Kalau saya melihat YMM sengaja menggunakan Valve dari vendor baru karena sudah tahu pasti vendor lama tutup dan tahun 2021 tidak bisa membangun mesin baru dengan Valve vendor lama lagi.
          Dan Valve dari vendor baru gagal…

          Hanya saja sedikit keanaehan, Engine yang jebol adalah engine dengan Valve dari vendor pabrik Valve baru…kenapa engine dengan Valve dari vendor pabrik lama disunat rpm nya 500…

          Dan sempat membuat surat permohonan untuk penggantian Valve ke Dorna dengan alasan safety…

          Kalau saya kasar ini sebenarnya adalah JALAN KASAR untuk memperoleh kemenangan dan mewujudkan keinginan pembalap tentang masalah TOP SPEED

        • He did…… Mulai dr masukin bola basket ke tangki bahan bakar, pipa bahan bakar 3,5 meter, bahan bakar yg diinginkan, dsb….

        • Sesuai regulasi, mesin yang tidak terhomologasi, dicoret dari alokasi mesin. Sehingga mau tidak mau Yamaha harus bisa stretch sisa mesin yg “legal” sampai akhir musim. Dan sepertinya limiting rpm adalah salah satu upaya Yamaha untuk bisa membuat mesin bisa digunakan melebihi mileage standard.

          IMO, kondisi ini yg mengakibatkan Yamaha memohon FIM Stewards untuk bisa mengganti klep yg “bermasalah”, dengan klep dr vendor A, sehingga mesin yg “blm terhomogasi” akan identik dg mesin yg dihomologasi sebelumnya. Dan akhirnya kedua mesin tsb diharapkan bisa kembali masuk alokasi mesin di musim 2020 (which not happened, and they received a penalty instead).

        • Namnya mencari celah regulasi dong ya….kata identic…jdi problem dipasalnya…tp gamungkin banget sih sekelas yamaha bisa ga ngerti kata identik….

        • @S90 sudah terwakilkan komen saya sama om AIM-1N ternyata ?

          @AIM-1N dulu pernah baca* tentang nitros oxide dan muncul di halaman pencarian soal skandal nitros oxide di ajang balap nascar dan the “smokey” lah biangnya, makannya pas tadi om bilang nama dia kek keinget gitu, pas baca lagi lah ndalah ternyata bukan cuma kasus nitro doang, masih banyak lagi ternyata ??

        • Durability
          Dan sebelum 2018 (agak lupa) engine turun dari 6 ke 5.

          Musim pendek tidak ada 18 serie masih kurang durability juga dengan 3 engine..

          Kemudian memangkas RPM agar lebih kuat tahan menempuh milage ..

          Tapi Vinales buka engine ke enam juga …

          Dan seingat saya dalam beberapa tahun ini engine RCV selalu tersisa…

          Preseden buruk dalam sebuah ajang bergengsi

        • OEM Valve yang sudah tutup.
          Tapi masih memiliki stock Valve banyak..
          Satu engine Valve In ada 2 Ɨ 4 = 8
          Valve Ex ada 2 Ɨ 4 = 8
          Engine batch ke dua ada 3 Ɨ 4 = 12 engine ā€¦
          Valve in 12 Ɨ 8 = 96 valve
          Valve Ex 12 Ɨ 8 = 96 valve
          Engine ke enam Vinales
          8 Valve In dan 8 Valve Ex

          Banyak juga YMM order Valve untuk M1 sebelum pabrik OEM Valve tutup..

          Sebenarnya Pabrik OEM Valve ini sudah lama atau belum memberitahu YMM ini juga menghasilkan pertanyaan baruā€¦

          Musim ini YMM menghabiskan 104 Valve In dan 104 Valve Ex dari pabrik Valve yang sudah tutupā€¦

          Sungguh keanehan jika Valve ini spesifik hanya bisa ntuk mesin M1 yang jumlah produksi pertahunnya tidak sampai dengan 100 unit…

        • Siapapun pasti cari celah dr peraturan Pakkindir. Kl kata teknisi F1, kl ikut regulasi mentah” kemungkinan cuman bisa menghasilkan bis sekolah untuk track. Problemnya adalah, ketahuan atau tidak….

    • Wkwkwk, mungkin 1 pcsnya dibikin dalam waktu 1 bulan jadi lama om mukgil jadi misal baru dapet 3 pasang klep eh pabriknya tutup duluan ?

