TMCBLOG.com – Yamaha Pekan ini telah merilis Yamaha Gear 125 sebagai Motor Skutik Entry level mereka di range Harga 16,75 sampai 17,35 Juta rupiah. Secara umum Sebelum ini kita ketahui bahwa Untuk Skutik Entry level Yamaha Kita sudah terbiasa dengan Nama Yamaha MIO . . dan Nama Mio Tersebar di beberapa Platform varian, Mio M3, Mio Z, Mio S dan Dulu Juga sempat Nempel Di Mio Soul atau Bahkan Mio Fino Sebelum kedua varian terakhir ini pelan pelan memisahkan diri setelah memiliki Entitas Sendiri yang Kuat. Dan satu lagi ini Yamaha Gear 125 hadir di Segmen Entry level . . apakah ini adalah Mio Juga ?

Yamaha Secara Komunikasi marketingnya sudah tidak lagi menyebutkan Nama Mio di Produk Yamaha Gear 125, walaupun jika Kita mau lebih teliti, Brand MIO Secara fisik Masih menempel sebelum nama GEAR di Body skutik ini . . Banyak Yang beranggapan bahwa Koq Yamaha Sekarang ini agak random dalam penamaan Varian, Sampai sampai keluar nama Gear, kenapa Tidak melanjutkan Nama MIO yang sudah melegenda ?

Sebagai Skutik Pendobrak awal dan First Mover Skutik Di Brand Jepang, Nama MIO jelas membekas di banyak Hati Konsumen. Namun Menurut Tmcblog dengan menghadirkan GEAR 125, sepertinya Yamaha Indonesia sudah bersiap Move On dalam artian mulai meninggalkan pelan pelan Brand MIO . . bersiap hadir dengan satu Brand Baru yang siap hadir dengan Karakter baru.

Jika tetap pakai Mio, Paling nggak akan ada beberapa handicap handicap  Brand Image Mio lama yang bisa menjadi pengahalang jika Yamaha Mau melangkah lebih maju mendobrak beberapa Mindset . . seperti  Penetrasi Bahasa Marketing IRIT misalnya . . So jangan Kaget Jika tmcblog perkirakan ke depan IRIT nya Honda akan mendapatkan perlawanan yang Kian Keras dari Yamaha Via Brand Brand baru mereka.

Secara umum Memang Yamaha Gear 125 hadir ALL NEW, menghadirkan banyak sekali keterbaruan walaupun ada beberapa yang terlihat belum berubah dari dulu seperti misalnya desain dari palang velg CW yang digunakan. Mungkin Maksudnya agar Ciri Khas Yamaha tidak Hilang, namun namanya Juga Strategi bisa dilihat Berbeda Oleh Netizen sehingga tidak heran apabila ada opini bahwa Yamaha belum Move On soal velg ini . .

Selain Velg setelah tmcblog perhatikan Langsung jika dibandingkan  Skutik entry level yamaha sebelumnya, Yakni Yamaha MIO 125 Series, jelas Yamaha Gear 125 ini punya Banyak Hal yang baru. Hal pertama yang pasti Mesinnya yang sekarang Sudah Full 100% menggunakan mesin SMG yang menghadirkan Generator AC yang berfungsi pula sebagai Starter dan generator tegangan listrik.

Mesin SMG ini salah satu ciri khasnya adalah starter yang Senyap yang pada versi Yamaha Gear 125 S Version dikembangkan Lebih lanjut ke sistem Stop Start atau Sistem Iddle stop Khas Yamaha. Mio 125 sebelumnya Juga Punya sistem Stop Start ini, namun secara teknis sangat berbeda dan Masih menggunakan mesin Konvensional dengan stater yang menggunakan Arang.

Secara umum Mesin Yamaha Gear 125 sama dengan Mesin yang dipakai Oleh Freego 125 dan menurut tmcblog ke depan, semua Motor Motor 125 cc air cooled Yamaha lain Seperti Yamaha Fino 125 dan Yamaha X-ride 125 akan menggunakan Mesin yang sama dengan Gear 125 ini . . yakni Mesin Blue core Dengan Smart Motor Generator.

