TMCBLOG.com – Pembalap pabrikan Honda, Alvaro Bautista menyelesaikan 10 dari 24 balapan di Kejuaraan Dunia Superbike 2020 dengan hasil 0 poin. Di luar pencapaian podium ketiga di Aragon yang merupakan podium pertama Triple R di WSBK, dengan mengoleksi 113 poin, pembalap Honda, Alvaro Bautista dan Leon Haslam menyelesaikan kejuaraan dunia Superbike 2020 di urutan ke-9 dan ke-10 secara keseluruhan.

Tapi pembalap yang secara total mengoleksi 16 kali kemenangan race WSBK itu, yang ia peroleh selama musim kompetisi 2020 adalah jatuh lagi lagi dan lagi ketika dalam posisi yang menjanjikan, dan bahkan saat memimpin di Superpole Race pada seri Barcelona. Untuk membuat kemajuan dengan Triple R secepat mungkin, Bautista di musim 2020 terus-menerus mencoba melampaui limit, namun boleh dibilang ia terhadang oleh satu limit yang bikin frustasi dan agak sulit ia cari jalan keluarnya hanya dengan hanya merubah riding style. Butuh bantuan HRC dalam hal ini . .

Kepada Speedweek, Alvaro mengatakan “Saya selalu memiliki masalah yang kurang lebih sama, roda depan saya sering kehilangan grip, tapi penyebabnya dari belakang motor. Kami membutuhkan lebih banyak grip di roda belakang, terutama di tikungan masuk. Itulah mengapa seluruh beban pengereman ada di roda depan.”

“Keseimbangan harus didistribusikan sedikit berbeda. Bagian depan sepeda motor bagus saat pengereman, tapi roda belakang harus membantu saat berbelok. Ini membutuhkan lebih banyak perubahan. Top Speed motor cukup bagus, tetapi kami kehilangan banyak waktu karena kurangnya traksi. Kami mengalami masalah ini sejak awal musim, kami harus menyelesaikannya. “

“Awal musim nanti berarti kami bisa menguji lebih banyak, itu lebih baik bagi kami,” Rencananya WSBK akan mengadakan test pra-musim pada tanggal 20-21 Januari 2021 bertempat di sirkuit Jerez – Spanyol. Dan setelah itu, masih ada waktu cukup lama yakni tiga bulan hingga musim 2021 dimulai di Assen pada akhir April. “Bagi HRC, saya berharap anggaran bukan menjadi masalah. Bagi kami pertanyaannya lebih pada apakah kami memiliki material baru. HRC ingin menang, jadi mereka harus mengeluarkan uang untuk melakukannya.”

Untuk memberikan support pengereman lebih banyak ke roda belakang salah satunya adalah dengan melakukan perubahan distribusi bobot pada The Triple R. Semua brand bisa melakukannya dengan cara merubah beberapa hal yang masih dalam koridor regulasi seperti perubahan kaki-kaki swing-arm, setup suspensi dan penempatan penempatan parts. Namun tentu ini butuh pengujian pada setiap perubahannya karena tentu setiap perubahan distribusi akan berefek kepada hal-hal lain. Butuh kompromi tinggi untuk mencari balance yang dibutuhkan. Ujungnya adalah dibutuhkannya waktu dan pendanaaan buat riset seperti ini. .

Taufik of BUitenZorg | @tmcblog

 

18 COMMENTS

  1. Power dipakai cuma untuk spin roda belakang , gmn mo cepet cepet tancap gas selepas apex kalau motor malah spin(?)

  2. inline tapi belok mengandalkan roda belakang, hmmm, menarik,, apakah maksudnya juga dipake ngepot seperti mesin V ?

    • Lah, tau fungsinya roda blakang? Fungsinya buat jaga racing line dan ngendaliin sudut belok di tikungan. Justru inline perlu traksi roda blakang apalagi pas ngerem karna konfigurasinya lebih condong ke depan ketimbang mesin V, biar ga ngebebanin roda depan aja kya yg di bilang bautista di atas

  3. HRC di WSBK sama dgn KTM di Moto GP kah ??
    – sama2 mulai dari nol
    – sama2 duit tak terbatas
    – sama2 struggle di musim2 awal

  4. apakah buntutnya akan muncul bento box jadi bagian belakang akan ketambahan bobot

    atau sasisnya dibikin bolt bolt opsional buat geser mesin kayak GSXRR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here