      • Istilahnya yg dihomologasikan malah yg kena pengurangan poin ya, ane baca sekali sih tadi artikelnya, nanti diperdalam lagi ??

    • Nah berarti Yamaha harus jujur dan membeberkan hasil membedah mesin di Iwata ..

      Apakah ini membuka rahasia tentang engine M1 ke semua pihak anggota MSMA itu adalah sebuah resiko yang harus ditanggung sebagaimana HRC membongkar rahasia SSG waktu dituduh ilegal ke depan sidang MSMA..

      Ayo kita tanya ke Yamaha om Qwandarā€¦

      Sedikit copas

      Ini lanjutan :
      Aldrige sent 2 diff type valve to univ padua : test shown diff hardness (50%)and diff geometry (5 degrees)ā€¦these data cast doubt on the explenation of the ymh management , who spoke only didf aupplier (dnanya si curang)

      Jadi ingat mengirimkan differntial Assy BZKD20 ke Nanyang University..

      Kasihan Aldridge di kabari sama persis plek tanpa data dari vendor pabrikan atau pihak independent ke tiga

    • Buat alat yang sama
      1 bahan kayu
      1 bahan plastik
      1 bahan karet
      1 bahan logam
      Ya beda..

      Logam pun banyak jenisnya..
      Bedanya ya harus di tes lab…

  11. Ni yang komennya aneh2 pada rendah literasi apa emang haters yak ?.
    Lagian sekelas motor motogp kenapa partnya ga full inhouse aja sih biar kualitasnya terkontrol ?.

    • Lha wong ECU saja tidak boleh In house…
      Kalau dalaman mungkin hanya pabrikan kuat yang memiliki banyak pabrik komponen yang bisa….

  12. Tetep aja hukuman ke yamaha terasa kurang
    sebaiknya beha harus turun kejalan demo didepan deler yamaha, samping rumah haji noim dengan tuntutan
    1. MS yamaha harus dikurangi
    2. Gak boleh jual NMax
    3. Vixion facelift nanti gak boleh lebih ganteng
    3. Vva harus dicopot
    4. yg pake yamaha gak boleh nyalip beha dijalan

    • Mungkin fokus om mukgil lebih ke part jeroan mesin yg istilahnya bener* top secret karena setiap pabrikan punya racikan khusus yg harusnya pihak internal aja yg tau agar meminimalisir kebocoran data dari pihak ketiga, but who knows, tim lain pun bisa jadi sama part jeroan mesinnya ada yg disuplai vendor pihak ketiga

  13. Nah berarti Yamaha harus jujur dan membeberkan hasil membedah mesin di Iwata ..

    Apakah ini membuka rahasia tentang engine M1 ke semua pihak anggota MSMA itu adalah sebuah resiko yang harus ditanggung sebagaimana HRC membongkar rahasia SSG waktu dituduh ilegal ke depan sidang MSMA..

    Ayo kita tanya ke Yamaha om Qwandar…

    Sedikit copas

    Ini lanjutan :
    Aldrige sent 2 diff type valve to univ padua : test shown diff hardness (50%)and diff geometry (5 degrees)ā€¦these data cast doubt on the explenation of the ymh management , who spoke only didf aupplier (dnanya si curang)

    Jadi ingat mengirimkan differntial Assy BZKD20 ke Nanyang University..

    Kasihan Aldridge di kabari sama persis plek tanpa data dari vendor pabrikan atau pihak independent ke tiga

  14. berarti dorna sebagai “operator liga” disini jga telah lalai dalam fungsi pengawasannya..

    harusnya dorna dikurangi jga pointnya??

  15. Berarti yg jerez 1&2 itu yg vendor baru ya, yg dari seri ke 3 sampai sekarang yg vendor lama, sedangkan yg di homologasi yg vendor baru, nice info nih ??

    Berarti yg harusnya kena potong poin dari seri seri 3 sampai seri ke 13 kemarin karena pakai part vendor lama yg gak dihomologasikan, lebih ngenes lagi klo kaya gitu ?