Yamaha Mengahdirkan Lampu LED Yang Secara umum bentuk dimensinya cukup besar di kelasnya. Hal ini cukup singkron dengan Platform dimensi Body dari Yamaha gear 125 yang menurut tmcblog Juga besar . . Sobat sekalian silahkan dekati sendiri dan pasti akan berguman bahwa secara Dimensi Yamaha gear 125 ini lebih mendekati dari sosok yamaha Soul jalan dahulu . . agak sedikit gemuk apabila dibandingkan dengan Yamaha Mio M3 atau Mio Z misalnya.

Bicara Red Ocean market adalah Bicara Soal Diferensiasi. Dan Yamaha terlihat Mencoba melengkapi berbagai macam Diferensiasi yang tidak ada atau tidak umum di Segmen Skutik entry level seperti misalnya di satu Motor secara umum mereka membenamkan  Dual Hook ‘cantelan barang’ di bagian dek depan, dan Asesoris Pijakan kaki tambahan yang masih dijual sebagai part Opsional.

Power Lighter yang dipastikan akan jadi Fitur paling disukai siapa saja yang butuh kepastian untuk Online terus, Bagasi yang lumayan Luas walau belum full helm Full face masuk di dalamnya, kontur pijakan kaki dengan opsi posisi yang beragam mulai yang ergonmi standar sampai yang racy. Dan bahkan Yamaha masih memikirkan mengenai foot peg buat anak anak segala

Selain perbedaan pilihan warna dan Grafis , Yamaha Gear 125 standar dan Yamaha gear 125 S dengan perbedaaan harga sampai 600 ribu rupiah di Jakarta pada dasarnya hanya berbeda di Fitur Stop Start system dan Answer back saja sih . .

Dan pada posisi ini untuk konsumen yang butuh Motor lebih value tmcblog perkirakan akan lebih memilih Versi standar dengan perbedaan 600 rb . . . pada akhirnnya, Kesimpulan sementara adalah produk Yamaha Gear 125 ini menurut opini tmcblog, Imho bagaikan sebuah Start dari upaya baru dari Yamaha Untuk membangun Portofolio Produk yang lebih Kuat di segmen Skutik Entry level.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

 

54 COMMENTS

  1. Wak, kan sy ojol nih, yg jd pertanyaan pemakaian ojol yg bs 100-150km perhari itu bensin boros ga ya? Trus clan yamaha kan terkenal vampir oli nya jg. Ini usefull bgt sbenernya buat ojol cm ya itu mikir bensin + oli nya, duh

    • maksudnya di Mio Lama ? . . . Kalo bisa 150 km .. 4 liter sih Ya standar, kalo 100 km 4 liter atau 1:25 sih untuk era injensi tidak bisa dibilang irit

      • Masalahnya gak semua penumpang ojol prefer motor gembul kayak lexi atau PCX. Itu jadi pikiran para ojol juga.

        Malah banyak yg senengnya skutik entry langsing macem mio atau beat. Biar pas dibonceng gak terlalu ngangkang, pas turun gak jadi simpanse, gesit, tapi tetep bisa ngangkut barang banyak.

      • Lah emang ojol bawa penumpang pada kepake bagasi dalamnya ? Mau segede lexy nmax jga ukuran panjang joknya ga beda jauh dari panjang skutik biasa (non maxi) kok

        Ojol pake nmax pcx adv mah kemakan gengsi doang kali, ntar giliran ganti part ini itu ngeluh mahal. Salah motor anda, makan tu gengsi

    • Kita tuh butuh motor yg empuk, sayangnya yamaha ga ada kata empuk2nya, gemlodak bos, dijalan jelek tangan geter semua, pantat sakit. Fucking biar nikung2 enak, emang nya mau balapan acara nikang nikung.

  2. Yg bikin kurang nyaman bawa mio itu setangnya terlalu lurus dan kurang panjang.
    coba agak di tekuk dikit dan di panjangin dikit lagi
    mungkin lebih nyaman.

  3. Ampun dah, itu bagasi ternyata lebih parah dari mio m3 ?

    Di m3 versi SSS aja, yang pake aki bertipe sama, dia gak sesempit itu.

