TMCBLOG.com – Motor apa yang akan dipakai Oleh Franco Morbidelli Di Musim MotoGP 2021 adalah salah satu yang sempat jadi bahan Pertanyaan saat Yamaha Petronas SRT mengumumkan Bahwa Pembalap Italia berdarah Brazil ini akan menjadi tandem Valentino Rossi di Musim 2021. Saat itu Lin Jarvis mengatakan bahwa Rencananya memang Franco akan tetap menggunakan Motor Model tersebut dengan alasan Logistik. Semalam Franco Kembali mengkonfirmasi kepada Jurnalis bahwa secara umum rencana tersebut Belum berubah Yakni Ia akan pakai Mesin Yamaha M1 spec A . . Yakni Yamaha M1 evolusi terakhir Musim 2019 ( Valencia 2019 )Â . .
Patut di garis bawahi dulu, yang dimaksud dengan Memakai mesin 2019 bukan artinya mesin bekas. Melainkan Mesin baru yang baru dibuat dan dirakit namun desain modelnya adalah Model Mesin 2019. Secara umum berita ini dapat ditanggapi dalam dua ekspresi . . . berita Baik atau berita Buruk . .
Berita Buruk Yang bisa di cerna adalah secara umum Frankie kembali tidak akan bisa memberikan andil dan berpartisipasi 100% dalam Proses Riset ebrjalan ‘Motor 2021’ karena Motornya beda sendiri bila dibandingkan dengan Motor Valentino Rossi, Quartararo dan Vinales. Makin banyak pembalap yang menggunakan Motor dengan Current Spec akan meng-akselerasi Riset dan memperbanyak data Karena ini bagaikan Laboratorium berjalan.
Frankie Nggak bisa sembarangan ‘nyontek’ setup Team Matenya dan Sebaliknya . . . Dan hal ini terjadi Di tahun ini . . Dimana Ketika Fabio Quartararo Stuggle sementara Morbidelli Fine Fine saja, Pembalap Asal Perancis tidak bisa serta merta menggunakan setup Morbidelli ke Motornya . . Mo’ Pake setup Vinales dan Rossi . . sama sama struggle . . jadi deh sempat Hopeless.
Berita baiknya adalah. Jika dilihat dari jalannya MotoGP 2020 sampai seri ke 13 ini. Yamaha M1 2019 terlihat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan perubahan baik misalnya perubahan karakter sirkuit, Karakter grip sirkuit atau yang paling ekstrim seperti hadirnya Perubahan Cuaca dibandingkan Yamaha M1 2020. Sinyal Paling Mudah adalah, Saat berada di Yamaha M1 2019, ganti ban baru saja Pembalap seperti Morbidelli dan Quartararo bisa langsung memberikkan perubahan yang sangat signifikan dalam hal laptime . . tapi di Yamaha M1 2020 itu beda.
Fabio Quartararo sendiri dengan yamaha M1 2020 mengaku bahwa di Valencia 2 ia melakukan perubahaan yang sangat ekstrim di setup Motornya. Patut dicatat dipastikan yang dimaksud Fabio dengan perubahan ekstrik Bukanlah perubahan Di jeroan mesin terlebih lagi perubahan klep misalnya . . Perubahan ekstrim bisa dilakukan dengan cara merubah porsi distribusi Bobot, Merubah posisi Mounting mesin, suspensi , letak Pivot dari swing arm . . yang pasti diperbolehkan Oleh regulasi dan Nggak Butuh izin atau bahkan sampai ngumbar Blue Print segala Ke MSMA . .
Saking ekstrimnya perubahan yang dilakukan oleh Quartararo ia sampai berkata bahwa Apa yang telah ia dan team yang dipimpin Oleh crew Chief Diego Gubellini di Valencia 2 Itu Lebih besar dibandingkan apa yang secara akumulatif ia ubah sepanjang Jerez 1 sampai Valencia 1 . . edan Nggak Tuh ?  “Kami membuat perubahan besar karena menurut kami itu akan berhasil. Tetapi setiap kali kami memiliki masalah yang sama, Setiap kali saya push dan mencoba beradaptasi dengan motor, ( yang dirasa )sama aja.
