TMCBLOG.com – Finish 13,2 detik dibelakang Fabio Quartararo, itu artinya secara Pace, Marc Marquez yang baru saja kembali setelah 265 hari absen di race MotoGP rata rata hanya kalah 0,58 detik per lap dari Fabio Quartararo yang memenangkan race dengan hampir tak tersentuh selama 2/3 bagian race terakhir. Dari Mimik Wajah pasca menyelesaikan 25 Lap Full, membuka helm Shoeinya di Kursi Box, terlihat Kombinasi antara rasa menahan Sakit, Emosional dan Keletihan yang melanda Pembalap dari Cervera ini. Yap ia tidak bisa menyembunyikan rasa emosionalnya kali ini . . . ” Emmotional adalah Kata yang tepat “ itu adalah pembuka kata ketika Marc Menanggapi pertanyaan Lewis Duncan, Jurnalis dari Autosport semalam pada Debrief khusus yang dimulai Malam Jam 22:40

“Saya adalah orang yang suka memendam emosi, tetapi ketika saya tiba di Box bersama semua mekanik saya, saya tidak dapat mengendalikan emosi. “ kata Marc. “Sudah sangat lama saya memimpikan hari ini, untuk menyelesaikan balapan MotoGP. Ini langkah terbesar dalam rehabilitasi saya, pemulihan saya. Untuk kembali merasakan bagaimana rasanya menjadi pembalap MotoGP adalah impian saya dan itulah yang saya lakukan hari ini. .

“Jadi ketika saya tiba di dalam Box, tentu saja saya lelah dan kelelahan, tetapi itu adalah ledakan emosi yang tidak dapat saya kendalikan, tetapi itu sangat menyenangkan!”

Lanjut Jurnalis dari Belanda, Frank Weink dari bertanya mengenai bagian terberat dari balapannya itu sendiri Karena ini adlah Kali pertama marc Kembali bertarung dengan dua-puluhan pembalap lainnya. Dan Marc Menjawab ” Mungkin Hal tersulit adalah lap pertama, karena saya tidak berada di posisi saya. Seperti di sekolah ketika Anda bermain sepak bola dengan orang yang lebih tua!”

“Pada lap pertama saya tidak merasa berada di posisi saya, Saya tidak memiliki Pace, saya tidak memiliki kendali atas motornya. Kemudian Mir dan semua orang mulai menyalip saya. Lalu saya berusaha Kalem, tidak melawan dan Tidak memasuki pertarungan, mencoba menemukan Posisi saya. Kemudian saya memulai balapan saya, saya meningkatkan ritme saya selangkah demi selangkah dan saya mampu melakukan lap terbaik pribadi saya menjelang akhir balapan.”

“Saya mencoba mengejar (Aleix) Espargaro lagi, tapi tiba-tiba tubuh saya berkata cukup. Selama lima atau enam lap terakhir saya hanya duduk di atas motor, mencoba menyelesaikan balapan. Itu yang terpenting, jadi finis 13 detik di belakang  Quartararo adalah hal yang luar biasa. “

Jurnalis Italia Paolo Ianneri menanyakan mengenai Bagaimana Marc Marquez melakukan Start Race, Dan Marc Menjawab ” Ya Start sangat Bagus, ini adalah start pertama saya dengan Holeshot Devices Honda. Namun sebelum menyelesaikan lap pertama (saya menyadari) bahwa saya tidak memiliki ritme ini. jadi saya hanya membalap dengan Nyaman saja, Mir Melewati saya, maksudnya semua orang melewati saya.

” Namun Juga ternyata sangat sulit setelah sekian lama untuk memahami tempat untuk mengerem di belakang yang lain, untuk memahami cara bermain ketika mereka menyalip saya, untuk keluar dari jalur Balap. Ini sangat sulit karena begitu saya masuk ke tikungan, saya tidak bisa memilih Jalur lain.