  16. Oh iya bener ada di poin nomor 4 yg dihomologasi 8 mesin dengan pwrt dsri endor baru dengan artian 2 mesin dsri masing* pembalap

  17. Poin 5, 7, dan 8 saling berhubungan

    – poin nomor 5 sebagai akar permasalahannya saat jerez 1 dan 2 menggunakan part dari vendor baru di mesin 1 dan 2 yg sudah dihomologasi dan bermasalah
    – poin nomorr 6 harus digaris bawahi bahwa tim yamaha TIDAK membuka segel.. ?
    – poin nomor 7 permasalahan soal pelanggaran dimulai karena mesin 3, 4, dan 5 menggunakan part dari vendor lama
    – poin nomor 8 pelanggaran ada dipoin ini karena dipoin 7 mereka mengganti part di mesin ke 3 sampai ke 5 tanpa izin atau berdiskusi dahulu dengan MSMA

    • Hmmm, masih belum clear berarti om buat saya, masih bingung ini ?

      Mesti tunggu kelanjutannya lagi nih dari wak haji sama om nug ?

    • Iya juga sih klo dari mesin 3 sampai 5 harusnya hangus hampir semua ?

      Waduh rumit rumit ini, sambil kerja jadi gak fokus om ??

  18. Ini kasusnya hampir sama seperti yg di alami Ferrari di F1 musim lalu, beraroma politis dan manipulatif. Olahraga kalau ada unsur politisnya jadi tidak seru lagi. .

  19. poinnya di butir no.8, tidak menghubungi MSMA sebagai pintu pertama untuk mendiskusikan masalah valve yg berbeda vendor.. kalo ini dilakukan Yamaha pasti gak ada kasus valve gate yg masih rame sampe sekarang.. tp runutan ala wak haji diatas bukan berarti Yamaha ‘harusnya’ jadi benar, ya tetep aja salah wakwakwakaka.. pemain lama tidak paham regulasi tetap aja suatu hal yg aneh..

    btw itu curut kayaknya sengaja dipelihara disini ya, mendegradasi warung yg bagus ini..

  20. ya mungkin material nya dr vibranium yg diimport dr Wakanda,karena biasa import nya setinggi langit,jadi memaksa vendor rumahannya gulung tikar

  21. Shit happens, this time this shit drop on yamaha. This happens karena covid biadab.
    Jika emang yamaha sengaja ganti klep, kenapa ga ganti yang jauh lebih superior? Karena waktu yang ga cukup buat melakukan pengetesan?
    Well apapun alibinya, hatters gonna hate right?
    Pertanyaan ogut, sebenernya dr terbongkarnya kejadian ini siapa yg di untungin? Suzuki yg punya kans buat jurdun adem ayem aja kok. ?

    • ga ada yg untung ko. poin klasmen aja ga dikurangin. hanya imbasnya sportifitas saja karena salah satu pabrikan melanggar aturan yg udah jelas. dan mereka ini bukan pabrikan kemaren sore.

    • Kenapa g ganti yg superior..?
      Pertanyaan itu mestinya ditanyain ke Yamama, kenapa g bikin mesin superior.? Kenapa g bikin piston superior.?
      Apa Yamama yg g mampu.?
      .
      Siapa yg diuntungin..? G ada krn poin pembalap g dikurangi, mungkin suzi beruntung krn poin tim menyalip.
      Tapi yg jelas, yg rugi adl Yamama sendiri, rugi akibat perbuatan mereka sndiri.

  22. saya coba menganalisa semua poin yg wak taufik jabarkan dan coba jelaskan.

    poin 1,2,3 masalahnya adalah, homologasi yg didaftarkan yamaha pada awal musim menggunakan valve dari perusahaan B pada batch pertama diawal seri, pada perkembangannya didapat valve dari perusahaan B rupanya tidak memiliki kualitas yg sama dgn perusahaan sebelumnya dan berakhir engine failure. disinilah akar masalah dimulainya “Valve Gate” dimana Yamaha mengganti valve dari perusahaan yg lama, celakanya mereka ga ikut mendaftarkan/menyerahkan sampel valve dari perusahaan A kedalam homologasi. simpelnya valve dari perusahaan A jadi ilegal karena ga sesuai dgn homologasi awal dgn perusahaan B walaupun secara desain sama persis namun belum tentu secara materi dan proses punya qualitas yg sama untuk itulah 2 sampel harus diserahkan dan dicek ke divisi teknis untuk diteliti bila menggunakan lebih dari 1 vendor yg berbeda dan apakah memiliki tingkat keakuratan yg sesuai antara valve A & B sehingga lolos homologasi dan valve tersebut dinyatakan legal dan terbukti keabsahannya. namun dalam kasus ini yamaha tidak melakukannya.

