TMCBLOG.com – Marc Marquez berkesempatan menumbuhkan kepercayaan-dirinya ketika sempat memimpin race pasca bike-swap ketika kondisi trek berubah dari kering ke basah. Namun sayangnya Ia crash, bangkit kembali memulai dari awal di posisi terakhir, sedikit demi sedikit mencoba memperbaiki posisi dan ketika memasuki posisi Top 10, Ia crash kembali. Apa penyebabnya? Boleh dibilang Ia tidak memanfaatkan kesempatan yang diberikan semesta kepadanya. Berikut ini pengakuan Marc ketika Zoom debrief semalam yang dimulai pukul 20:20 WIB; “Yang jelas hari ini kami tidak memanfaatkan kesempatan yang diberikan cuaca kepada kami dan saya kecewa tentang ini,” kata Marquez membuka pengakuannya.

“Saya tahu jika saya bersabar pada 3-4 lap pertama maka itu akan menjadi balapan yang bagus untuk saya. Tapi bagaimanapun saya jatuh dan saya tidak menduganya dengan jelas. Padahal Saya tidak banyak ngegas, tapi bagaimanapun juga ini lah yang terjadi. Cukup sulit untuk mendapatkan suhu yang pas di ban belakang, terutama saat masuk ke tikungan, saat melepas dari gas dan melakukan pengereman, saya kehilangan grip belakang yang tidak saya duga. Crash pertama bisa terjadi dan banyak pengendara yang mengalami kecelakaan hari ini.”

“Hal yang baik adalah saya kembali ke motor dan saya adalah orang tercepat di lintasan, tapi saya marah pada diri saya sendiri karena kecelakaan kedua tidak diperlukan. Ini adalah kesalahan saya dimana saya tidak dapat mengendalikan diri. Saya tidak berkonsentrasi penuh, saya mengendarai dengan cepat, mungkin terlalu cepat. Saya tidak tahu bahwa pembalap depan melaju lebih lambat dari saya setelah kecelakaan pertama.

Hanya saja saya memikirkan tentang lengan dan hal-hal lain, karena pada lap itu saya baru saja memberi tahu tim saya bahwa saya akan masuk ke Pit Box untuk mengganti ban ke slick karena Saya yakin lintasan sudah siap [untuk pengunaan ban slick]. Pokoknya, karena alasan itu saya kecewa dengan tabrakan kedua. Namun hal baiknya adalah akhir pekan ini kami menunjukkan, dalam kondisi lembab, ketika saya tidak memiliki batasan kondisi fisik, kecepatan itu ada.”

“Memang benar saya melakukan kesalahan tetapi itu bagian dari kebangkitan. Hari ini saya merasakan kesempatan, saya mencoba untuk berada di sana tetapi mungkin saya mendorong terlalu banyak dan saya terlalu cepat. Setelah memeriksa kecepatan semua pembalap, (ternyata) balapannya jauh lebih lambat di sana. Tapi (tetap saja) kami tidak menggunakan kesempatan yang dibawa cuaca untukku. Sekarang saatnya pulang, menganalisa akhir pekan ini, mencoba melanjutkan pemulihan dan mari kita tunggu balapan berikutnya untuk lebih baik.”

“Saya mempertaruhkan lebih dari yang seharusnya saya pertaruhkan ketika saya tidak harus mengambil risiko dan pada saat yang sama saya juga melakukan yang sebaliknya, yaitu mengatur, ketika saya bisa berbuat lebih banyak. Sayangnya saya tidak mengelola balapan seperti yang seharusnya saya lakukan dan sayangnya begitulah yang terjadi. Mentalitasnya sama seperti biasanya, kami tidak 100%, jadi kami perlu meningkatkan.”

