TMCBLOG.com – Kepada Road Racing World, Casey Stoner berbicara soal apa yang pernah terjadi pada dirinya sepanjang karir MotoGP-nya yang berpindah dari dan ke dua pabrikan -Honda dan Ducati. Suka atau tidak, Ducati harus menerima kenyataan bahwa Stoner sampai saat ini masih merupakan satu-satunya pembalap yang bisa membawa Ducati menjadi juara dunia. Namun menurut Stoner, Ducati seperti tidak mengetahui bagaimana cara untuk ‘nursing’ the rider disaat pembalap membutuhkan dukungan dari pabrikan.

Man Management Disaster – Ducati

Menurut Stoner setelah absen beberapa balapan musim 2010 karena masalah medis (lactose intolerance), Ducati diam-diam menegosiasikan kesepakatan dengan Valentino Rossi di belakang Stoner. Dan ini lah yang membuatnya masih menyimpan dendam atas apa yang terjadi. “Perjanjian dengan Honda lebih baik daripada kesepakatan dengan Ducati dalam segala hal, mengapa saya harus melanjutkan dengan mereka? Mereka tidak menghormati saya. Saya pikir mereka memperburuk cara mereka dalam ‘merawat’ pengendara mereka. Jadi dan sekarang mereka tidak menunjukkan loyalitas kepada pengendara mereka karena mereka benar-benar berpikir mereka memiliki yang motor terbaik.”

Yes, jadi analisa dari Stoner mengenai kenapa Ducati sepanjang sejarahnya banyak melakukan Man-Management Disaster adalah karena Ducati berfikir bahwa motor dan teknologi mereka di atas dari . . . ahh sebenarnya jika bicara soal ini, jelas mengingatkan dan merasa De Javu dengan apa yang pernah diutarakan oleh Valentino Rossi terhadap keputusannya pindah dari Honda ke Yamaha di awal-awal karir MotoGP-nya.

Kenapa MotoGP sekarang bisa begitu ketat

Setelah itu, memang Casey pindah ke Honda dimana setelah itu perjalanan Casey Stoner melalui tim pabrikan Repsol Honda berlangsung singkat tetapi berhasil. Di tahun pertamanya -seperti yang dia lakukan dengan Ducati- Stoner memenangkan kejuaraan, meraup total 10 kemenangan -sama seperti yang ia lakukan dengan Ducati di tahun 2007- Casey pensiun setahun kemudian karena lelah dengan arah yang diambil kejuaraan.

Ya, kala itu diceritakan bahwa uang yang digelar Honda di depan meja untuk membuatnya 2 tahun lagi bersama Repsol Honda tak membuat Casey mengubah keputusannya untuk pensiun. Bicara soal arah dari kejuaraan yang tidak ia sukai, Casey Stoner berkata: “Saya tidak suka arah yang diambil MotoGP. Saya ingin kemurniannya kembali, saat ini begitu banyak elektronik yang mengendalikan sepeda motor dan begitu banyak aileron (winglet) yang memegang as roda depan. Semua sepeda motor pada dasarnya adalah kloningan satu sama lain, itulah mengapa mereka begitu dekat sekarang.”

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

 

88 COMMENTS

    • Dibawah banyak yg bilang inovasi berhenti karena banyak pembatasan sana-sini. Klo menurut saya inovasi tidak akan pernah berhenti. Batasan dari inovasi hanya bumi dan langit. Aturan hanya rambu agar kita tidak lewat jalan tersebut, tapi bukan berarti kita harus berhenti, justru kita harus lebih banyak berpikir dan berinovasi. Filosofi rem di buat bukan untuk lambat atau berhenti, tapi justru dibuat agar kita bisa lebih kenceng lagi dengan aman.

  1. Which is secara teori Aprilia selevel sama pabrikan lainnya, dan kalo liat performa pembalap alakadarnya sanggup bertarung di rombongan kedua, gw rasa bawa pembalap bagus ke Aprilia macam Rins ato Quartararo udah cukup buat bikin mereka juara seri.

