TMCBLOG.com – Jatuhnya Marc Marquez di T3 pada sesi FP3 MotoGP jerez 2021 yang lalu memang merupakan salah satu Moment yang paling krusial baik buat team, Pembalap, dan Juga tentunya Penyelenggaraan, Namun selain itu tercatat Ada 27 Crash pada hari Sabtu kemarin 01-05-2021, lebih banyak dari Sesi Sabtu lainnya di Jerez dalam lima tahun terakhir. Jika di jumlah Jumat-Sabtu ( dua hari ) di Jerez 2021 total ada 41 Crash dimanaĀ  mendekati total 42 Crash selama 3 hari di Jerez 1 2020 dan 40 Crash selama tiga hari di putaran Jerez 2 ( andalucia GP) 2020Ā 

Mengapa begitu banyak pengendara yang Crash? Selain analisa soal perbedaan Load Feel akibat penggunaan Ban Asimetrik di depan yang sinyalemennya bisa Bisa ‘mengganggu kestabilan ‘ Motor Khususnya yang berjenis V4, Namun faktor angin Juga ikut menjadi sinyalemen variabel penyebabnya. Joan Mir sedikit menganalisa mengenai hal ini “Benar hari ini aspal lumayan panas. Lumayan oke, tapi anginnya lumayan dingin. Jadi mungkin ini bukan kondisi terbaik. Biasanya angin dingin sedikit mendinginkan ban, lalu dengan ( kombinasi ) trek tidak terlalu panas banget. Jadi itu berarti mungkin ( keadaan ini ) untuk ban sedikit di atas Limit Grip “

Mengenai Crash yang dialami Oleh Marc Marquez sendiri di T7 awalnya Banyak Orang yang tidak menyangka. Ya karena T7 itu adalah sebuah Speed Corner ke kiri yang biasa dibabat oleh pembalap dengan speed dikisaran 115-120 mph . . dan itu Ke kiri, jenis tikungan yang pada dasarnya disukai Oleh Marc Marquez plus Secara umum tidak terlalu membutuhkan Support dari Lengan Kanannya yang sedang dalam Proses recovery. Namun Kenapa Itu bisa terjadi?

Selain analisa soal angin sejuk yang ditarakan Oleh Joan Mir, Pol espargaro yang turut Crash ditempat yang sama dengan Marc turut beri analisa saat Debrief dimana pada dsarnya Pol Mengatakan bahwa Sangat mudah untuk kehilangan bagian depan di sana karena tidak ada transfer bobot/ beban/ Load ke depan saat Motor melakukan Cornering speed. Yes pintu masuk T7 Bukanlah sebuah Titik Pengereman yang berat ( Bukan hard Braking) sehingga minim bobot yang ditransfer ke arah depan yang membuat Secara umum Ban depan mudah untuk menemukan limit Gripnya . . dan Jika ini terjadi,maka Crash dapat diperoleh tanpa aba aba sedikitpun.

Namun Begitu, Bukan jenis dan karakter dari Tikungan, angin dan Jenis Ban asimetrik nnya yang jadi masalah Terbesar dan menjadi perbincangan di hari sabtu kemarin, namun layout dari sistem pengaman di sekitar T7 yang menyebabkan Kengerian tersendiri Jika memang harus Crash di sana. Ada Gravel Runoff dan bantalan udara di depan, namun Luasan Gravel run-off sertaĀ  Jarak bantalan udaranya masih terlalu dekat Khususnya Buat MotoGP yang tiap tahun diriset semakin kencang dalam menyapu tikungan.

Joan Mir mengatakan “Di Tikungan 7, Layoutnya tidak cukup ( aman), Saya jatuh pada 2019 saat tes dan saya berada di bawah air fence “ Dan mengenai T7 Jerez, Pol espargaro yang mengalami Carbon Copy terhadap Crashnya marc Marquez mengatakn ternyata tidak cukup aman hanya dengan tahu bahwa Air Fence berteknologi tinggi ada di sana “Oke, kita memiliki teknologi air-fence ini tetapi kita perlu berpikir jika motornya datang ke arah yang sama maka meskipun kami Memiliki air fenceĀ  itu, motornya juga ikut ( ke arah yang sama ).”