Hasil DNF buat Marc Marquez dan ia pulang tanpa point. Di posisi championship pun Marc berada di posisi 17 dengan jarak 64 point lebih rendah dari Fabio Quartararo dengan 14 race tersisa. Memang sih tetap ada kesempatan untuk merebut gelar kejuaraan, namun Marc tidak berbasa-basi ketika ditanya soal kemungkinan memenangkan championship 2021 terlepas dari segala yang ia alami sampai saat ini. “Seperti yang sudah saya katakan, saya tidak memikirkan kemungkinan memperebutkan gelar dunia,

terlepas dari apakah saya menang atau hanya naik podium atau di lima besar hari ini. Saya harus bekerja, karena saat ini saya Saya belum mencapai 100% jadi saya harus membuat kemajuan. Hari ini, dalam kondisi kering, yang terbaik sudah pergi dariku, sementara di  kondisi trek basah saya bisa menemukan sensasi yang tepat. Inilah yang saya bisa bawa pulang dari Grand Prix kali ini.”

68 COMMENTS

    • Terlalu banyak pikiran Marc ini… tapi di kalimat terakhir kayanya kok doi lebih seneng trek basah/hujan daripada kering ya? apa khusus di Le Mans ini aja?

      • Pengalaman dia di wet race lebih banyak, jd lebih percaya diri dan saat wet race potensi motor semua pabrikan tdk 100%.

        Potensi menang tp kalo memang belum hoki ya bgmn, salut utk The King

      • Smua pembalap lebih suka dry race laah broo…knp marc lbih suka wet karna di situ tidak ada btasan fisik untuknya…tp yaaaa itulah race never say never tp sy rs mentalitas marc seh msih sm suka grusagrusu hadeeeh

    • Saluttt untuk MM93 perjuangan hebat. Dr 18 ke 10….sudah cukup bukti MM93 masih pembalap berbahaya meski belum 100% fit

  1. Mungkin motor 2020-2021 emang sangat buruk shg marc harus mengeluarkan kemampuan ekstra, diluar yg biasa bisa dia handle

  2. Gila sih diliat dr mentalitas doi bener2 fighter , mental pemenang , kondisi hujan + pasca cedera + pemulihan , pilihannya bener2 Win / Crash. Pasca crash cuma doi doang yg bener2 gaspol terus mangkas gap tiap lap nya, ya mau gimana lagi pada akhirnya crash, secara ga langsung / ga terlihat doi bakal jadi pengganggu title contender, akhir musim kl ga crash / kambuh lagi cedera nya bisa sih kayanya 3-5 besar

    • Mental pemenang itu tahu kapan menyerang, kapan bertahan, kapan mengendalikan diri, dan sepenuhnya sadar batasan kemampuan.. yang terlihat dari MM di race kemarin adalah buru-buru dan kecemasan tidak bisa bangkit.. tapi memang mengkhawatirkan sih, jika terbiasa di papan tengah akan mengikis ambisi untuk juara

      • Marc yg di prancis kemaren emg kelihatan kurang dewasa, seperti dia di tahun 2013-2014-2015,,, nothing to lose, now or never, win or crash,
        ga tau ya, mungkin ini dipengaruhi oleh hadirnya kesempatan besar untuk bisa podiumyg udah lama banget ga dia rasakan, motor yg mendukung, cuaca yg mendukung, seakan-akan membuat nafsu ingin menangnya muncul lagi setelah hilang di bbrp seri terakhir, tapi sayangnya nafsu itu ga diiringi dgn kontrol yg baik,

  3. Yg ga berubag dari marc, nyalinya emang ga ada lawan

    Udah crash bolak-balik, masih aja ttp nge push

    Seru sih motogp kali ini, semua punya sisi kuatnya masing2

    Good job buat taro & ymh, smga konsisten lah

  4. Pelajaran berharga buat marq,belajar lagi atur emosi,tahan nafsu jika ingin cepat mraih hasil yang baik..kalau seperti tadi malam,marq seperti marq awal karir,raja crash…

  5. iya sayang sekali, padahal pasca crash pertama laptime dia bahkan lebih cepat 1 detik koma sekian dibanding Miller yg pemimpin race.. apa mau dikata, dalam suasana race mungkin adrenalin lebih pegang kendali dibanding ‘padahal saya tidak banyak ngegas’..
    Sijuki jg apes, dua2nya pembalap DNF.. makin berat buat Mir pertahankan jurdun.. Rins? hopeless lah gak banyak berubah ndlosor mulu..