  2. Dengan tenaga yg dimiliki motor moto gp saat ini.kalo tanpa bantuan elektronik adalah hal mustahil.ingat kejadian motor dani pedrosa yg kabel sensor ban belakangnya kesenggol markes sampai putus.dani langsung jungkir balik.

    • Stoner tipe orang yang tidak bisa menerima perubahan klo gitu. Teknologi atau perubahan sesuatu hal yang ga bisa di cegah. Winglet dengan atau tanpa ducati tinggal tunggu waktu aja tim mana yg akan mulai duluan. Sama halnya tanpa einsten teori relativitas pasti akan ada yg menemukan tinggal waktu dan siapa yg akan menjabarkan.

      • Susah di cegah klo itu.. teknologi terus berkembang. Apalagi sepeda motor sendiri sangat kental dengan teknologi. Bahkan lari maraton dan renang aja tidak lepas dari teknologi, di sepatu dan baju renang. Memaksimalkan skill pembalap disini juga termasuk skill dalam memanfaatkan teknologi, termasuk didalamnya skill dalam berkomunikasi dengan kru yg terlibat. Ga mungkin juga kita kembali ke saat sepeda motor hanya sekedar sasis dikasi 2 roda, mesin, stang dan rem ala kadarnya

      • bahkan motor itu sendiri sudah teknologi ya. wqwq setuju sih teknologi ga mungkin ditinggalkan asal jangan terlalu menguasai si pembalapnya saja. takutnya nanti semua ga ada manuasia yang balap, sumuanya hanya motor saja yang balap karena saking cangggihnya. mobil tesla aja sya udah serem dengernya. nantinya semua yang balap itu yang mobil dan motor saja. kita hanya nonton. seru banget. 🙁

    • ya jelas lh org itu kaget motornya tiba2 powernya meledak. klo seandainya tc itu dri awal gak ada ya pasti mamang pedrosa gak bakal open gas lebih dalam.

  3. Aturan yang sekarang gw rasa masuk akal sih,mengingat gap tim mapan sama tim menengah dan tim gurem gak lebar2 amat dimana bisa mengahasilkan level kekompetitivan kejuaraan,gw cuman gak sreg dalam satu aturan yaitu monopoli ban oleh satu produsen dimana dulu pas belum ada aturan 1 produsen ban untuk semua team kita bisa lihat persaingan ketat selain antar pabrikan dan antar pembalap ada satu lagi yaitu persaingan antar produsen ban seperti pas panas2 michelin sama bridgestone. ?

    • Skrg bisa ketat juga terbantu penyeragaman ecu bos.. nah klo balap motor protitype tpi masih pake Ecu pabrikan. Gw masih yaqin hanya akan didominasi Hon n Yam. Karna technologi perangkat in house mereka masih yg terbaik. Punya ahli sendirii. Gk kayak pake Magneti yg hrus ambil Ahli2 dri Magneti..

  4. Kenapa jadi naif gitu si Stunner. Motogp era sekarang gak cuma sekedar ajang pembuktian siapa rider yg palinv jago bawa motor, tapi juga ada unsur sportainment nya juga. Sekarang ini terus terang makin seru ketimbang 5 atau 10 musim yg lalu, itu ya karena regulasi. Nonton balapan jaman Rossi, Lorenzo, Markes sering touring sendirian ya bosen juga lama². Apalagi era 2tak atau awal 4tak, jadi inget Barros sama Gibernau dog fight buat P1 akhirnya crash aja masih dapet P2 saking jauh gap nya.