Saya hanya bisa berada di sana, dan adalah benar pada 6 lap pertama saya berpikir, ‘Oke, saatnya bernapas’. Jika tidak, saya tidak akan menyelesaikan balapan. Kemudian saya menenangkan diri, mencoba menemukan Posisi saya, dan setelah menemukan Posisi saya baru memulai Balapan saya. “

Jurnalis Collin Merupakan Penanya Terakhir dengan bahasa Inggris menanyakan mengenai Kapan perkiraan marc Bisa memasuki Potensinya yang maksimal. Mengenai hal ini Marc Menjawab  “Jujur saja, saya tidak tahu. Karena itu tergantung juga dengan sirkuit, apakah itu benar-benar trek fisik atau bukan,” Misalnya, 7 lap terakhir hari ini saya bahkan tidak bisa menyentuh siku ke Trek. Saya hanya mengendarai dengan gaya balap yang sangat aneh. Saya tidak bisa melakukan apa-apa.

Poin penting lainnya adalah kami sudah berbicara dengan dokter sebelum balapan ini. Kembali ke kompetisi berarti pelatihan di rumah harus lebih sedikit. Itu berarti sekarang dari balapan ke balapan saya tidak akan mengendarai motor apa pun. Saya hanya akan berlatih di gym 3 atau 4 hari tanpa banyak beban.

“Karena tulangnya baik-baik saja, tetapi tekanan yang kita berikan pada tulang harus progresif. Tidak bisa setiap hari dan setiap minggu. Ini alasan lain mengapa akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk kembali dalam kondisi fisik yang baik. “Tapi saya harus mengikuti nasihat dokter karena mereka memberi saya kesempatan untuk mengendarai motor MotoGP lagi.

“Sekarang saya hanya akan bersepeda antara balapan dengan balapan lainnya. Kemudian pada pemeriksaan medis berikutnya kita akan melihat bagaimana kondisi tulangnya dan apakah saya bisa melakukan sedikit lebih banyak (Porsi latihan). Tapi pemeriksaan berikutnya baru akan dilakukan setelah Jerez.” . . . Marc Marquez secara pribadi tidak pernah menyatakan menyesal terlihat memaksakan diri menyelesaikan 25 Lap, namun memang konsekuensinya ia harus melakukan Sesi latihan yang progresif salah satunya adalah tanpa latihan dengan sepeda Motor.  Setelah Sesi Interview Zoom berbahasa Inggris, Serentak Kami,Jurnalis motoGP memberikan Penghormatan applause kepada Marc atas perjuangan heroiknya Pada Race Portimao ini.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

63 COMMENTS

    • nangis dia, karena perasaan campur aduk, (kelelahan, sakit, rasa syukur) kan dia sendiri bilang kalo itu emosional,,

  1. Dulu saya tidak menyukainya,tetapi tadi malam saya semangat melihatnya balapan.saya angkat topi,terbukti saat ini cuma dia yg bisa taklukkan honda

    • Betul sekali. Marc terlihat lebih dewasa sekarang, ga petakilan dan ambisius kaya dulu. Sebagai fans si Mbah dan penonton motoGP gw salut sama perjuangannya. Dia merasa menjadi “Anak Baru” lagi setelah ga balapan lama dan tiba2 sudah banyak pembalap muda yg lebih nekad, tapi amaizing nya adalah dia tetep jadi Honda tercepat!

    • @muke-gile bukan setup stoner yg dia pakai,tapi setup pedrosa waktu itu karena H masih fokus ama pedrosa… stoner dan marc aja beda mereka cara maksimalkan ban,stoner lebih ke ban belakang,sdngkan marc lebih utamain ban depan udah diulas wak aji ini mah

  2. man of the match seri portimao 2021,, bukan bermaksud mengecilkan pencapaian Fabio Quartararo, tapi Marc kali ini mmg bener2 banyak membuat org kagum dan simpatik, belum lagi ada hal2 baru yg terungkap dr seorang Marc,

    • dan juga untuk menjadi Honda terdepan membuktikan kalo dia mmg rider terbaik Honda, dan finish posisi 7 dalam kondisi belum fit 100% mmg bener2 luar biasa, ga peduli itu hasil sedekah atau gak, faktanya mereka yg jatuh di depan berarti membuat kesalahan, sedangkan Marc juga berusaha membalap tanpa melakukan kesalahan,,

  3. Artikelnya top wak, serasa di acara btsport motogp, berbagai emosi dishare jadi lebih dekat dan intim, selamat menunaikan ibadah puasa ya wak yg sll kutunggu artikelnya!

