TMCBLOG.com –  Setelah pekan lalu, Yamaha GEAR 125 resmi diluncurkan, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing mengajak awak media dan blogger untuk mencoba langsung ketangguhan Yamaha GEAR 125 cc terbaru ini melalui Media Riding Experience Jakarta – Bogor dengan jarak lebih dari 125 km yang dikemas dalam acara Yamaha GEAR 125 ACHIEVER.

“Kami menghadirkan Yamaha GEAR 125 untuk menjawab kebutuhan konsumen. Dan hari ini kami mengajak awak media nasional yang sudah penasaran dengan kehadiran Yamaha GEAR 125, untuk mencoba langsung Matic Multiguna dari Yamaha dan merasakan ketangguhan performa mesin Blue Core 125cc yang Menang Banyak karena Pasti Kuat, Pasti Nanjak, Pasti Irit & Pasti Keren”, tutur Antonius Widiantoro, selaku Manager Public Relation, PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.

Yamaha GEAR 125 adalah “Matic Multiguna” yang bisa menjadi partner berkendara untuk mendukung rutinitas pengendara yang aktif, Yamaha GEAR 125 dengan mesin Blue Core 125cc menyajikan kecanggihan teknologi Smart Motor Generator (SMG) yang membuat suara starter halus saat motor dinyalakan dan Stop & Start System (SSS)** untuk mengurangi konsumsi bahan bakar yang tidak perlu pada saat motor sedang berhenti.

Semakin lengkap dikelasnya, Yamaha GEAR 125 dengan ban belakang Tubeless dan tapak lebar ini telah diperkaya fitur layaknya skutik premium, seperti adanya fitur Electric Power Socket (EPS) untuk mengisi daya baterai ponsel, Answer Back System untuk menemukan motor saat di parkiran, Lampu Depan LED dan Lampu Hazard.

Selama perjalanan, pengendara bebas atur sendiri barang bawaanya, seperti botol minum yang dapat diletakkan di rak depan, dengan tambahan double hook (gantungan barang ganda), serta ruang pijakan kaki (foot peg) yang fleksibel, sehingga posisi kaki pengendara lebih nyaman dan leluasa saat berkendara bahkan ketika membawa banyak muatan.

Seperti yang dirasakan oleh Ary Dwinoviansyah , “Yamaha GEAR 125 memiliki fitur yang akomodatif dan modern, misalnya double hook yang dapat digunakan untuk menaruh barang bawaan di area dek depan motor yang fleksibel sehingga tidak mengganggu posisi berkendara, karena ruang pada kaki cukup luas dan posisi kaki bisa berubah-ubah sesuai pengendara sehingga membuat berkendara lebih menyenangkan. Pasti handal dan menang banyak deh!”

Selama perjalanan media touring menuju Bogor pergi-pulang yang menempuh jarak lebih dari 125 km, konsumsi bahan bakar Yamaha GEAR 125 yang digunakan awak media dapat mencapai 56.11 Km/L dengan gaya berkendara sesuai dengan karakter  berkendara masing-masing. Dan setelah itu konsumsi bahan bakar dihitung dengan metode pengukuran full to full. Hasil ini membuktikan bahwa Yamaha GEAR 125 pasti irit untuk menemani aktivitas sehari-hari.

Keunggulan fitur dan performa Yamaha GEAR 125 membuat perjalanan sepanjang 125 km ini terasa sangat nyaman dan menyenangkan. Para pengendara semakin merasa Menang Banyak karena dengan harga yang terjangkau sudah mendapatkan motor yang Pasti Kuat, Pasti Nanjak, Pasti Irit & Pasti Keren. Yamaha GEAR 125 menjadi pilihan yang siap diandalkan untuk menemani aktivitas harian anak muda yang aktif dan padat. Silahkan tunggu Juga Report lengkap dari tmcblog yang mengutus Nugie kembali Buat test Yamaha Gear 125.

based on YIMM Info

40 COMMENTS

    • Sebenarnya adakah fungsi lampu hazard pada motor?

      Menurut saya, lampu hazard pada motor merupakan fitur yang tidak perlu karna (kebanyakan) orang Indonesia masih belum benar2 tahu fungsi nya..

      Paling dibenak (kebanyakan) orang Indonesia lampu hazard fungsinya adalah untuk turing, untuk penanda termasuk dalam rombongan, untuk gaya2an..

      Yang bikin gregetan itu ketika ada pengendara motor seorang diri, lampu hazard nyala, dia jalan zig zag zig zag, gak tahu dia mau belok nikung atau lurus atau memang ada kerusakan di kendaraannya (tapi kok masih bisa jalan) ?
      —___—

      IMHO, (kebanyakan) Orang Indonesia sebenarnya belum siap dengan fitur Hazard pada motor..
      Apapun merk motornya..

      • Betul bro….krna edukasi pengetahuan berlalu-lintas masih minim disini..bahkan mobil jg sama aja suka ngawur klo pake lampu hazard.

  1. Sebenarnya kalo secondary features dipangkas, kita seharusnya bisa dapet big scoot 150cc dengan harga yg lbh wajar.

    Analog speedometer
    Kunci magnet biasa
    Tanpa sss,smg,cbs,abs,abg,rbstbs,shcbdhlrh blablabla..

    • Kalau dianalogikan macam di smartphone, ini kelas ‘flagship killer’ yak? Spek jeroan sama persis dengan kelas atas, tapi minus gimmick2 yang gak seberapa perlu biar lebih murah.