“Biasanya saat kami seperti ini, kami dapat memasang ban baru dan semuanya baik-baik saja karena Anda dapat menemukan cengkeraman belakang lagi. Tapi akhir pekan ini kita semua (pebalap Yamaha), selain Franco (Morbidelli) dengan motor (spek 2019) yang berbeda, mengalami hal ini
“Biasanya kualifikasi adalah poin terkuat saya – saya bisa memasang ban baru dan mengeksporasi sampai Limit, tapi hari ini kita hanya (Bisa eksplore sampai) 0,7 dari batas. Masalahnya adalah saya terlalu dekat dengan batas, dan saya tidak bisa mengalir. Saya kaku di atas sepeda, dan itu berarti saya sudah di batas. “
Semalam tmcblog sempat mendiskusikan secara singkat mengenai apa yang jadi perkiraan masalaah yamaha di Valencia 2 dan Juga Masalah Up and down di sepanjang 13 seri MotoGP 2020 di siaran Kualifikasi bersama Angie. Perkiraan Kami adalah Dikarenakan memang perubahan yang dilakukan Yamaha di 2020 ini sudah sedemikian signifikan untuk menggapai beberapa hal yang kalah di Musim musim sebelumnya seperti Top-end Power ( Baca Top Speed, akselerasi ). Dan Perkiraan kami adalah Resep baru yang diberikan kepada Yamaha M1 2020 ini sedikit banyak mengganggu Keseimbangan dari strong Point Natural Yamaha M1 terdahulu.
Fabio Sendiri mengatakan bahwa masalah dia di Valencia ada di Trail Braking dan Corner Speed. lahhh ini kan kekuatan Yamaha dan kekuatan mesin Inline CP4 semenjak jaman awal M1 dibuat Untuk Valentino Rossi jauh ke tahun 2004? Kalau Strong Point ini fading, tentu sulit Kiranya Untuk bisa menunjukan Kekuatan kepada Lawan.
Suzuki Bisa jadi cermin, bertapa mereka tidak tergiur untuk serta mereta melakukan perubahan radikal yang mengarah ke Top end Power. Mereka Pernah terjebak di 2017 dengan membuat Enteng Crank-mass dan kemudian mengambil pelajaran dari tahun tersebut. Secara umum GSX-RR 2020 bukan lah Motor Khusus Kualifikasi, mereka bukan Motor Time Attack, namun soal race Pace, GSX-RR bisa diandalkan. Tmcblog masih belum tahu apakah dengan perubahan Non engine di 2021 masalah balancing antara top end Power dengan karakter alami CP4 ini bisa diperbaiki dan dikembalikan ke habitatnya dengan basis Mesin 2020 yang sudah ada . . namun secara umum sampai saat ini Mesin 2019 sepertinya masih lebih baik dan lebih adaptif . . . silahkan share opinimu sob . .
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Baik dong, klep aman jaya
Ini ipan keknya nginep dirumah wak haji deh.. wkwkwk
Sampai2, rumahnya sendiri gak keurus…sowong….wkwkkwk
3 tahun pakai mesin yg sama
Musim 2019 mesin 2019
Musim 2020 mesin 2019
Musim 2021 mesin 2019
Poor morbo
Tinggal liat nanti start nya gimana
Klep aman ?
Nah kalau kasus mogoknya motor morbidelli di jerez kemarin gara-gara apa tuh wak ?
Kan selama ini yg diberitain klep rusak buat m1 2020 doang, klo yg morbidelli jerez kemarin kenapa ya..
Sensor doang ? Atau klep juga ? Ato kepanasan doang ?
Wak, kalau mesinnya mobidelli yg mati di jerez karena apa ya wak ? Klep juga atau cuma masalah kepanasan ?
Soalnya kan selama ini infonya lebih banyak karena valve, itu juga yg dibahas cuma mesin 2020
masalah jelasnya belum tahu, namun penyebabnya disinyalr sama yakni Heat
Mungkin masalahnya kurang pengalaman beradaptasi dengan motor dan dengan sirkuit menggunakan motor baru.
