TMCBLOG.com – Jika Kita Lihat kembali sesi FP2 MotoGP Sachsenring 2021 kemarin kita bisa lihat saat lima menit terakhir sesi FP2 dimana Ketika Mayoritas pembalap berganti ban terutama ban belakang dengan Ban Soft, Namun Juara 7 Kali di sirkuit ini yang menjadi benchmark sekaligus Target untuk dikalahkan – Marc Marquez tidak melakukan hal tersebut, Marc Malah melakukan Run Race Pace biasa di atas Ban yang sudah dipakai berbelas belas Lap sebelumnya . . Apa strategi Marc sesungguhnya ? ia memaparkan pada sesi Debrief semalam di depan para Jurnalis

“Semenjak saya kembali, Tentu saja  akhir pekan ini dimulai dengan cara yang berbeda dari Grand Prix lainnya. Performanya di FP1 berbeda. Kemarin (kamis) Saya masih perkirakan bahwa saya tidak akan merasakan pembatasan fisik di sini karena sepuluh belokan kiri. Tapi sejujurnya: Saya memperkirakan ada sedikit masalah. Karena saya belum mengemudi dengan baik, Anda dapat melihatnya di rekaman TV.

Siku kanan selalu menonjol sangat jauh di atas aspal. Jadi saya tidak bisa mengemudi seperti yang saya bayangkan. Namun saya bisa beradaptasi dan mengelola situasi sampai batas tertentu. Kecepatan saya bisa ditingkatkan. Saya benar-benar harus meningkatkan. Saya pasti harus meningkatkan gaya mengemudi saya di sini pada hari Sabtu.”

“Saat ini saya bukan favorit untuk Grand Prix ini. Saya hadir dari posisi bawah. Tentu, hari ini (kemarin) masih merupakan hari Jumat. Kami tidak memasang ban baru di akhir FP2 karena saya merasa tidak lagi memiliki kekuatan dan energi yang cukup untuk memaksimalkannya. Itu sebabnya kami mengubah rencana. Saya melakukan Longrun kecil . Itu lebih masuk akal sehubungan dengan hari Ahad. Kami menyimpan ban baru untuk hari Sabtu di FP3.”

” Mendapatkan pole akan sangat, sangat sulit besok. Hasil yang baik adalah memasuki dua baris pertama dari grid awal. Dan kemudian bertarung dalam perlombaan, karena itu akan sangat panjang. Saat ini Untuk naik podium terlalu optimis. Satu hal lain adalah latihan, 30 lap di Sachsenring Saya terlihat lebih nyaman, tetapi Anda tidak bisa berpura-pura menjadi pole and menang. Itu tidak akan menjadi tujuan yang realistis  “

“Memang benar bahwa saya merasa tidak terlalu dibatasi oleh fisik di sini daripada di trek lain. namun saya belum sepenuhnya sama ( Marc yang dulu). Namun pada trek ini tentunya kita bisa mengetahui banyak tentang motor kita kembali. Pekerjaan pada sepeda motor terus bergerak maju. Dan seperti yang saya katakan: Kecepatan balapan saat ini tidak luar biasa; bukan yang terbaik.” . . Apakah ini strategi Marc yang terlihat merendah untuk meroket ( SandBagging )? Kita akan lihat di Hari Sabtu ini sob . .

Taufik of BitenZorg | @tmcblog

23 COMMENTS

  1. gw percaya Marc selalu ngomong apa adanya di interview,, kalo dia mengeluh fisiknya yg lelah mungkin ada benarnya, dan juga dia juga berusaha beradaptasi lagi dgn gaya riding baru krn terganjal lengan kanannya yg masih belum 100%,
    well, tentu meskipun begitu Marx ga bisa dianggap remeh, bahkan Quartararo yg ngeliat scr langsung performa Marc di sirkuit ini pun waspada dan bertekad mengalahkan Marc,

  2. Seperti yg sudah2, saya sih berharap Marc gak terlalu ngoyo buat mertahanin Sachsenking. Bukan apa2, fisiknya jauh lebih penting daripada capaian yg sewaktu-waktu dapat dipecahkan juga. Tubuhnya buat masa depan dia, selagi-selama-dan setelah dia gak balapan lagi. 2022 dan seterusnya masih ada harapan juga, jangan ngoyo buat 2021 Marc

  3. Bahunya masih belum mau terlalu rebah,begitu rebah eh kebablasan sampe ke Gravel

    GWS marc,biar lebih banyak aksi overtaking

  4. “tetapi Anda tidak bisa berpura-pura menjadi pole and menang”

    Terus Pol harus berpura – pura jadi siapa karena belum pernah menang jg

  5. Jngan gitu wak, wlaupun sya fans MM93

    Jgn menggiring sandbagging, nanti fans MM93 kerad.. besar kepala…
    Emg skrng Marq belum fit aja, saya lebih suka Marq tahun ini asal finis aj dan dapet poin.. jangan crash, biar pemulihan berjalan lancar

Leave a Reply to ardiantoyugo Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here