  2. kebetulan lagi bahas konsumsi bbm kendaraan, saya mau nanya serius, kalo ada yang tahu tolong kasi penjelasan

    Angka konsumsi bbm itu dihitung berdadarkan jarak tempuh dan jumlah bbm, anggap saja pengukur jumlah bbm itu akurat, cuma jarak tempuh apakan menggunakan sensor yang sama dengan speedometer? Kalau ya, berarti jika ada deviasi di speedometer juga akan berpengaruh ke jarak tempuh real yang berbeda dengan jarak tempuh yang tampil di odometer dong?

    Dengan kata lain kalau speedometer ngibul, berarti odometer, trip meter, dan semuanya itu juga sama dong? ?

    • Kan dulu iklan nya “mesin tetap nyala tapi bahan bakar irit, ini baru yang namanya canggiiiiih” eh tau tau keluar SSSSS ?

    • Klo gak salah odometer itu itungannya gak berkaitan sama speedometer atau bisa dikatakan lebih akurat, dulu ada yg bilang begitu sih di kolom komen, tapi gak tau deh nunggu wak haji atau om nug aja atau komentator lain yg lebih paham soal teknis ?

    • Dulu pernah dibikina artikel oleh tmcblog,bahkn dioraktekkan kalo odometer di buat seREAL mungkin oleh pabrikan. Karena menyangkut jadwal service.
      Jadi tdk sda kaitan dengan spedometer cmiw

  3. fitur = beat cm nambahin double hock ama footrest anak doank
    Sedangkan klo ngmongin kapasitas bagasi ama tanki addres lebih unggul
    Step depan tambahan ditoko variasi jg byk utk semua matic lown end
    Serius nanya yg diunggulkan itu apanya?

    • Mau ngarep segila apa sih dari motor entry level ?

      Double hook sama footrest anak emang bisa gampang maen bikin serapih pabrikan ?

      Yang diunggulkan ya yg ente bacotin ga perlu lagi repot repot ke bengkel buat bikin begituan.

      Semua kontestan ada unggulnya sendiri di kelas ini. Sama kek bit ada semidigitalnya, bekasnha terjaga, ahass jumlahnya banyak. Nex ii part nya bandel harganya rada murah.

  4. Klo menurut ane yang ojol. Yang pasti Tenaganya 125cc. Suka ga suka cc 125 pengaruh saat ngantar penumpang.
    Ane ngojol pernah pake vario 125 old 2014 tenaga jelas enak, stabil, dek rata, bagasi gede, suara lebih halus dibandingkan versi sekarang.minusnya boros dibandingkan vario 125 versi terbaru.
    Pake address buat ngojol. Irit, bagasi gede, tenaga 11 12 dijalan datar. Buat boncengan nganter penumpang nanjak? Ya gitulah 110 cc kecuali modif area cvt.
    Beat? Buat sendirian ok, boncengan buat ngojol? Di bawah address. kecuali mau main food, gosend atau goshop doang.
    No offense, faktanya gitu.
    Untuk desain depan ok buat ane mirip satria atau bandit 150. Pijakan buat anak2 penting. Good job yamaha. Karena sering ngantar anak2 kadang rada was was takut ama kaki. Desain umum no komplain.

  5. Ojol mana yg mau beli?? Emang ada rekrutmen driver baru?? Kan udah ga ada..

    Semua ojol udah punya motor sendiri, semua lagi fokus nyelesaikan cicilan

    Jadi, nasibnya Gear ini tetap bakal sama dengan Mio, sekedar pelengkap aja. Cashcownya Yamaha cuma Nmax

  6. Hook di bawah jok dan “foot rest anak” sudah ada sejak model Mio smile, entah kenapa kemudian dihilangkan pada desain Mio selanjutnya ???

    Mesin 125cc Bluecore irit ? … tentu beda orang (bobot, teknik berkendara) , beda jalur atau rute, bisa saja hasil konsumsi BBM nya juga berbeda, tapi dari pemakaian ane pribadi (100kg) jalur Jkt – Ciputat – Parung – Bogor PP 100 KM, komsumsi BBM Pertalite +/- 50 KM/liter soale tiap hari rutin ngisi 2 liter (gak pernah ngukur2an ) – gak usah jadi polemik, naik motor itu untuk transportasi, kerja dan ibadah serta selalu hargai pengguna jalan lain walau beda merk kendaraan

    Testimoni pribadi sebagai owner dan user Mio Smile dan Mio S kadang pake MegaproFI, Vario Techno 110 juga milik pribadi

  7. sya sndri sh kelas 110 jelas pilih address jelas iritnya.. kelas 125 apa ya kyak gitu2 aj gda yg wah dri 3pabrikan lbh prefer ke 110.. kelas 150 jelas pilih nmax desain udh lbh dri cukup. ga lebay ga culun..

  8. IMHO 56KM/L bukan angka istimewa buat skutik modern… Vario 125 (apalagi beat) jg bisa dapet segitu tergantung gaya riding & kondisi jalan. Klo mau jadi beat killer minimal Mio Gear harus punya 1 senjata pamungkas misal killer-price, killer-fuel consumption, killer-style,dsb… jadi harus ada “very good-reason to buy Mio” klo gak ini bakal cuma jadi produk alternatif saja.

    Perlu diingat juga, selama ini yamaha punya problem dgn engine-durability yg gak sebagus honda & suzuki…ini jg jadi faktor pertimbangan konsumen.

  9. Masih irit satria hiu saya, yg 1 liter tembus 31 km. Di tambah tarikan nya ngejambak+dapet top speed tinggi+minim perawatan.
    Catatan* itu konsumsi bbm mesin 2 tak lohh, dan teknologi nya 16 tahun yg lalu. Bayangkan klo sekarang masih berlanjut.

Leave a Reply to SEN Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here