    • Stoner tipe pembalap yg gk suka bannyak tombol2 sensor ditangan dekat gas..selain alasan penyakit nya yg sering kellelahan yg buatt dya pensi

    • Justru era 4 tak awal adalah era seru2nya, kalo lu beneran nonton saat itu. Gimana engga? 2 tak vs 4 tak, satelit masih bisa pole dan menang tanpa kebiri tim pabrikan, dan ban ada yg seksi macam Bridgestone dan yang donat macam Dunlop, belum lagi pabrikan silih berganti, spek beragam mulai dari 3 silinder sampe 4 silinder, inline, V screamer, V bigbang, ngumpul jadi satu ga kaya sekarang seragam V4/i4. Era emas balap 4 tak ya wsbk 750cc sampe sebelum wsbk diakuisisi Dorna sama motogp 990cc. Kalo dibandingin sama era itu, motogp sekarang kaya yg dibilang Stoner cuma kloningan satu sama lain. Apa sih bedanya M1 sama GSX-RR selain pabrikan pembuatnya? Elektronik, ban, konfigurasi mesin, bahkan bore piston sekalipun seragam, gitu juga motor bermesin V4, semuanya 90 derajat bigbang counter rotating crankshaft. Malah monoton dari segi teknis.

      • Kalau dari segi teknis saya setuju jaman dulu memang lebih seru. Semua sumber daya dan teknologi pabrikan dikeluarin semua. Tapi disitu jadi makin jauh gapnya antara tim kaya sama tim medioker. Gap finish jaman dulu P1 sama grup belakangnya bisa sekebon. Itu pun juaranya relatif cuma nama² itu aja. Hal ini yg dipandang Dorna bikin balapan kurang seru, makanya mereka bikin regulasi biar jalannya balapan makin rapat.

        • Dulu yg mana? Yg gap sekebon itu 800cc, kalo 990cc mirip era sekarang, siapa aja bisa menang

      • Justru saat semua motor dirasa kloningan harusnya tinggal skill pembalap yg menentukan. Jangan sampai apa yg dimau tidak sesuai kenyataan trus ngambek berhenti, sambil nyalahin ini itu.

  5. Pembalap alien yg skill-nya jujur. Sampe2 Michelin jadi ketahuan bobroknya dan mediokernya gara2 Stoner ini.

    • micelin emang brucut..pasti ada konpirasi ama durna..dmna ban hari jumat cakep hari ahad malah brucut…keluar line balap dikit aja bikin ndlosor orang…bristun ampe mereng2 keluar jalur sono sini masih enak buat cucuk2 an

  6. tpi lebih seru yg sekarang race nya..

    mungkin bisa dibilang dulu pembalap lebih ke skill murni klo sekarang ke arah skill+strategi (smart) dan mnurut gw Marq punya dua2nya .

  7. Mungkin maksud stoner tidak ada lagi jati diri benchmark di motor motogp sekarang, semua motor sama kayak kloningan..
    Apakah teknologi motogp sudah mentok dan jadi membosankan?
    menurut saya iya.. beda pada saat stoner dulu, apalagi awal awal ssg.

      • Kalo kreatifitas pabrikan dan enginering dibatasi. Nanti level nya gk kompetitif. Tinpang lagi bayangin beda 0,5 detik tiap lap aja bisa jadi banyak diakhir Last laap gapnya.klo gk kompetitif. Bannyk pabrikan jrg juaraa aakan mundur. Krna merasa ga bisa bersaing dong.

    • Setuju, kreatifitas engineer seperti semakin dikekang,semakin susah menemukan hal hal baru yg mind blowing lagi

      Sebagai contoh,moncong air ram yg dicoba HRC aja semakin mirip dgn yg lain,lama kelamaan kaya motor Moto2 yg hampir mirip semua cuma yg membedakan di MotoGP sasis dan mesin bisa beda

      • Bisa di bayangkan 5 tahun kedepan kalau motogp tetap seperti ini pengembangan motogp ke arah mana,
        Intinya kemurnian motogp sudah hilang sudah tidak ada yang bisa di kembangkan lagi.

    • tetep aja ya mentok..manusia mengendarai motor(kecuali robot)….mau lebih kenceng kaya gmna lagi…disitu aja pengamanan suit sama helm masih bisa tangan kaki patah..
      gmna klo dikembangin kecepatan lagi,,,kembangin elektronik juga supaya kebiri kecepatan..pengamanan werpak rider mau kaya apa lagi..supaya tangan kaki kepala ga putul..?

