TMCBLOG.com – Selama ini Kita mengenal sosok Special engine Trail Kawasaki KX100 ( Bore x Stroke = 52.5 x 45.8mm ; 99 cc ) yang sejatinya merupakan Versi Bore up dari Varian terkenal kawasaki KX85 ( Bore x stroke = 48,5 x 45,8 mm ; 84 cc ) . . . nahhh baru baru ini saja , Kawasaki memperkenalkan varian baru lagi di seri ini Yakni Kawasaki KX112.

KX100 adalah model dengan stroke pendek dan karakteristik mesin yang kuat, dengan bore up dari KX 85 yang digunakan oleh junior di motorcross. Oleh karena itu, motor ini populer sebagai moto mini yang mudah dikendalikan bahkan di enduro dan dapat dinikmati oleh orang dewasa. KX100 akan mengalami perubahan model tahun ini sebagai KX112.

Seperti namanya, Kawasaki KX112 dengan peningkatan kubikasi menjadi 111cc memiliki panjang stroke dan diameter bore yang lebih besar. Mesin 2 tak KX112 memiliki dimensi bore x stroke 52,5mm x 51,6mm, yang hampir merupakan stroke persegi. Secara umum dari rasio Bore dan Stroke terlihat bahwa KX122 ini malah mendekati rasio Bore x Stroke dari  KX85 apa adanya.

Selain performa mesin yang meningkat secara signifikan, bentuk shroud telah diubah agar tidak hanya cocok untuk generasi muda yang memulai motocross tetapi juga bentuk fisik pengendara yang lebih luas. Selain meningkatkan daya tahan mesin dan transmisi, Motor ini Juga mengadopsi ban MX33 Dunlop dan gaya yang terinspirasi mesin balap factory KX series di MXGP . . . Logis Kiranya Jika kawasaki menempelkan embel embel  “untuk juara motocross masa depan “ Pada Kawasaki KX112 ini

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

Spesifikasi Kawasaki KX112

Nama KX112
Kode pasar KX112ANFNN
P X L x T :  1.920 mm x 765 mm x 1.150 mm
Jarak sumbu roda : 1.310 mm
Ground Clearance : 330mm
Tinggi jok : 870mm
Kastor / trail : 29,0 ° / 108mm
Jenis mesin/sistem katup : berpendingin air 2-tak silinder tunggal/piston reed valve
kubikasi : 111 cm ³
Bore x stroke / rasio kompresi : 52,5 mm x 51,6 mm / 9,9: 1 (Low rpm) / 8,6: 1 (high rpm)
Starter : Kick
Metode pengapian : CDI Digital
Rasio campuran bbm-Oli samping : (32: 1)
Kapasitas oli girbok: 0,7L
Sistem suplai bahan bakar karburator KEIHIN PWK28
Jenis transmisi : Normal 6 Gear
Tipe kopling : basah multi-pelat
Rasio gigi kecepatan 1 : 2.538 (33/13)
Kecepatan ke-2 : 1,875 (30/16)
Kecepatan ke-3 : 1.500 (27/18)
Kecepatan 4 : 1.250 (25/20)
5-kecepatan 1,090 (24/22)
6-kecepatan 0,956 (22/23)
Rasio reduksi primer / Rasio reduksi sekunder : 3.400 (68/20) /3.923 (51/13)
tipe rangka : Perimeter (baja berkekuatan tinggi)
Sistem suspensi Teleskopik depan (usd / diameter 36 mm)
Lengan ayun belakang (Unitrack)
Ukuran ban depan : 70/100-19 42M
Ukuran ban belakang : 90/100-16 51M
Ukuran Velg depan : 19 x 1,40
Ukuran Velg belakang : 16 x 1,85
Jenis rem Cakram tunggal depan : 220mm (diameter luar)
Cakram tunggal belakang : 184mm (diameter luar)
Sudut kemudi (kiri / kanan) : 45 ° / 45 °
Berat kendaraan : 77.0kg
Kapasitas tangki bahan bakar : 5.0L
Warna : Hijau Limau (GN1)

24 COMMENTS

  1. nah mumpung lagi bahas trail SE,, masih penasaran kenapa trail SE 250cc 2T kek yz250, yz250x dan 250sx mesinnya malah overstroke? 66×72 mm??
    ya memang powerband itu bnyk faktor yg menpengaruhi (knalpot, setingan ecu/cdi) tdk hanya dari bore x stroke, tapi tetap penasaran kenapa…? ?

    • SE gk butuh topspeed di medan lumpur atau pasir
      Lebih ngejar torsi dan aksel saat masuk tikungan atau tanjakan

    • Karena 2 tak ga punya torsi badak kaya 4 tak, siasatnya adalah jadiin overstroke biar torsinya sesuai kapasitas mesinnya. Kalopun ada mesin 2 tak yg overbore, pasti diameter borenya ga akan jauh2 dari strokenya. Kalo sampe overbore parah kaya moto3 ato supersport, mesin malah ga ada tenaganya karena tendangan balik alias torsinya sangat kecil dan harus ngangkat piston lebar yg berat.

      • Itu dari sisi torsi, tapi ada sisi teknis jg. Di 4 tak overbore punya keuntungan bisa pasang klep lebar, bahan bakar lebih banyak tentunya. Kalo di 2 tak, inlet kan ada di boring, kalo stroke pendek otomatis inlet jg kecil, bahan bakar dikit, padahal piston jumbo.

  2. kira2 brp HP ya tenaga motor SE 125cc 2Tak itu om?
    bgmn klo diadu dg macam KLX150 n CRF150 ato WR155 yg onroad itu?

    • kalo gak salah pake sistem injeksi kayak KTM bisa tembus Euro 4. kalo pake High Compressor kayak Yamaha bisa tembus Euro 5 tapi memakan tempat buat Kompressor bensinnya makanya cuma bisa dipake motor roda 4. pernah liat di Channel YouTube Enoanderson. CMIIW

    • kalo gak salah di Channel Enoanderson pake sistem port injector kayak KTM bisa tembus Euro 4. kalo pake High Compress Injector kayak Yamaha bisa tembus Euro 5 tapi butuh ruang besar untuk Compressor pemompa bensinnya makanya cuma dipake di Motor roda 4. CMIIW

  3. Mohon maaf Wak mau tanya. Itu kok rasio kompresi 9,9:1 (low RPM) dan 8,6:1 (high RPM) apakah rasio kompresinya bisa variable seperti itu? Cara kerjanya seperti apa ya? Nama teknologinya apa ya Wak, jadi kepo saya

  4. Kenapa sih motor2 special engine gak pernah nyantumin angka HP dan NM? Kan penting juga bagi para calon pembeli, biar gak dikira beli kucing dalam karung

    • Bukan masalah HP sih, tapi gimana bisa tersalurkan ke tanah.

      Dalam kejuaraan-kejuaraan lalu, crosser bule dikasih SE standar pabrik bisa mengalahkan crosser dalam negeri yg pakai SE dg komponen-komponen full spec.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here