TMCBLOG.com – Jika kita mau flashback beberapa tahun ke belakang, Marc Marquez dan timnya di Repsol Honda yang dipimpin Santi Hernandez merupakan tim yang paling siap dan paling mature menghadapi situasi Flag To Flag dan bahkan boleh dibilang tim ini adalah tim yang paling berani mengambil resiko dan keputusan radikal semenjak awal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh tim lain, bahkan oleh team-matenya sendiri di RHT. Namun begitu Marc boleh dibilang gagal menunjukkan hal itu lagi di Le-Mans 2021 kemarin. Jika sedikit dianalisa, limitasi dari kesuksesan kemarin menurut kami boleh dibilang memang ada di kesiapan mental dan fisik dari Marc Marquez sendiri. Yap kombinasi antara kesiapan lengan kanannya yang menurut Marc beberapa tendon otot masih ada yang masih berlevel 50% dan tentunya kekurang-sabaran dan perhitungan Marc terhadap keseimbangan antara pace dan limit grip ban belakang RC213V yang sedikit bermasalah saat hujan. Kekurang-sabaran ini bisa jadi merupakan imbas psikologis dari keinginan untuk buru-buru kembali merasakan atmosfer parc ferme dan podium secepatnya. Namun begitu Alberto Puig yang kembali menjadi nakhoda RHT di Le Mans setelah sekian bulan absen karena masalah kesehatan memberikan penilaian pribadinya via Box Repsol terhadap apa yang ditunjukan oleh Marc Marquez sepanjang race weekend di Le Mans ini.

“Kesimpulan dari perlombaan ini adalah ketika seseorang lahir menjadi juara maka selalu menjadi juara. Hari ini Marc melihat peluang untuk menang di Le Mans dan bahkan dengan kondisi fisiknya, dia mencobanya,” kata manajer tim Repsol Honda Alberto Puig seperti yang terungkap di Box Repsol. “Dia memimpin balapan, jatuh, dan kemudian mengulang dan sekali lagi menjadi pembalap tercepat di trek. Sayang dia jatuh lagi, tetapi semangat dan kemauan yang dia miliki di dalam dirinya luar biasa.”

Alberto mencoba memberikan gambaran umum mengenai fenomena Marc ini Negatifnya adalah Marc jatuh dan yang positif adalah melihat semangat pria ini. Yang benar-benar mendefinisikan Anda adalah semangat Anda. Setelah berbulan-bulan ini dia tidak pernah menyerah. Kita bisa melihat di Le Mans dia melihat bahwa dia memiliki peluang untuk menang, bahkan ketika pada kasus ini, akhirnya keadaan itu (kemenangan) tak terpenuhi pada akhirnya.”

“Tentu saja, kami tidak senang dengan hasil akhirnya, tetapi kami senang melihat Marc menunjukkan kepada kami jati dirinya, hal yang ternyata tidak hilang setelah berbulan-bulan yang sulit ini. Dia ingin menang, dan cepat atau lambat itu akan terjadi. Dia belum siap secara fisik sekarang, tapi Honda HRC tahu ini dan menunggu sampai dia siap. Mungkin Marc butuh lebih banyak waktu, dan kami di sini siap menunggu. . “

Namun begitu, Alberto tidak hanya bicara soal Marc Marquez mengenai perubahan Honda yang boleh dibilang hampir setahun lamanya mengalami paceklik kemenangan di seri balap MotoGP. Pengembangan di sektor teknis Honda RC213V adalah salah satunya “Seperti yang kami katakan di Jerez,  Saat ini kami menghadapi beberapa masalah dan kami tidak menyembunyikan ini. Kami harus meningkatkan RC213V, kami harus. Keadaan Marc unik karena dia masih cedera, dan dia tidak 100% fit. Fokusnya mengembalikan kekuatan fisik paripurnanya selangkah demi selangkah.”

“Tapi di sisi lain, kami harus meningkatkan motor dan inilah yang coba dilakukan para insinyur dan mereka tahu time-line untuk hal ini. Dua balapan berikutnya (Mugello dan Barcelona) adalah dua trek yang sangat menuntut fisik, terutama Mugello, dan kami perlu menemukan mesin yang sangat seimbang. Mari kita lihat apakah kami dapat menyiapkan beberapa solusi, hadir di sana, dan melakukan yang terbaik.” Wew ditunggu kenyataan dari prediksinya om Puig nih. Mungkin kah di Aragon? Lama bener yah nunggu sampai 12 September. 😀

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

40 COMMENTS

    • Kondisi kemarin MM93 sendiri yang bilang klo keterbatasan fisik tidak terlalu berpengaruh, karena dalam kondisi normal beban yg harus dipikul jauh lebih berat. Dalam artian semangatnya tidak pernah habis, bahkan sejak pertama kali kembali, namun keterbatasan fisik ini yg jadi penghambat MM93 untuk mencapai prestasi puncak. Pertanyaannya sampai kapan? Luka mungkin sembuh dalam beberapa pekan, tapi trauma berbeda, apalagi ngilunya pasti masih terus muncul.