Tekanan datang di musim kedua saat musim pertama begitu indah.
Mungkin grogi bentar2 di push cetak 16 point keatas terus. Apalagi yamaha lama ga jurdun
SETUJU
Dan petronas akan bernasib kaya tech3 yg ujung ujungnya bakal kabur
Ini hal biasa tentunya stok mesin lama masih banyak digudang, sama seperti dagangannya disini, stok 2019 belum kejual
Wak, kalau mesinnya mobidelli yg mati di jerez karena apa ya wak ? Klep juga atau cuma masalah kepanasan ?
Soalnya kan selama ini infonya lebih banyak karena valve, itu juga yg dibahas cuma mesin 2020
*susah juga ya, ga tembus-tembus komennya
Bukan mesin bekas, mesin baru dirakit dg model lama.
Kalau alasan logistik, sepertinya tdk jauh beda. Atau bahkan mungkin lebih “irit” jika semua mesin dibuat dengan model yg sama
Entahlah
Tes
Wak aji ngejelasin ampe detil banget proses setup motor ekstrim itu gimana. Alussss wak ?.
Tetep aja bebal wak susah ?.
Btw musim depan tim2 pabrikan ttp pake mesin 2020, jadi harusnya keadaannya sama aja kaya skrg dong.
Kecuali KTM
Top – end power meningkat menghilangkan strong point CP Crankshaft…
Jadi memang beda sekali karateristik sepeda motor dengan engine in line (Dengan CP Crankshaft sekalipun untuk mendapatkan kehalusan, juga mengejar kemampuan menggapai Top – end power seperti V engine ) dan V engine…
Dan membuat V engine agar bisa dikendalikan dengan ridding style nya Alex Marquez Honda sedang melakukannya…
Engine M1 MY2019 Top – end power lebih rendah dari engine M1 MY 2020…dan FB Quatarto melakukan banyak perubahan geometri untuk mengatasi Top End power…
Jadi bila V engine bisa melakukan perbaikan dalam distribusi berat, kestabilan suspensi dalam menerima energi inertia pengeraman, memperlembut delivery Top End power dengan power train System yang lebih halus, saya rasa V engine lebih luas untuk dikembangkan…
Over power engine bila tidak seperti tahun 2015 masih ada jalan untuk mengendalikannya..
Mesin i4 CP4 dah sampe batasnya.
Coba donk eksplore mesin v4 atau i4 screamer
Lah itu suzuki masih bisa bertaji ?
Suzuki bisa tetap mempertahankan keseimbangan antara top end power dengan geometri chassis, suspension, brake, dan system power train..
Sehingga tidak kehilangan keunggulan alami I line engine 4 cylinder CP Crankshaft
Menurutku berita baik aja wak, kan M1 v19 & v20 semua terbukti bisa dibawa podium. Jadi tinggal gimana rider nya aja sih (yg kayanya kebanyakan drama)
Kok drama? Dramanya gmn? Apakah benar2 motor nyaman?
Ojo ojo Franky jurdunnya
#frankysayrelax
Siap Mbah..
Semoga sisa klep dari pabrik klep yang suduh tutup cukup untuk 5 engine Morbidelli
Vendor klep ori masih buka dan membuat klep ngeeh Mbah?
Kandane wes tutup iku Vendor Klep ORI…
Suzuki gsx saat ini memang terbaik, saat M1 ketemu balance nya bakal jadi lawan yg seimbang, kalau saja honda dgn alex nya klop bakal seru
Udah paling baik lah morbidelli pilihannya
M1 2019 masih ada sentuhan Tsuji-san,kalo yg 2020 udah full bikinan Sumi Sumi pancen ayu….kembang deso asli Wonogiri
Nanya om : apakah bisa team factory yamaha pakai spec 2019 di season 2021. Saya rasa suzuki berkaca pada masalah ketika (CMIIW) krukas yg terlalu berat ketika versama ianone . Sehingga perubahan dari tahunke tahun suzuki gak mau perubahan extreme .