    poin 4,5,6,7 adalah benar, tidak merusak segel homologasi secara langsung karena mesin ga dibongkar sesudah seri awal setelah ada masalah pada valvenya dan diganti dgn valve A, tapi secara TIDAK LANGSUNG homologasi itu sendiri sudah dirusak dgn pergantian valve dari perusahaan A pada batch mesin berikutnya karena ga sesuai homologasi awal dgn valve perusahaan B yg mereka pakai diawal musim.

    poin 8,9,10,11 adalah telah terjadi kesalahan di pihak QC yamaha sendiri sebelum mereka mendaftarkan homologasi dan tidak mencoba mencek ulang hasil valve dari perusahaan B setelah diserahterimakan kepada mereka apakah sudah sesuai dgn permintaan mereka atau tidak. damage already done karena ga mau trik nya diketahui oleh anggota MSMA pergilah mereka ke divisi teknis dorna untuk meminta persetujuan pergantian valve namun divisi teknis dorna menyarankan/menolak prosedur yamaha yg langsung meminta mereka tanpa melalui pintu pertama yaitu MSMA. karena satu per satu mesin sudah akan mencapai limitnya yamaha pun terpaksa berbicara kepada anggota MSMA perihal pergantian valve pada batch pertama yg digunakan dijerez, namun pihak MSMA kemudian meminta detil perihal pergantian valve tersebut karena khawatir meningkatkan performa tapi sayangnya yamaha tidak bisa menunjukan bukti tersebut dan akhirnya membatalkan permintaannya. disinilah muncul kecurigaan terhadap yamaha atas data penggunaan mesin mereka yg tidak lazim pada batch pertama.

    poin 12,13,14 adalah penyelidikan terhadap kejanggalan tersebut dilakukan oleh pihak MSMA. yamaha yg mulai curiga gerakannya diketahui oleh MSMA, pihak yamaha pun menghadirkan analis independen untuk menutupi triknya dan meyakinkan MSMA klo kedua valve tersebut sama, namun pihak MSMA ga percaya begitu saja dan hasil analisis pun menemukan suatu perbedaan pada kedua valve A & B dan yamaha pun terpaksa mengakui ada suatu hal dalam valve tersebut yg berbeda atau simpelnya yamaha ketangkep basah pakai part ilegal dan tidak terhomologasi sesuai versi awal yg pakai valve dari perusahaan B.

    • OEM Valve yang sudah tutup.
      Tapi masih memiliki stock Valve banyak..
      Satu engine Valve In ada 2 Ɨ 4 = 8
      Valve Ex ada 2 Ɨ 4 = 8
      Engine batch ke dua ada 3 Ɨ 4 = 12 engine ā€¦
      Valve in 12 Ɨ 8 = 96 valve
      Valve Ex 12 Ɨ 8 = 96 valve
      Engine ke enam Vinales
      8 Valve In dan 8 Valve Ex

      Banyak juga YMM order Valve untuk M1 sebelum pabrik OEM Valve tutup..

      Sebenarnya Pabrik OEM Valve ini sudah lama atau belum memberitahu YMM ini juga menghasilkan pertanyaan baruā€¦

      Musim ini YMM menghabiskan 104 Valve In dan 104 Valve Ex dari pabrik Valve yang sudah tutupā€¦

      • Qwandar mak bapak lu gue suruh sedotin tai septiktank gue malah ngeluyur elu juga kerja yg bener tu lantai kotor blon lu jilatin

  23. OEM Valve yang sudah tutup.
    Tapi masih memiliki stock Valve banyak..
    Satu engine Valve In ada 2 Ɨ 4 = 8
    Valve Ex ada 2 Ɨ 4 = 8
    Engine batch ke dua ada 3 Ɨ 4 = 12 engine …
    Valve in 12 Ɨ 8 = 96 valve
    Valve Ex 12 Ɨ 8 = 96 valve
    Engine ke enam Vinales
    8 Valve In dan 8 Valve Ex

    Banyak juga YMM order Valve untuk M1 sebelum pabrik OEM Valve tutup..

