TMCBLOG.com – Helm sport touring Arai : Quantic (Astro GX) adalah helm pertama, dan sejauh ini merupakan satu-satunya helm yang lulus standar ECE22.06 baru. Standar kualitas ECE22.06 yang baru ini dikenal sangat ketat. Tes ini diperkenalkan tahun lalu dan secara signifikan meningkatkan standar dibandingkan dengan standar lama. Tes ECE22.05 yang mengharuskan helm dijatuhkan ke landasan datar pada kecepatan yang ditetapkan (7,5 m/dtk) dan mengukur benturan dengan enam sensor.

Di bawah ECE 22-06, ambang penyerapan energi tetap tidak berubah, tetapi helm akan dijatuhkan dari ketinggian yang lebih tinggi, tetapi juga dari yang lebih rendah..

Pengujian baru ECE22.06 memerlukan pengujian GLBB ini pada 7,5m/s, 8,2m/detik, 6m/detik, dan uji jatuh pada landasan yang memiliki kemiringan 45º dengan kecepatan 8m/detik untuk mengukur gaya rotasi. Pada pengukuran ada juga ECE22.06 hadir sejumlah 12 sensor di seluruh helm untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih komprehensif dari berbagai titik benturan.

Tes baru lainnya akan mengukur kekuatan yang dihasilkan dari benturan miring. Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa gaya rotasi yang dihasilkan dari benturan seperti itu dapat menyebabkan robekan pada struktur otak.

Guna menghadapi uji kualitas helm baru ini dikabarkan Arai harus mendesain helm 100% baru dari bawah ke atas, termasuk liner EPS satu bagian multi-densitas baru untuk penyerapan benturan yang lebih baik. Hasilnya sangat mengesankan:  ECE22.06 pada uji jatuh yang mengatur limit kekuatan transmisi maksimum 275 gram ke kepala, Arai Quantic hanya mentransmisikan 210g.

Hasil tes ‘rotasi’ miring mencatat transmisi benturan yang terjadi hanya sebesar 1/3 dari maksimum yang diizinkan. Konstruksi baru ini telah memungkinkan Arai untuk memperkenalkan ventilasi dahi untuk pertama kalinya menggunakan bahan material ‘serat super’ yang diperoleh dari pengembangan helm F1 mereka untuk kekuatan di area kritis ini. Pada sistem ventilasi frontal pertama Arai yang dinamakan “Front Logo Duct” ini, aliran udara berfungsi dengan seimbang baik dalam posisi duduk standar (badan cenderung tegak) maupun posisi berkendara racy (lebih menunduk).

“Jauh lebih sulit bagi helm untuk lulus tes ini,” kata Eelco van Beek, dari Arai. “Khususnya benturan kecepatan rendah karena liner harus cukup ‘lunak’ untuk menyerapnya dan tidak hanya meneruskannya.” Arai juga mengatakan bahwa mereka telah melakukan pekerjaan untuk mengurangi berat, termasuk resin baru yang telah membantu mengurangi bobot sebanyak 30g. Arai Quantic memiliki bobot 1.633g .

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

18 COMMENTS

    • Kalo dipake doang tanpa ada insiden benturan kuat ya harusnya masih tetep lolos

      Soalnya idealnya kalo helm sudah pernah mengalami benturan hebat, walaupun Shell nya terlihat masih utuh dianjurkan untuk ganti helm

    • Sepertinya tergantung masa kadaluarsanya, helm kan ada expired datenya juga.
      Gak tau juga sih, gak pernah pakai helm mahal, mentok helm bawaan dealer dari beli motor baru.
      Kalau helmnya rusak, beli motor baru lagi.

    • Karena arai gede bgt di helm peruntukan mobil. Sejauh ini lawan terkuat arai di f1 cuma bell secara siluet helm utk motor sama mobil nya membulat. Diluar “mungkin 1 cetakan” mempermudah jg buat mengaplikasikan teknologi2 turunan dari prototipe kesemua lini karena siluet helmnya sama
      Penelitian arai jg bilang bentuk teraman dari helm yg bulat supaya benturan merata. Soal aero jg ga begitu timpang x ya (ngeliat helm vina sama nakagami) ekor aeronya pendek ga kaya shark atau agv yg ekor ????? kelewat panjang

Leave a Reply to Kocheng Oren Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here