        • Itulah bedanya alien sama orang biasa. Bung mateo pernah bilang semua pembalap itu gila. Namun segila-gilanya MM93 batasannya pasti beda saat dia bugar dengan saat sekarang. Klo pernah patah tangan mungkin tau.
          Rasa ngilunya hilang setelah kurang lebih 10 tahun. Di pakai angkat galon aja ngilunya kerasa banget, tapi tetap angkat galon dengan cara yg berbeda. Untuk mengurangi rasa sakit reflek tangan kiri lebih dominan, namun kerjaan jadi lebih lama dan tidak presisi seperti kondisi normal. Tubuh kasih reflek mengambil pendekatan yang berbeda merespon rasa tidak nyaman (sakit), sama seperti saat tidak sengaja terbakar api. Itulah hebatnya sistem motorik yang ada pada tubuh manusia. MM sendiri yang bilang ada keterbatasan fisiknya saat ini. Tapi batasan bukan jadi akhir segalanya, lambat laun pasti ketemu jalan terbaik. Mudah-mudahan tidak terlalu lama.

  1. Salut sih untuk seluruh pembalap yg tetap ngepush walau banyak limitasi di sana

    IMHO balapan motogp ini menuntut super lengkap dari seorang pembalap (speed, kelincahan, kecerdikan, ketahan fisik, kesabaran dll.)

    tetap semangat marc, mental juaramu memang patut jadi teladan pembalap junior penerusnya

  2. wak seandainya hodna tidak meraih podium tahun ini, apakah tahun depan hodna akan menjadi tim full konsesi atau tidak?

  3. ntab om Puig, komentarnya low profile dan tidak membebankan sesuatu kpd Marc.. justru kemaren kasian liat Santi, stres alias facepalm gitu liat Marc highside wkwk..

  4. Balapan kalah pun manager masih mau kasih pujian ke pembalap jadi kan enak__ nah klo manager suka uring2an pasti pembalap sibuk cari kambing hitam klo gagal balapan__

  5. Somehow…
    Gw membacanya bahwa honda tidak mengubah jalan yg selama ini ditempuh
    Yg artinya fokus pengembangan 213 my 2022 tetap ke marc
    Pol taka n alex mungkin harus extra

  6. Setelah berusaha “yg penting finish” di Portimao, Jerez, wajar sih Marquez risk 100% di Le Mans saat menurut perhitungannya ada kemungkinan menang..

    Memang terburu2.. Harusnya target di Le Mans cukup 5 besar dulu, kemudian podium di Aragon, lalu target juara 1 di Valencia

  7. ketika di dua seri sebelumnya Marc seperti menyerah akan kejuaraan dan lebih fokus ke adaptasi dan penyembuhan krn hampir ga mungkin utk bertarung di kejuaraan dgn keterbatasan fisik yg jelas dgn rider2 yg lain, tiba2 di seri Le Mans kemaren semangat itu muncul lagi, krn apa ? krn hujan, membuat semua org tidak bisa mengeluarkan kemampuannya 100% , banyak yg tidak berpengalaman di race hujan apalagi flag to flag, membuat perbedaan keterbatasan fisik antara Marc dan rider lain seakan-akan menghilang, Marc semangat, Marc membara, dia merasa mampu untuk menggapai podium, dia mencium bau kemenangan, insting kejuaraannya muncul lagi, crash pertamanya tidak membuatnya down krn dia sempat memimpin race sebelumnya, malah membuatnya semakin menjadi-jadi sampai dia lupa kontrol diri, menjadi manusia tercepat saat itu bahkan melampaui pemimpin race, satu persatu disalip nya, seolah-olah mempermalukan rider2 yg lain, Marc is back !!! tapi semua itu harus berakhir ketika dia crash untuk kedua kalinya disepanjang race, motornya rusak, padahal tinggal bbrp tikungan lagi dia sudah bersiap-siap mengganti motornya yg menggunakan ban kering dan siap memberikan kejutan lagi,, sayang sungguh di sayang,,

    • Setuju dan berbobot, ane juga ngelihat gitu, markes yg dulu dah hadir lagi, tapi apa daya mungkin insting limit motor masih adaptasi lagi, dan itu wajar setwlah sekian lama ga ngerasain kompetisi..
      Soal mental joss dah.. biar aja sonweb dan semua kloningnya yg bilang gws marq, tapi bukan dari hati.. cmn dari jari

  8. Tinggal mslh waktu,walaupun tdk bersaing merebutkan gelar jurdun tp di paruh kedua musim ini akan mengacak acak klasemen 1-5,pembalap lain hrs benar2 memanfaatkan 1,2 poin sbgai penentu akhir

  9. Yah kita lihat saja apakah marc akan kembali sprt sedia kala..kalau tidak siap siap hodna harus cari rider lain yg bisa membawa nama baik hodna dikancah moto GP

  10. Tito Rabat juga tunjukkan semangat, skill udah tumpul tapi ngotot buat main di motogp. Semangat doang ga cukup, motor tuh benerin kesian kan Pol Espargaro sampe ga pernah di papan atas lagi, tapi Pol sih memang pembalap alakadarnya lebih parah dari Dovi.

  11. ketika marc keluar dengan ban rain medium-medium…his back! emang jago lah RHT ini, salut dengan kesiapannya!

  12. Kali ini ane dukung puig. Mental juara ada di diri marc kemarin, semangat untuk menangnya luar biasa. Ga berubah sejak doi masuk motogp. Ga takut jatuh ga takut sakit.
    Ga banyak pembalap punya mental kaya gitu.

  13. Bodo amat markes jatuh bolak balik….
    Semangat di trek yg dinanti nanti…
    ditunggu ngesot2 lagi sembari
    Menunggu ada alien2 baru dimotogp…

Leave a Reply to kapita girang Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here