    Sebenarnya Pabrik OEM Valve ini sudah lama atau belum memberitahu YMM ini juga menghasilkan pertanyaan baru…

    Musim ini YMM menghabiskan 104 Valve In dan 104 Valve Ex dari pabrik Valve yang sudah tutup…

  24. Gila ya, ganti vendor ga dikualifikasi dulu, pke part baru ga divalidasi dulu spesifikasinya,biar standard dgn part yg lama. Pantesan secara pabrikan yahaha ancur seancur ancurnya, punya kesempatan juara dunia malah dikasih ke blue rockets… Pantesan ga pernah bisa ngalahin hadno secara bisnis

  25. ngapain ganti ,nick sy sdh lama sejak jaman perang baratayudha be ye vs be ha, dulu populasi be ye vs be ha : sekitar 50 : 50

    tp makin kesini makin be ha vs be ye = 80 : 20, mirip2 market share pabrikannya lah

  26. Stand Point dari sisi Engineering:

    Latar Belakang:
    Yamaha menggunakan valve dari 2 vendor yang berbeda. 2 valve beda vendor ini memberikan hasil performa yang berbeda. Yamaha ingin switch valve dengan preference menggunakan 1 vendor dengan performa terbaik. Secara spek kertas 2 valve ini sama.

    Analisis
    1. Wajar menggunakan berbagai macam vendor sebagai suplier di dunia ini.
    2. Yamaha tidak sepenuhnya salah karena yamaha hanya mendesain spek valve, vendor yang mengerjakan.
    3. Apa spek dan material sama bisa menghasilkan outcome yang berbeda? Bisa. Kampus ane sering ngetest yang beginian. Contoh kasus, misal pesan suatu material dengan spek bahan standar SUS304. Pesen dari vendor A dan B. Kita uji properti aja biar keliatan mana yang sesuai standar material SUS304. Anggap vendor A dan B barangnya sama2 lolos uji nilai standarnya. Pas ditest uji tarik (tensile strength) hasil relatif sama (95% range identical in normal distribution. Klo lu belajar statistik) Pas di uji hardness (tes kekerasan/indentasi) hasil beda signifikan di atas 5% (95% range) TAPI sama2 memenuhi nilai standar SUS304. Padahal sama2 standar industri SUS304 hasil bisa beda. Di tes SEM XDM (Mikroskop Elektron, Dispersi Energi) buat liat penyusun material, ternyata ada perbedaan antara vendor A dan B.
    4. Dari poin no.3 tadi, dengan NOTE kalau 2 vendor menghasilkan barang yang sesuai standar industrinya tetapi ada 1 yang hasilnya baik, maka barang yang kualitasnya sedikit lebih jelek tadi g bisa disalahin. Kenapa? Kan mereka udah ngikutin standar material property test. Artinya sudah memenuhi minimum standar. Sama kaya helm Suomi dan Arai, MISAL sama2 standarisasi DOT. Tapi Lebih tahan bentur MISAL yang Arai, lu g bisa nyalaih suomi trus klaim suomi jelek. Yang ada: Arai sedikit lebih baik dari suomi. TAPI biasanya diikuti dengan inconvenience cost. Misal lebih mahal, lebih lama buat di produksi, dll.
    5. Mungkin juga yamaha apes, dapat batch produksi yang jelek dari salah satu vendor. QC vendornya yang salah.
    6. Namanya kompetisi, selama ada grey area di regulasi harus dimanfaatkan. Brabham aja pake kipas di F1 buat nyedot floor area supaya vacuum. F1 ada DAS. jaman blm ada awd blm kompetitif ada Quattro. Jaman mesin bensin juara balap ada TDI Audi R8 pake diesel.
    7. Ini aja lagi apes Yamaha kena scrutineering. Lah bener yamaha klo bilang ke technical dir. Dorna, bos ini valve spek sama kok, cuma beda vendor. Lah yamaha pesennya spek yang sama,dikasi spec sheet test dari vendornya kemungkinan juga sama. Dokumen teknis ini masuk ke Dorna, tapi dorna pengen test independen. Apesnya pas ditest Dorna ada perbedaan yang signifikan (biasanya 5%). Kalo disebut Yamaha curang masih debatable lah. Tapi buat apa debat. Nasi udah menjadi bubur.

