TMCBLOG.com – Saat ini Ducati adalah satu-satunya pabrikan yang memiliki 6 line-up motor di grid start MotoGP. Yap, walaupun dua diantara enam motor tersebut punya spesifikasi satu tahun lebih tua dari empat motor lainnya, namun secara umum Ducati merasa puas dengan konfigurasi enam motor ini. “Ini adalah sistem yang membuat kami sangat nyaman. Selain itu, ini adalah cara untuk mempertahankan beberapa pembalap yang kami yakini mendapatkan kekuatan mereka untuk berada di MotoGP atas kemampuan mereka sendiri,” jelas Paolo Ciabatti, Direktur Sport Ducati Corse.

Silahkan di-highlite “mempertahankan beberapa pembalap yang kami yakini mendapatkan kekuatan mereka”.. Yap, dengan konfigurasi seperti ini lah tahun 2021 ini Ducati boleh dibilang menjadi salah satu pabrikan yang memiliki konfigurasi pembalap termuda di MotoGP. Dengan makin banyak seat, Ducati punya banyak ‘lowongan’ seat yang bisa ditempati para pembalap muda sehingga ke depan mereka tidak memiliki masalah kekosongan/gap generasi pembalap.

Silahkan cek pabrikan lain, ada beberapa kasus dimana karena seat mereka terbatas sementara pembalap senior masih punya ‘potensi’ yang besar buat team dan pabrikan, maka ini bisa membuat mereka kesulitan memiliki ‘lowongan’ untuk pembalap muda potensial. Akibatnya, pembalap bagus bisa ‘diserobot’ pabrikan lain karena harus menunggu turunnya pembalap senior.

Selama beberapa tahun ini Ducati sendiri dipercaya telah mulai bertransformasi meninggalkan image pabrikan yang memiliki ‘motor yang sulit saat dipakai pertama kali oleh seorang Rookie’, menjadi image sebaliknya. Bagusnya dua tahun Pecco di Pramac serta melesatnya torehan Jorge Martin di dua seri pembuka debut MotoGP-nya secara umum cukup memperkuat menguapnya image tersebut.

Ducati sekarang bukan motor yang menakutkan buat sosok pembalap Rookie. Terlebih lagi ini diperkuat dengan fakta bahwa memang kehadiran mesin Triumph 3 silinder bertorsi tinggi lengkap dengan elektronik yang mendekati MotoGP membuat Moto2 benar-benar menjadi kelas penjenjangan yang lebih baik dibandingkan saat Moto2 menggunakan mesin motor Honda sebelumnya.

Balik lagi, walaupun Dorna Sport beberapa kali ingin menciptakan ‘atmosfer merata’ dimana setiap pabrikan hanya berisi satu team factory dan satu team satelit yang masing masing berisi dua pembalap, namun Ducati tetap bersikukuh ingin tetap mempertahankan formasi 6 pembalap. Avintia Racing diperkirakan kuat mundur dari MotoGP tahun 2022 mendatang. Secara umum posisi Avintia ini kuat kemungkinan akan diisi oleh VR46 team.

Namun begitu diberitakan beberapa kantor berita Motorsport bahwa walaupun saat ini VR46 team punya kedekatan dengan Ducati via Luca Marini, namun Ducati bahkan disinyalir tetap menjalin komunikasi dengan team-team satelit lain yang masih belum fix akan berlabuh dengan pabrikan apa di 2022, termasuk salah satunya adalah Gresini yang secara terang terangan akan berpisah dengan Aprilia di akhir tahun 2021 ini.