2021 perubahan kayaknya masih dibekukan,kecuali KTM yg baru lepas dr konsesi malah boleh merubah mesin
Bisa jika memang Yamaha Memutuskan begitu
Wak haji,apakah mungkin tahun depan semua pembalap Yamaha pakai engine 2019?Apakah itu diperbolehkan?Apakah ada kasus team pabrikan tapi paki mesin yg 1-2 tahu lebih tua?
boleh kalau memang itu adalah strategi . . pada dasarnya dorna Nggak peduli itu mesin 2019, 2021 atau 2045 sekalipun . . yang penting mesin yang dihomologasikan
Permisi Wak haji,numpang tanya.Komen saya (di artikel opini managemen Yamaha factory & detail urutan valve gate) setelah berhasil dipost kok (setelah itu refresh page) tiba2 hilang ya?Apakah karena terlalu panjang?Apa karena HP saya yg butut (RAM 512 MB)?Kalau karena HPnya,saya mohon maklum.Atau karena hal lain?Mohon bantuannya ya Wak haji.Terima kasih
weks kenapa hilang? harusnya tetap ada
kira2 rider yamaha mana yg dulu paling sering meneriakkan pengen nambah power dan top speed?
Rider yamaha yg ono kayaknya.. ?
yamaha gak jelas yak……..kadang bagus kadang jeblok
apa masalah ecu magneti marellinya masih belom kelar….??
Yaelah buzzeerr ga pinter.. kasian wak haji udah jelasin panjang lebar masih ga ngerti..
Performance Top – End meningkat tapi menghilangkan karasteristik CP Crankshaft…
Sek ambrol ki opone yooo
Ha ha
Jadi ingat yang ambrol itu engine batch pertama dengan klep yang tidak terhomologasi kan vendornya
Tahun depan kan masih harus menggunakan klep dari vendor lama yang sudah tutup pabrik tho…
Lha vendor baru kan yang tidak terhomologasi kan dan produknya yang jebol…
Semoga masih banyak sisa klep dari vendor lama,,, in saja 4 × 5 × 4 = 80 pcs dan ex juga 4 × 5 × 4 = 80
Vendor klep yang dihomologasikan kan wes tutup..
Lha njajal nganggo vendor klep yang belum dihomologasikan malah hebo klep..dan adalah tindakan salah..
Ini menggunakan BRT atau TDR kan tidak dihomologasikan itu dua pabrikan sama YFR,, tambah salah iku
Bukankah engine 2020 batch ke dua menggunakan klep dari vendor klep ori…
Lha koq saya binggung, M1 MY 2019 engine dengan M1 MY 2020 engine itu menggunakan vendor klep kw kah saat njepluk di Jerez…
Dan batch ke dua engine 2020 dan 2019 kembali ke klep vendor klep ori…
Mbuh lah
Diem lu sales wfh!
Mahluk sebelah masuk sini ternyata
Dituduh apaan? Udah terbukti curang kali mo. Nyebokin nya kurang keras mo. Huakakka.
Tapi ide tepat sih, dimana posisi M1 2020 keliatan kurang bertaji daripada M1 2019 punya Morbidelli, terlebih ditambah engine freeze ditengah pandemi
Semoga yang terbaik deh buat Frankie Valli ee
Beggin’ Beggin’ UuuUuuu~ (eh malah nyanyi saya)
Seandainya kalo pake mesin th 2015 gimana wak kaji? Kan di th itu yamaha bisa juara
New engine with old design.
Engine ini (2019) main komponen menggunakan vendor yang sudah dihomologasikan tahun 2019…
Menurut berita ada pabrik main komponen yang sudah tutup (atau akan tutup)..
Dan karena sudah tutup (atau akan tutup) ini mengakibatkan skandal “Valve Gate”…
Bagaimana bisa melanjutkan memproduksi engine jika ada pabrik main komponen yang sudah tutup, sementara untuk meminta merubah pabrik main komponen harus ada izin dari MSMA
Opini jahat yaaa
Pabrikan main komponen yang dikabarkan tutup (akan tutup) itu sebenarnya hanyalah sebuah alasan agar bisa trial and error main komponen.
