TMCBLOG.com – Seperti Kita ketahui bersama, pasca Race Jerez, Pol Espargaro sempat Mengatakan kekecewaannya melihat perbedaan pendekatan yang dilakukan Oleh Keempat Pembalap Honda sepanjang race weekend. Ia sebagai ‘ orang ‘ baru di Honda Merasa menjadi Kehilangan Referensi terbaik yang biasa menjadi Setup dasar tempat dimana Ia bisa memilai pendekatan Riset Motor. Memang sih, Fakta Bahwa Tidak adanya Pembalap tercepat di Honda sampai Le mans 2021 ini membuat Honda seperti pabrikan yang lagi Bingung mengenai siapa yang ditunjuk jadi semacam ‘ ace rider ‘ . . . pasti kepo dong, kayak apa contoh perbedaan pendekatan dari Keepat Pembalap Honda Ini ? Kita akan simak hasil Investigasi MotoGP.com di Race weekend Le Mans 2021 yang lalu sebagai faktanya

Di Le Mans, Marc Marquez memilih untuk kembali menggunakan motor dengan sasis 2020  sepanjang akhir pekan. Kita dapat membedakannya dari sasis 2021 karena Sasis 2020 seperti Yang ahdir di Foto di atas memiliki detail karbon di ujung atas Frame utama dekat headstock dan deta ini tidak terdapat di bagian tengah dan bawah dari bentangan Frame utama ini. Marc menggunakannya pada start Balapan dan sesudah pertukaran motor di Flag to Flag Race. Artinya Marc mengendarai sasis 2020 baik dalam kondisi basah maupun kering saat balapan. Namun, hal yang sama tidak berlaku untuk pembalap HRC lainnya.

Foto di atas diambil pada  Tikungan 3 Lemans di awal balapan ( sebelum Flag to Flag ) ini menunjukkan Marc pada sasis 2020, seperti yang dijelaskan sebelumnya. Namun Kita bisa lihat bahwa  Taka Nakagami menggunakan sasis 2021 ( ada lapisan Karbon di bagian tengah bentangan sasis  utama ) saat permulaan balapan Le Mans yang diadakan dalam keadaan Kering.

Tapi dilaporkan bahwa ketika Takaaki Nakagami melakukan pertukaran motor saat Flag to Flag, RC213V setup Basah menggunakan sasis 2020 adalah yang ia pakai. Ini terlihat pada gambar di atas yang dijepret setelah Bike swap dilakukan. FYI sasis 2021 dan 2020 berbagi titik pemasangan / Mounting mesin yang sama, jadi gunakan mesin yang sama. Kesimpulannya Nakagami memulai Race di Le Mans dengan motor 2021 dan beralih ke motor 2020 setelah flag to Flag.

Namun Begitu apakah Alex Marquez telah melakukan hal yang sama? Kenyataannya, Alex Marquez memulai balapan dengan motor 2020 dan kemudian setelah Flag To Flag Ia menukar dengan mesin 2021 ( bersasis 2021 ) Anda dapat melihat foto di atas dimana Alex melewati Taka di akhir balapan ketika Alex menggunakan motor 2021 dan Taka di motor 2020. Jadi sebagai ringkasan, dalam balapan di Le mans 2021 Kemarin pada dasarnya keempat Pembalap HRC Honda punya strategi sasis berbeda :

  • Marc Marquez memulai dengan motor tahun 2020 dan tetap menggunakan Motor tahun 2020 setelah pergantian sepeda
  • Pol Espargaro memulai dengan motor  tahun 2021 dan tetap menggunakan motor tahun 2021 setelah pergantian sepeda
  • Taka Nakagami memulai dengan motor tahun 2021 dan menukar dengan motor tahun 2020
  • Alex Marquez memulai dengan motor tahun 2020 dan bertukar dengan motor tahun 2021

Terlihat memang seperti tidak ada kesatuan dalam proses pengembangan dan riset race weekend Untuk ke empat Pembalapan HRC ini. Secara umum hal ini boleh boleh saja dilakukan Karena mungkin HRC punya berfikiran bahwa masing masing pembalap Punya Karakter masing masing dan Patut disokong apapun tendensi dan kecenderungan dari Karakter mereka Yang dihubungkan dengan Karakter dari sasis. apa sebenarnya Grand Strategy HRC dalam Hal ini . .?

Bisa jadi dua sih . . . either terlalu sultan sehingga berani membiayai empat arah pengembangan berbeda, atau sedang merasa nothing too lose dan berupaya untuk mencari sekecil apapun Potensi yang bisa di peroleh oleh Sertiap pembalap. Namun yang jelas terlihat bahwa 2021 ini kesan Marc-Sentris itu tidak hadir.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

25 COMMENTS

  1. Tahun ini memang sudah ga bisa ngapa2in disektor mesin.. MM satu2nya pembalap yg pernah kencang pake mesin 2020, itupun ketika masih sehat dan itupun ga selesai 1 balapan, mesin 2020 minim referensi.. kalo mesin 2022 baiknya dimulai lagi dari 2019 karena mesin itu bisa jurdun dan banyak referensinya

  2. Kalau basicnya dari marq entar dibilang marq centris
    Kalau semua pembalab punya pengenbangan beda dibilang bingung ?

