TMCBLOG.com – Diluar dari Pilihan tepat Ban Slick dari Scott Redding yang memberikannya 25 Point Penuh di race 2 SBK Aragon 2021 kemarin ada kisah menarik lain yang dialami Pembalap Ducati yang abru saja Turun ke tim Satelit setelah posisinya di Aruba.it Ducati digeser Oleh Rinaldu – Chaz Davies. Semenjak race 1, Superpole race, Davies pada dasarnya Bleh dibilang Merupakan salah satu Ducati tercepat. Namun Pembalap GoEleven Ducati membuang kemungkinan kemenangan di Race 2 Aragon kedua. Setelah lap pertama pembalap asal Wales itu Crash di tikungan 7.
Setelah itu Davies mencoba masuk ke Pit Box untuk memeriksakan keadaan motor dan memutuskan untuk kembali membalap walaupun memulai kembali dari Posisi paling belakang belakang . . Yang gilanya Davies ebrhasil mencatat waktu lap tercepat 1:52.717, meski Ducati Panigale V4R yang dibesutnya rusak parah. Kayak apa Kerusakannya ?
Pasca Crash pijakan ( fotpeg) kaki kanan dan Winglet kanan patah. Selain itu, rem belakang tidak lagi berfungsi. Namun Begitu Tak satu pun dari problem itu menghalangi Davies untuk menorehkan Lap tercepat walaupun pada akhirnnya dia melewati garis finish tanpa mampu memboyong satu point pun. Tapi timnya terkesan.
“Kami bisa berjuang untuk meraih kemenangan. Kami cukup cepat,” komentar manajer tim GoEleven Ducati – Denis Sacchetti. “Dia melanjutkan balapan dan menjadi pembalap tercepat di lintasan, meskipun tanpa Footpeg kanan, rem belakang dan winglet kanan.”
Saat memulai race, Davies melakukan Kesalahan dalam penentuan Jenis ban ia memilih Ban depan Pirelli Wet dan Ban belakang Intermediate. Sementara Redding yang memenangkan race menggunakan Ban Slick “Selama warming up lap saya menyadari bahwa saya telah membuat pilihan yang salah dalam hal ban. Saya harus memutuskan apakah saya harus langsung ke pit ( untuk berganti Ban ) dan mengemudi dengan apik atau apakah saya terus memulai balapan. Saya memutuskan untuk terus memulai, tetapi ban depan terkena trek basah. Di tikungan 7 di lap pertama, roda depan slide, “ Begitu Penjelasan Davies “Saya kembali ke pit dan memasang ban slick. Kemudian saya mencoba 17 lap balapan yang menyenangkan. Laptime tercepat adalah hiburan kecil. Kecepatan balapan saya tidak buruk. ”
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Sangat mengesankan memang chaz
Wak, akun Tak Ada Yang Tak Bisa jangan di banned, biar vision aka sondwave ada temen ngoceh. ??
Next race footstep dan winglet dipatahin dan rem belakang dicopot, karena ternyata dengan begini motor bisa lebih kenceng. Jangan-jangan jadi kenceng gara-gara ga ada pilihan, apa daya ga ada rem, jadi tikungan bablas terus
TOP! di motogp pernah kejadian kaya gini gak? ?
Kayak yg pernah terpotret di twin cup kalo gak salah pembalap yg pakai sv650 footpeg kiri dan ujung tuas persenelingnya patah,tapi tetap lanjutin race dgn ganti gigi di congkel pake tangan
Jadi kaya gsx lama kalo tanpa singlet gitu. Btw semangat juangnya tinggi ya, dia kayanya lebih layak dapet support pabrikan daripada spesialis belakang motogp yang hobinya habisin duit bokapnya itu. Mungkin kepicu komentar2 Fabrisio jg kali ya.
Si “Sultan” itu?
kan katanya Sekedar Sunmori doang itumah. hehe?
mungkin bisa dicoba nih Davies lawan DesmoDovi nih. hehe
Ngerii juga nihh, modal rem depan doang..
btw itu master belakangnya ada semacam “keluarannya” berupa 2 selang, itu kemana aja ya wak ? ke kaliper belakang sama kemana…
Zaman Underbone 115cc 2 tak Indonesia, rider kita sering begini lour, shock patah, dll, tapi mereka tetep gas poll….. Insting racer jadul memang gak masuk akal
nampaknya is cas dapid ini pernah tinggal di +62 kayaknya?
Wani perih
1 sisi salut sama daya juang tapi sisi lain itu bahaya bro. gile.
harusnya di pinalti si menurut ane. next race ga bole ikutan.
kalau dibiarkan gitu. rider bisa bablas tanpa rem gas terus. ngeri banget. kalo iya jatuh sendiri dan cilaka sendiri kalo bawa rombongan.
Motor ducatinya mungkin mirip steven chow dikungfu hustle..
Setelah babak belur baru keluar powernya….