” Di area run off saya akan melaju dengan kecepatan yang sama dengan motornya. Saat Anda menabrak sesuatu dan Anda berhenti – seperti yang dilakukan Marc – maka sepeda motor bisa tiba dengan kecepatan yang sama dengan Anda ( ke arah anda) “ Yap yang dimaksudkan Oleh Pol adalah Ketakutan akan kejadian yang pernah menimpa Mendiang Luis Salom di Catalunya Bisa terjadi Di T7 Jerez ini dimana Rider bisa tertabrak Oleh Motor walaupun Rider awalnya sudah dihentikan oleh Air fence.

Jadi begitu sob, namun memperbaiki dan menemukan Solusi untuk membuat T7 lebih aman tentulah bukan pekerjaan sederhana. Bisa saja hadir Ide untuk memindahkan tembok lebih mundur, namun patut dicatat bahwa di belakang dari area T7 ini adalah pintu masuk tikungan 13Ā  tikungan terakhir ( cek gambar di bawah ) , dan ini jelas Membuat ruang untuk perluasan runoff atau menjauhkan jarak air fence di sana menjadi lebih sulit.

Dan Joan Mir pun dalam Debrief menjelaskan bahwa Jerez sepertinya sudah terlalu kecil Buat motoGP, ada beberapa spot tikungan yang memiliki potensi bahaya serupa seperti T7 “Saya pikir pertama-tama, area run off di trek ini tidak cukup (luas)Ā  untuk motor MotoGP.Ā  Tidak cukup di Tikungan 7, Tidak cukup di Tikungan 1, Tidak cukup di Tikungan 5, Tidak cukup di Tikungan 8, 9, 10. Kami benar-benar berada pada limit di spot spot ini.”

Kemarin di Komisi Keamanan kami membicarakan hal itu. Saya pikir mereka akan melakukannya. mulai membuatnya lebih baik, tetapi untuk tahun depan saya pikir mereka akan mengubah mungkin satu atau dua sudut, kemudian di tahun depan mereka akan terus mengubah banyak hal. ”Ā 

Selain Soal Luasan Gravel Runoff dan jarak Air fence, Jack Miller mengeluarkan Opini lainnya mengenai Jerez yang membuat potensi Crash seperti yang menimpa Marc Bisa berakibat Fatal. Jack mengatakan bahwa ukuran Gravel di runoff Jerez itu besar besar sehingga melimitasi daya henti dari Kendaraan yang jatuh/ Crash dan Menerpa Runoff. Atau dengan kata lain menurut analisa Jack adalah ukuran Kerikil gravel yang lebih besar akan mengurangi daya absorbsi energi dari kerikil Gravel terhadap energi kinetik yang dihasilkan dari Kendaraan yang jatuh dan Nyelonong ke Run Off , sehingga muaranya adalah kecepatan saat berakhir di air-fence pun terbilang masih tinggi – berbahaya jika pembalap jatuh di Line yang sama dengan Sepeda motor.

taufik of BuitenZorg | @tmcblog

50 COMMENTS

    • mirip tikungan ke 17 SIRKUIT MANDALIKA area gravelnya berbatasan dengan jalan masuk menuju ke tikungan ke 15..gravelnya agak sempit berbeda dengan gravel tikungn 10 lebar
      padahal tikungan ke 17 merupakan tikungan tajam

    • Kondisi markes fit menurut dokter..udh dijelaskann Pol esp. Bahwa nikung flowing tanpaa hard braking memmbuat bann bisa. Lose grip dn lebih mudah dlosor/crash.

    • Salah satunya grip. Salah 2 nya layout sirkuit.. y emang grip ban sanngat berpengaruh bagi gayya balapp Pak de Rossi yg terseok2 meski pake spek factory..

    • iye ganti ja judulnya michelin GP ban inilah yg membuat dorna tersenyum manis aka persaingan motogp biar sengit odhal nyawa pembalap tsruhanya angel wes

  1. emang aneh sih jerez sirkuit dah usang masih di pakai terus,apalagi di kalender GP sirkuit dr spanyol dah banyak,bagi bagi ke negara lain kek…

  2. Moga bs terselesaikan, melihat Marquez hampir aja tertimpa motornya sendiri cukup serem

    Jangan sampai ada korban yg kejadiannya lebih parah

  3. Portimao jga harusnya di sorot tuh sblm ada kejadian maaf “rider terlindas” amit2 yg di posisi uphil downhill.. T berapa itu. Secara Biker dibelakang tdk bsa melihat biker didelan pas posisi rider didepan sedang menurun.