    • kalian tau ga sekarang ada yang namanya AI?
      itu h riding assist/ motobot gitu? 5 tahun lagi itu motor jalan sendiri dan bisa samain skill motogp tanpa awak lho.

      bayangin kalo itu dibolehin? yang menang yang jago bikin AI bukan pembalap.
      makanya perlu dibatasin. brembo juga kalo dikasi AI pembalap ga perlu pencet rem bisa ngerem sendiri dengan sensor2. kebayang ga?
      nanti yang jadi pembalap = artis bukan pembalap lagi.

      jadinya Black Pink vs BTS vs Ariana Grande

  8. Wkwkwkw 1 per 1 perangai ducati dicungkil setoner ke awak media… tapi emang kenyataannya sih gt..???,ga heran jorge lorenzo ogah nerusin kerja sama ama ini pabrikan

  9. Menurut ku dorna harus kembali merevisi aturan motogp.. cukup 1 aturan saja. “Menyeragamkan dana riset motogp yg murah”. Agar semua pabrikan bisa membuat teknologi baru yg murah namun handal. Hapus saja peraturan2 ttg penyeragaman. Ini class prototype kok penyeragaman. Mungkin dengan begitu.. Bahkan bengkel pinggir jalan pun bisa ikut kejuaraan jika dananya murah. Dan akan banyak telnologi mesin aneh2 yg akaan muncul.

    • Tambahan dari saya bro..
      Matteo bilang motor sekarang itu dari ketahun makin kencang+motor sekarang makin susah diajak belok terutama mesin V karena efek downforce winglet yg berefek langsung ke fizikal pembalap..

  10. Pernyataan yg menarik karena belum terdengar yg secara terbuka mengatakan seperti ini.
    Elektronik sama
    Saling jegal ahli elektronik dan lain2.
    Arah dan karakteristik pengembangan sama.
    Pembalap kehilangan feel atau sensasi mengontrol motor secara penuh karena sebagian peran digantikan elektronik.

  11. Dlu jaman ban battlax jarang rider kena arm pump… sejak sigigi mulai riset winglet 1 per 1 rider kena dampaknya sprti cc35,dp26
    Kwkwkw makin jauh riset winglet makin banyak aja rider menderita arm pump akhir² ini,seperti yg dibilang matteo motor sekarang sangat menguras fisik karena banyaknya winglet jadinya ketika straight itu tekanan udara yg dihasilkan luar biaza besar+beban motor itu sendiri so tubuh rider terutama bagian lengan otot mereka jadi stress karena menopang beban yg berlebihan,dorna jg harus perhatikan hal tsb,karena akan fatal berdampak pada fisik rider dan biza jadi cacat permanent dibagian lengan… dan gw rasa ini jg salah satu rossi sering lowside karena tekanan yg dihasilkan motornya yg katanya ternyaman segrid itu gak mampu dihandlenya,fabio quart aja yg 20 tahun lebih muda dari rossi udah rasakan dampak winglet ini..
    Sebagai orang awam nonton balap bergengsi ini mending aturan pakai winglet ini dicabut…

    • Kayaknya klo masalah arm pump itu bukan karna winglet. Itu karna teknologi pengereman yg makin pakem gila. Semakin ekstrim ngeremnya, semakin besar beban yg ditanggung oleh lengan pembalap.
      Ditambah lagi teknologi ban dan sasis yg membuat pengereman makin ekstrim lagi.
      Klo winglet itu ngaruhnya ke akselerasi keluar tikungan..

  12. Bedaa dikit.. kasus stoner dya sdng jarang tampil. Dn diam2 nego rosi. Kasus rossi dulu pergi dri honda pas abis juara.trus juara lagi 2 tahun. Walopun patokan Duc sma Hond qdlh sama. Motor lebih bagus. Siapapun pembalapnya akan cepat juga..