    Gw bela Yamaha? G lah, gw bela GESITS yang pas desain pengen pake spareparts AST*A biar murah dan gampang replacenya tapi sama AST*A dilarang. ups.

    • Analisa cerdas …
      Tapi ketika qualitas berbeda jauh, dan kemudian ada Premature Failure engine assy karena spare parts Valve, engine kirim ke Iwata dibedah.
      Selanjutnya menurunkan RPM sebagai solusi ketika mengajukan permohonan ke MSMA tetapi tidak bisa memberikan data teknis jika spare parts Valve Premature Failure kemungkinan besar menggangu keselamatan balapan…

      Ternyata DORNA menemukan bahwa 8 engine menggunakan spare parts Valve dari supplier OEM Valve berbeda dari yang dihomologasikan…

  27. akhir ny pemahaman sy bnar adany…kmaren2 sy koment itu wak…ini hanya win-win solution”…karena klo d tilik butuh waktu lama bnget,kan ini motogp sdang brjalan!…kita d sini ga bisa ngehakimin mutlak siapa yg bnar2 brsalah….hanya waktu yg membuktikan hhmm

  28. Maaf kalau mengulang, penyegelan tdk sekaligus 5 mesin tsb apakah khusus di suasana pandemi atau mmg dari dulu seperti itu?
    Rasanya ada celah disitu utk revisi mesin sblm disegel.
    Krn (mungkin hny perasaan), dari dulu sepertinya selalu saja ada peningkatan/solusi thd motor/rider klo diperhatikan dari awal musim lalu muncul isuĀ² masalah teknis dibanding dng terbatasnya waktu mencari solusi yg dibatasi larangan pengembangan dlm kompetisi berjalan.

  29. Semoga gak direply y bikin eneg,y lain boleh.
    Yamaha udah ngakuin salah gak mungkin kalo dia yamaha benar ngaku salah.
    Poin utama adalah material berbeda, ini sudah saya gaungkan di artikel awal.
    Kalo:
    1# ini request dari yamaha,menggunakan 2 material berbeda,ini murni ngecheat
    2# kalo perbedaan material ini bukan request yamaha,berarti yamaha tidak curang tapi insinyur bagian qc bodoh. Sekelas motogp qc seperti ini,bagaimana dngn qc produk masal?

    Tapi saya yakin insinyur yamaha tidak bodoh,

    • Kan lucu insinyur kelas motogp request ke vendor part,cuma dimensi saja, pasti berikut 1. Dimensi 2. Komposisi material. 3. Proses pengerjaan (mekanis,kimiawi,finishing) 4. Uji kualitas

  30. Biasanya kalau agreement level begini gak bisa ujug2 tutup, paling tidak harus ada notice dan kewajiban untuk menyelesaikan qty supply sesuai kontrak. Masih tanda tanya besar juga ni kayaknya. Entahlah

    • Alasannya lucu, tapi pabrikan lain juga seolah2 diem. Pasto rame bgt, tp ini masalah seperti aib motoGP yang gak boleh keluar,disatu sisi perlu diredakan ,jadi dikeluarkanlah statement2 yang kesannya ingin sekedar menenangkan khalayak umum

  31. walo spek sama ga menambah performa tp klo durabilitas beda, ya beda lagi lah yamyam…
    mau spek diatas kertas mesin lu bsa 500km/j tp klo lembek ya dibatasin jdi 100km/j, yg artinya lu ga bsa maksimal keluarin tenaga mesin, yg artinya lg pembalap lu ga bsa kenceng..

    ‘pemahaman yg salah’ soal peraturan, jelas salah yahaha bukan salah panitia, diartikel nomer brpa itu lupa, sudah jelas ga boleh ganti2 vendor = langgar aturan

    btw klo 2mesin pertama dipasok vendor baru itu bermasalah knpa malah 2 balapn prtmana yahaha joss.. setelahnya malah mlempem…
    trus balapan stelahnya udh pke valve vendor lama yg lbh kuat, artinya gada diskon rpm sprti yg dirumorkan.. tpi knpa masih mlempem jg ??
    dan anehnya mreka malah minta balik pke mesin dgn vendor baru ??
    wtf yahaha minta ganti2 mulu
    kyaknya hrs ada pembenahan di tim sprti kata rosi..

Leave a Reply to S90 Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here