Begitu gagal, engine kirim ke markas besar, dibedah dianalisa, kemudian engine batch selanjutnya menggunakan main komponen yang sudah teruji (dari pabrik main komponen yang dikabarkan tutup – akan tutup).
Saat akhir seri karena kehabisan millage tiga engine, minta ijin menggunakan engine yang sudah dibedah di mabes dan mengganti main komponen yang gagal dengan main komponen dari pabrik main komponen yang dikabarkan tutup – akan tutup..
Dan terbuka lah bahwa batch pertama Engine dan batch selanjutnya engine main komponen nya ada berbeda pabrik main komponen..
Andai main komponen tidak gagal dan lebih baik hasilnya tidak akan ada kisah diatas, dan tidak ada juga kabar bahwa ada pabrik main komponen sudah tutup – akan tutup…
Karena tahun depan @ 4 × 5 × 4 dan @4 × 5 × 4 main komponen harus ada …
Sebenarnya sudah tutup belum vendor yang dikabarkan tutup…
Atau tahun depan buka lagi karena sudah dapat investor baru..
Atau semua ini berita Hoak dari YFR
Nah loh, gimana tuh pake klep yg mana..
Ga jadi tutup kali yak besok tahun depan ?
Klo nakagami gimana wak ? Pake 2019 atau 2020 juga ?
tahun depan pakai mesin 2021 yang berbasis Mesin 2020
Kata sejarah RC 164 in line 4 cylinder four stroke dikalahkan dominasinya oleh Yamaha V engine twin two stroke RD56..
Dan tahun 1963 sd 1965 Honda in line 4 cylinder ini babak belur…
Tahun 1966, RC 166 in line 6 cylinder four stroke menggunakan air cooler dan engine oil cooler.. over bore piston, DOHC tanpa cam Chain, menggunakan Cam shaft train gear…
Tahun 1967 dikeluarkan regulasi pembatasan jumlah cylinder, untuk membatasi pabrikan yang kuat finansial…
3RC166 dibangun dari hasil keuntungan penjualan Honda Cup C50 tahun 1960 an yang booming.
Kuat finansial juga alasan unified ECU…
Karena internal combustion engine sebenarnya sudah tidak memungkinkan lagi ada revolusioner main component ..
Tetapi Electronic Control Unit bisa sangat jauuh dikembangkan, sensor, actuator, hard ware processor, RAM, ROM dan soft ware bisa sangat sangat jauh berkembang bila memiliki finansial yang kuat..
No
Mungkin buat pertimbangan pengembangan diseason selanjutnya dengan cara membandingkan my 2019 dengan my 2020 dan 21 diambil mana yg terbaik
Durability adalah masalah Yamaha era modern (baca : injeksi). Bukan cuma mesin M1 motogp, dimarih aja Mio gen YMJet-FI bisa dibilang gagal karena durabilitasnya (motor ngebul, ilang kompresi, dll) sampe akhirnya diganti total sama mesin gen blue core (dengan embel2 naik Cc jadi 125).
Bicara fakta aja. Ada yg salah dengan cara Yamaha mendevelop mesin. Design OK, mesin masih jadi tanda tanya.
Gak ush mikir jurdun, mikir aja dulu gmn caranya mesin bs durable alias gak mleduk waktu digeber.
Jadi teringat masalah SCEM, Diasil dan common material..
Suzuki GT100 dua tak kata mbahku dulu piston tidak bisa over size, baru paham kenapa tidak bisa over size, ternyata SCEM..
Common material, S90 bapakku dulu karena pernah kehabisan oli maka harus Oversize 50, itupun setelah 7 tahun digunakan bapak (second hand)…
Jadi masalah durabilty ini adalah masalah kematangan metalurgi, dan maha karya RC 166 itu sungguh metalurgi yang sangat canggih di era 1960 an..