  13. 7an pantitia tontonan yg kompetitif.. 7an pabrikan menciptakan motor terkencang yg sering juara agar tentunya market nya juga Naik..tpi inovasi pabrikan sering terhalang standar2 Panitia.hehe.

  14. regulasi lah yg membuat motor2 MotoGP skrg terlihat seperti clone,
    – single supplier tyre
    – single ecu dan software
    – firing order yg sama (semua pake big bang, rip screamer)
    – backward rotating crankshaft
    – winglet

    • kalo masalah terlalu banyak electronik sih ya mmg ga bisa dihindari ya, semakin maju zaman, semakin canggih teknologi, teknologi ada untuk memudahkan manusia, kalo manusianya ga bisa keep up dgn perkembangan teknologi ya walhasil bakal tertinggal jauh, juga meskipun electronik yg menguasai tapi motor juga makin kenceng, beda dgn jaman Stoner,, lagian walaupun dibantu electronik bukan berarti skill rider MotoGP skrg jelek,

  15. Era motogp waktu masih ada stoner, rossi, jorge musim2 terbaik motogp imho.
    Banyak dogfight seru antar rider, pembalap di depan bisa ninggalin sekebon pembalap di belakangnya, overlapping pembalap paling buncit.
    Good ol days.

  16. Karena Gigi Dall’Igna mampu yakinin dia, biarpun pada akhirnya kecewa lagi karena ternyata masih sama aja. Mirip lah sama Lorenzo, nekat terima pinangan HRC karena sakit ati sama manajemen Ducati, tapi sempat pengen balik lagi ke Pramac/pabrikan karena punya kedekatan sama Gigi. Secara kasat mata, Gigi lebih baik dalam menarik kepercayaan rider, tapi karena Gigi bukan yg ambil keputusan, tetep aja rider2 bagus hengkang. Gw ga bilang Dovi ato Rossi dan Petrucci arena mereka hengkang memang akibat skill yg makin tumpul, yg gw bahas Stoner, Capirossi, Melandri, Elias, Crutchlow, Iannone, Lorenzo, bahkan Bautista yg terpaksa menghabiskan masa tuanya di HRC wsbk karena sakit hati pintu masuk ke factory motogp tertutup. Untuk kasus Bautista, coba dia dikasih hadiah comeback motogp kalo berhasil juara wsbk, pasti dominasi Rea keputus dan tim pabrikan Ducati dapet yg lebih dari sekedar seorang Petrucci.

  17. Kalau aku lihat akhir-akhir ini seperti ada settingan urutan pembalap, yang agak kentara itu pembalap yamaha, kadang paling cepat tapi yg satu masuk 10 besar belakang kadang 15 besar saja tetapi secara point tetap terjaga 2 pembalap yamaha tetap di posisi 3 besar. Tapi di situ memang membuat jalanan balapan jadi lebih menarik dan seolah-olah semua pembalap masih punya kans untuk menjadi juara, coba saja kalau motor yamaha mendominasi balapan terus gap skor pasti langsung tidak terkejar..

  18. Sekarang smakin jarang melihat pembalap di overlap.
    Mungkin kedepannya semakin maju tehnologi motogp si rider tdk lagi mengendarai motor tp megang remote control macam pilot drone ??

  19. Udah tau ban Michelin begitu masih aja dipake, ini udah semacam bisnis antara penyuplai ban dengan pihak MotoGP atau bahkan dengan tim MotoGP juga biar membuat ban sesuai karakter motor mereka jadi selama masih begitu ya pasti ada salah satu pabrikan yg dirugikan. Nanti kalo hubungan gak baik bisa2 ganti lagi yg kiranya menguntungkan pihak penyelenggara MotoGP. Harusnya kalo gak pakai penyuplai terbaik mendingan dibebaskan aja mau pakai ban yg mana jadi produsen ban akan berlomba-lomba menunjukkan kualitas ban nya

    • Masalahnya waktu itu yg ajuin proporsal pemasok ban cuma michelin doank,dunlop lebih milih stay dimoto2,sedangkan pirelli ingin pokus diwsbk doank,jadi dorna ngak ada pilihan lain selain tarik michelin..