  4. Kurang setuju dg Miller, justru ukuran gravel yg lebih kecil, kepadatannya rongga antar batuan jd lebih tinggi, klo kepadatan tinggi ya makin kecil kemampuan meredam kecepatan motor..imho

    • kalo tumpukan kerikil kecilnya lumayan tebal minimal kedalaman 20 cm mungkin bisa menghentikan laju motor,

      • Taun depan Dorna harus masukin Bridgestone lagi jadi supplier ban ke 2 moto GP….Michelin biang keroknya

    • Miller itu pembalap yg sudah pernah jatuh diberbagai jenis gravel, jadi tau daya hambat gravel besar dan gravel kecil.

    • Mungkin Gravel kerikil kecil,,lebih mudah objek untuk nyungsep sehingga energi langsung teredam, mungkin bisa sampe motor terbang malahan. Yah coba naik motor di kerikil & pasir

    • masalahnya kerikil yg gede bikin motor tiba2 langsung ketahan, efeknya motor jadi terbang bukan slide

  5. sejak liat Marquez crash di T7 kemarenan udah bisa liat itu emang jarak run off nya terlalu sempit.. yg liat tayangannya pasti tau itu pas nabrak air fence masih cukup kenceng lajunya.. sekilas kayak mau nimpa tubuh Marc itu motor, ngeri..

    • Race direction smoga lekas sadar aggar Gp taun depan udh diperbaiki run off nya dn mngkin lay out sirkuitnya juga agar nikungnya gk terlallu flowing tanpa hard braking

  6. klo dilihat dr Layout sirkuitnya memang sdh tdk memadai, luas kerikil ke Air fence terlalu dekat jd pembalap dan motor jatuh sama-sama di Air fence, harusnya motor jatuh di kerikil pembalap terpental sampai ke air fence jd si pembalap tdk tertabrak motornya sendiri. sirkuit ini di design saat kecepatan maks motor waktu itu baru 320 km/jam dan kini 350km/jam jelas tidak cukup untuk Air Fence Safety Areanya.

  7. emg bener bahaya bgt waktu liat video marc crash kemaren,, tikungan 180 kmj dgn ruang run off sesempit itu tentu jadi seperti peluru yg menghantam , disini juga Michelin seharusnya lebih baik lagi dalam memperbaiki grip ban mereka,

  8. michelin tidak di sorot wak?
    BTW supplier ban di motoGP itu pengadaannya dengan penunjukan langsung atau lelang terbuka ya?

    • Pabrikan yg sama yg bikin tire failure di f1 usa dulu, memang bagusan bridstun ni, stoppie corner entry masih bisa

  9. Kalau diitungĀ² sih awal mereka masuk 2016micelin dah rekor soal lowside…
    Sepertinya disini rossi harus pasang badan kan dia salah satu intannya dorna soal ban atau para rider bikin petisi coret micelin jadi suplier ban gp,kritik abis itu ban micelin terus ganti sama ban terbaik lainnya seperti dunlop,pirelli,goodyear,atau bujuk rayu lagi ceo battlax buat join lagi..

  10. Usul ngawur :
    Sudut T6 dipersempit, sehingga T7 bisa digeser dikit menjauhi T13 + sudut nya jadi lebih sempit, jadi sebelum masuk corner kecepatan nya bisa lebih lambat.

  11. Adalah Pol…skrng jadi paham kenapa motor Mesin V skrng tidak bisa mengeluarkan kekuatan maksimal di tiap sirkuit karena karakteristik ban baru micinlin (belakang)…trimkasih Wak, nampaknya gaya balap harus ber evolusi untuk rider V engine…

  12. Kenapa gak dibuat kayak jalur pengaman jalan tol di luar negeri. Saat motor kesana langsung berhenti, Masalahnya jika ada pembalap melewati ya susah buat lanjutin balapan.

  13. Kalo mau pake pirelli Diablo yg dijual bebas seperti WSBK, mungkin akan ada kesepakatan

    Tapi mungkin syarat Dorna harus bikin ban prototipe juga yg tidak dijual bebas (biar ada kesan eksklusif khas kelas para raja,dan komposisinya bisa diatur2 biar yg menang berbeda-beda jg kali) jadinya Pirelli ogah suplai MotoGP

    Sedangkan Dunlop,eeehh mainin diameter ban doang,kurang kreatif

  14. numpang tanya wak ji. apakah boleh dalam 1 kejuaraan motoGP terdapat 2 pabrikan ban yg berbeda ?. soalnya “kasihan” pabrikan yg di rugikan atas produksi ban yg hanya “menguntungkan” satu pabrikan tertentu. modal sudah banyak akhirnya cuma di tentukan oleh “BAN” .

Leave a Reply to Dalidul Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here