Thursday, 26 December 2024

Dua pertanyaan penting seputar ban dan hujan

TMCBLOG.com – Masuk musim penghujan semakin mungkin Kita terpaksa harus berkendara saat kondisi asphal basah karena hujan. Biasanya ada dua pertanyaan yang sering ditanyakan oleh pengendara motor seputar penggunaan ban sepeda motor dalam keadaan  basah dan hujan. Dan tmcblog cukup beruntung memperoleh jawaban langsung oleh staff ahli pengembangan Ban di salah satu Pabrikan ban yakni FDR yakni Pak Jimmy Handoyo, FDR technical service & development department head PT SRI. . . Cek deh kedua pertanyaan berikut ini sob . .

1. Apakah benar jika berkendara saat hujan tekanan angin ban perlu dikurangi?

Jangan asal mengurangi tekanan ban saat berkendara dalam keadaan hujan atau melewati permukaan jalan yang basah. “Ban yang tekanan anginnya kurang dari rekomendasikan justru bentuk profil bannya akan berubah sehingga kembangan ban tidak berfungsi maksimal untuk membuang air,” ujar Jimmy.

Ban yang tekanan anginnya kurang justru membuat daya cengkeramnya berkurang. Selain itu, tekanan angin yang kurang juga mempengaruhi kestabilan dan motor jadi terasa berat.

Tetap menggunakan tekanan angin yang direkomendasikan. Rekomendasi tekanan untuk ban FDR untuk ban depan, yaitu 29 psi, dan untuk ban belakang tekanannya 32 psi. Kita bisa mengurangi tekanan normal sampai  2 psi jika dirasa kurang nyaman. “Jangan lupa gunakan alat ukur tekanan angin agar tekanan angin yang digunakan tidak dibawah dari yang apa direkomendasikan,” kata Jimmy.

2. Mengapa kembangan ban penting saat berkendara di jalan basah atau hujan?

Jika melewati jalan basah atau saat hujan, butuh ban yang ada kembangannya. Alur kembangan ini berguna untuk membuang air dengan cepat ketika melewati permukaan trek yang basah. Jika tidak ada alur kembangan, ban akan mengalami aquaplaning atau kehilangan daya cengkramnya. Itu juga sebabnya ban yang sudah aus di mana kembangan bannya sudah tipis akan terasa licin saat digunakan di jalan basah.

Memang ada diperjualbelikan ban slick alias ban yang tidak memiliki alur kembangan pada permukaan tapaknya, seperti contohnya FDR ban Sport FR 75. Namun, ban slick ini khusus digunakan untuk balapan di trek kering saja. Ban slick bahkan tidak direkomendasikan untuk penggunaan balapan dalam keadaan trek basah atau hujan. “Karena tidak ada alur kembangan, akan lebih banyak banyak karet yang kontak dengan permukaan jalan sehingga daya cengkram lebih maksimal ( saat Trek kering ),” kata Jimmy.

Untuk penggunaan harian yang kita tidak bisa prediksi kapan akan lewati medan jalan yang basah, pastikan masih pakai ban yang kembangannya belum sampai batas keausan.

Based on FDR Info

8 COMMENTS

  1. Memang tipe dan kembangan ban harus sesuai dgn medan yg dilewati.

    Saya pernah abis main motocross pake ban tahu, pulang lewat jalan raya trus hujan, waktu belok saya tiba2 jatuh. Rupanya ban tahu sangat licin si jalan raya waktu hujan.

  2. Wah fdr, motor saya pakai fdr raven, dan kalo dipakai waktu hujan grip saat mengerem terutama ban belakang itu sangat buruk

  3. Kalo saya hujan gak pernah mengurangi angin karena ketika hujan / dingin tekanan angin nan akan sedikit berkurang.

    Ketika offroad atau dijalan tanah baru agak kempisin ban sedikit biar lebih ngegrip

  4. yang penting hati2. mau pakai ban slick pun bisa2 aja asal jangan ngerem bejek mendadak.

    jangan mentang2 uda pake ban khusus hujan tapi gas terus. jalanan ga bisa ditebak.
    mana tau ada bajaj tetiba puter arah atau emak2 sen ke kiri tau2 kekanan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP