TMCBLOG.com – Red Bull Racing yang tahun ini begitu kencang dan beberapa kali mengasapi Mercedez yang dikendarai Lewis Hamilton tak terlepas dari Suplayer PU mereka yakni Honda yang berniat mengakhiri Layanan support sebagai Suplayer F1 ke RB pada akhir Musim 2021 ini. Bahkan terakhir Kencangnya RB16 di Straight Paul Richard menimbulkan banyak kecurigaan Terutama dari Kubu Mercedez yang sampai menganggap Redbull racing mendapat manfaat dari upgrade Honda yang pastinya mengarah tuduhan sinyalemen pelanggaran regulasi aturan mesin karena peningkatan kinerja dilarang tahun ini.

Biasanya Bicara Tentang Red Bull racing, Team principal Christian Horner yang bicara, Namun Karena ini soal teknis maka  pada hari Jumat di Grand Prix Austria, direktur teknis Honda F1 Toyuharu Tanabe lah yang membantah desas-desus tentang peningkatan 15hp dari mesin terbarunya ini, serta spekulasi dimana sekarang mereka dapat menjalankan unit terbarunya dalam mode daya yang lebih tinggi. Tanabe bersikeras bahwa tim akan diberi tahu oleh FIA tentang perubahan apa pun jika Honda memperkenalkan perbaikan keandalan.

Namun Sekarang kita belum akan membahas soal ‘perang’ di luar Trek ini karena tmcblog malah tertarik melihat Sosok Toyuharu Tanabe ini di mana mengingatkan kepada sosok Shuhei Nakamoto – Mantan President HRC yang juga memiliki pengalaman di Formula 1 selama 9 tahun dari tahun 2000 sampai 2008.

” Saya harus mengatakan bahwa saya sangat menikmati tahun-tahun F1. Dari 1 Mei 2000 hingga akhir 2008 ketika Honda memutuskan untuk menghentikan proyek F1…hampir sembilan tahun. Menonton F1 agak membosankan, tetapi melakukan F1 dari sudut pandang teknis sangat, sangat mengasyikkan. Anggaran sangat berbeda dengan anggaran balap motor dan jumlah insinyur juga…ada perbedaan besar. Di sana, para insinyur menutupi area yang sangat sempit tetapi sebaliknya mereka bisa masuk lebih dalam, sangat dalam. “ Begitu tmcblog ingat cerita Opa Nakamoto saat flashback mengenang masanya di F1 dahulu

Honda akan menghentikan Layanan Suplay Power Unit Honda RA621H di akhir musim ini. Ini tuh agak agak mirip dengan apa yang terjadi di Akhir 2008 saat Nakamoto Mengakhiri karir F1nya . . yang jadi pertanyaan, apakah Jalan karir Toyuharu Tanabe juga akan seperti Shuhei Nakamoto? Untuk lebih mengenalnya mari kita bicarakan jalan karir dari Tanabe-san ini.

Toyoharu Tanabe adalah seorang veteran Honda yang bergabung dengan perusahaan tersebut pada tahun 1984 dan mengambil alih sebagai direktur teknis mereka ( sekarang : Schuderia alpha Tauri ) pada tahun 2018 di tengah masa-masa sulit bagi perusahaan tersebut. Engineer yang lahir 12 mei 1960 ini adalah Seorang manajer senior untuk tim Pengembangan Kinerja Honda, ia bekerja di Formula 1 sejak tahun 1990 sebagai insinyur untuk Gerhard Berger di McLaren.

“Ketika saya mulai bekerja di F1, saya berusia 26 tahun, bekerja sebagai insinyur data mesin untuk Nelson (Piquet) dan Nigel (Mansell) dan saya memiliki sedikit pengalaman hidup di luar Jepang. Beberapa tahun kemudian, kami beralih ke McLaren dan saya mulai bekerja dengan Gerhard. Goto-san (Osamu Goto, pemimpin proyek Honda F1 saat itu) memiliki motto bahwa ‘pengemudi dan insinyur harus saling mengenal sebagai manusia’.  . .”