Memang sih Gresini selama ini memiliki sejarah yang minim sekali dengan Ducati dan faktanya Gresini juga berkomunikasi dengan pabrikan lain seperti Suzuki dan Honda. Namun kembali lagi, dengan semakin berubahnya image Ducati menjadi motor yang ‘berpotensi bisa ditaklukan’ oleh pembalap muda dan pembalap yang awalnya berpengalaman di motor merek lain (kasus Zarco) maka langkah pendekatan ini bisa cukup logis.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

30 COMMENTS

  1. Oh,spek motor Bastianini dan marini berarti sama kah,atau seperti Zarco rabat tahun lalu,yg pay rider seperti anak tiri

  2. “Silahkan cek pabrikan lain, ada beberapa kasus dimana karena seat mereka terbatas sementara pembalap senior masih punya ‘potensi’ yang besar buat team dan pabrikan, maka ini bisa membuat mereka kesulitan memiliki ‘lowongan’ untuk pembalap muda potensial. Akibatnya, pembalap bagus bisa ‘diserobot’ pabrikan lain karena harus menunggu turunnya pembalap senior.”

    i think i know who it is . . ? apalagi kata2 “potensi” secara khusus wak haji beri tanda petik, ??

  3. Tp dgn syarat tim ke 3 mampu secara financial
    Kalo tim 3 kurang kuat financialnya + bukan pay rider (rider titipan pabrikan) akan memberatkan ducati
    Avintia dititipin zarco sama bastianini akhirnya tutup padock

  4. Opini saya nih…Saya rasa jack tdk akan lama dipertahankan ducati pabrikan,dia masih kurang soal memanage ban,ditambah lagi arm pumpnya kambuhan,antara jarko ama martin ntar ngisi seat jack … mungkin loh ya..

    • Kalo kata mateo, hanya martin yg posisinya relatif aman
      Miller peco n zarco hanya punya kontrak 1 thn
      Disisi lain miller merupakan rider paling senior
      Zarco baru musim ini dpt spek terbaru
      Peco baru musim kemarin itupun setengahnya dihabiskan dgn cedera
      Setuju musim ini jadi musim penentuan miller
      Bahkan kalo performa masih seperti 2 seri awal bisa jadi duo pramac langsung geser duo ducati

      • Yes dipabrikan jelas dituntut menang,target mereka ingin juara dunia..,benar jack menang soal pengalaman tapi yo kalau diperhatikan statistik balapnya naik turun kdg banyak crashnya jg… soal kematangan sih kalau diliat sijarko ini yg paham bawa ducati ketimbang yg lainnya mengingat udah 2 mode gp19 ama gp20 dia bawa podium…

  5. Sepertinya dorna harus ubah regulasi soal seat di tim motogp seperti rht 2011 dlu bisa boyong 3 pembalap dlm 1 tim,alasannya karena dikelas menengah nanti biasanya ada yg naik ke kelas gp+ pembalap moto2 sekarang rookienya sangar²,sayang sekali kan kalau ada rider yg potensial bisa juara dunia dikelas tertinggi dari kelas menengah ngak dpt seat ditim pabrikan/satelit,dan terpaksa mereka pindah wsbk atau stay dimoto2…

  6. Saia setuju ama Dorna; Factory dan satelit doang, kebanyakan seat bikin abis stock pembalap dari moto2 seperti Ducati saat ini.
    Iya, development Ducati bisa dibilang progresif

    • Udah pernah kok hrc turunin 6 pmblp tahun 2016,rht 2,lcr 2,marc vds 2.. entah apa masalah marc vds undur diri dari kelas gp fokus dikelas moto2 dan moto3 skrng

      • Sekitar tahun 2004-2006 Honda malah pernah turun dengan 7 pembalap gan.. Repsol Honda 2 (Nicky Hayden dan Alex Baros), Gresini Honda 2(Sete Gibernau dan Marco Melandri), Camel Honda 2(Max Biaggi dan Makoto Tamada) dan Konica Minolta Honda 1(Sinya Nakano).. Tahun 2007 Konica Minolta Honda diganti Team Scot(Andrea Dovizioso) dan 2006 Camel Honda diganti LCR Honda (Casey Stoner)

  7. Betul banget sih, tp kok kalah sama H yg cuma 4 pembalap, kalah sama Y yg cuma 4 pembalap bahkan lebih ironis kalah sama Suzuki yg cuma 2 pembalap. dunia jg tau x

Leave a Reply to Mamad Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here