  20. Saya rasa ada 1 aturan yg harus di ubah,yaitu kembalikan Bridgestone jadi penyuplai ban moto GP..jadi ga hanya monopoli Michelin …seperti taun 2008

    • Baru mau komen ini.
      Tujuannya sih supaya balapan Motogp ga kayak balapan sepeda, dogfight sejak lap pertama tanpa takut kehabisan grip. Dah itu doang.
      Strategi hemat ban itu konyol di saat ada suplier ban lain yg mampu mempertahankan kualitasnya sepanjang race! Cukup kecanggihan ECU+software yg mengalami kemunduran atas nama membela tim lemah, bannya jangan.

      • Iya agak aneh sih balapan motogp belakangan ini, bukan adu kenceng malah adu ngirit ban. Penonton tu inginnya pembalap adu kenceng dari awal lap sampe akhir lap.
        Tapi yaa gimana y, power mesin makin ganas, pengereman makin pakem, sementara teknologi ban agak keteteran mengimbangi. Bridgestone pun juga akan pusing klo lihat power mesin dan pengereman motor motogp jaman now.

      • kurang pas masbro, Motogp berkaca dr sepakbola dgn jualan utama mereka “KOMPETITIF”, jadi dibuat sedemikian rupa Motogp itu seimbang dan bukan hanya adu cepat, krn jika seimbang maka akan terjadi persaingan yang sengit “kompetitif”, ente nonton bola Liga 1 Indonesia itu lebih enak dilihat daripada Bundesliga Jerman walaupun Munchen dan Dortmund ada disana krn liga Jerman tak kompetitif juara permusimnya itu itu mulu. WSBK jg ga kompetitif krn si Jonathan Rea sangat superior kadang musim belum usai sisa 4-5 seri dia sudah Juara, dulu Motorgp jg ga kompetitif saat Marq selalu ngacir tak terkejar endingnya penonton Motorgp ketinggalan kalah jauh dr jumlah dgn F1 gara2 Marq dan Hon*da yg sangat dominan. makanya diakali sama Dorna supaya semua mampu saling berebut di deretan depan dan semua punya peluang juara.

  21. Power mesin makin ganas, pengereman makin ekstrim, ditambah winglet pula… Yg pastinya memperpendek durabilitas ban.
    Mending kelas motogp dikurangin jumlah lapnya. Biar semua pembalap adu kenceng dari awal balapan sampe akhir balapan. Jadi gak ada lagi tu drama pembalap kehabisan ban di akhir akhir lap.

  22. Motogp skrg ketat ya karena best lap motogp skrg 2,249 detik lebih cepat drpd jaman elo ner…dan 2 detik lebih itu mayan jauh ner. Ibaratnya elo baru lewat dry sac (Daped corner), Fabio mereng mereng di tikungan 7. Udah mancing aja bro…

  23. era magneti marelli motor motogp sdh setara semua beda cm sekian mili detik krn oengembangan engine motor udh mentok mau diup lagi dah gk bakal kehandel tu sm ecu, yg membedakan adlah skill pembalap dan ini sgt berpengaruh

  24. Analisa Stoner mantap. tp memang itu yang diinginkan Dorna, motor 1 dgn motor lainya sangat dekat sehingga KOMPETITIF. Balapan yang kompetitif akan menyenangkan penoton, klo tdk kompetitif hanya Baby Alien yg menang ya itu namanya menyenangkan Fans Baby Alien doang dan suatu tontonan yang tdk kompetitif lambat laun akan ditinggalkan penonton krn membosankan.

  25. Dalam sepak bola jg sama dibuat supaya kompetitif dgn cara Tim besar dgn dana besar diabatasi Transfer pemainnya, biaya Pemain bagus ga diboyong 1 klub itu dgn kata BERAPA KAU MINTA AKAN KAMI BAYAR. ini yg disebut FAIR PLAY dlm Motogp jg sama dibuat gmn motor 1 dgn yg lain seimbang jadi kompetitif, klo Baby Alien da H mah iya pengennya beda biar dia terus yg menang. OMR aja klo pengen menang sendiri.