  4. Bagasinya terlalu dangkal, ukuran box aki yg gede mengurangi jumlah barang yg sanggup ditampung. Mestinya belajar ke beat, bagasinya lega

  5. Dgn gedenya plastik kulit jeruk sebanyak itu di tebeng depan, berarti motor ini memang di posisikan paling bawah kah?

    Apa tetap Mio M3/Z?

  6. Karena di kelas entry level, yang diperlukan itu bukan fitur sebanyak2nya, tapi akomodasi dan ‘usability’. Dan desain. Bukan cuma di indo, tapi diluaran sana juga. Beat memenuhi semua itu, dan dia memang layak jadi penguasa di kelas entry level ini.

    Mau tahu masalah Y di kelas ini? Karena dia bikin produk2 yang gak langsung bisa diterima semua kalangan. Selalu ada saja satu sisi yang bikin produknya auto kelihatan jelek. Mio dkk? Mesin dan kaki2nya masih itu2 saja, ringkih. Soul? Bantet, jelek di desain. Xride? Jauh lebih berkarakter dan ‘proper’ gen sebelumnya. Fino? Ah sudahlah. Yang bagus cuma freego, itupun dia ‘masih bermesin mio’.
    Positioning produknya pun juga gak jelas, tengok sudah berapa kali gen mio m3 ini ‘membelah diri’, bikin varian baru buat menggempur pasar beat? Dari Z, S, terus Gear ini. Dan gak ada yang laris, bahkan malah saking makan satu sama lain. Sekali lagi, bukan imej, tapi memang Y gak niat garap pasar entry level.
    Jadi ingin ketawa gegara baca press release si Gear ini kemarin, “Y mendominasi penjualan di kelas 125cc”. Wkwkwk. “Kelas 125cc”? Bukan “entry level”, “mid-segment” atau “premium”? Gimana gak ‘mendominasi’, wong varian 125cc nya bejibun gitu?

    Btw, situ mau giring opini honda cuma bagus di kelas receh? Ya yang namanya tabiat gak bisa diubah memang.

  7. Doeloe, mio merajai kelas ini. Salah yamaha sendiri yg bikin blunder makin kesini. Jk bs membuat manja konsumen dan kasih lebih dr kompetitor, yakin dah mio bs merajai lagi segment ini, tentunya sinergi semua pihak dan dibarengi produk yg mumpuni. Terakhir, jk sudah merajai, janganlah sombong, karna hal itu awal dr sebuah kehancuran.

    • “jk sudah merajai, janganlah sombong, karna hal itu awal dr sebuah kehancuran.”

      Agree. Inilah kesalahan fatal Y. Kemarin di press release Gear ini saja Y menyatakan bahwa dia “mendominasi penjualan di kelas 125cc”. Wkwkwk.

  8. Coba bandingkan pengalaman berkendara didalam kota antara mio 125 dibanding beat..
    Wajar sekali kalo beat lebih laris. ( Saya pemakai mio 125)

    • dulu pernah coba mio m3, freego, beat karbu, beat pop & fi esp. emang secara handling lebih enak bawa clan beat, kalau mio entah kenapa itu suspensi depan kayak terlalu soft mentok terus. masalah lain mio (dan mayoritas yamaha) getaran mesinnya bikin ga fun to ride. kalau tarikan sih oke mio ya. soal jok ga pilih dua²nya, beat keras kayak batu, mio terlalu empuk sampe bikin kesemutan klo kelamaan duduk. mungkin memang benar yamaha kayak ga niat garap ni pasar, ato emang taste petingginya yang budeg?

  9. pertama rilis banyak yg bilang modelnya culun, tp setelah lihat vlogny wak haji makin lama dilihat ternyata cakep juga y,,,!!!!

  10. Fitur lengkap,wajah jelek auto g laris, mio awal dl cantik lo,waktu digdaya. Please fokus pada wajah untuk konsumen mayoritas disini, kalo saya malah sering pake lexy,walo ada vario,scoopy,beat. Cuma saya ini orang minoritas,wajah jelek g papa,penting nyaman buat muter2 desa ?