  4. SALUTE buat marc finish P7 dgn segala perjuangan ? sementara rider mikrofon yg dpt motor official M1.21 dan kondisi sehat walafiat ngampass DNF, fansnya masuk goa smua ?

    • tidak salah jika honda menjadikan marc sebagai referensi pengembangan motor, mungkin banyak orang membicarakannya. tapi terbukti dalam kondisinya saat ini, dia masih honda terbaik. jadi pilihan honda tidak salah.

      • betul
        Marc bahkan berhasil dgn cepat beradaptasi dengan RCV yg menggunakan setup data si Bradl
        bahkan “memodifikasinya” untuk menyesuaikan dgn gaya riding dan kondisi badannya saat ini

        (cmiiw) Bradl sendiri sempat terlihat bengong / terkesima melihat catatan waktu si Marc di layar (lupa apakah itu terjadi saat FP1 atau FP2)

    • Bukan saya bang… keep strong marc, juara dunia sejati emang kayak gini, marc melengkapi juara-juara dunia sebelumnya, keren… anyway semoga tahun ini tahunnya yamaha deh, wkwkwk…

  5. mungkin setelah balapan itu dia kaya “Flashback” macam2 dr support yg dia dapat atau pikiran2 semacam dia ga akan bisa balapan lagi atau semacamnya.

    pada akhirnya dia bisa balapan sampai finish dan level/kecepatan dia masih punya ?

  6. angkat topi masih bisa masuk 10 dan dapat poin setelah lama cidera didalam kondisi yg tidak tentu dan prediksi tidak bisa menyelesaikan 25 lap ternyata bisa menyelesaikan balap

  7. Juara di hati.
    Banyak yg bilang kita terlalu fokus kepada marquez,tapi ya bagaimana lagi 8 gelar juara dunia pasti perhatian kita tertuju padanya seperti halnya ke rossi.
    Mengharukan.

  8. Aslinya emosional (mirip Lorenzo waktu kejadian di Assen dulu)
    Campur aduk antara capek, sakit, adrenalin masih tinggi, efek samping obat (pain killer), serta syukur karena berhasil survive finish & gembira karena kesabarannya berbuah hasil serta masih dpt kompetitif setidaknya hingga pertengahan race ketika badannya udah kaga ngijinin (sempat beberapa lap berhasil kembali nempel si Aleix hingga akhirnya letih dan menjauh)

    tapi oleh pihak “sebrang” (terutama oleh para minions bar2 ) momen ini malah dipelintir menjadi hal “negatif”. Dibilang kena mental lah dan semacamnya

    Gue aja awalnya pesimis dia bisa survive ampe finish (kombinasi cedera tangan kanan, pake RCV yg terkenal “binal” dan race di trek yg banyak tikungan kanan serta layout naik-turun). Was2 ditiap lap terutama ketika salah satu komentator mengatakan ada rider yg crash di pertengahan race.

    • Pendapat saya mungkin kayaknya marc tidak akan ngotot tampil tahun ini selagi lengannya belum 100% pulih,tahun ini bisa jadi FQ20 jurdun,pecco63 atau mir36 antara 3 rider itu yg berpotensi juara tahun ini,Rins? Ah dia seperti biasa terlalu overlimit,tidak terlalu pintar baca situasi bannya yg udah aus,pdhl ini orang pace balapnya bagus bisa ngintilin Fq20

  9. Sepertinya maksud marc mengatakan kata “mir” mendahuluinya adalah krn mir mendahului marc n mengendorkan gasnya sehingga membuat marc agak terpontal n didahului rider lain..

  10. Rcv masih berjibaku cocok²an dng electronik magneti marelli,3 rider H dibikin memble keluhan mereka sama front end dan pengereman..
    Baru kali ini teammate marqes mengalami masalah teknis ketika race..

    Ayo para insinyur H berbenahlah balikin lagi DNA rc211v or rc212v mosok iya kalah ama ducati???

