TMCBLOG.com – Elektronika dari Moto2 yang semenjak beberapa Musim belakangan di dekatkan dengan MotoGP dan mungkin ini adalah salah satu yang membuat Banyak Pembalap Moto2 sekarang terlihat Lebih mudah dan Lebih cepat untuk beradaptasi saat beradaptasi dengan MotoGP. Penggunaan Platform Ride By Wire (RBW) disertai Inertial Measurement Unit ( IMU ) 6 aksis dari Magneti Marelli Berjenis IPS 190.

Penampakan Kabel Baja | Pict : Peter Bom

Mulai Musim 2019 untuk kelas Moto2 beberapa Strategi adaptasi di sistem elektronik Magneti Marelli seperti Launch Control, Management Torsi, dan Kendali engine Braking dan Auto Throttle-Blipping . . Ibaratnya MotoGP sekarang adalah Moto2 dengan power lebih besar serta Parameter elektronik yang lebih banyak. Namun Jurnalis Peter Bom Melihat Fenomena akhir akhir ini bahwa Dari throttle Gas Sebagian Besar pembalap Moto2 kembali terhubung dengan Kabel baja seperti layaknya Motor tanpa Ride By Wire . . Fenomena apa ini ?

Kalau Saja Pembalap tersebut menghilangkan Sistem elektronik Throttle By wire/ Ride By wire dari Motor Yang mereka pakai, tentu ini adalah sebuah kemunduran . . Efek paling jelas adalah mereka akan kesulitan memiliki beebrapa mode strategi Variasi Launch Control, Engine Brake, dan Management Torsi . . namun ternyata tidak begitu sob . .

Kabel Baja tidak ke Butterfly namun ke potensiometer RBW | Pict : Peter Bom

Yang terjadi adalah koneksi Throttle gas dengan kabel Bajanya itu tidak langsung mengendalikan Bukaan Butterfly Valve di Throttle Body, Melainkan Kabel bajanya dihubungkan ke sebuah Potensiometer ( Merek Accosato ) Untuk kemudian mengendalikan sistem Ride By wire lagi. Jadi pada dasarnya Ini masih sistem Ride By Wire namun Menggunakan Kabel baja diantara Throtel gas dan Potensiometer.

Para Pembalap Melakukan hal ini Diperkirakan karena umpan balik / perasaan E-throttle pada sistem Mainstream RBW terlalu jauh dan Tidak natural untuk otak pengendara. Jadi ini masih sistem RBW namun sekarang dapat memberikan pengendara perasaan yang lebih alami. Di MotoGP pun menurut Peter Bom Kabarnya Yamaha juga menggunakan Kabel Baja antara Throtel Gas dengan Potensiometer RBW. Silahkan dikunyah kunyah.

Taufik of BuitenZorg ~ @tmcblog

29 COMMENTS

  1. Kalau pake kabel baja ke perangakat elektronik drive by wire/potensiometer di ujung trotle body lebih aman dari air kala hujan…di banding posisi langsung dari grip gas potensiometernya..rawan kena air.
    Imho loh…?

  2. “…Melainkan Kabel bajanya dihubungkan ke sebuah Potensiometer…”
    ……
    Inget potensiometer jadi keinget tombol pengatur volume pada radio jadul yang diputer-puter itu.

    Btw potensiometer mayan alot kalo dikunyah-kunyah, wak haji 😀

    • wakakakak, tapi pada dasarnya memang sebuah potensiometer, namun dengan tingkat keakuratan yang biasannya lebih detail/tinggi

  3. Wak haji, itu potensiometer apa hall effect sensor?

    Apa iya untuk motor moto 2 masih pake potensiometer bukan hall effect sensor?

  4. Disini udh ada bengkelnya yang riset beginian dbw tapi masih pake kabel baja, motor vespa yang biasa di pakai antar pizza lagi, tapi belum lengkap fiturnya masih di riset.

  5. Jadi inget bahasan cbr250rr yang tbw di stang dan dibandingin motogp yang disambung lagi pake kawat baja.

Leave a Reply to Nugie TMCBlog Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here