TMCBLOG.com – Seperti yang sempat tmcblog twit kemarin, Bahwa GrandPrix Di Losail Qatar ini cukup menarik. Biasanya Di Race Race pada umumnya akumulasi 10 Pembalap yang memperoleh tiket pertama ke Q2 adalah mereka yang menjadi 10 besar pada akumulasi Di FP1 sampai FP3 . . dan perjalanan mereka di Ketiga latihan bebas ini umumnya berjalan ‘progresif’ di mana Jika pembalap Merasa kurang maksimal di FP1 atau FP2 maka ia masih Punya asa untuk melakukan Rebound di FP3 sehingga bisa berjuang memastikan tiket ke Q2 tanpa harus di Cuci dulu di Q1 . . . Namun Qatar beda, sedikit ‘abnormal’ sehinga ekstrimnya boleh dibilang  FP2 punya peranan sangat Penting . .

Ke abnormalan ini terjadi karena dari tiga sesi latihan penentuan Top-10 Q2 pertama, dua diantaranya dilakukan di siang hari yang secara umum punya situasi dan kondisi trek yang sangat berbeda dibandingkan dengan malam . . baik itu suhu, kelembapan dan tentunya densitas Udara . .

Suhu dan Kelembapan tentu saja memperngaruhi keadaan Trek secara langsung . . Kita bisa lihat bagaimana Perbedaan pemilihan kompon ban siang dan Malam . . sudah seperti langit dan Bumi dimana siang hari Pakai kompon Hard sementara malam hari kompon soft. Belum Lagi masalah Densitas atau Kerapatan udara.

Kita tahu bahwa malam hari memiliki densitas atau kerapatan udara yang lebih tinggi, artinya Oksigen akan lebih rapat dan ‘ kaya ‘ sehingga sobat sekalian sendiri Bisa rasakan saat riding malah hari seakan Motor lebih bertenaga . . Itu Juga yang terjadi pada MotoGP . . malam hari akan terasa Motor akan lebih bertenaga karena jelas pembakaran pada ke empat silinder Motor mereka butuh Oksigen untuk ledakan di ruang bakar.

Ini pula yang Buat Pembalap Yang menurut tmcblog belum menemukan base Setting akan sulit menentukan strategi apa yang akan ia lakukan di FP1 sampai FP3. Buat yang sudah menemukan Base Setting, Mungkin lebih mudah . . Mungkin ia tidak akan terlalu mementingkan FP1 dan FP3, Menggunakan tenaga, mengurangi Resiko serta tentunya berhemat dalam menggunakan ban dengan cara menggunakan hanya seperlunya seperti untuk konfirmasi saja. So memang MotoGP di Losail Qatar Butuh strategi Berbeda dari team karena memang secara umum kehidupannya berbeda.

Taufik of BitenZorg | @tmcblog

 

18 COMMENTS

    • Rc213v emang selalu payah di Qatar kalo yg nunggang bukan orang spesial macam Marc dan Stoner ga akan bisa dipake untuk memperebutkan juara disana

      Crutchlow pun waktu masih aktif Quali nya palingan p8/p6,pas race masuk gravel

  1. eng…jadi benar kata VR jgn jumawa dulu dengan hasil di qatar ini, apalagi balapan malam hanya ada di qatar, sisanya semua siang! eng…suzuki, ktm apalagi hodna mereka sepertirnya strugle tahun ini, sebaliknya ducati dan yamaha terlihat baik2 saja dan sangat siap tahun ini! Eng…

    • Kalau dilihat dari balapan kemarin kayaknya suzuki masih akan konsisten di fight walau gak selalu hadir di podium.

      • setuju, untuk long lap fp2 dini hari tadi pace Mir dan Rins sangat menjanjikan, ya cuma itu…ini balap malam qatar, basic setup motor “all round” macam gsx, rcv dll gak keliatan (selalu begitu)..
        entahlah…tapi benar kta wak haji, sejak era marc lebh sering dan seneng ngeliat balapan motogp dari mulai fp2, fp4, wup…terbiasa dan itu sekarang dah mulai di pake model ala2 marc oleh pembalap lainya..hehe “semua itu bukan kebetulan” by desain!

Leave a Reply to Jerami Klakson Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here