TMCBLOG.com – Awalnya Yamaha MotoGP mengincar pembalap-pembalap dari ajang Superbike seperti Toprak Razgatlioglu (yang akhirnya meneguhkan hati tetap di WSBK), Garrett Gerloff yang sepertinya merupakan opsi kandidat pengisi seat Morbidelli 2022, dan bahkan rumornya sampai mereka tertarik menarik sekelas Jonathan Rea ke Yamaha MotoGP 2022 nanti. Secara umum seperti menunjukan bahwa memang Yamaha M1 ini memiliki platform mesin yang ‘sejalan’ dengan Yamaha R1 terutama dengan mesin CP4-nya walaupun tentu secara keseluruhan keduanya merupakan ‘different animal ‘. Tetapi mungkin ini lah yang diperkirakan menjadi alasan kenapa pembalap Yamaha SBK mudah klop dengan motor prototipe GP mereka.

Balik lagi mengenai pembalap Yamaha di SBK, Direktur Racing Yamaha SBK, Andrea Dosoli awalnya malah ingin memperpanjang kontrak dengan semua pembalap SBK Yamaha saat ini, termasuk juga tentunya Gerloff, Andrea Locatelli dan Kohta Nozane secepatnya.

“Anda hanya menunggu ketika Anda ragu-ragu, Semakin dini kita dapat menandatangani kontrak, semakin baik, [untuk] kemudian kita bisa fokus pada balapan. Kami senang dengan hasil Gerloff dan bagaimana dia berkembang. Senang rasanya bisa melatih pembalap di SBK yang juga diminati di MotoGP. Pembalap  terakhir membuat lompatan ini adalah Petrucci dan Morbidelli.”

Ketika ditanya ‘sekolah terbaik’ mana yang terbaik untuk kandidat pembalap World Superbike? Jika dia berasal dari kejuaraan nasional dan sudah mengenal motor besar, atau apakah dia yang merupakan pembalap kuat di seri kejuaraan dunia Supersport? “Berpindah [kelas] tidak pernah mudah. Pembalap dari kejuaraan nasional tidak tahu trek kejuaraan dunia dan ban di sana mungkin juga berbeda. Pembalap Supersport mengetahui trek dan juga – dengan cara tertentu – akrab dengan ban dan kejuaraan.

“Satu hal yang jelas bagi saya: Jika seorang pembalap bagus, maka tidak masalah apakah dia dipromosikan dari kejuaraan nasional atau kejuaraan dunia Supersport. Kami selalu mencari pembalap terbaik dan kami memiliki program balap yang fantastis dan luas ini. Jadi kita bisa mencari talenta dari kejuaraan nasional, seperti Gerloff dan Nozane, tetapi juga di kelas supersport.” Jadi begitu sob, buat walaupun konduite pembalap tetap menjadi hal yang menjadi dasar pertama pemilihan pembalap, namun Yamaha SBK terlihat tak begitu peduli asal muasal jenis avent balap sebelumnya yang diikuti oleh pembalap mereka.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

28 COMMENTS

    • Nozane lagi cidera om. Kalau nggak salah jari tangannya.
      Dia kurang perform kayaknya gara-gara double job. Jadi test rider M1 dan pebalap reguler WSBK. Jadi kurang fokus.

      Kejuaran nasional beda banget dengan kejuaraan dunia. Walaupun pakai basis motor yang sama, tetap wajib adaptasi jika mau bersaing.

      Makanya saya pernah bilang si Gerloff itu super adaptif. Datang dari moto america dengan basis motor yang sama (R1), dan perform.
      Level kompetisi jelas beda. Sirkuit juga beda. Ban beda. Racikan R1nya pun pasti beda.

  1. Akan joss jika yamaha bisa bawa rea ke motogp. Yamaha dapat dua keuntungan,satu juara wsbk plus melemahkan kawasaki. Bagi rea, ini kesempatan emas mencoba motogp daripada diwsbk juara tapi kurang gregetnya karena 4L.

    • Bau2nya malah Rea dipersulit regulasi, di tmcblog aja pernah dibahas tuh kenapa Kawasaki ga dapet rpm baru padahal motor baru, di paddock itu sempet ribut. Rea udah waktunya ke motogp persetan sama ketuaan ato apa, dia udah terlalu hebat di wsbk

      • Padahal mah Kawasaki lebih merana, sengaja bikin mesin screamer biar rpm melengking tapi malah dikasih limiter seolah mesin mereka overstroke wkwkwk Ducati atopun R1 punya torsi lebih di rpm bawah, logika sederhana mah justru mesin screamer yg dikasih limiter lebih tinggi dari mesin crossplane dan v4.

    • Wainii…
      Emang rea udah terlalu dominan di wsbk, mungkin di pysrt bisa jadi bank data mirip crutclow di lcr

  2. Wow..team yamaha motogp makin hott aja wak..kalo kedatangan rea pit yamaha bkln joss juara wsbk bisa gasspol M1″mudah2n isu ini bener wak..pengen liat rea klop ama inline versi tenaga buas bisakah yg menang lo lagi lo lagi..

  3. Keputusan Toprak utk fokus sbk tepat, sambil Yamaha gp coba goda Rea. Kalo kepincut kan Yamaha dapet 2 keuntungan.

  4. Mario Suryo Aji klo bener bener disupport mah berbakat untuk kelas dunia Om, itu bocah Magetan Bakatnya cakep tp sayang Jer Masuk Bawa Bea, berbakat minim dukungan sulit melaju, bak rodanya bagus tp kurang paslin kencang tp tetep seret dan ada bunyi nyit nyit, kletek-kletek, dll.

  5. klo di Motogp Marq saat ini sulit Skill Ok tp montor mlempem hasil 450%, FQ20 Motor OK Skill OK kurang konsisten hasil 80%, Joan Mir Skill keren, Konsisten keren Motor kurang Topspeed hasil 60%, Miller, Bagnia dan Zarco Motor OK susah belok Skill lumayan hasi 50%. Klo Rossi dulu pas lg Mantap ia, Skill OK, Konsisten OK didukung Motor OK makanya hasilnya 90% (Rossi jaman dulu).

    • Tidak ada seorangpun pembalap yg meraih hasil 90% keatas dlam semusim di era motogp modern atau motogp 4tak. Sekaliber valentino rossi dan marc marquez pun diera kejayaan ny gak sanggup menembuh hasil 90%. Hasil yg terbaik adlah vr46 d musim 2003 yg mncapai 88% berkat hasil 11xjuara 4x podium 2 dan 1x dnf dri 16blpan disusul marc marquez 85% d musim 2019 dgn 12juara 6x podium 2 dan 1x dnf dri 19blpan

      • Bhkan hasil quartararo paruh pertama musim ini adlh 69.4%.
        Paruh pertama dgn hasil tertinggi d pegang oleh marc dgn hasil 100% pda musim keduany d motogp (2014)

  6. Rea ke Y Motogp ga jamen, Terkuat di WSBK itu ke 11/12 di Motogp. No. 11/12 di Motogp sama dgn No. 1-2 di WSBK. Dulu kan Rea di Motogp no. 11-12 pindah ke WSBk jd no.1-2

  7. Btw…kabarnya yg sebelah lagi recall an ?
    kalo di ivvb blas gak ada infonya,
    di tmc ada tapi kyk disembunyikan tipe”nya ?
    ane penasaran tipe apa aja..??

Leave a Reply to Cah Aman Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here