  26. Hmmm, sebenarnya Arah Dorna udah bener cuma emang efek sampingnya ya kek gitu, motor yang satu dengan yang lain beda tipis2 kalo dilihat sekilas, paling cuma Aprilia sama Ducati yang kelihatan Radikal banget. Nah, kenapa Dorna bikin konsesi dan ECU seragam, ya tujuannya biar Dana jadi lebih murah, meski tetep aja mahal. Bisa dipastikan kalo ECU dan lain2 gak seragam, mungkin cuma tinggal ada 2 pabrikan yaitu Honda dan Yamaha.
    Kalo masih diterusin pake ECU Inhouse, bakal bernasib kayak DTM, meski jadinya emang tetap prototype, tapi pabrikan pada kabur, lama2 jadi One Make Race. Nah, DTM kebalikannya karena visi dan misinya udah beda dari visi misi awalnya. DTM tahun ini bisa dibilang hampir hilang visi misinya, karena udah gak ada sisi develop dari pabrikan, karena tahun ini pake regulasi GT3, dimana gak boleh ada pabrikan turun tangan, cuma boleh tim privateer aja.
    Nah, MotoGP bisa aja bernasib kayak DTM, kalo sampe nanti kayak gitu, yang ada nantinya ya jadi rubah regulasi karena pabrikan pada gak mau ikutan, malah jadi Motor Silhuet, kayak Supertwin atau mungkin jadinya kayak Moto2 atau Formula E, dimana mesin udah seragam, hanya sedikit part saja yang buatan pabrikan. Sisi lainnya adalah meski bukan lagi full prototype, tapi banyak pabrikan yang ikut dan persaingan jadi makin seru.

    • lah DTM sekarang malah pake mobil spek GT3 karena regulasi ‘Class One’ joinan bareng SuperGT gagal total

      • Karena udah beda jauh sama visi misi awal DTM, visi misinya buat menghemat biaya, sedangkan malah ikutan2 Class One biar bisa join sama Super GT, padahal Super GT visi misinya beda jauh sama DTM. Selain itu juga karena Audi tahun ini fokus ke pengembangan Mobil Listrik, makanya pabrikan Audi gak mau ikutan lagi DTM.

    • and Formula E, well… sasis sama semua (spark SRT05e), bedanya cuma di motor listrik, gearbox dan livery

      • Yep, emang Formula E gitu, alhasil banyak tim yang ikutan karena biayanya gak semahal ikutan di F2 atau F1. Dan efek sampingnya pun balapan Formula E jadi makin seru, ketimbang generasi awal Formula E. Dan musim lalu atau musim sebelumnya lagi malah mencatatkan sejarah menghasilkan 8 atau 9 pemenang berbeda.

  27. Ban seragam, Rem Seragam, Knalpot seragam dan ECu seragam itu MANTAB, krn pembalap hanya diberikan kewenangan Develop di bagian Sasis dan Engine. Klo dibuat semua Inhouse yg punya dana besar (Hon*da) pasti paling top, duit banyak bisa beli macem-macem ya menangan jdnya ga enak di tonton. ENTE GA PERCAYA GA ENAK DI TONTON (Coba aja ente tonton OMR Hon*da) enak ga? makanya dibuat regulasi yg memungkinkan semua tim dan pabrikan punya kesempatan yg sama.

  28. Yups. Mengapa mereka begitu dekat? Karena teknologi mereka nyaris.mirip satu sama lain, saling contek teknologi rival.

  29. Dari perkataan Stoner,bisa disimpulkan bahwa saat ini peran rider lah yang utama. Karena sepeda motor sudah nyaris punya kekuatan yang sama. Dan bukankah itu yang dia inginkan?

Leave a Reply to Sinsin Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here