  11. Asli sebelum marq cidera penonton dan saya dibuat kaget pas posisi marq melorot dan bisa merengsek naik ke posisi 3 sebelum akhirnya big crash dan rehat 1th, dan sekarang comebacknya MM juga jadi pusat perhatian dan juga lagi lagi bikin saya kaget, bisa finish fan masuk 10 besat, saya kira bakal berhenti dan masuk pit dipertengahan karna kelelahan/ rasa sakit bahkan di awal start juga bagus

  12. Kata marq bahwa RC213v lebih gampang timbang RCV213S. Ini gilak apa gmn? Apa Honda yg salah ambil keputusan melegalkan RCV ??? HMMM 😀

    • Itu sih bahasa pemanis lidah aja, biar citra RC213V ga buruk2 amat padahal fakta di lapangan sebaliknya, RC213V sulit dibawa menang pembalap selain Marquez atau kasar kata, motor susah. Dibanding KTM masa konsesi bisa menang dgn 2 rider berbeda, ato Ducati yg you know lah reputasinya sekarang selain topspeed tinggi, mudah dikendarai akibat sempat dapet masukan mantan developer M1.

      • Biang kerok rcv makin celeng itu ada di ECUnya,bukan ridernya yg ga bagus,pedrosa aja performanya makin turun sejak 2016 sampe doi pensiun.. btw ktm sejak cabut hak konsensi kayak kehilangan taringnya gt yak pda banyak dipack bawah

        • Kayanya persis yg dialami Suzuki pas awal masuk masa nonkonsesi. Pas konsesi kan yg ditulis dan dibahas media cuma alokasi mesin aja spek kita ga ada yg tau. Bisa aja 2020 kemarin mereka memang jorjoran spek, seri pertama pake spek ini, kurang dibagian itu seri berikutnya ganti spek, gitu seterusnya sampe akhirnya Binder bisa menang dan 3 dari 4 pembalap KTM bergantian di papan atas dan 2 diantaranya malah sanggup menang. Sekarang mesin mereka udah disegel, salah spek harus nunggu taun depan buat revisi, kaya Suzuki jaman Iannone yg salah spek begitu dibenerin taun depannya Suzuki balik lagi ke papan atas. Kalo KTM memang salah pilih spek yg di segel, ngalamat deh cuma bisa utak atik sasis sama elektronik.

        • Ban Michelin juga punya andil…dan hampir seluruh pembalap pusing cari setting yg pas dengan ban..

      • @s.ichsan yes micelin ini gripnya ngk berubah dari jaman rossi masih dihonda masih gitu² aja,stoner aja kapok dibikinnya waktu masih dilcr honda.. banyak yg komplain rider sama micelin ini,dan anehnya dorna kayak tutup kuping gt,saya herannya masih banyak ban yg lebih baik ketimbang micelin ini,sprti pirelli atau dunlop

  13. Harap Tenang, kalo sudah bgini (main hati)…divisi racing mandiri pasti akan memberikan yg terbaik bagi pembalapnya, Memiliki 4 petarung mereka tidak bisa abai lagi soal kejuaraan, angin sudah berubah, cara berlayarpun harus berubah.

  14. Sambil nangis Marq bilang dalam hati :
    “nyari duit ko gini banget… ?”
    Tapi ya salut. Cerita pembalap yang kondisi cedera juga ada. Biaggi waktu jarinya patah masih bisa juara 2, atau JL yang balap dalam kondisi tidak bisa jalan tanpa tongkat.
    Hnd benar benar harus menyiapkan pembalap masa depan penerus MM. Ngeri kalau jatuh lalu mengenai lokasi cedera sekarang..

    • Sipuig bisa jadi Lirik pedro acosta… atau R.Fernadez fenomenal banget rider yg 2 ini bro,baru debut udah bisa ngacak² baris depan bahkan podium 1

  15. Melihat marc turun dari motor lalu duduk dan mengungkapkan rasa emosionalnya itu seperti ada “perjanjian” dengan tim (jika, kalau, nanti saat balap saya bla bla bla…)

  16. Kalo Bagnaia di atas Excel sudah cepat karena bendera kuning saja, kalo Binder dari Excel kesulitan tapi pas balap nambah maju, sulit karena Ban nya gonta ganti terus menyesuaikan orang perancis Kuwartararo dan Johan Jarko. Kasian pabrikan yang ga cocok udh tes yang ini, ban nya ganti.