    Biar pembalapnya yg riset sendiri sesuai gaya balapnya,biar kalau kalah gk nyalahin Marq atau HRC ?

  3. sjk kpn hnda mngmbangkan motornya ke 4 arah msing2 smbalapnya?
    smua atas referensi markuez sbg smbalap trcepat yg mn hal tsb adalah wajar
    kyaknya hnya sasis 2021 yg bkn referensinya krn sdang cidera. nah yg dilakukan smbalap lain hnya utak atik gatuk, pake kombinasi yg dirasa paling pas sm dirinya sepanjang part tsb msh bs dkombinasikan.. misal mesin taun a dgn sasis taun a, swingarm taun a, dst.. kcuali part tsb sdh tdk bs dkmbinasikan sprti mesin ymaha taun 2020 yg g bs d pasang d sasis taun 2019.. nah dlm kasus pol tntu yg paling logis adlh mngkuti referensi markuez, sprti smbalap hnda yg lain (sprti taka yg mempelajari data2 markuez).. prkara dia bs menghasilkan hasil yg sm dgn markuez ap tdk ya itu trgntung gmn dia nya..
    bs dibilang sultan betulan itu kl misalnya sasis statusnya sm2 tahun 2021, tapi wujudnya beda2 trgantung kesukaan masing2 rider, apakah honda bisa? tntu bisa, kan sasis g ada pmbekuan..
    eh bs gk sih semusim dftarin 4 sasis? ?

    • Sepertinya bisa….toh gak ada pembekuan sassis…tapi pengembangan sassis kan salah satu pos anggaran yg besar di motobiji…?

    • Sejak 2016.. dulu paket motor nya satelit cal cruthlow + taka juga Pakai engine sama dengan factory. Alhasil bisa jurdun walo awalnya struggle

  4. Tapi yg terlihat honda terbuka dengan segala masukan.
    Data telemetri yg dilihat pembalap dan teknisi mungkin berbeda sudut pandang.
    Karena paket motor yg diminta pembalap disesuaikan dengan gaya balapnya dan keadaan yg mereka hadapi.
    Sebagai contoh yg terbuka adalah pemakaian ban yg sering beda.
    Buat yg ini terlau soft buat yg lain terlalu keras.
    Ibaratnya sudah tidak ada celah untuk ngeluh kalo semua sudah dipenuhi.

  5. ediaan HRC, kyknya mereka sudah menyerah untuk 2021, fokus koleksi data 2022 sedetail mungkin demi membuat motor yg ga Marc sentris, selalu mencari jalan development yg sulit, tapi sebenarnya pernah baca dulu2 di tmcblog ada sebuah opini kalo HRC justru bukan membuat motor yg Marc sentris, tapi mereka justru membuat motor yg sesuai filosofi founding fathernya mereka, krn mumpung Marc yg menjadi rider mereka yg terkenal punya kemampuan adaptasi terhadap motor apapun jadi HRC bisa bebas membuat motor yg menurut mereka motor yg “juara”
    jadi inget juga ada sebuah artikel tmcblog yg berjudul “Alberto Puig tolak anggapan Honda terlalu bergantung pada Marc Marquez”
    disitu isinya terkenal dgn Quote Mr.Puig
    ” Jika kamu adalah pembalap dan Tahu tidak akan bisa mengendarai satu motor tertentu, Jangan pergi ke Pabrikan tersebut. Jika Kamu datang kesini dan Memperoleh Motor ini, maka ini motor mu, Diam dan membalaplah ! “

    ” . . dengan motor ini Jika mereka bisa atau mereka mau mereka Bisa menang “

    well, menurut opini gw, perkataan itu seperti menjadi Boomerang utk Mr Puig di musim 2020/2021,, ternyata semua rider HRC selain Marc ga ada yg bisa benar2 menaklukkan RCV, dan yg paling segar adalah Pol Espargaro dmn doi adalah rider pilihan manajemen Puig, dmn komentar keluhannya sgt bertentangan dgn Quote Puig diatas,, ya mungkin Quote itu udh ga relevan lagi ya, krn diucapkan di tahun 2019 dmn waktu itu RCV mmg menjadi motor terbaik dgn Marc sbg penjinaknya,

    • Ya mungkin HRC harus melatih sendiri pembalapnya sejak usia dini untuk langsung nunggang RCV.. ikuti saja prinsip “bisa karena biasa”, lama2 bisa master juga klo biasa

  6. bukti konkrit Lord dipaksa pensiun sama onda belum ada, jadi itu masih gosip.

    kalo Ducita mengusir Lord, itu udah jelas adanya

  7. semua Comment gua menggarisbawahi statement lo “Sampe Sekarang” alias Sekarang juga masih pake SetUp Marq alias Marq Centris dan ini jelas bertentangan ma Artikel di atas

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here