  6. Tetep salute sama MM93
    Jiwa fighter nya gak kaleng-kaleng, dalam kondisi apapun
    Walaupun overall saya senang F1/4 bisa kembali leading championship

  7. Bener” mental juar nih org,abis crash tapi masih sangat ngotot,sampe di push trus motor ny,ya walaoupun akhir ny crash lagi,tapi setidak ny dr mental dan jiwa fighter ny tidak berubah,smoga cpet pulih marc.

  8. Kalau soal ban semua pabrikan mengalami masalah yg sama,grip bannya ngak bisa ditebak walaupun ban baru sekarang menguntungkan Inline4… kalau melirik hrc ya masalah mereka jg kompleks saat ini mesin yg masih sangat liar + freezeengine jadinya ngak bisa berbuat banyak para insinyur mereka,paling kesempatan mereka settel jeroan mesin ya tahun besok,bisa dibikin ramah kesemua rider,yach udah saatnya mereka bikin mesin seperti jaman rc211v dimana kalau ace rider mereka cedera atau ngak fit rider 2nd bisa nyelamatin point… imho..

  9. emang keliatan ya lama ga balap jd sedikit banyak mempengaruhi, tapi ya asal jgn kya duo Suzuki lah,bapuk skaleee.. gak ada greget bikin tim satelit pula

    • Kalau liat kondisinya, lebih baik emang nggak pake tim satelit. Segala macam pembatasan dan sisa pengembangan receh-receh sih. Untuk Le Mans, emang dari awal karir di kelas raja duo Sijuki nggak ada yang bagus di situ.

  10. namnya the king pasti ada mentalitas juara, mau fia crash ituburusan dia krn mengembalikan kepercayaan diri itu bth waktu, honda 2 th ini performa strugle jadi saat momen inilah keswmpatan marc bwt bisa pede lagi, tahun depan selesai riset dan motor jadi seiring dgn confident MM pulih sdh pasti jadi combinasi yg mematikan sodara2

  11. Rcv butuh improvement besar besaran

    Sama teammatenya ,siapa itu namanya ?
    kok kayaknya gak layak dipabrikan

    Untuk target saat ini nyalip Aprilia yg mesinnya gampang ngadat kalo hujan aja dulu

  12. wajar, itu karena dia haus kemenangan, tinggal tunggu aja, cuma masalah waktu untuk kembali ke puncak

  13. Ulangan Jerez 2020 ini. Crash pertama karena memang kondisi yang sulit untuk dikembalikan. Crash ke-2 karena kesalahan dia sendiri.

  14. Mungkin ini yang dibilang, sulit menebak batas limit RCV. Makanya suka ndlosor tiba-tiba, padahal pembalapnya merasa tidak melakukan suatu kesalahan.

  15. Marc hanya butuh Juara Seri utk konfirmasi bahwa dia sudah benar” comeback secara mental.

    Fisik mungkin blm pilih 100%, tapi kalo dia bisa menang, itu akan boosting mental + keyakinan dirinya. Kelihatan bgt dia pengen buru” merasakan kemenangan. Dah haus gan wkwkwkwk… Kemenangan.

    Marc ini tipe rider yg sangat ambisius. Ingat bbrp hari setelah operasi di Jerez 2020, dia ikut free practice lg sebelum akhirnya nyerah.

    Dia bisa saja bilang happy meski finish 2 / 3, tapi raut wajah gak bisa bohong. Dovi yg tahu bgt soal beginian tentang Marc.

    Makanya dia crash kedua kalinya jadi emosi bgt sama diri sendiri. Pdhal bbrp corner lagi dia mau ganti motor dgn ban slick.

    Dgn -1,7 detik lbh kencang dari Miller, saya yakin dgn jadi rider pertama yg ganti ban slick, tidak menutup kemungkinan Marc bisa menang. Marc bisa lbh cepat 10 detik per lap seperti race Brno waktu itu. Apalagi sampai race selesai, tidak ada rider yg ganti ban slick padahal cuaca dah panas lg. Dan memang Marc harus ganti motor krn winglet jg sudah hancur. Sayang dia gak konsen.

