TMCBLOG.com – Ada lumayan banyak pertanyaan tulisan dan lisan masuk ke kami menanyakan mengenai jalur menuju mekanik sekelas MotoGP. Sebenarnya menjadi mekanik tim-tim profesional di AHRT atau YRI atau Manual Tech sudah cukup mentereng dan banyak jadi benchmark beberapa anak muda di Indonesia yang suka akan Motorsport dan punya cita-cita berkarir di dalamnya sebagai mekanik. Namun jika mau lebih tinggi lagi, Monlau Repsol bisa jadi pertimbangan. Kenapa gitu? Cek nih sepak terjangnya sob.

Secara umum pada pada musim Grand Prix 2020 kemarin, di paddock terdapat 84 mantan mahasiswa Competition Motorcycling Mechanics dan 20 mahasiswa dari Magister Teknik Motorsport yang tersebar di semua kategori. Sehingga secara umum, 104 mantan siswa Monlau Repsol telah mengikuti kejuaraan sepeda motor dunia tahun ini. Mereka sudah bekerja didistribusikan di berbagai tim resmi MotoGP seperti di Tim Repsol Honda, Suzuki, Yamaha Monster, Aprilia, KTM Factory, LCR dan Pramac, serta di formasi Moto2 dan Moto3 lainnya.

Meskipun kejayaan motorsport biasanya dipegang dan tertanam menggunakan nama para pembalap, namun sangat dipercaya masa depan kejuaraan dunia MotoGP juga berada di tangan para teknisi. Tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh mantan siswa Monlau Repsol di banyak tim Grand prix sangat bervariasi. Mulai dari perekam data hingga mekanik, spesialis ban, manajer spare parts dan bensin, teknisi suspensi, kepala crew, koordinator logistik dan manajer kamera on-board, dan lain sebagainya.

Siapa saja mereka? Silahkan dicatet beberapa di antaranya adalah Carlos Liñán, kepala kru Marc Márquez di Tim Repsol Honda; Jacques Roca, kepala kru juara dunia 2020 Joan Mir di Suzuki; Patricia Pacheco, perekam data di team SIC58, Guillem Carrillo, mekanik tim EG00 Marc VDS Moto2 atau Sergi Sangrà, teknisi ban Carl Crutchlow di LCR Honda, di antara banyak lainnya. So, ayo gantungkan cita-citamu setinggi langit. . .

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

15 COMMENTS

  1. Wahhh banyak ktp spanyol pasti kontrasepsi dorna nih.
    Lagi lagi repsol punya peran penting dibalik ini semua, gak heran kalo mekanik dan pembalap banyak dari spanyol. Repsol bener bener all out dalam sponsorin dunia balap.

  2. Di Eropa sono, karir yang kelihatannya ecek2 aja ada sertifikasi dan standardisasinya. Jadi ya emang yg namanya kerja batasnya hitam-putih antara professional atau non-professional.

    • Bener. Orang gw cuma jadi mekanik bengkel biasa aja harus bawa ijazah bachelor padahal jg itu rekanan bos gw kasar kata gw aslinya direkrut dari jalur pertemanan tapi tetep harus sesuai prosedur, mana ijazah gw dulu pendidikan otomotif harusnya kalo nurut ijazah jadi guru stm bkn ke Irlandia wkwkwk itu jg disuruh training 3 bulan dgn bayaran perjam cuma 5 pounds. Enaknya ya keberangkatan sama visa diurusin sana. Setelah 3 bulan dapet kontrak 12 bulan, baru dah sejahtera dan beruntungnya gw ngikut divisi balap jadi sering disewa sama tim club event sama kejurnas dan bisa sampe Swedia.

  3. jelas mekanik dan pembalap itu 1 kesatuan ga bisa cuma salah satu saja

    liat apa yg dilakukan rossi dan marquez, mekanik andalan mereka sejak masih di kelas bawah mereka bawa terus sampai ke motogp

Leave a Reply to FBS SEJATI Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here