Sehingga metalurgi bukanlah sesuatu yang mahal dari Satu Hati
bener mesin jadul oke daya tahannya…
ada apa dengan yamaha….
dr desain pun makin kesini makin jeblok…
nmax sama aerox aja ga berani ubah desain yg lama….
r25 pun begitu..model bukan semakin bagus mlh jd culun..
r15 juga makin kalah penjualan dibanding cbr dan gsx….
vixion apalagi..buritan belakang jd ga gagah…
fix hanya tinggal nmax dan aerox yg jd tulang punggung
etdah butuh desainer orang2 indonesia inimah….
Ymjet fi itu saat putaran bawah suntikan injeksinya dibikin kecil biar keiritannya mengungguli pgmfi tapi bikin tenaga jadi gak keluar sepenuhnya (baca:ngempos)
Tapi kalo udah nyampe putaran atas baru suntikan injeksinya diperbesar kaya kencing kuda alhasil tenaga kerasa kaya langsung keluar semua tapi hasilnya akan lebih boros
Fuel consumption dan power..
Cukup 110 CC Revo AT vs 113.7 CC Lexam…
Dua yang gagal di pasar Indonesia…
Secara theori Volume Cylinder lebih besar jumlah udara yang dihisap akan lebih besar, dan tentu saja bahan bakar lebih besar agar campuran udara dan bahan bakar sempurna…
Nah berapa PS lebih kuat dengan volume lebih besar 3.7 CC, apakah berbanding lurus dengan penggunaan bahan bakar yang 3.7 CC ÷ 18 ?
Logistik spare part?
Semakin jelas bahwa skandal Valve Gate itu adalah kesengajaan…
Memang adalah top secret untuk nama perusahaan Vendor sparepart engine motor MotoGP… jadi karena ini bisa saja digunakan untuk “hoak” bahwa satu Vendor sparepart Engine motor MotoGP tutup..agar bisa digunakan alasan merubah vendor spare part Engine Motor MotoGp baik secara legal ataupun ilegal…
Buzzeerr.. mending pindah ke warung sebelah gih klo mo rusuh..
Gk Sales laskar y, laskar h kerjanya bikin rusuh teros
Kang ngomongin homologasi mesin, apa iya material enggine juga ikut di homologasi. Misa tahun 2021 nanti tetap menggunakan tahun 2020, material mesin bisa diganti misa yang lebih bagus atau memiliki bobot lebih ringan atau berat dengan korideor arsitektur mesin yang sama?
Bila benar tutup, akankah ada MSMA bersidang dan pembongkaran engine M1 untuk persetujuan penggantian vendor.…
Lagi dan lagi penggiringan opini..padahal sudah disentil pemilik warung..tp ya maklum sih..kapal karam ya begitu paniknya..
Di buang dari alokasi karena sudah mencapai batas millage…
Atau sudah mencapai batas jumlah bahan bakar yang dirubah menjadi energi mekanis, sehingga internal komponen Internal Combustion Engine sudah mendekati fatigue material…
hha ga masuk koment saya….
Ketika stock spare parts tidak cukup untuk membangun 15 engine M1 Engine MY 2020
Dan 5 engine M1 Engine NY2019…
Diganti dengan sparepart darimana dan bagaimana caranya,, tumbuhlah potensi kecurangan…
Sekedar saran..,kyknya utkk mesin dioprek kiranya boleh dilakukan hanya 1x saja sepanjang musim berjalan utk menciptakan persaingan yg lebih seru..,kan kasihan jg manakala ada tim yg salah menentukan kebijakan development…,1 musim penuh dia akan menderita
Shuhei nakamoto tertawa baca komenmu..
Shuhei nakamoto pernah usul ke dorna/fim untuk adanya update mesin 1X,tp ya gitu kubu ono seolah gk pernah kena masalah mesin di tengah musim..baru sekarang mereka merasakan gimana rasanya ada problem di mesin..dan sesuai komentar petinggi kubu ono,semua ada akhir(dan betul,masing masing pabrikan non konsensi sudah mengalami problem mesin,dan yg terakhir kubu ono..
@mys
keren ya para enginner H, dari sejak mbah Soichiro sampai penerus2nya selevel top tier era om Nakamoto, kalau yang namanya “Mesin” selalu revolusioner dan visioner…
udah bakal tau homologasi 5 mesin per musim + engine freeze bakal bawa petaka…
emang kebetulan 2015, H dulu yg ngrasain…. berikutnya S – Y
Asik sekarang ngatain gak ada otak dan goblok bisa lolos ?
Hayo lah wak bersihin blognya jadi kaya dulu lagi yang mana komentarnya enak dan asik buat diskusi. Walaupun ada komen perang sales hanya kata kata candaan yg keluar, gak kaya sekarang kata binatang dan menyerang personal. Sayang artikelnya bagus tapi dirusak sama komentarnya ?
Salam ganti oli, stang oblak dan busi patah
dari dulu sampai sekarang juga nggak ada Yag diubah cuma sampahnya aja yang demen dateng nih
by the way, kadang komen ko suka ga muncul ya wak? padahal biasa aja dan bukan komen sampah, mungkin ga cuman saya aja tapi sebagian pengunjung blog ini juga sama.
Iya wak. Skr bnyk sampah…. kebawa banjir kali…… karungin aja wak
Pabrik klep batal tutup
Komen yang bener susah masuk, jadi males mau komen.
Iya bener sekali ulasannya wak. Bahkan kalau bisa baiknya keempat pembalap yamaha balik gunakan mesin 2019. Sambil buat mesin buat 2022. Hal yang sama kayaknya berlaku untuk honda. Mesin 2019 nya lebih balance dari 2020 dalam hal yang dialami oleh M1. (Perubahan cuaca juga ban).
Sepertinya filosofi yamaha CP4 jaman rossi dlu skrg berada di suzuki…
Bukan mtor yg jago time attack tp motor yg jago saat race… ingat gak waktu seorang valentino rossi di juluki Mr Sunday… yg bgtu kuat saat race walaupun start dr grid temgah….
Lahh manajernya suzuki emg mantan manajer rossi jaman itu broo
Berarti otaknya beye harus belajar dari otaknya beha…biar penjualan Y bagus juga…
Makanya tu hidup jgn tukang fitness gue blon kawin njing, hahahah elu aja ngejembreng keturunan keluarga lonte lu udah deh banyakan bacod ga resep kopdar hayukkkk lebih asyik kan face to face lu bole maki gue depan muka gue tariqueeeee sissss
Ijin Wak Haji, kalau dibaca artikel Wak Haji diatas, maka bisa diartikan bahwa akar masalah M1 2020 adalah di mesin, sedangkan regulasi tidak boleh mengutak-atik jeroan mesin maka tentunya seberapapun usaha perbaikan disektor lainnya maka tidak akan bisa menghilangkan masalah utama sehingga menurutku problem tahun ini akan terbawa ditahun depan, jadi menurutku dari pada repot membenahi M1 2020 mendingan tim dan pembalap mengoptimalkan yang sudah ada dan pabrikan development untuk spek 2022 dengan memperhatikan kondisi tahun 2020 kebelakang
Maaf ane bukan FBY tapi cuma pemerhati engineering aja
wah haji tolong lah mbah darmo dll itu disaring, komen yg bagus lah. kita berdiskusi cari ilmu
Hati2 OTG 🙂
tiba” si DDY datang datang membabi buta mengubur si kendor…
baru paham klo morbid taon ini pke motor spek 2019..
Tidak semua Part sukucadang dibuat oleh pabrikan, coba telusuri vendor mana aja yang jadi mitra.
contoh sederhana Seperti Bearing, kalau tidak Koyo ya NTN
Ring Piston biasanya ambil dari RN
yang paling jelas ya OLI, karena tercantum dibalik kemasan darimana oli tersebut dikeluarkan, Oli Honda kebanyakan pakai Idemitsu, kalau Yamaha Eneos, Kawasaki Shell.
kalau tau asal muasal Vendor yang mengeluarkan sukucadang pasti lebih murah ambil dari merek Vendor, daripada ambil yang sudah dikemas oleh pabrikan masing masing kendaraan.