Tanabe kemudian bekerja sebagai race engineer di Amerika, termasuk mengerjakan mesin Indycar. Dia kemudian kembali ke Formula 1 pada tahun 2003 dan menjadi chief engineer untuk Jenson Button di tim BAR-Honda, tinggal bersama mereka selama 5 musim sebelum bekerja sebagai manajer tes balapan Honda. Dia kemudian bekerja pada pengembangan mesin produksi massal perusahaan di kantor pusat sebelum mengambil alih peran Formula 1. . . Yes Secara umum Tanabe pernah menjadi team Nakamoto di F1.

Tanabe – Nakamoto . . ya ada perbedaannya sih, namun sama sama pernah menangani Formula 1 adalah salah satu yang membuat tmcblog berfikir apakah Honda motor mau menyia nyiakan sosok Super Cerdas ini Untuk membantu mereka ke depan di Project Project Prestisius MotoGP HRC Selanjutnya ?

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

[Tech Talk ] Bagaimana teknologi Sepeda motor meningkatkan performa Red Bull Racing F1 Tahun ini

 

 

 

61 COMMENTS

  1. coba Culik Engineer Tetangga juga. atau Franz Tosd atau siapa lupa namanya Direktur Alpha Tauri yang diambil buat geser Puig. hehehe

    kan itung2 bantu RBR juga kalo nyulik Eningeer tetangga dari semisal Renault atau Ferrari buat Develope biar lebih joss sekaligus bantu2 melemahkan lawan. hehe

  2. Agak oot nih wak,bisa request ga artikel mengapa tim kostruktor sasis di F1 bisa lebih sukses dari tim pabrikan (RedBull,Lotus,Brabham,Benneton) sedangkan di Motogp selain Nastro Azurro Rossi,setau ane gak ada lagi tim satelit yang pernah jurdun.apakah bisa tim satelit macam Petronas atau lcr bangun sasis sendiri tanpa intervensi pihak pabrikan?

    • Masalah sasis motogp kayanya gak ada aturan yg mengikat deh dari dorna (cmiiw), cuma yaa.. kekuatan RnD dan duit dari tim satelit gimana? Mampu gak bikin sasis sendiri? Kondisi di motogp saat ini kan satelit sekedar “nyewa” motor dari pabrikan udah fullset mesin+fairing, beda sama F1 yg “beli” PU terus sasis+aero bikin sendiri… so, intinya sih “wani piro” aja kayaknya, UUD kalo kata ATF ?

    • @After The Flag, coba liat F1 musim 2009, yang menang tim BrawnGP, mereka secara finansial gak kuat kuat banget nyatanya bisa juara dunia pembalapnya + juara konstruktor kalo gak salah

    • Di moto gp duit berbicara… Terakhir cuma proton team KR yg pake motor dan sasis sendiri(dibantu suter sih) namun pada akhirnya nyewa mesin honda rc211v juga… Yg setia mantengin gp500 pasti paham Harris-wcm…

  3. misal kejadian, apakah akan jg membawa sesuatu yg fenomenal, seperti nakamoto-san yg membawa teknologi ssg ???

  4. Pesan-pesan sang maestro Soichiro Honda benar-benar terus dipegang teguh oleh para penerusnya.
    Sebuah organisasi teknologi yang luar biasa!
    Tentu bersama Toyota, Nissan, Yamaha, dan pabrikan lainnya.

        • Anime, manga jangan diikutin bang, Pemerintah Jepang bahkan mensubsidi biaya produksi anime manga sampe 90%, itupun mereka menggaji karyawan mereka cuma 1/4 UMR, melihat kondisi Jepang, otomotif roda 4 mereka sebentar lagi akan tergilas dalam kurun waktu 50th, tentu saja oleh Korsel dan China. Di Indonesia sendiri kita lihat hyundai 2025 mendatang, seperti apa kemampuan Serangan produk lokal mereka

  5. ilmu aerodinamika, atau mungkin ilmu sasis dan mesin yg akan dibawa tanabe san ke Honda MotoGP, kalau emg dia hijrah ke sana,,

  6. kemungkinan ada teknologi mesin dan transmisi terbaru dari Tanabe san yg akan dibawa ke Honda MotoGP,,

  7. melihat logo HONDA yang besar besar di ajang balap mobil..
    lalu melihat produk mobilnya di pasar indo..
    cuma bisa bergumam, hmmm..