  17. Lebih layak dijadikan legend diangkat ke layar lebar dengan kisah kisah dramatis. Jatuh bangun dari cedera ke cedera. Nahan gempuran nyinyiran haters… Dari pada si ono yang mudanya songong eh ampe ke tua deh…

  18. Secara fisik dan mental mirip Lorenzo, butuh recovery lama itupun ga jaminan sembuh 100%. Bedanya Lorenzo pembalap baru HRC, ga pernah kasih gelar jadi dia mundur ya dilepas gitu aja, bahkan santer isu dia memang disuruh mundur karena tim sadar recovery dia bakal lama makanya begitu umumin pensiun bisa nyoba M1 padahal masih masa kontrak terbukti akhir tahun masih hadir di acara HRC. HRC ga ngekep Lorenzo sama sekali. Marquez udah terlanjur kontrak 4 taun, masa mau dilepas, mau ga mau HRC harus nurutin masa recovery Marquez yg entah kapan selesai dan apakah sama seperti sebelum cidera kalo ga mau rugi secara teknis (motor udah terlanjur dibikin buat Marquez tailor made), finansial karena Repsol nemplok berkat ada pembalap Spanyol bagus disana, dan waktu karena akademi HRC dibanding KTM bahkan Ducati ga meyakinkan, papan atas moto2 sekarang tinggal dikit yg KTP spanyol. Secara teori, diatas kertas, karir Marquez sama kaya Lorenzo, udah habis. Bedanya, Marquez masih 28, dan diatas kertas dia pembalap terbaik (kalo ga cidera), HRC masih harus sabar selama belum nemu sekelas Zarco/Quartararo, pun dgn usia Marquez masih ada asa dia bisa papan atas lagi entah di usia 29 ato 30.

  19. MM pembalap top yang agresive, bayangkan semua pembalap honda lain dibelakangnya. Cuma itu,ngeri kalau sambungan tulang itu tergeser lagi kalau siku sampai nempel gaya elbow down atau shoulder down ala fabio quartararo. Sudah fix yamaha memang lebih kuat tahun ini. Lawan utama hingga pertengahan yamaha,suzuki dan ducati.

  20. Ternyata Marc ini orang yang suka memendam perasaan ya, biasanya cowo seperti itu dia suka mengalah ama cewenya :v

  21. maksud hati pengen ngepush, tapi tangan gak mendukung
    btw gak bisa ikut jerez dong kalo gak boleh naek motor….???

    • Bukan ga boleh ikut race,maksud judul e marqes ngak boleh “latihan” dlu pakai motor,artinya selama rehat jelang gpjerez ngk boleh sentuh motor dlu entah trabas atau geber rc213v-s… dia pokus ngegym aja dlu jelang gpjerez

  22. perang politik jg, perang mental jg, adu mental, sebenarnya Marq finish ke 7 itu bukan menggembirakan tp krn tuntutn mengembalikan mental maka hrs di emosionalkan, jarak 13.5 detik dr podium 1 itu jauh dr kata kompetitif, meski finish ke 15 klo jaraknya cuma 1,2 detik itu namanya kompetitif (seimbang) klo 13.5 detik mah jauh bos, dalam balapan WAKTU = KOMPETITIF, FINISH = POINT. beda banget ya.

  23. F2 bisa posisi 3, Q1 saat membuntuti Mir si Marq ini sebenarnya sdh bisa balapan, klo dia bilang seperti belajar belapan kok naif banget ya, saat membuntuti Mir saja dia bisa lebih cepat dr orang sehat saat race mlempem ya memang saingannya memang sudah sangat ketat kok Marq, itu nyata

  24. klo lihat si VR46 dgn hasil buruknya selalu banyak alasan, seperti Marq setelah cidera ini klo banyak alasan ngomongnya mulai banyak sih keliatan dia sudah mulai Down (ga Pede) krn dulu dia ini tak banyak bicara yg bicara hasil, klo dah bnyk bicara apalagi hasilnya memble sih tanda-tanda mau nyusul Mbah Rossi

Leave a Reply to ipanase Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here