    Dan bener, -1,7 detik itu terlalu kencang !!! Masuk corner ke Kanan (patah Tangan Kanan), ambyar … Apes tenan.

    Dicoba lg next race Marc.

  16. Mungkin marc lupa klu yang di betot “tidak terlalu ngegas” motor prototipe 1000cc ?.
    Kangen banget podium nih penyebabnya

  17. RCV ini memang lagi parah-parahnya, entah developer rider yg salah develop thn 2020 atau gmn. Kalau dirata2 perbandingan crashnya tiap pabrikan kayaknya Hnd tertinggi. Makin di push, makin tinggi kemungkinan jatuh. Kalau kaya gini terus, ya tinggal nunggu apesnya aja, bisa nambah cidera. Kan g mungkin selamat terus saat jatuh, ada kalanya sial kaya jeres 2020.

  18. Indikator keterbatasan performa fisik yg digunakan Marc apa ya? Lengan terasa ngilu? lemas?
    Atau sdh dibuatkan tabel sbg hafalan misal kecepatan x, jarak pengereman y, jd tekanan pd lengan z, maka aman/tdk..

  19. Untuk saat ini kesempatan Marquez menang cuma kalo cuaca ga mendukung ato kondisi flag to flag, karena kalo cuaca cerah balapan normal udah berat buat dia kecuali dia pindah ke Suzuki ato Yamaha.

    • mantap kalo ke Suzuki. apalagi kalo pembalap lain Bad Luck. tapi ya itu. nunggu Kontrak ma HRC berakhir + Skillnya gak nurun drastis kayak Sang Legend Pasca di Ducati. hehe

      • Secara fisik kayanya Marquez lebih cocok main rolling speed skrg, motor inline cocok buat dia ga terlalu nuntut fisik yg penting presisi.

  20. komentar gmn caranya untuk jadi juara dunia, gmn harus balapan ketika hujan, gmn mental juara dunia itu ke Marc marquez?
    hahaha hebat lah duhai kalian

  21. Crash kok digoblok2kin…balapan taruhanya nyawa…tangan kaki dah pada dipen?…dewasa dikitlah klo komen broo…rossi hebat…dah terbukti 9x jurdun…marquez jg hebat dah 8x jurdun…masih ada yg goblok2kin…moto gp hebat krna mereka semua…jelas rider pinter smua…kontraknya aja ngerii broo nilainya…pokoke nonton aja dan jangan pake fanatik buta….salam gaspoool

    • asellii sedih gw kadang denger netijen baru td siang, netijen model begitu lah yg buat vinales tutup akun sosmednya, mulut sm jari lbh ganas jarinya…

      • Iya broo…aseli hiburan gw nomor 1 ya moto gp…bahkan dulu seneng bola…sekarang bola jadi nomor 2..haha…mau rossi finish bontot…mau marquez crash…apa aja deh…yg penting nikmatin balapanya…yg jelas juara ada masanya broo…jadi klo jagoanya nggk podium ya maklumin aja…jgn rivalnya yg disalah2in…?

  22. entah kenapa untuk urusan uda nge gas di race kaya ngga ada management pembalap ya kalo si MM ini. kaya ga dikasi tau lu harus turunin pace/ naikin pace.
    sebenernya kalo kemarin ada feedback dari tim di pit harusnya MM bisa tu nurunin sedikit lah pace nya pas uda pass si FQ.

    soal kalo dilihat beberapa kali si MM bisa ngejar frontrunner setelah crash dia pasti endup crashing lagi. karena ga keliatan ada yang mencegah dia terlalu buru2 itu.
    argentina nyeruduk dan jatuh, jerez jatuh, lemans jatuh.

    MM bisa lebih cepat up to 2detik dibanding frontrunner bukan berarti tanpa resiko. ban habis duluan sebelum lap habis, bensin habis duluan. harus dimanage itu sama tim di pit kalo ga namanya balap gas terus pasti apalagi kalo sampe uda anxiety

Leave a Reply to Her Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here