    • Yg pegang hodna mobil indo asu-dahlah
      Kayak kurang jor joran,masih ketolong Brio yg cukup laku,segmen lainnya loyo

    • Masuk ke Kabin Mazda, Wow.. European like.. Masuk kabin Toyota.. Okelah just reliable mainstream car. Masuk kabin Honda jaman Now.. Ini beneran mobilnya harga segitu? Bahkan kualitas interior Toyota pada kelas yang sama masih lebih bagus kualitasnya.. ? ?

  8. Kalo masuk HRC ya mau tak mau Tekeo, karena kombinasinya akan selalu Nippon+Bule

    Kalo mau, bule nya aja yg diganti (Puig) wkwkwk

    Karena pengkaderan dia aneh menurut saya.

    Dan saya lebih setuju dengan pendapat Suppo. Dimana dia membidik untuk ‘merawat’ Morbidelli dan Mir. Dan saat Joan Mir naik kelas, disitulah dia seharusnya dikontrak HRC. Kalo harga cocok, saya yakin Mir mau. Dan disitulah peran team manager; entah bagaimana caranya agar berhasil merekrut bakat muda meskipun orang tsb sudah dijanjikan seat faktori di sujuki. That was his job anyway.

    Daripada sekarang coba?
    Apa yg mereka dapat dari kaderisasi pembalap ala Puig?
    Kenapa sih dulu terpikat sama JL99? Dia seorang jurdun 3x itu benar. Tapi sebagai ‘masa depan’ HRC? I don’t think so.
    HRC tidak selamanya akan menggunakan jasa Marc bukan?
    Lalu sekarang Pol? ?

    Cukup menarik pula kenapa Suppo lebih mention nama Morbidelli dan Mir dibandingkan Alex Marquez ???

    • dulu shuhei kan jabatannya vice president HRC. Takeo itu technical manager, Puig itu team manager atasan mereka berdua ada Tetsuhiro kuwata

    • loh saya bener jadi males liat ada puig di hrc…dri jaman manajer daped dah gak suka, setuju aneh pertimbangannya… jauh ama naka suppo ( daped stoner )

  9. Faktor meningkat pesatnya RBR Honda (menurut saya):
    1. Max. Jaman mobilnya masih lemot aja masih bisa memaksimalkan package. Nggak cuma kencang, tapi jago ngatur ritme race pace.
    2. Durasi pitstop. RBR Honda rajanya.
    3. Race Strategy. Penggunaan ban dan pemanggilan pebalap masuk pitstop sangat jitu.
    4. Pecco makin matang beradaptasi.

  10. kalau unlimited budget mah bebas. kalau kayak KTM dari tim papan bawah dan skrg bisa mulai bersaing ke papan atas, itu baru seru.

  11. Berarti mirip KTM di moto GP ya disaat yang lain di tahun 2021 di freeze engine-nya namun KTM bisa upgrade, itu di tim Red Bul F1 mesinnya dikulik sehingga powernya naik sedangkan pesaing yg lain freeze pengembangan

    • Regulasi di F1 beda dgn motogp
      Pabrikan PU cuma boleh melakukan ubahan pada reliabilitas mesin, bukan performa, dan itupun harus laporan ke FIA.
      Cmiiw

  12. Merc paling dah nyerah tahun 2021. Katanya mau fokus utk Mobil 2022.

    Semua yg pakai mesin Honda di F1 dahsyat speednya. Baik RB atau alpha tauri.

    Walaupun kesesuaian juga antara sasis, suspensi, dan aero.
    Pembalapnya juga hebat.

  13. tenang.. mercedez msi pnya bnyak kartu andalan yg bsa dipake..
    inget ga tahun2 awal pke KERS, mobil hamilton smpat eror dan secara data terpangkas smpe 50an HP..
    tp kenyataan dilapangan dgn tersunat 50hp mobil mercedez baru seimbang dgn mobil tim lain..
    yg artinya dgn kondisi prima tuh mobil jauh diatas mobil lain..

    btw disisi lain dgn tim lain tmbah kuat akhirnya minat sya jagoin hamilton muncul lg, dukung dia dri awal muncul tp klo keseringan juara bosen juga haha

Leave a Reply to Wedus Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here