    • Oya sebaiknya dibuat kaya beat desainnya,kompak, multigender, cantik dan ganteng, cew cow suka, desain mio j itu bagus,cantik,namun hanya memenuhi sisi cew, sebenarnya ada gt,namun bodinya bantet kaya cew pendek semok,kalo beat itu slim ideal tubuhnya,luarbiasanya bagasi luas. Beat itu secara desain masterpiece,terutama beat terbaru,

  11. Jangan jauh2 marketing astra.
    Bandingkan aja beat fi yg masih bletak & mio m3. Bakal keliatan kenapa yg cat nya mudah luntur itu lebih laris.

  12. Wak, ironisnya varian2 Yamaha yg tadinya ada embel2 Mio kemudian melepas nama Mionya, kok pada suram semua..

    Soul discontinue, diganti Freego
    Fino masih ada tapi ya gitu deh

    Kalo diekstrapolasikan, Gear ini bakal bernasib seperti Force di kelas bebek. Sekedar meramaikan saja, sekedar menyeser serpihan kue

  13. Semoga laku, bosen di jalanan di parkiran mbeat melulu ?. Saya pemakai soul gt, selama pemakaian 4 th, mesin gak ada masalah, gak ada gredek di cvt walaupun pernah kampas ganda sampai tipis ?. Sparepart ORI lebih miring harganya dari sebelah, dan mudah didapat

  14. Clan mio skrg tu kalah bersaing salah satunya krn suara knalpot yg kok bgitu… terkesan suara murahan, apalagi yg mio YMjetfi.. meraung saat akselerasi… seakan ngeden bgt, beda dg beat vario yg gak terkesan ngeden, wlopun aslinya ya sama saja.

    Sblumnya sy gak prnah pake produk AHM, tp lihat vario beat kok kayak ngleses enak klo lihat pas jalan. Akhirnya beli var125… setelah pakai trnyata kok gak sama dg yg dibygkan.. sama saja banyak keluhan juga ternyata… malah enakan NJMX buat PP krja

  15. Yamaha mulai menaikkan level fitur dan mesin ke kelas entry neh. Baguslah..yg 150cc saja dah dr dlu dan akan diikutin merk lainnya. Harus begitulah,terus kasi lebih kekonsumen dan lagi. Oiya R25 hrs fullugrade tuh,fino jgn lupa karena jelek,grand filano lebih oke bergaya european scooter. 250cc 4 silinder cepetan klo serius yamaha.

  16. Pak haji, bisikin yamaha kalo bikin skutik lagi, coba dijejelin mesin xeon series, sayang banget mesin bagus gak kepake, dulu waktu kuliah, pake itu, dan karakter mesin ngedukung stop n go banget dan gak malu2in kalo dibetot hahaha

  17. Semua tergantung dari pabrikan juga sih.
    Dulu sport batangan dikuasai clan H juga kok (Tiger, Megapro, GL series, Honda Win? ? whatever… you named it)

    Tebak apa yg bakal terjadi kalo Yahama Vixion gak lahir?

    Palingan sport batangan H cuma facelift pernak-pernik doang.

    Vixion menggebrak segebrak-gebraknya di pasar sport batangan yg saat itu…. meh! gitu-gitu aja.
    Modal yg bikin konsumen terbuka mata hatinya : 4 klep tenaga yg besar wlpn ‘hanya’ 150cc, irit, udah pake injeksi, silinder diasil yg pede dikasih garansi 5 tahun, tampang ganteng, dan rangka twinspar yg sampe saat ini jadi satu-satunya cmiiw.

    Hasilnya?
    Emang marketing satu gedung Astro bisa apa waktu itu?

    Nothing can stop Vixion!
    Setidaknya sampe generasi NVA.
    Cmiiw

  18. kita harus apresiasi, paling tidak telah memberikan pilihan bagi konsumen indonesia, sehingga konsumen punya banyak pilihan. produk mana yang akan dipilih kembali ke selera konsumen masing-masing. Persaingan justru akan bagus, tidak perlu membully brand yang hanya punya sedikit market share, karena mereka tetap memberikan kompetisi kepada penguasa pasar, agar produk di pasar tetap kompetitif dan inovatif

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here